BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHAN

Giri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Khusus kembali digelar, Selasa (24/3) di Ruang Kerja Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung.

Rapat itu dilakukan mengingat situasi terkini Kabupaten Lombok Barat dalam menghadapi Corona. Bupati H. Fauzan Khalid mengungkapkan, hingga saat ini di untuk kasus Covid-19 Lombok Barat masih tetap zona hijau atau negatif corona. Namun demikian kata Fauzan, kewaspadaan harus tetap dilakukan termasuk dengan memperketat jalur keluar masuk ke Lombok Barat yaitu Pelabuhan Lembar.

“Meski demikian kita harus tetap dalam kewaspadaan dan tidak boleh lengah akan status yang kita sandang saat ini ,” tukas orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Ditegaskan bupati, jalur keluar masuk dari dan ke Lombok Barat yakni melalui Pelabuhan Lembar harus dilakukan pengawasan dan pemeriksaan para penumpang.

“Jangan sampai kita kecolongan, tidak saja dari jalur resmi seperti Pelabuhan Lembar, namun juga dari jalur-jalur masuk lainnya yang tidak resmi perlu mendapatkan perhatian yang lebih ekstra. Karena kalau sekali saja kecolongan akan berakibat fatal bagi banyak orang dan kita berharap hal ini tidak boleh terjadi. Setiap orang yang masuk ke wilayah Lombok Barat harus melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu,” kata bupati.

Di kesempatan yang sama, perwakilan ASDP Lembar, Yulianto menjabarkan hal-hal yang telah dilakukan pihaknya.

“Kami juga komit tidak hanya melakukan penyemprotan kepada manusia, tapi juga kendaraan agar tidak ada penularan,” terang Yulianto.

Sayangnya imbuh Yulianto, pihaknya sangat kekurangan bahan untuk penyemprotan dan Alat Pelindung Diri (APD).

“Ruang Tunggu harusnya disemprot tiga kali, tapi kekurangan alat dan bahan membuat kami kesulitan melakukannya sesuai kebutuhan,” aku Yulianto.

Bagi Yulianto, para petugas yang bekerja di kapal dan pelabuhan juga sangat rawan dengan penularan

“Karena mereka pegang tiket dan pegang uang. Sama dengan anak buah kapal yang melayani penumpang,” terang Yulianto.

Pemkab Lombok Barat sendiri sangat serius mengatensi jalur strategis ini. Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Lombok Barat telah beberapa kali melakukan Sidak, bahkan menyelenggarakan simulasi penanganan pasien di Pelabuhan Lembar. Semua itu untuk memastikan kesiapan Lombok Barat menghadapi wabah pandemi itu.

Dalam Rapat Khusus ini juga terungkap masih minimnya tenaga kesehatan maupun Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan para petugas selama menjalankan misi kemanusiaan ini.

Menurut bupati, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk memback-up kerja-kerja tenaga medis tersebut dengan tujuan untuk menghambat laju penyebaran virus Corona. Fauzan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terpancing oleh informasi-informsi yang tidak jelas melalui media sosial lalu menyebarkannya kembali ke berbagai akun Medsos.

“Itu justru akan semakin meresahkan dan menakutkan masyarakat. Masyarakat hendaknya hati-hati bermedsos apalagi menyebarkan informasi yang tidak bertanggungjawab,” himbaunya.

Pada pertemuan tersebut, selain menghadirkan unsur Forkompimda juga dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD terkait seperti Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Kepala BPBD Lobar, Camat Lembar, Polsek Lembar, Posramil Lembar, Kepala Puskesmas Jembatan Kembar dan seluruh otoritas jasa pelabuhan seperti ASDP, KKP, KSOP, Adpel Lembar, Pelindo dan lainnya.

Sumber Humas Lombok Barat

BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHANGiri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPI

Giri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan unggulan belum banyak mendapat sentuhan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di Kabupaten Lombok Barat. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Asosiasi Kopi NTB, Dody Adi Wibowo.

“Peta perkopian di Indonesia biasanya yang dikenal itu mulai dari Gayo di Sumatera, lalu ke Pulau Jawa mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, terus ke Bali, dan langsung ke Flores. NTB itu tidak pernah disebut masuk sebagai penghasil kopi, padahal potensi kopi kita jutaan ton,” sebut Dody saat mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Alam Lestari” Dusun Rumbuk, Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar – Lombok Barat, Senin (23/3/2020).

Dody berkunjung ke Gapoktan tersebut dalam rangka melakukan pendampingan yang dimediasi oleh Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) NTB, KPH Resot Jangkok dan KPH Resot Rinjani Barat.

Dody juga berasumsi, nihilnya NTB dalam catatan sebagai penghasil kopi kemungkinan karena dampak cara penanaman dan panen kopi yang serba sembarang. Padahal dengan sedikit sentuhan pembinaan dan edukasi, semua tidak akan menjadi ribet, termasuk soal harga dan marketing.

“Sebagai penggiat, pengusaha UKM, usaha pengolahan kopi serta ketua asosiasi Kopi NTB, saya ingin memberikan edukasi dan pembinaan terlebih dahulu,” jelas Dody.

Kata dia, hal ini dilakukan, mengingat gaung kopi Lombok di luar daerah belum ada namanya. Kondisi ini, membuat asosiasi merasa ikut bertanggung jawab, karena secara data kopi di Indonesia, daerah NTB tidak masuk dalam hitungan sebagai daerah penghasil kopi.

Pihaknya aku Dody merasa optimis prospek kopi di Lombok Barat ke depan sangat cerah. Dari 830 hektar lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm), para petani paling sedikit menanam sekitar 100 ribu pohon kopi dan saat ini siap panen. Dua puluh persen di antaranya merupakan kopi dengan sistem sambung.

“Kami sudah minta restu pak Bupati Lombok Barat melalui Kepala Bagian Humas untuk melakukan edukasi kepada Gapoktan. Kami tidak pasang target volume hasil, tapi targetnya pembinaan dari hulu dulu,” papar Dody menyebutkan potensi hasil panen kopi bisa mencapai 3000 ton biji kopi berkualitas baik.

Untuk sasaran pembinaan dari hulu, pihak asosiasi dan Gapoktan lalu memilih Kelompok Tani Hutan (KTH) “Cobak Bae” Dusun Rumbuk sebagai sample pengelolaan kopi. KTH ini terpilih karena tercatat sebagai anggota pengelola awal Gapoktan Alam Lestari. Dari 15 sub KTH yang ada, Gapoktan Alam Lestari memiliki anggota sebanyak 1.400 orang. Selain itu difasilitasi juga oleh Koperasi serta lahan garapan seluas 830 Hektar.

Di tempat yang sama, Kepala BKPH Rinjani Barat NTB, Mustara Hadi menyatakan, pertemuan ini sebagai pertemuan perkenalan. Jika kopi yang akan dikelola ternyata hasilnya baik, ada tindak lanjutnya, akan menggelar pertemuan kembali dengan pihak asosiasi kopi.

“Sebelum panen nanti kita langsung praktek pengolahan, sortir serta menjaga kualitas dan prospek pasar yang akan dibina oleh asosiasi,” jelas Mustara.

Pembinaan tersebut disambut gembira oleh Ketua Gapoktan Alam Lestari, Warni.
Warni mengaku saat ini cukup leluasa memanfaatkan hutan untuk kesejahteraan ekonomi keluarganya, terutama melalui HKm.
“Kalau dulu saya masuk HKM itu sembunyi seperti maling. Sekarang boleh, asal taat pada proses dan tercatat resmi sampai di pusat,” kata Warni sambil berharap agar mereka bisa dibina seara berkelanjutan oleh asosiasi dan pemerintah daerah.

Sumber : Humas Lombok Barat

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPIGiri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN

Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik virus Co’rona (Covid-19) tercatat telah menjangkiti lebih dari 378 ribu orang di seluruh dunia dengan jumlah korban lebih dari enam belas ribu lima ratusan orang. Di Indonesia sendiri, hingga kemarin berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, tercatat 579 orang positif corona, 49 orang meninggal dan 30 orang berhasil sembuh.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), per hari ini (Selasa, 24/3/2020) Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkifliemansyah telah memastikan satu pasien positif terjangkit virus Covid-19. Perempauan 50 tahun tersebut disinyalir terjangkit virus saat mengunjungi daerah dengan zona merah dalam 14 hari yang lalu.

Dengan kondisi tersebut jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten/ Kota tidak berdiam diri. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan, di antaranya adalah dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik di area wisata sekitar Senggigi, Selasa (23/3).

Sidak ini adalah untuk menindaklanjuti Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Mak/2/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona (Covid-19) serta Surat Edaran Gubernur yang ditindak lanjuti juga oleh Bupati Lombok Barat dengan membuat edaran tentang hal yang sama.

Sayangnya, selain mendapat sambutan yang baik dari beberapa penyedia jasa hotel dan hiburan, ada juga perlawanan dari pemilik jasa hiburan.

Dipimpin oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan didampingi Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lobar, Bagus Satriyo Wibowo dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1606/ Lobar, Kolonel Czi. Efrijon Scroll, beserta tim masing-masing, sidak dimulai dengan mendatangi Hotel Aruna Senggigi. Untuk sidak di hotel maupun pusat-pusat oleh-oleh, tim gabungan sidak ingin memastikan ketersediaan hand sanitizer, alat infra red pengukur suhu tubuh, masker, serta tempat mencuci tangan bagi pelanggan dan karyawannya. Untuk Hotel Aruna dan Toko Oleh-Oleh Sasaku, tim mendapatkan kedua tempat tersebut menyediakan peralatan dan fasilitas walaupun tidak seluruh pegawai menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (ADP).

Selain menyasar Hotel dan Toko Oleh-Oleh tersebut, tim kemudian bergerak menuju Hotel Green Leaf yang juga menyediakan fasilitas SPA.
“Kami tidak menerima tamu,” ujar seorang pegawai yang mengaku sebagai supervisor meyakinkan tim dengan cukup ramah. Meski demikian, Kapolres Bagus mengingatkan agar SPA tersebut mengikuti maklumat Kepolisian dan Edaran Pemerintah Daerah agar benar-benar tutup sementara waktu selama masa pencegahan virus Corona itu.
“Tampilannya juga harus menggambarkan bahwa tempat ini ditutup, lampu dimatikan, jendela ditutup bahkan bila perlu disegel,” tegas Kapolres Lobar, Bagus Satriyo Wibowo.

Suasana berbeda ditemui tim saat menyidak Ratu SPA. Di lokasi ini, tim menemukan pemilik jasa SPA ini masih menjalankan usahanya. Bahkan wanita yang kemudian diketahui sebagai istri pemilik SPA dengan sengit seperti menolak kehadiran tim.
“Saya tidak mau (SPA) saya saja sementara yang lain juga (tetap) buka,” ujar perempuan itu setengah berteriak.

Diperlakukan demikian, Kapolres Bagus yang awalnya berbicara lembut spontan berubah keras.
“Sudah ada edaran yang membijaksanai untuk tempat hiburan kayak gini untuk ditutup. Kita datang ke sini untuk memastikan itu. Tidak ada yang lain dan tidak ada diskriminasi,” tegas Kapolres keras namun sesekali masih disambut bantahan dari si perempuan pemilik jasa SPA itu.

Bagus menegaskan bahwa tim melakukan pengecekan ke semua jasa hiburan dan akan menindak bila tetap “ngeyel” membuka usahanya.

Di tempat yang sama, Bupati Fauzan Khalid menyampaikan kekecewaan dengan sambutan pemilik Ratu SPA.
“Terus terang kita kecewa dengan sambutan teman-teman di sini. Padahal ini yang ketiga yang kita datangi. Ada sambutan yang luar biasa baik, kecuali di tempat ini,” kata bupati kecewa.

Senada dengan Kapolres, dilanjutkan bupati, sidak yang dilakukan untuk memastikan apakah surat edaran dalam bentuk perintah untuk menutup tempa-tempat keramaian itu ditaati. Tujuannya tidak lain dalam konteks bagaimana mengantisipasi penyebaran corona demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Menurut Fauzan, kebijakan Pemerintah jangankan untuk tempat hiburan, bahkan masjid pun mendapat perlakuan serupa agar menghindarkan masyarakat dari kegiatan berkumpul yang akan mempermudah penyebaran virus Corona.
“Kalau misalnya ada nanti ketidaktaatan sesuai dengan surat kawat dari Pak Kapolri, itu bisa dipidanakan,” ujar bupati tidak kalah tegas namun dengan suara yang tetap datar.

Sebelum mengakhiri
sidaknya, Bupati Lombok Barat menegaskan tidak boleh lagi ada satu tempat hiburan pun yang buka.

Sumber : Humas Lombok Barat

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN

Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis (Bimtek) Sabtu lalu (21/3), Tim Penyemprot Disinfektan Lombok Barat (Lobar) mulai turun untuk melakukan penyemprotan hari ini, Senin (23/3).
Setelah melakukan briefing di Bencingah Agung, tim yang terdiri dari 30 anggota TNI, 40 angota Kepolisian, 4 perwakilan staff setiap Perangkat Daerah dan sekitar 20 orang dari kelompok tani yang ada di Lombok Barat ini menyasar 95 pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Lombok Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Mahnan selaku Kepala Pelaksana menyebutkan jika Ponpes merupakan salah satu titik prioritas penyemprotan di Lobar.

“Ini sasarannya tempat, bukan orang. Di Ponpes aktivitas pembelajaran itu kan standby, apalagi santri-santri ini belajar dan langsung tinggal di sana, makanya kita prioritaskan ponpes ini juga,” jelasnya.

Keterlibatan kelompok tani dalam tim penyemprotan juga disebutkan Mahnan merupakan hal yang sangat penting. Dijelaskannya jika para petani itu justru yang menjadi petugas penyemprotan, dan mereka juga yang menyiapkan 100 hand sprayer yang digunakan dalam kegiatan ini.

“Kita libatkan kelompok tani itu karena secara teknis mereka (petani) yang lebih paham bagaimana menggunakan hand sprayer (alat penyemprotan, red) ini, nanti tekanan itu juga akan mempengaruhi keefektivitasan penyemprotan,” papar mantan Kasat POL PP Lobar ini.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Lobar H. Baehaqi menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya atas keikhlasan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan dan keamanan kepada masyarakat,” ucap Baehaqi
Baehaqi juga menyebutkan jika kegiatan ini merupakan bentuk kekompakan dari semua pihak, dari pemerintah serta masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan bersama.
Saef (45), salah satu anggota kelompok tani asal Kecamatan Gerung menyatakan antusiasmenya bisa ikut membantu proses penyemprotan.

“Kami diminta ikut serta sama pak KCD, tentu kami iyakan, ini kan membantu masyarakat yang lain juga,” tuturnya.

Saat ditanya tentang kekhawatiran dan bahaya wabah virus corona, Saef tidak terlalu khawatir.
“Yang penting kita sudah jaga kebersihan sesuai arahan dan pakai pelindung saat penyemprotan seperti ini, apalagi ini kan buat orang lain juga, Insya Allah tidak apa-apa,” terang Saef.

Sumber : Humas Lombok Barat

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 23 Maret 2020

Puluhan Ponpes Disemprot, Masyarakat Lombok Barat Diminta Mendukung

Giri Menang, 23 Maret 2020 – Permintaan itu disampaikan Sekretaris Pertanian Lombok Barat (Lobar), L. Sukawadi di sela-sela pelepasan puluhan petugas yang akan menyemprot puluhan pondok pesantren (ponpes) di Lobar menggunakan disinfektan, Senin (23/3).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19) di 10 Kecamatan Lobar.

“Kali ini kita turun untuk melakukan penyemprotan disinfektan di ponpes sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (covid-19) yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat,” ujar Sukawadi.

Ditambahkan Sukawadi, khusus untuk Kecamatan Lembar, penyemprotan dilakukan dengan melibatkan 10 personel dari kelompok tani di wilayah Lembar yang lengkap dengan alat penyemprotan, cairan disinfektan, masker dan hand sanitizer.

“Bantu kami untuk bersama-sama jaga kebersihan di lingkungan masing-masing, rajin cuci tangan, serta menghindari keramaian,” ujarnya. Sukawadi sangat berharap peran aktif masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga tubuh agar tetap sehat dan higienis.

Dikatakan, OPD Pendamping yang turun di Kecamatan Lembar adalah Dinas Perhubungan dan Dinas Pertanian. Kata dia, lokasi atau tempat penyemprotan kali ini sesuai jadwal di tujuh ponpes di Kecamatan Lembar seperti Ponpes Nujumul Huda Batu Samban, Nurul Hidayah Lendang Andus Labuan Tereng, Al Hidayah Lendang Damai Mareje Timur, Nurul Hikmah Padak, Tarbiyatul Ikhlas Jembatan Kembar, Al Azimiyah Puyahan dan Al Hamidy Kebon Talo.

Kegiatan penyemprotan ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Pemda dan Pemerintah Kecamatan serta pihak OPD yang bertugas, untuk melakukan penyemprotan dengan penggunaan campuran larutan seperti bayclin atau sejenisnya yang memiliki kandungan chlorine 5,25 yang efektif untuk mengantisipasi adanya virus corona.

Sementara itu, Kepala MTs. Al-Hamidy Kebon Talo Ust. Rahman Z mengatakan, ucapan terima kasih kepada pemda Lombok Barat atas kehadirannya melakukan penyemprotan disinfektan di ponpes Al-Hamidy Kebon Talo ini.

“Mudah-mudahan dengan dilakukan penyemprotan disinfektan di ponpes kami, apa yang ditakuti oleh siswa-siswi bisa menjadi berkurang dan habis terbunuh oleh cairan disinfektan ini,” katanya.

Senada dengan Sukawadi, Ust Rahman berharap perhatian Pemda Lombok Barat ini bisa dipahami oleh masyarakat dan siswa untuk ditaati.

Sumber : Humas Lobar

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 23 Maret 2020

Pemkab Lombok Barat Ajak Warga Budayakan CTPS dan PHBS Tangkal Covid-19

Lombok Barat – 23 Maret 2020 – Berbagai upaya dilakukan pemerintah baik Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, dalam mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Sebagai langkah preventif personal dan keluarga, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat mengajak masyarakat membudayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol H. Saiful Ahkam, M.Hum., Senin (23/3), menyampaikan bahwa kebiasaan CTPS dan PHBS akan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19.

“Karena itu Bupati dan Wakil Bupati berpesan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat, agar membudayakan mencuci tangan pakai sabun dengan teknik yang benar, dan itu adalah bagian dari budaya pola hidup sehat,” ungkapnya.

Ahkam menyampaikan, walaupun hingga saat ini di Gumi Tripat Lombok Barat belum ada laporan terkait korban yang terpapar atau terinfeksi Covid-19, namun sebagai langkah antisipasi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, bersama pihak-pihak terkait terus melakukan pemantauan dan langkah antisipasi.

“Pada hari Sabtu (dua hari) lalu, kami lakukan bimbingan teknis penyemprotan disinfektan, yang diikuti empat perwakilan dari masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) dan kelompok tani se-Lobar. Mereka bersama TNI/ Polri disebar hari ini untuk melakukan penyemprotan disinfektan di 95 pondok pesantren di wilayah Lombok Barat,” jelasnya

Mengenai hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi menyambut gembira keterlibatan banyak pihak dalam melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan itu.

Ditemui saat melepas ratusan pegawai, Kelompok Tani, anggota TNI dan Polri di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (23/3/2020) untuk turun ke berbagai wilayah, Baehaqi dengan bangga menyampaikan,

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas keikhlasan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan, dan keamanan pada masyarakat,”.

Namun demikian, kata Ahkam, tindakan tersebut tidak akan berarti banyak jika tidak ada kemandirian dari masyarakat. Upaya mandiri dari masyarakat yang justru sangat diperlukan.

“Mencuci tangan pakai sabun dengan teknik yang benar, akan mengurangi ketergantungan terhadap hand sanitizer yang mulai langka.

Sebenarnya gerakan mencuci tangan pakai sabun ini sudah lama dicanangkan oleh semua pemerintah kabupaten/kota. Ini program yang sejak dulu disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan dan PKK,” tutur Magister Humaniora itu.

Saat ini, imbuhnya, hal itu harus digerakkan kembali guna menyikapi penyebaran Virus Corona ini. Cuci tangan pakai sabun adalah cara yang efektif dilakukan, setelah selesai melakukan semua aktifitas masyarakat.
Demikian pula dengan arahan dan peringatan, baik berupa surat edaran (SE) dan sosialisasi melalui berbagai media oleh pemerintah maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar dilaksanakan atau ditaati.

Lebih lanjut Kabag Humas Pemkab Lombok Barat juga mengingatkan warga agar waspada terhadap musim hujan yang intensitasnya mulai tinggi. Masyarakat juga diharapkan waspada, terhadap penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).

“Untuk hal ini, kami atas nama pemerintah daerah mengimbau kepada masyarakat, untuk rutin membersihkan lingkungan tempat tinggalnya, mengubur barang-barang bekas yang dimungkinkan sebagai sarang nyamuk, dan tidak membiarkan genangan air,” imbaunya.

HADAPI CORONA, PEMKAB LOMBOK BARAT GELAR BINTEK

Giri Menang, 21 Maret 2020 – Sadar dengan keterbatasan personalia, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar bimbingan teknis (bintek) penyemprotan disinfektan dengan melibatkan seluruh Perangkat Daerah yang masing-masing diwakili 4 orang staff.

Kegiatan diselenggarakan dengan Dinas Kesehatan Lobar bertindak selaku narasumber di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Sabtu (21/3/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan mempraktikkan pencampuran cairan Clorin dengan air bersih dengan perbandingan 1 liter untuk cairan Clorin dengan kadar 5,25 persen berbanding 9 liter air bersih.

“Tapi sebelumnya, agar petugas bisa menyiapkan alat pelindung diri berupa sarung tangan plastik, masker, kaca mata, dan baju plastik pelindung. Bisa menggunakan mantel hujan,” ujar Edi Setiabudi, narasumber dari Dinas Kesehatan Lobar.

Pasca bintek tersebut, para peserta yang berasal dari OPD dan Kelompok Tani se-Lobar akan disebar untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh pondok pesantren dan masjid mushalla di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

“Kita menyiapkan dari Dinas Pertanian dan Kelompok Tani sebanyak 100 unit air sprayer dan akan kita mulai per hari Senin esok jam 07.30,” terang Asisten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan Agus Gunawan.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah H. Baehaqi menyambut positif kegiatan tersebut.

“Cara ini insya Allah efektif, meski alat terbatas. Penyemperotan akan dilakukan di madrasah, masjid, dan pondok pesantren serta tempat-tempat orang banyak berkumpul,” terang Sekretaris Daerah H. Baehaqi.

Menurut Baehaqi, kondisi saat ini adalah masa tanggap darurat.

“Pemda melakukan pencegahan dulu, seperti mengurangi perkumpulan, acara-acara, dan ini salah satu cara Pemda menanggulangi,” terang Baehaqi menunjuk acara bintek tersebut.

Dalam acara tersebut, selain melatih pembuatan cairan disinfektan dan sosialisasi bahaya Corona, pihak Dinas Kesehatan pun meminta social distancing diterapkan dengan menjarakkan antar satu orang dengan orang lain berjarak sekitar dua meter.

Hadir dalam bintek tersebut, Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Asisten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan Agus Gunawan, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Kesra H. Mahyudin, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Ambawati, dan Kepala Pelaksana BPBD Mahnan.

Pemkab Lombok Barat Jamin Harga dan Pasokan Bahan Pokok Aman di Tengah Corona

Giri Menang, 19 Maret 2020. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) memastikan harga bahan pokok masih stabil dan ketersedian bahan pokok aman di tengah wabah virus corona atau covid-19.

Langkah antisipasi menghadapi covid-19 dilakukan melalui pengecekan ketersediaan pasokan di wilayah Kab. Lombok Barat.

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Ir. Hj. Lale Prayatni menyebutkan komoditas yang dinyatakan aman di antaranya beras, gula, bawang merah, bawang putih dan bahan pokok lainnya.
“Kami akan monitor terus masalah ketersediaan bahan pokok dan harga, hanya saja dari bahan pokok tersebut harga yang masih tinggi ialah cabai rawit,” ungkapnya saat Rapat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Kamis, (19/3) di ruang Rapat Jayangrana, Kantor Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung.

Untuk bahan pokok seperti beras kata dia, ketersediaan di Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) masih aman, dimana Perum Bulog mengalokasikan setiap tahun sekitar 100 ton untuk Lombok Barat. Begitu juga halnya ketersediaan padi relatif masih aman dengan stok sekitar 30 ton.
“Perum Bulog sampai saat ini masih tetap mensuplay beras ke toko-toko modern sekitar 1ton/hari,” sambungnya.

Dari pemantauan, lanjut Hj Lale, termasuk di Gudang JB ketersediaan pasokan gula masih kurang karena pengirimannya dari luar, tapi ia memastikan ketersediaan gula tetap aman. Sedangkan di gudang Indomarko dua bulan ke depan masih ada stok.

Untuk menjaga ketersediaan pangan Pemkab Lombok Barat akan membuat surat edaran guna stok bahan pokok tetap ada dengan membatasi pembelian seperti bahan pokok beras, gula, minyak goreng, mie instan dan bahan pokok lainnya.
“Sebelumnya satgas pangan nasional membatasi pembelian beras maksimal 10 kg per pembeli, gula maksimal 2 kg, minyak 4 liter, hal itu juga kita lakukan agar ketersediaan bahan pokok tetap tersedia,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyampaikan stok untuk sekarang memang relatif aman dan juga harga masih stabil. Namun yang perlu diperhatikan ialah masyarakat ekonomi ke bawah. Itu yang perlu dipikirkan, ujar Fauzan.
“Tidak apa-apa kalau situasi mendesak kita akan berikan masyarakat yang tidak mampu sesuai dengan stok yang kita punya, Perindag (Perindustrian dan Perdagangan) secara aktif memantau terus harga pasar,” imbuhnya.

Sumber : Humas Lobar

Pemkab Lombok Barat Jamin Harga dan Pasokan Bahan Pokok Aman di Tengah CoronaGiri Meang, 19 Maret 2020. Pemerintah …

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 19 Maret 2020

Sidak Corona, Bupati Lombok Barat: Masyarakat Jangan Panik, Pedagang Jangan Naikkan Harga!

Giri Menang, 19 Maret 2020 – Mengantisipasi dampak buruk yang tidak diinginkan dari semakin merebaknya Covid-19 yang telah menjadi pandemik nasional bahkan semua negara, Pemda Lombok Barat melakukan langkah antisipasi munculnya suspek Corona ini pada masyarakat.

Karena itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid didampingi Ketua Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Virus Corona, H Baehaqi yang juga Sekretaris Daerah Lombok Barat melakukan inspeksi mendadak (Sidak) yang dimulai dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Patut Patuh Patju (Tripat) Gerung, Lombok Barat.

Kedatangan orang nomor satu di Lombok Barat ini disambut Direktur RSUD Tripat drg H. Arbain Ishak, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, drg. Hj Ni Made Ambaryati beserta seluruh jajarannya.

Sebelum memasuki RSUD Tripat Gerung, bupati dan rombongan harus melewati pengukuran suhu tubuh oleh tim kesehatan RSUD .

Di RSUD Tripat ini bupati langsung meninjau ruang isolasi yang sudah disiapkan oleh pihak RSUD. Hal ini dimaksudkan untuk mengecek langsung kesiapan pusat-pusat pelayanan publik seperti RSUD dalam menghadapi Corona termasuk pencegahan virus yang tengah mengguncang jagat raya ini.

Didampingi petugas medis RSUD Tripat, bupati mendapatkan penjelasan terkait prosedur penanganan dan pencegahan covid-19 bila sewaktu-waktu terjadi hal-hal buruk yang tidak diinginkan.

Dari keterangan drg. Arbain kepada bupati diketahui petugas perawatan di ruang isolasi maupun di ruang perawatan pasien selalu dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) yang lengkap. Hal ini merupakan prosedur yang harus dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari munculnya dampak buruk dari sisi kesehatan baik bagi petugas yang dinilai rentan untuk terkena virus ini.

Dalam keterangan persnya kepada sejumlah media Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid menjelaskan dalam menghadapi isu Covid-19 ini agar masyarakat tidak resah dan lebih melakukan proteksi diri ataupun pencegahan agar tidak terkena virus corona melalui prilaku hidup bersh dan sehat.
“Kita berharap seluruh pemangku kepentingan dan elemen masyarakat untuk menyosialisasikan tentang virus corona ini secara baik dan benar. Dengan informasi yang baik dan benar kita harapkan masyarakat tidak akan takut dan resah. Waspada sangat penting, namun panik tidak perlu dan harus dihindari,” pesan bupati singkat.

Setelah Sidak dilakukan di RSUD Tripat, bupati dan rombongan langsung melakukan hal yang sama di gudang Jembatan Baru (JB), Kediri. Di gudang sekaligus retail modern JB ini bupati meminta kepada seluruh manajemen JB untuk memperhatikan kesehatan para karyawan dalam melindungi diri dari acaman Covid-19 ini. Demikian juga para konsumen yang berbelanja juga harus diperhatikan standar kesehatannya termasuk produk-produk kebutuhan pokok masyarakat yang dijual juga harus diperhatikan syarat hygenisnya agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan masyarakat yang berbelanja.
“Saya juga minta kepada seluruh manajemen JB di sini untuk tidak memanfaatkan kesempatan untuk menaikkan harga-harga kebutuhan pokok masyarakat. Upayakan agar harga-harga stabil dan tidak mebebankan masyarakat. Termasuk kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula, minyak goreng dan lain sebagainya agar ketersediaannya tetap stabil untuk mempermudah masyarakat memperolehnya,” ingat bupati.

Terpisah Sekda Lombok Barat Dr H Baehaqi, MM, M.Pd selaku Ketua Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Virus Corona menekankan, agar setiap informasi apapun yang berhubungan dengan virus corona saat ini langsung menghubungi call center 081917435067.
“Sidak ini, sebagai tindak lanjut dari rapat yang dilakukan bersama bupati tanggal 15 dan 16 Maret yang lalu. Hasil rapat tersebut yaitu berupa keluarnya surat edaran bupati tentang upaya pencegahan dan penanggulangan virus corona. Sidak yang dilakukan adalah untuk melihat kesiapan menghadapi wabah corona sekaligus sosialisasi keberadaan satgas dan posko yang berada di dinas kesehatan serta ruang isolasi di RSUD Tripat.

Pada hari yang sama, petugas dari Dinas Kesehatan Lombok Barat melakukan penyemprotan cairan disinfektan di Pendopo Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat dan gedung putih kompleks perkantoran pemerintahan kabupaten Lombok Barat. Penyemprotan yang sama juga akan dilakukan di sejumlah Badan Pelayanan Publik lainnya, pusat-pusat pendidikan termasuk di sejumlah Pondok Pesantren se Lombok Barat.

Sumber : Humas Lobar

Sidak Corona, Bupati Lombok Barat: Masyarakat Jangan Panik!, Pedagang Jangan Naikkan Harga!Giri Menang, 19 Maret 2020…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 19 Maret 2020

1 159 160 161 162 163 395