10 Jabatan Tinggi Pratama di Lombok Barat Akhirnya Terisi

Giri Menang, Sabtu 28 Maret 2020 – Setelah mengalami kekosongan yang cukup lama akibat dari purna bhakti dan mutasi pejabat tinggi pratama sebelumnya, 10 jabatan tinggi pratama (JTP) yg kosong di Lombok Barat (Lobar) terisi penuh.

10 pejabat yang mengisi kekosongan dilantik Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid Jum’at (27/3) bertempat di Aula Kantor Bupati Lobar.

10 jabatan itu adalah Sekretaris Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) dijabat oleh Aisyah Desilina Darmawati, S.I.P yang sebelumnya merupakan Kepala Bagian Keuangan di DPRD Lobar.

Selanjutnya Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) diisi oleh H. Nasrun, S.Pd, MM yang sebelumnya merupakan sekretaris Dikbud.

Kemudian Kepala Dinas Sosial (Dinsos) kini diduduki oleh L. Marta Jaya, S.Pi, MM. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) dipimpin oleh Drs. H. Sabidin yang sebelumnya merupakan sekretaris di dinas yang sama.

Kemudian Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) sekarang diisi oleh Ir. Moh. Sahlan yang sebelumnya merupakan Inspektur pembantu wilayah di Inspektorat Lobar.

Jabatan kepala dinas lain yang juga mendapat pimpinan baru adalah Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Komimfotik) yang kini dipimpin Ahad Legiarto yang sebelumnya merupakan Kepala Bagian ULP Sekretariat Daerah (Setda) Lobar.

Selanjutnya Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) diisi oleh Plt sebelumnya yakni Maad Adnan, S.Pd.

Kemudian Kepala Dinas Pariwisata yang baru adalah H. Saepul Akhkam, S.Ag, M.Hum, dimana sebelumnya menjabat sebagai Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Lobar.

Dua jabatan lain yaitu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan diisi oleh Ir. Lalu Sukawadi, M.Si. dan yang terakhir adalah Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diisi oleh Bq. Yeni Satriani Ekawati, S. Sos yang sebelumnya merupakan Camat Narmada.

Dengan terisinya 10 jabatan penting di Lobar ini, bupati menyampaikan kelegaan serta harapannya di hadapan para pejabat pemerintah Lobar yang hadir.

“10 jabatan ini diisi oleh seluruhnya berasal dari pejabat dari eselon III, oleh karena itu saya berharap ada semacam semangat yang menggebu-gebu dari para pejabat yang dilantik hari ini untuk bisa melaksanakan tugasnya dengan baik,” ucap bupati Fauzan.

Tidak hanya melaksanakan kewajiban dan melenyelesaikan program-program yang sudah dicanangkan sebelumnya, Fauzan juga berharap pejabat baru ini bisa melakukan sesuatu yang lebih bagi masyarakat terutama dalam kondisi global sekarang ini yang sedang diliputi ancaman virus corona.

“Naiknya jabatan ini selesaikan dia sebatas sumber legitimasi untuk bisa berbuat lebih banyak, jangan lebih dari itu, jika lebih biasanya ada kesombongan yang menyertai kita dalam bekerja,” lanjut bupati dua periode ini.

Terkait proses seleksi para pejabat yang baru dilantik, bupati menegaskan jika prosesnya telah dilakukan secara objektif dan rasional serta sudah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

“Istimewanya, persetujuan dari pengisian jabatan ini, termasuk persetujuan nama-nama yang kita lantik pada sore ini dilakukan melalui media online dengan komisi Aparatur Sipil Negara di Jakarta,” imbuhnya.

Pesan lain yang disampaikan Fauzan kepada para pejabat tinggi pratama yang baru dilantik adalah untuk bisa melebur dan menjaga soliditas dengan pejabat dan staf yang dipimpin, karena bagaimanapun menurut bupati semua staf memiliki peran penting dan merupakan satu kesatuan yang tidak boleh dikesampingkan.

Bupati juga menyampaikan bahwa ia dan sekretaris daerah (sekda) setelah pelantikan ini akan bergerak untuk melakukan seleksi pengisian pejabat Eselon III dan IV yang kosong. Ia meminta agar proses seleksi juga dilakukan dengan standar yang berlaku dan secara objektif berdasarkan penilaian-penilaian seperti seleksi yang dilakukan sebelumnya kepada para pejabat Eselon II yang baru termasuk akan meminta pendapat kepada para pejabat-pejabat lain tentang penempatan jabatan yang kosong ini.

Lombok Barat Dukung Orbitkan Kopi Berkualitas

Giri Menang, Kamis 26 Maret 2020. Tecatat Nusa Tenggara Barat (NTB) belum masuk dalam catatan daerah penghasil kopi nasional. Kondisi ini menjadi titik perhatian pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) bersama Asosiasi Kopi NTB untuk mengorbitkan hasil kopi Lobar masuk catatan penghasil kopi nasional.

Bupati Lobar H.Fauzan Khalid menyatakan, siap mendukung Asosiasi Kopi NTB dalam rangka mengorbitkan hasil kopi berkualitas. Ke depan kata bupati, Asosiasi Kopi NTB agar tetap melakukan pendekatan dan bimbingan khususnya bagi petani kopi di daerah Patut Patuh Patju ini.

“Selain Asosiasi Kopi, saya minta kepada OPD terkait juga melakukan hal yang sama untuk memunculkan potensi kopi yang kita miliki,” pinta bupati saat digelar pertemuan informal bersama Asosiasi Kopi NTB di ruang kerja Dinas Koperasi Lobar, Kamis (26/3).

Prinsipnya bupati tetap mendukung. Dari sisi bantuan, pihaknya tidak ingin bantuan diberikan dalam bentuk nominal. Karena sistem ini sudah menyalahi aturan. Demikian juga bantuan dalam bentuk fisik mesin. Ini bisa saja diperjualbelikan oleh kelompok tani (Poktan) bersangkutan. Namun bupati meminta, sarana dan prasarana jalan, koperasi atau fisik bangunan poktan memadai tempat berkumpulnya pengurus poktan.

“Bantuan pelatihan ataupun sejenisnya, menurut saya ini tidak mendukung. Lebih baik kita buatkan sarana dan prasarana jalan penghubung dari hulu ke hilir,” pinta bupati di hadapan Sekda H.Baehaqi, Asosiasi Kopi NTB, Asisten I, Kadis Koperasi, Kadis Perindag, Kadis Pertanian, Kabag Ekonomi, Kabag Humas dan Protokol, Sekcam Lingsar dan sejumlah perwakilan OPD terkait.

Dalam kesempatan itu, Sekda Lobar H.Baehaqi meminta pengembangan kopi jangan sampai tidak mengarah kepada wisata lokal. Ini sebagai bentuk mengangkat kembali nuansa pariwisata yang punah setahun belakangan ini.

“Melalui kopi ini bagaimana mengarah kepada wisata desa. Selain terangkatnya ekonomi warga pedesaan, tapi juga mengangkat pariwisatanya sekaligus,” papar Baehaqi.
Dalam rangka pengembangan hasil kopi ini, pihak Dinas Pertanian sudah menyiapkan bibit kopi sebanyak 23.600 pohon. Bibit ini didapatkan melalui dana APBD tahun 2020. Sementara dari dana Pokok Pikiran (Pokir) direncanakan akan dbicrakan dengan pihak DPR.

“Bibit-bibit kopi ini kita akan tanam pada lahan seluas 669 hektar di Lombok Barat,” papar Kadis Pertanian Ir.H.Muhur Zohri.

Tidak hanya Dinas Pertanian, Dinas Koperasi Lobar pun sudah siap menggelar pelatihan bagi petani. Ini sebagai upaya menciptakan SDM dan skil para petani khususnya kopi. Demikian pula dengan Dinas Perindag. Siap memfasilitasi bantuan berupa lapak bila hasil kopi petani ingin dikembangkan dalam bentuk produk kemasan.

“Prinsipnya kita siap mendukung. Untuk sarana jalan ke lokasi nanti pihak DPU PR memfasilitasi,” cetus Kepala Dinas Koperasi Lobar, H.Fajar Taufiq.

Di tempat yang sama, Ketua Asosiasi Kopi NTB, Dody Adi Wibowo mempresentasikan hasil kunjungnnya ke Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Alam Lestari di Dusun Rumbuk Desa Batu Mekar-Lingsar beberapa waktu lalu. Di Gapoktan ini kata Dody, direncanakan sebagai basis awal pengembangan kopi di Lobar. Beralasan, karena sudah ada dukungan pihak provinsi melalui BKPH NTB, Kepala Resot Jangkok dan Rinjani Barat.

“Untuk sampel pengelolaan kita bina dulu dari hulu.Kebetulan di Gapoktan Alam Lestari memiliki 15 Kelompok Tani Hutan (KTH,red) didukung Koperasi dan ratusan ribu bibit kopi siap panen,” papar lelaki pengusaha kopi kondang ini.

Hanya saja Dody mengklarifikasi bantuan pemda. Di Gapoktan Alam Lestari, menurut Dody sangat membutuhkan 4 alat dalam rangka mendukung pengembangan kopi. Diantaranya adalah para-para (sempara). Ini sebuah alat untuk menjemur kopi yang sudah dipanen. Berikutnya mesin kupas basah, mesin kupas kering dan mesin sortir.

“Selain alat itu, petani juga butuh perbaikan sarana jalan menuju HKm Rumbuk, karena kondisinya sekitar 2-3 kilo rusak berat,” harap Dody seraya menyatakan optimis, pengembangan kopi di Lobar sangat cerah, mengingat luas lahan 830 hektar HKm di Batu Mekar ditanami kopi siap panen.
Dari pertemuan ini, direncanakan sejumlah OPD siap berkunjung ke HKm Rumbuk, sambil menikmati alam sebagai bentuk memutus hubungan dengan corona.

Sumber : Humas Lombok Barat

Lombok Barat Dukung Orbitkan Kopi BerkualitasGiri Menang, Kamis 26 Maret 2020. Tecatat Nusa Tenggara Barat (NTB) belum…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Kamis, 26 Maret 2020

BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHAN

Giri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) Khusus kembali digelar, Selasa (24/3) di Ruang Kerja Bupati Lombok Barat, Giri Menang, Gerung.

Rapat itu dilakukan mengingat situasi terkini Kabupaten Lombok Barat dalam menghadapi Corona. Bupati H. Fauzan Khalid mengungkapkan, hingga saat ini di untuk kasus Covid-19 Lombok Barat masih tetap zona hijau atau negatif corona. Namun demikian kata Fauzan, kewaspadaan harus tetap dilakukan termasuk dengan memperketat jalur keluar masuk ke Lombok Barat yaitu Pelabuhan Lembar.

“Meski demikian kita harus tetap dalam kewaspadaan dan tidak boleh lengah akan status yang kita sandang saat ini ,” tukas orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Ditegaskan bupati, jalur keluar masuk dari dan ke Lombok Barat yakni melalui Pelabuhan Lembar harus dilakukan pengawasan dan pemeriksaan para penumpang.

“Jangan sampai kita kecolongan, tidak saja dari jalur resmi seperti Pelabuhan Lembar, namun juga dari jalur-jalur masuk lainnya yang tidak resmi perlu mendapatkan perhatian yang lebih ekstra. Karena kalau sekali saja kecolongan akan berakibat fatal bagi banyak orang dan kita berharap hal ini tidak boleh terjadi. Setiap orang yang masuk ke wilayah Lombok Barat harus melalui pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu,” kata bupati.

Di kesempatan yang sama, perwakilan ASDP Lembar, Yulianto menjabarkan hal-hal yang telah dilakukan pihaknya.

“Kami juga komit tidak hanya melakukan penyemprotan kepada manusia, tapi juga kendaraan agar tidak ada penularan,” terang Yulianto.

Sayangnya imbuh Yulianto, pihaknya sangat kekurangan bahan untuk penyemprotan dan Alat Pelindung Diri (APD).

“Ruang Tunggu harusnya disemprot tiga kali, tapi kekurangan alat dan bahan membuat kami kesulitan melakukannya sesuai kebutuhan,” aku Yulianto.

Bagi Yulianto, para petugas yang bekerja di kapal dan pelabuhan juga sangat rawan dengan penularan

“Karena mereka pegang tiket dan pegang uang. Sama dengan anak buah kapal yang melayani penumpang,” terang Yulianto.

Pemkab Lombok Barat sendiri sangat serius mengatensi jalur strategis ini. Tim Satgas Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Lombok Barat telah beberapa kali melakukan Sidak, bahkan menyelenggarakan simulasi penanganan pasien di Pelabuhan Lembar. Semua itu untuk memastikan kesiapan Lombok Barat menghadapi wabah pandemi itu.

Dalam Rapat Khusus ini juga terungkap masih minimnya tenaga kesehatan maupun Alat Pelindung Diri (APD) yang dibutuhkan para petugas selama menjalankan misi kemanusiaan ini.

Menurut bupati, Pemerintah Daerah akan berupaya untuk memback-up kerja-kerja tenaga medis tersebut dengan tujuan untuk menghambat laju penyebaran virus Corona. Fauzan juga mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak terpancing oleh informasi-informsi yang tidak jelas melalui media sosial lalu menyebarkannya kembali ke berbagai akun Medsos.

“Itu justru akan semakin meresahkan dan menakutkan masyarakat. Masyarakat hendaknya hati-hati bermedsos apalagi menyebarkan informasi yang tidak bertanggungjawab,” himbaunya.

Pada pertemuan tersebut, selain menghadirkan unsur Forkompimda juga dihadiri oleh sejumlah Kepala OPD terkait seperti Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Kepala BPBD Lobar, Camat Lembar, Polsek Lembar, Posramil Lembar, Kepala Puskesmas Jembatan Kembar dan seluruh otoritas jasa pelabuhan seperti ASDP, KKP, KSOP, Adpel Lembar, Pelindo dan lainnya.

Sumber Humas Lombok Barat

BUPATI LOMBOK BARAT MINTA PERKETAT PELABUHANGiri Menang, Selasa, 24 Maret 2020 – Rapat Forum Komunikasi Pimpinan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPI

Giri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan unggulan belum banyak mendapat sentuhan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), terutama di Kabupaten Lombok Barat. Hal itu ditegaskan oleh Ketua Asosiasi Kopi NTB, Dody Adi Wibowo.

“Peta perkopian di Indonesia biasanya yang dikenal itu mulai dari Gayo di Sumatera, lalu ke Pulau Jawa mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, terus ke Bali, dan langsung ke Flores. NTB itu tidak pernah disebut masuk sebagai penghasil kopi, padahal potensi kopi kita jutaan ton,” sebut Dody saat mengunjungi Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) “Alam Lestari” Dusun Rumbuk, Desa Batu Mekar Kecamatan Lingsar – Lombok Barat, Senin (23/3/2020).

Dody berkunjung ke Gapoktan tersebut dalam rangka melakukan pendampingan yang dimediasi oleh Balai Kesatuan Pengelolaan Hutan (BKPH) NTB, KPH Resot Jangkok dan KPH Resot Rinjani Barat.

Dody juga berasumsi, nihilnya NTB dalam catatan sebagai penghasil kopi kemungkinan karena dampak cara penanaman dan panen kopi yang serba sembarang. Padahal dengan sedikit sentuhan pembinaan dan edukasi, semua tidak akan menjadi ribet, termasuk soal harga dan marketing.

“Sebagai penggiat, pengusaha UKM, usaha pengolahan kopi serta ketua asosiasi Kopi NTB, saya ingin memberikan edukasi dan pembinaan terlebih dahulu,” jelas Dody.

Kata dia, hal ini dilakukan, mengingat gaung kopi Lombok di luar daerah belum ada namanya. Kondisi ini, membuat asosiasi merasa ikut bertanggung jawab, karena secara data kopi di Indonesia, daerah NTB tidak masuk dalam hitungan sebagai daerah penghasil kopi.

Pihaknya aku Dody merasa optimis prospek kopi di Lombok Barat ke depan sangat cerah. Dari 830 hektar lahan Hutan Kemasyarakatan (HKm), para petani paling sedikit menanam sekitar 100 ribu pohon kopi dan saat ini siap panen. Dua puluh persen di antaranya merupakan kopi dengan sistem sambung.

“Kami sudah minta restu pak Bupati Lombok Barat melalui Kepala Bagian Humas untuk melakukan edukasi kepada Gapoktan. Kami tidak pasang target volume hasil, tapi targetnya pembinaan dari hulu dulu,” papar Dody menyebutkan potensi hasil panen kopi bisa mencapai 3000 ton biji kopi berkualitas baik.

Untuk sasaran pembinaan dari hulu, pihak asosiasi dan Gapoktan lalu memilih Kelompok Tani Hutan (KTH) “Cobak Bae” Dusun Rumbuk sebagai sample pengelolaan kopi. KTH ini terpilih karena tercatat sebagai anggota pengelola awal Gapoktan Alam Lestari. Dari 15 sub KTH yang ada, Gapoktan Alam Lestari memiliki anggota sebanyak 1.400 orang. Selain itu difasilitasi juga oleh Koperasi serta lahan garapan seluas 830 Hektar.

Di tempat yang sama, Kepala BKPH Rinjani Barat NTB, Mustara Hadi menyatakan, pertemuan ini sebagai pertemuan perkenalan. Jika kopi yang akan dikelola ternyata hasilnya baik, ada tindak lanjutnya, akan menggelar pertemuan kembali dengan pihak asosiasi kopi.

“Sebelum panen nanti kita langsung praktek pengolahan, sortir serta menjaga kualitas dan prospek pasar yang akan dibina oleh asosiasi,” jelas Mustara.

Pembinaan tersebut disambut gembira oleh Ketua Gapoktan Alam Lestari, Warni.
Warni mengaku saat ini cukup leluasa memanfaatkan hutan untuk kesejahteraan ekonomi keluarganya, terutama melalui HKm.
“Kalau dulu saya masuk HKM itu sembunyi seperti maling. Sekarang boleh, asal taat pada proses dan tercatat resmi sampai di pusat,” kata Warni sambil berharap agar mereka bisa dibina seara berkelanjutan oleh asosiasi dan pemerintah daerah.

Sumber : Humas Lombok Barat

LOMBOK BARAT POTENSIAL UNTUK KOPIGiri Menang, Senin 24 Maret 2020 – Komoditas kopi sebagai komoditas perkebunan…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN

Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik virus Co’rona (Covid-19) tercatat telah menjangkiti lebih dari 378 ribu orang di seluruh dunia dengan jumlah korban lebih dari enam belas ribu lima ratusan orang. Di Indonesia sendiri, hingga kemarin berdasarkan rilis Kementerian Kesehatan, tercatat 579 orang positif corona, 49 orang meninggal dan 30 orang berhasil sembuh.

Untuk Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), per hari ini (Selasa, 24/3/2020) Gubernur Nusa Tenggara Barat Zulkifliemansyah telah memastikan satu pasien positif terjangkit virus Covid-19. Perempauan 50 tahun tersebut disinyalir terjangkit virus saat mengunjungi daerah dengan zona merah dalam 14 hari yang lalu.

Dengan kondisi tersebut jajaran Pemerintah Provinsi NTB dan Kabupaten/ Kota tidak berdiam diri. Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sendiri telah melakukan berbagai upaya pencegahan, di antaranya adalah dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah titik di area wisata sekitar Senggigi, Selasa (23/3).

Sidak ini adalah untuk menindaklanjuti Maklumat Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor Mak/2/III/2020 tentang kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah dalam penanganan penyebaran virus corona (Covid-19) serta Surat Edaran Gubernur yang ditindak lanjuti juga oleh Bupati Lombok Barat dengan membuat edaran tentang hal yang sama.

Sayangnya, selain mendapat sambutan yang baik dari beberapa penyedia jasa hotel dan hiburan, ada juga perlawanan dari pemilik jasa hiburan.

Dipimpin oleh Bupati H. Fauzan Khalid dan didampingi Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Lobar, Bagus Satriyo Wibowo dan Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1606/ Lobar, Kolonel Czi. Efrijon Scroll, beserta tim masing-masing, sidak dimulai dengan mendatangi Hotel Aruna Senggigi. Untuk sidak di hotel maupun pusat-pusat oleh-oleh, tim gabungan sidak ingin memastikan ketersediaan hand sanitizer, alat infra red pengukur suhu tubuh, masker, serta tempat mencuci tangan bagi pelanggan dan karyawannya. Untuk Hotel Aruna dan Toko Oleh-Oleh Sasaku, tim mendapatkan kedua tempat tersebut menyediakan peralatan dan fasilitas walaupun tidak seluruh pegawai menggunakan masker sebagai Alat Pelindung Diri (ADP).

Selain menyasar Hotel dan Toko Oleh-Oleh tersebut, tim kemudian bergerak menuju Hotel Green Leaf yang juga menyediakan fasilitas SPA.
“Kami tidak menerima tamu,” ujar seorang pegawai yang mengaku sebagai supervisor meyakinkan tim dengan cukup ramah. Meski demikian, Kapolres Bagus mengingatkan agar SPA tersebut mengikuti maklumat Kepolisian dan Edaran Pemerintah Daerah agar benar-benar tutup sementara waktu selama masa pencegahan virus Corona itu.
“Tampilannya juga harus menggambarkan bahwa tempat ini ditutup, lampu dimatikan, jendela ditutup bahkan bila perlu disegel,” tegas Kapolres Lobar, Bagus Satriyo Wibowo.

Suasana berbeda ditemui tim saat menyidak Ratu SPA. Di lokasi ini, tim menemukan pemilik jasa SPA ini masih menjalankan usahanya. Bahkan wanita yang kemudian diketahui sebagai istri pemilik SPA dengan sengit seperti menolak kehadiran tim.
“Saya tidak mau (SPA) saya saja sementara yang lain juga (tetap) buka,” ujar perempuan itu setengah berteriak.

Diperlakukan demikian, Kapolres Bagus yang awalnya berbicara lembut spontan berubah keras.
“Sudah ada edaran yang membijaksanai untuk tempat hiburan kayak gini untuk ditutup. Kita datang ke sini untuk memastikan itu. Tidak ada yang lain dan tidak ada diskriminasi,” tegas Kapolres keras namun sesekali masih disambut bantahan dari si perempuan pemilik jasa SPA itu.

Bagus menegaskan bahwa tim melakukan pengecekan ke semua jasa hiburan dan akan menindak bila tetap “ngeyel” membuka usahanya.

Di tempat yang sama, Bupati Fauzan Khalid menyampaikan kekecewaan dengan sambutan pemilik Ratu SPA.
“Terus terang kita kecewa dengan sambutan teman-teman di sini. Padahal ini yang ketiga yang kita datangi. Ada sambutan yang luar biasa baik, kecuali di tempat ini,” kata bupati kecewa.

Senada dengan Kapolres, dilanjutkan bupati, sidak yang dilakukan untuk memastikan apakah surat edaran dalam bentuk perintah untuk menutup tempa-tempat keramaian itu ditaati. Tujuannya tidak lain dalam konteks bagaimana mengantisipasi penyebaran corona demi kenyamanan dan keselamatan masyarakat.

Menurut Fauzan, kebijakan Pemerintah jangankan untuk tempat hiburan, bahkan masjid pun mendapat perlakuan serupa agar menghindarkan masyarakat dari kegiatan berkumpul yang akan mempermudah penyebaran virus Corona.
“Kalau misalnya ada nanti ketidaktaatan sesuai dengan surat kawat dari Pak Kapolri, itu bisa dipidanakan,” ujar bupati tidak kalah tegas namun dengan suara yang tetap datar.

Sebelum mengakhiri
sidaknya, Bupati Lombok Barat menegaskan tidak boleh lagi ada satu tempat hiburan pun yang buka.

Sumber : Humas Lombok Barat

SIDAK SENGGIGI, BUPATI DAN TIM DILAWAN Giri Menang – 24 Maret 2020 – Hingga hari ini, Selasa (24/3/2020), Pandemik…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Selasa, 24 Maret 2020

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN

Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis (Bimtek) Sabtu lalu (21/3), Tim Penyemprot Disinfektan Lombok Barat (Lobar) mulai turun untuk melakukan penyemprotan hari ini, Senin (23/3).
Setelah melakukan briefing di Bencingah Agung, tim yang terdiri dari 30 anggota TNI, 40 angota Kepolisian, 4 perwakilan staff setiap Perangkat Daerah dan sekitar 20 orang dari kelompok tani yang ada di Lombok Barat ini menyasar 95 pondok pesantren (Ponpes) yang ada di Lombok Barat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lobar, Mahnan selaku Kepala Pelaksana menyebutkan jika Ponpes merupakan salah satu titik prioritas penyemprotan di Lobar.

“Ini sasarannya tempat, bukan orang. Di Ponpes aktivitas pembelajaran itu kan standby, apalagi santri-santri ini belajar dan langsung tinggal di sana, makanya kita prioritaskan ponpes ini juga,” jelasnya.

Keterlibatan kelompok tani dalam tim penyemprotan juga disebutkan Mahnan merupakan hal yang sangat penting. Dijelaskannya jika para petani itu justru yang menjadi petugas penyemprotan, dan mereka juga yang menyiapkan 100 hand sprayer yang digunakan dalam kegiatan ini.

“Kita libatkan kelompok tani itu karena secara teknis mereka (petani) yang lebih paham bagaimana menggunakan hand sprayer (alat penyemprotan, red) ini, nanti tekanan itu juga akan mempengaruhi keefektivitasan penyemprotan,” papar mantan Kasat POL PP Lobar ini.

Di tempat yang sama, Sekretaris Daerah Lobar H. Baehaqi menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang ikut terlibat dalam kegiatan ini.

“Saya menyampaikan apresiasi dan terimakasih yang setinggi-tingginya atas keikhlasan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan dan keamanan kepada masyarakat,” ucap Baehaqi
Baehaqi juga menyebutkan jika kegiatan ini merupakan bentuk kekompakan dari semua pihak, dari pemerintah serta masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan bersama.
Saef (45), salah satu anggota kelompok tani asal Kecamatan Gerung menyatakan antusiasmenya bisa ikut membantu proses penyemprotan.

“Kami diminta ikut serta sama pak KCD, tentu kami iyakan, ini kan membantu masyarakat yang lain juga,” tuturnya.

Saat ditanya tentang kekhawatiran dan bahaya wabah virus corona, Saef tidak terlalu khawatir.
“Yang penting kita sudah jaga kebersihan sesuai arahan dan pakai pelindung saat penyemprotan seperti ini, apalagi ini kan buat orang lain juga, Insya Allah tidak apa-apa,” terang Saef.

Sumber : Humas Lombok Barat

PULUHAN PONPES DI LOMBOK BARAT DISEMPROT DISINFEKTAN Giri Menang, 23 Maret 2020 – Setelah melakukan bimbingan teknis…

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 23 Maret 2020

Puluhan Ponpes Disemprot, Masyarakat Lombok Barat Diminta Mendukung

Giri Menang, 23 Maret 2020 – Permintaan itu disampaikan Sekretaris Pertanian Lombok Barat (Lobar), L. Sukawadi di sela-sela pelepasan puluhan petugas yang akan menyemprot puluhan pondok pesantren (ponpes) di Lobar menggunakan disinfektan, Senin (23/3).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19) di 10 Kecamatan Lobar.

“Kali ini kita turun untuk melakukan penyemprotan disinfektan di ponpes sebagai upaya pencegahan penyebaran virus Corona (covid-19) yang akhir-akhir ini meresahkan masyarakat,” ujar Sukawadi.

Ditambahkan Sukawadi, khusus untuk Kecamatan Lembar, penyemprotan dilakukan dengan melibatkan 10 personel dari kelompok tani di wilayah Lembar yang lengkap dengan alat penyemprotan, cairan disinfektan, masker dan hand sanitizer.

“Bantu kami untuk bersama-sama jaga kebersihan di lingkungan masing-masing, rajin cuci tangan, serta menghindari keramaian,” ujarnya. Sukawadi sangat berharap peran aktif masyarakat untuk bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan serta menjaga tubuh agar tetap sehat dan higienis.

Dikatakan, OPD Pendamping yang turun di Kecamatan Lembar adalah Dinas Perhubungan dan Dinas Pertanian. Kata dia, lokasi atau tempat penyemprotan kali ini sesuai jadwal di tujuh ponpes di Kecamatan Lembar seperti Ponpes Nujumul Huda Batu Samban, Nurul Hidayah Lendang Andus Labuan Tereng, Al Hidayah Lendang Damai Mareje Timur, Nurul Hikmah Padak, Tarbiyatul Ikhlas Jembatan Kembar, Al Azimiyah Puyahan dan Al Hamidy Kebon Talo.

Kegiatan penyemprotan ini dilakukan dengan berkoordinasi bersama Pemda dan Pemerintah Kecamatan serta pihak OPD yang bertugas, untuk melakukan penyemprotan dengan penggunaan campuran larutan seperti bayclin atau sejenisnya yang memiliki kandungan chlorine 5,25 yang efektif untuk mengantisipasi adanya virus corona.

Sementara itu, Kepala MTs. Al-Hamidy Kebon Talo Ust. Rahman Z mengatakan, ucapan terima kasih kepada pemda Lombok Barat atas kehadirannya melakukan penyemprotan disinfektan di ponpes Al-Hamidy Kebon Talo ini.

“Mudah-mudahan dengan dilakukan penyemprotan disinfektan di ponpes kami, apa yang ditakuti oleh siswa-siswi bisa menjadi berkurang dan habis terbunuh oleh cairan disinfektan ini,” katanya.

Senada dengan Sukawadi, Ust Rahman berharap perhatian Pemda Lombok Barat ini bisa dipahami oleh masyarakat dan siswa untuk ditaati.

Sumber : Humas Lobar

Dikirim oleh Humas Protokol Lombok Barat pada Senin, 23 Maret 2020

Pemkab Lombok Barat Ajak Warga Budayakan CTPS dan PHBS Tangkal Covid-19

Lombok Barat – 23 Maret 2020 – Berbagai upaya dilakukan pemerintah baik Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, dalam mencegah penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Sebagai langkah preventif personal dan keluarga, Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat mengajak masyarakat membudayakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) dan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Bupati dan Wakil Bupati Lombok Barat melalui Kepala Bagian (Kabag) Humas dan Protokol H. Saiful Ahkam, M.Hum., Senin (23/3), menyampaikan bahwa kebiasaan CTPS dan PHBS akan dapat meminimalisir penyebaran Covid-19.

“Karena itu Bupati dan Wakil Bupati berpesan dan menghimbau kepada seluruh masyarakat, agar membudayakan mencuci tangan pakai sabun dengan teknik yang benar, dan itu adalah bagian dari budaya pola hidup sehat,” ungkapnya.

Ahkam menyampaikan, walaupun hingga saat ini di Gumi Tripat Lombok Barat belum ada laporan terkait korban yang terpapar atau terinfeksi Covid-19, namun sebagai langkah antisipasi pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat, bersama pihak-pihak terkait terus melakukan pemantauan dan langkah antisipasi.

“Pada hari Sabtu (dua hari) lalu, kami lakukan bimbingan teknis penyemprotan disinfektan, yang diikuti empat perwakilan dari masing-masing OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red) dan kelompok tani se-Lobar. Mereka bersama TNI/ Polri disebar hari ini untuk melakukan penyemprotan disinfektan di 95 pondok pesantren di wilayah Lombok Barat,” jelasnya

Mengenai hal tersebut, Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baehaqi menyambut gembira keterlibatan banyak pihak dalam melaksanakan kegiatan penyemprotan disinfektan itu.

Ditemui saat melepas ratusan pegawai, Kelompok Tani, anggota TNI dan Polri di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (23/3/2020) untuk turun ke berbagai wilayah, Baehaqi dengan bangga menyampaikan,

“Saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya atas keikhlasan kita semua dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan, dan keamanan pada masyarakat,”.

Namun demikian, kata Ahkam, tindakan tersebut tidak akan berarti banyak jika tidak ada kemandirian dari masyarakat. Upaya mandiri dari masyarakat yang justru sangat diperlukan.

“Mencuci tangan pakai sabun dengan teknik yang benar, akan mengurangi ketergantungan terhadap hand sanitizer yang mulai langka.

Sebenarnya gerakan mencuci tangan pakai sabun ini sudah lama dicanangkan oleh semua pemerintah kabupaten/kota. Ini program yang sejak dulu disosialisasikan oleh Dinas Kesehatan dan PKK,” tutur Magister Humaniora itu.

Saat ini, imbuhnya, hal itu harus digerakkan kembali guna menyikapi penyebaran Virus Corona ini. Cuci tangan pakai sabun adalah cara yang efektif dilakukan, setelah selesai melakukan semua aktifitas masyarakat.
Demikian pula dengan arahan dan peringatan, baik berupa surat edaran (SE) dan sosialisasi melalui berbagai media oleh pemerintah maupun Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar dilaksanakan atau ditaati.

Lebih lanjut Kabag Humas Pemkab Lombok Barat juga mengingatkan warga agar waspada terhadap musim hujan yang intensitasnya mulai tinggi. Masyarakat juga diharapkan waspada, terhadap penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).

“Untuk hal ini, kami atas nama pemerintah daerah mengimbau kepada masyarakat, untuk rutin membersihkan lingkungan tempat tinggalnya, mengubur barang-barang bekas yang dimungkinkan sebagai sarang nyamuk, dan tidak membiarkan genangan air,” imbaunya.

HADAPI CORONA, PEMKAB LOMBOK BARAT GELAR BINTEK

Giri Menang, 21 Maret 2020 – Sadar dengan keterbatasan personalia, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar bimbingan teknis (bintek) penyemprotan disinfektan dengan melibatkan seluruh Perangkat Daerah yang masing-masing diwakili 4 orang staff.

Kegiatan diselenggarakan dengan Dinas Kesehatan Lobar bertindak selaku narasumber di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Sabtu (21/3/2020).

Dalam kesempatan tersebut, Dinas Kesehatan mempraktikkan pencampuran cairan Clorin dengan air bersih dengan perbandingan 1 liter untuk cairan Clorin dengan kadar 5,25 persen berbanding 9 liter air bersih.

“Tapi sebelumnya, agar petugas bisa menyiapkan alat pelindung diri berupa sarung tangan plastik, masker, kaca mata, dan baju plastik pelindung. Bisa menggunakan mantel hujan,” ujar Edi Setiabudi, narasumber dari Dinas Kesehatan Lobar.

Pasca bintek tersebut, para peserta yang berasal dari OPD dan Kelompok Tani se-Lobar akan disebar untuk melakukan penyemprotan disinfektan ke seluruh pondok pesantren dan masjid mushalla di wilayah Kabupaten Lombok Barat.

“Kita menyiapkan dari Dinas Pertanian dan Kelompok Tani sebanyak 100 unit air sprayer dan akan kita mulai per hari Senin esok jam 07.30,” terang Asisten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan Agus Gunawan.

Di kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah H. Baehaqi menyambut positif kegiatan tersebut.

“Cara ini insya Allah efektif, meski alat terbatas. Penyemperotan akan dilakukan di madrasah, masjid, dan pondok pesantren serta tempat-tempat orang banyak berkumpul,” terang Sekretaris Daerah H. Baehaqi.

Menurut Baehaqi, kondisi saat ini adalah masa tanggap darurat.

“Pemda melakukan pencegahan dulu, seperti mengurangi perkumpulan, acara-acara, dan ini salah satu cara Pemda menanggulangi,” terang Baehaqi menunjuk acara bintek tersebut.

Dalam acara tersebut, selain melatih pembuatan cairan disinfektan dan sosialisasi bahaya Corona, pihak Dinas Kesehatan pun meminta social distancing diterapkan dengan menjarakkan antar satu orang dengan orang lain berjarak sekitar dua meter.

Hadir dalam bintek tersebut, Sekretaris Daerah H. Baehaqi, Asisten I Bidang Aparatur dan Pemerintahan Agus Gunawan, Asisten III Bidang Administrasi Umum dan Kesra H. Mahyudin, Kepala Dinas Kesehatan Hj. Ambawati, dan Kepala Pelaksana BPBD Mahnan.

1 185 186 187 188 189 421