Tunjukkan Toleransi, Umat Budha Ikut Meriahkan Pawai Taarruf MTQ XXVII

Giri Menang, Kkamis 3 Oktober 2019 – Ada pemandangan menarik di Pawai Ta’aruf Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) XXVIII tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (3/10) pagi tadi. Diantara barisan Kafilah dari seluruh kabupaten/kota se-NTB itu, ada deretan warga non muslim yang ikut serta dalam rangkaian pembukaan MTQ tersebut.

Tampak puluhan orang dari umat Hindu dan Budha membawa spanduk yang bertuliskan dukungan untuk kesuksesan pelaksanaan MTQ XXVIII tingkat Provinsi NTB bebaur dalam kemeriahan pawai ta’aruf.

Salah seorang di antara mereka, Nasib mengaku senang karena bisa ikut berpartisipasi bersama peserta lain dalam pawai ta’aruf memeriahkan acara agama Islam tersebut. Ia menuturkan, dengan ikut berbaur dalam rangkaian acara MTQ tingkat Provinsi NTB bersama umat Islam, dirinya berharap akan terbentuk kebersamaan, meski berbeda keyakinan agama.

“Walaupun kami bukan peserta MTQ dan bukan umat Islam, sebagai masyarakat Lombok Barat kami juga ingin ikut mensukseskan pelaksanaan MTQ tingkat NTB,” kata Nasib.

“Dengan kita mengikuti ini, toleransi antar sesama umat beragama bisa lebih meningkat,” tambah warga Desa Mareje, Kecamatan Lembar ini.

Pawai ta’aruf dalam rangkaian pembukaan MTQ ke XXVIII itu dilepas Asisten I H. Ilham didampingi Kepala Dinas Dikpora, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Lobar di depan Masjid Baital Atiq Gerung.

Bupati Lobar Serahkan Piala Bergilir MTQ

Giri Menang, Kamis 3 Oktober 2019 – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid menyerahkan piala bergilir Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kepada ketua umum Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) NTB H. Iswandi. Penyerahan disaksikan seluruh kontingen dari 10 kabupaten/kota se-NTB pada acara Malam Ta’aruf di Pendopo Bupati Lobar, Rabu (2/10) malam.

Piala bergilir sebelumnya diraih Kabupaten Lombok Barat setelah berhasil keluar sebagai juara umum pada MTQ XXVII. Dalam gelaran MTQ yang dilaksanakan di Kabupaten Bima pada 2017 lalu itu, Kabupaten Lombok Barat berhasil keluar sebagai juara umum dengan mengoleksi 70 medali dari seluruh cabang lomba yang ada.

Sebelum menyerahkan piala, bupati terlebih dahulu mengucapkan selamat datang kepada sekitar 1.200 peserta yang hadir pada malam itu. Bupati berharap melalui momen malam ta’aruf, hubungan persaudaraan semua peserta baik sebagai sesama umat islam dan sebagai masyarakat NTB semakin erat.

“Kegiatan kita malam ini mengharuskan kedua kita aktif. Tidak hanya kami (Lombok Barat) tapi bapak ibu sekalian juga untuk saling berkenalan, untuk kemudian meningkat ke persahabatan dan Insya Allah kemudian bisa memperkuat persaudaraan kita sebagai umat islam dan bahkan sebagai bagian dari masyarakat Nusa Tenggara Barat,” sambut bupati.

Keikutsertaan semua peserta MTQ ke XXVIII ini dikatakan bupati juga sebagai bagian dari cara untuk mendukung dan memperkaya visi Gubernur dan Wakil Gubernur NTB. Hal itu disampaikan Ketua Umum LPTQ NTB H. Iswandi.

Dalam kesempatan itu, ia mewakili Gubernur NTB menyampaikan salam bagi semua peserta dan juga menyampaikan apresiasi kepada Lombok Barat selaku tuan rumah.

“Pemerintah Provinsi Lombok Barat menyampaikan penghargaan dan penghormatan setinggi-tingginya atas kesiapan dan kesediaan dari Pemkab Lombok Barat untuk menjadi tuan rumah MTQ Tingkat Provinsi yang ke XXVIII ini,” ungkap Penjabat Sekda NTB ini.

Selain sebagai salah satu dukungan untuk mencapai visi-misi pembangunan NTB, yaitu menuju NTB yang gemilang, event dua tahunan ini juga diharapkan Iswandi menjadi kegiatan yang bisa mengisi pembangunan daerah NTB menjadi daerah yang penuh dengan keberkahan dengan nilai-nilai Al-Qur’an.

Acara ditutup dengan pemnyerahan cinderamata oleh bupati kepada masing-masing perwakilan Kafilah.

Turut hadir dalam acara tersebut diantaranya, Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun, Sekda H. Moh. Taufiq beserta jajaran, Kakanwil Kementerian Agama NTB H. Nasrudin Islah serta beberapa perwakilan pemerintahan NTB lainnya.

Ribuan Kafilah se NTB Ikuti Pawai Taaruf MTQ 28 NTB di Gerung

Gerung, Kominfotik-Hampir seribuan kafilah asal 10 kabupaten/kota se Nusa Tenggara Barat (NTB) kamis (3/10/2019) pagi ini turut ambil bagian pada Pawai Taaruf Musabaqoh Tilawatil Qu’an (MTQ) ke 28 tingkat provinsi NTB yang dipusatkan di Kompleks Pemerintahan Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang, Gerung.

Start dari Jalan Raya Lembar-Gerung, Lingkungan Perigi,  kafilah dari 10 kabupaten/kota se NTB setelah dilepas Asisten I Bidang Tata Pemerintahan Setdakab Lombok Barat H Ilham, masing-masing kafilah tampil dengan ciri khas pakaian, seni dan kebudayaan masing-masing yang bernuansa islami. Setiap kafilah dari 10 kabupaten/kota didampingi seluruh ASN yang ada di Organisai Perangkat Daerah (OPD) Lombok Barat.

Yang spesifik pada Pawai Taaruf saat itu, yakni turunnya Wakil Bupati Lombok Tengah HL Fathul Bahri, S.IP di barisan terdepan bersama kafilah asal Lombok Tengah yang diketahui cukup banyak. Para peserta Pawai Taarruf ini menempuh route sepanjang 1 kilometer dan fhinisnya hingga Pendopo Bupati Lombok Barat.  Di depan Pendopo para kafilah langsung diterima Bupati dan wakil Bupati Lombok Barat bersama unsur Muspida.

Asisten I Setda Lobar H Ilham pada pelepasan Pawai Taaruf tersebut menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh kafilah dari 10 kabupaten/kota se NTB yang akan mengikuti MTQ selama seminggu ke depan di Gumi Patut patuh patju, Lombok Barat.

Ilham menambahkan, MTQ Provinsi NTB ke 28 di Kabupaten Lombok Barat diharapkan dapat memotivasi dan menyemangati masyarakat Nusa Tenggara Barat untuk selalu mencintai, memahami dan mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.

“Kita berharap dengan MTQ 28 Provinsi NTB ini, akan semakin menumbuhkembangkan dan membumikan AL-Qur’an di tengah-tengah masyarakat untuk mencapai kebahagiaan dunia dan kebahagiaan akhirat,” ujarnya. (her)

Fakih dan Naisa Siap Rebut Juara di MTQ XXVIII Tk. Provinsi NTB

Giri Menang, 2 Oktober 2019 – Ada yang menarik saat Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid mengunjungi kafilah Lombok Barat. Bersama Wakil Bupati Hj. Sumiatun dan rombongan, Bupati Fauzan melakukan pengecekan penginapan untuk para kafilah asal Kabupaten Lombok Barat yang berjumlah 56 orang peserta dan 31 orang offisial di Gedung Zainul Hafiz yang berada di Lingkungan Aik Ampat Kelurahan Dasan Geres, Rabu (2/10/2019).

Kedatangan rombongan bupati disambut dengan pembacaan Al-Qur’an oleh salah satu peserta Tilawatil Qur’an Kelas anak-anak putra, Fakih Muzadid.

Fakih Muzadid adalah andalan Lombok Barat di cabang Tilawatil Qur’an golongan anak-anak putra Musabaqah Tilawatil Qur’an tingkat Provinsi NTB yang ke XXVIII.

Ia mengaku optimis mampu menyumbangkan prestasi untuk Lombok Barat. Rasa optimis Fakih didasari oleh persiapan yang telah ia lakukan. Mulai dari memfasihkan bacaan hingga irama bacaan yang akan ditampilkannya nanti.

Selain berbagai persiapan yang telah ia lakukan, Fakih juga optimis karena adanya dukungan keluarga, teman-teman, dan pelatihnya. Lebih khusus lagi karena do’a dari orang tuanya.

“Sebelum dikarantina, saya minta dido’akan dulu oleh orang tua agar bisa jadi juara. Dan teman-teman lain juga mudah-mudahan dapat juara,” ujar siswa kelas 6 SDN 1 Montong Are Kediri ini.

Semangat yang sama juga ditunjukkan oleh Naisa Afika. Naisa bukan kafilah dari Lombok Barat. Siswi Kelas IV SDN 1 Pemenang Barat ini adalah utusan dari Kafilah Kabupaten Lombok Utara (KLU) untuk cabang tilawatil Qur’an anak-anak putri.
Ditemui saat melakukan pendaftaran ulang di Bencingah Agung, Naisa mengaku optimis bisa berprestasi di ajang dua tahunan tersebut.

“Saya latihan setiap sore hari diajarkan oleh guru saya, ustadz Sahar,” tutur Naisa.

Semangat-semangat tersebut yang membuat Bupati Lombok Barat gembira namun juga harap-harap cemas. Dalam kunjungannya, Fauzan lalu memberikan semangat dan berharap agar seluruh peserta tampil dengan maksimal serta mampu mempertahankan juara umum yang telah diraih sebelumnya.

“Pertahankan juara umum dan kita juga tuan rumah, karena target kita juara umum,” pinta Fauzan.

Belajar dari pengalaman saat MTQ di Bima dua tahun lalu, kata Fauzan, targetnya hanya juara 3 namun ternyata bisa jadi juara umum.

“Saat ini, saya memiliki keyakinan ini. Bukan sekedar target, tetapi adik-adik mampu untuk melakukan itu semua,” ujar bupati dengan optimis.

Bupati juga meminta agar seluruh pesera berkonsentrasi hanya pada al-Qur’an dan musabaqah.

“Kalau di Bima dulu, handphone peserta disita 3 jam sebelum lomba, maka sekarang jadi 5 jam,” pinta Fauzan kepada official dan pembina.

Hal itu dirasa penting karena menurutnya, tidak menutup kemungkinan para peserta akan kehilangan konsentrasi karena terpengaruh handphone.

“Seperti yang dulu kita lakukan di Bima, saya berasumsi adik-adik itu juara karena kebijakan itu,”ujar Fauzan.

Para Kafilah pada MTQ XXVII Sudah Berdatangan

Giri Menang, Rabu, 2 Oktober 2019 – Persiapan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat yang ke XXVIII tampak sudah clear seratus persen. Tidak hanya di arena utama, namun juga semua majelis yang tersebar di 8 tempat atau 3 wilayah, yaitu Gerung, Kediri, dan Gunung Sari.

Sampai dengan sore ini (Rabu, 2/10/2019) hampir semua kafilah Kabupaten/ Kota telah berdatangan ke Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat untuk mendaftar ulang.

“Sebelumnya para kafilah sudah mendaftar secara online, namun registrasi ini penting dilakukan lagi untuk pengecekan fisik,” ujar Kepala Sekretariat LPTQ NTB, H. Amirin A. Rahim.

Jadi, kata Amirin, setiap peserta yang telah didaftarkan secara online, secara bersama-sama lalu mendaftarkan diri dengan membawa berkas bukti identitas, seperti Kartu Keluarga atau akta kelahiran.

“Sekarang sudah tidak mungkin lagi terjadi kesalahan umur, karena sistem online pendaftaran MTQ terkoneksi dengan data NIK (Nomor Induk Kependudukan, red) di Dukcapil,” terang H. Amirin.

Kehadiran masing-masing kafilah dari Kabupaten/ Kota se-NTB disambut oleh sedikitnya tiga Kepala OPD yang oleh Panitia Pelaksana Daerah ditetapkan sebagai penghubung. Seperti saat kedatangan kafilah dari Kabupaten Lombok Utara (KLU), mereka langsung disambut oleh Kepala Dinas Koperasi UMKM dan Kepala Bappeda Lombok Barat.

“Kami ditugaskan hanya untuk menerima, mengantar ke hotel atau tempat menginap, dan menyiapkan saat akan arena musabaqah,” terang Kepala Dinas Koperasi UMKM, H. M. Fajar Taufik.

Terkait dengan tempat menginap, H. Amrin A. Rahim sebelumnya menjelaskan, bahwa seluruh biaya akomodasi, konsumsi, dan transportasi para kafilah diserahkan sepenuhnya menjadi urusan Pemerintah Kabupaten/ Kota tempat kafilah berasal.
“Kalau kemudian diserahkan ke panitia, takutnya nanti jadi temuan. Jadi kita serahkan ke masing-masing saja karena tergantung pada kondisi keuangan dan keinginan masing-masing daerah,” terang Amrin.

KLU sendiri akan mengkonsentrasikan kafilahnya di Lombok Garden Mataram. Demikian juga dengan Kabupaten/ Kota lainnya yang memilih beberapa hotel di seputar Mataram, kecuali Kafilah Lombok Barat, Lombok Tengah, dan Kabupaten Bima yang memilih rumah penduduk di kawasan dekat dengan arena musabaqah.

Hasil pantauan lapangan, proses registrasi masing-masing kafilah sangat lancar dan cepat. Kepala Bagian Keagamaan Biro Kesra Provinsi NTB, H. Aziz Fahmi memastikan pola registrasi yang diselenggarakan di Lombok Barat relatif baru dan bahkan belum diaplikasikan untuk MTQ Nasional.

“Setiap Cabang dan kelas usia atau putra putri, disiapkan satu meja sehingga proses verifikasi faktual peserta menjadi sangat cepat,” terang Aziz Fahmi.

Sesuai dengan skedul panitia, maka usai pendaftaran, para kafilah akan berkumpul lagi malam harinya untuk kegiatan ta’aruf dan jamuan makan malam oleh Bupati Lombok Barat. Esok paginya ada kegiatan pawai dan baru akan dibuka secara resmi oleh Gubernur NTB Zulkiflimansyah, Kamis Malam (3/10/2019).

KAPILAH MTQ KE 28 Tingkat Prov. NTN tiba di Lombok Barat

Gerung, Diskominfo dan Statistik – Seluruh Kapilan yang akan berlaga di medan Musyabakah Tilawatil Qur’an (MTQ) Tingkat Provinsi NTB di telah tiba di Bencingah Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang Gerung, Rabu (2/10/2019). Kapilah berangsur-angsur datang menggunakan Busnya masing-masing. Kapilah yang pertama kali datang adalah dari Kabupaten Lombok Barat atau Tuan Rumah dengan kekuatan kontingen sebanyak 87 orang baik official maupun qorik dan qoriahnya. Sementara kapilah yang terkhir datang adalah dari Kabupaten Sumbawa Besar dengan kekuatan 87 orang menggunakan tiga bus bertolak dari Taliwang Sumbawa.

Kapilah Sumbawa Besar diterima langsung oleh Plt. Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Lombok Barat Ali Asgar, SH dengan mengalungkan Koordinator Kapilah Sumbawa Besar. Setelah pemberian sebuah tas yang terdiri dari buku panduan, tanda peserta dan souvenir lainnya, dilanjutkan dengan pendaftaran ulang masing-masing sesuai dengan katagori lomba yang diikutinya.

Pendaftaran ulang dimaksudkan untuk memastikan yang bersangkutan memang benar telah mendaftarkan atau terdaftar dalam peserta MTQ ke 29 Tingkat Provinsi NTB melalui onlie beberapa bulan lalu. Masing-masing peserta diperiksa kelengkapannya, termasuk KTP, KK dan dokumen pendukung lainnya. Bahkan ada yang peserta menggunakan cadar harus melepaskan cadarnya sejenak untuk memastikan yang bersangkutan adalah benar-benar peserta MTQ.

“kapilah yang tiba setelah di terima harus daftar ulang kembali guna memastikan yang bersangkutan memang benar adalah peserta yang sudah didaftarkan melalui online,” ungkap seorang pembawa acara kepanitian MTQ ke 28 Tingkat Provinsi NTB.

Sekretaris Daerah Lombok Barat H. M. Taufiq ketika mengunjungi penerimaan dan pendaftaran ulang kapilah terakhir mengapresiasi pelaksanaan berjalan lancar.

“kami  mengungkap syukur Alhamdulillah, selamat datang kafilah MTQ dari 10 kabupeten/kota se NTB,” ungkapnya.

Taufiq  berharap agar seluruh peserta bisa mengikuti agenda-agenda yang sudah disiapkan selama berlangsungnya MTQ ke 28 di Lobar. Mulai dari Malam Taaruf, Pawai Taaruf, Malam pembukaan MTQ, mengikuti berbagai mata lomba di 8 lokasi/majelis hingga malam penutupan dengan baik, aman dan lancar.

Menyinggung 8 majelis yang menjadi arena lomba, Sekda Lobar menyimpulkan kesemuanya telah memenuhi syarat yang direkomendasikan Pemerintah Provinsi NTB. Diantaranya lokasi penginapan kafilah, Dewan Hakam, lokasi lomba dan suasana kemeriahan di setiap majelis.

“Kami sudah turun mengecek ke 8 Majelis dimaksud dan Alhamdulillah tidak ditemukan kendala berarti. Karena itu kami berharap  kepada masyarakat Lombok Barat turut berpartisipasi aktif dalam MTQ ke 28 ini,”

Alasannya Sekda, MTQ ini tidak hanya sekedar acara pembukaannya sukses, namun bagaimana partisipasi masyarakat baik saat pmbukaan, pelaksanaan lomba sampai dengan ditutupnya MTQ ini agar masyarakat Lobar bersama tokoh masyarakat lainnya bisa hadir dalam penyelenggaraan MTQ ini dimasing-masing majelis.  Diskominfo/Rasidi/ her.

Kafilah KSB Diterima, Sekda Lobar Harapkan Partisipasi Masyarakat

Gerung, Kominfotik-Penerimaan kafilah MTQ ke 28 asal 10 kabupaten/kota diakhiri dengan kedatangan kafilah asal kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Rabu (2/9) siang diterima panitia di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat.  Sebanyak 83 orang kafilah dari kabupaten paling barat Pulau Sumbawa ini didampingi OPD Dinas Kominfo dan Statistik Kabupaten Lombok Barat bersama panitia daerah untuk selanjutnya menyerahkan berbagai dokumen yang dipersyaratkan dalam untuk bias tampil dalam berbagai mata lomba pada MTQ ke 28 kali ini.

Sama halnya dengan kedatangan kafilah lainnya, kafilah darui KSB juga diberikan souvenir khas Lombok Barat sebagai bukti bahwa setiap kafilah se NTB siap mengikuti lomba di Lombok Barat.

Sekretaris Daerah Lombok Barat (Lobar) Ir HM Taufiq, M.Sc didampingi panitia daerah H Safarudin, M.Ag mengungkapkan rasa syukur dan ucapan selamat dating bagi seluruh kafilah MTQ dari 10 kabupeten/kota se NTB.

Ia berharap agar seluruh peserta bisa mengikuti agenda-agenda yang sudah disiapkan selama berlangsungnya MTQ ke 28 di Lobar. Mulai dari Malam Taaruf, Pawai Taaruf, Malam pembukaan MTQ, mengikuti berbagai mata lomba di 8 lokasi/majelis hingga malam penutupan dengan baik, aman dan lancar.

Khusus kepada kafilah asal Lombok Barat Sekda Lobar mengaku bersama Bupati, Wakil Bupati ataupun dari LPTQ Lobar tetap memberikan motivasi dan semangat agar bias tampil dengan baik pada seluruh mata lomba yang diikuti, sehingga harapan untuk mempertahankan juara umum MTQ ke 28 di Lobar ini bias diraih kembali.

“Seperti kita ketahui bersama, pada MTQ ke 27 di Kabupaten Bima, Lombok Barat berhasil meraih juara umum. Kita ingion mengulang kembali raihan prestasi terbaik yang kita peroleh dua tahun sebelumnya,” ujar HM Taufiq.

Secara pribadi dan institusi, Sekda Lobar menyampaikan terima kasihnya atas partisipasi para kafilah MTQ se NTB yang turut membantu persiapan pelaksanaan MTQ ini, sehingga apa yang menjadi agenda yang sudah ditentukan bias secepatnya dituntaskan dalam waktu yang tidak terllau lama.

Menyinggung 8 majelis yang menjadi arena lomba, Sekda Lobar menyimpulkan kesemuanya telah memenuhi syarat yang direkomendasikan Pemerintah Provinsi NTB. Diantaranya lokasi penginapan kafilah, Dewan Hakam, lokasi lomba dan suasana kemeriahan di setiap majelis.

“Kami sudah turun mengecek ke 8 Majelis dimaksud dan Alhamdulillah tidak ditemukan kendala berarti. Karena itu kami berharap  kepada masyarakat Lombok Barat turut berpartisipasi aktif dalam MTQ ke 28 ini,”

Alasannya Sekda, MTQ ini tidak hanya sekedar acara pembukaannya sukses, namun bagaimana partisipasi masyarakat baik saat pmbukaan, pelaksanaan lomba sampai dengan ditutupnya MTQ ini agar masyarakat Lobar bersama tokoh masyarakat lainnya bisa hadir dalam penyelenggaraan MTQ ini dimasing-masing majelis.   (Rasidi, her/Kominfo)

Fauzan : “Brutus” itu Harus Dihukum

Giri Menang, 1 Oktober 2019 – Dengan wajah dingin dan suara sangat landai, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dengan tegas menyampaikan akan memberi hukuman tegas kepada oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menyampaikan fitnah lewat media. Menjelang digelarnya mutasi, muncul berbagai isu miring. Salah satunya adalah isu jual beli jabatan.

Seperti yang dimuat dalam pemberitaan di salah satu surat kabar lokal beberapa waktu lalu, untuk menduduki jabatan eselon II di Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dibutuhkan sejumlah uang. Membaca berita tersebut, bupati mengaku tidak terlalu berpengaruh. Kendati tidak disebut untuk siapa uang tersebut. Namun melihat besaran nominal yang disebutkan, yakni sebesar Rp. 150 juta hingga Rp. 300 juta, tembakan itu cukup jelas diarahkan ke bupati dan wakil bupati.

“Tembakan itu cukup jelas, tujuannya ke saya dan ke ibu wakil bupati. Sekarang tinggal kepada bapak ibu semua, apakah isu itu benar semua? Apakah saya pernah meminta sepuluh atau bahkan lima puluh juta untuk bisa menjadi kadis? Kok ujug-ujug tiga ratus juta? Karena dalam masa jabatan saya, sudah beberapa kali terjadi proses kenaikan jabatan eselon,” papar bupati sambil bertanya di hadapan seluruh pejabat eselon II dan III saat menyelenggarakan Rapat Pimpinan Daerah Khusus (Rapumdasus) di Aula Kantor Bupati, Selasa (1/10/2019).

“Ini seperti Brutus, bukan hanya bagi saya saja, tapi juga buat seluruh kita (ASN, red) di Pemkab Lombok Barat,” lanjut Fauzan menegaskan.

Fauzan meminjam analogi Brutus kepada ASN yang menebar fitnah untuk memuluskan seseorang menjadi pejabat eselon di Pemkab Lombok Barat. Dalam literatur sejarah, Brutus adalah senator Romawi yang menjadi pelaku konspirasi untuk membunuh Julius Cesar, Kaisar Romawi di jamannya.

“Awalnya saya menganggap hal itu biasa saja, namun karena banyak yang menghubungi saya dan menanyakan hal itu, baik orang sini maupun dari Jakarta atau dari luar, saya jadi terpancing dan marah,” terang Fauzan.

Jangan karena gagal ikut pansel, tambah Fauzan, kemudian mengeluarkan fitnah-fitnah.

“Setiap kali gagal karena ketidak mampuannya, kemudian mengeluarkan fitnah jahat seperti ini,” tambah Fauzan.

Disampaikannya, jika benar ada pejabat atau orang lain yang menjual nama dirinya selaku Bupati dan Wakil Bupati, pihaknya akan menantang orang tersebut, minimal dengan mengangkat sumpah. Jika benar ada orang yang mencatut nama bupati, wabup, sekda dan baperjakat, orang tersebut dimintanya untuk mengaku. Pihaknya juga akan melakukan investigasi kalau betul ada pejabat yang menebarkan fitnah. Fauzan juga memastikan akan memberi sangsi kepada media lokal dengan mengarahkan jajarannya tidak lagi bekerja sama dengan media tersebut.

“Saya ingin adil di sini. Media memang punya peran besar, tapi minimal harus punya alat bukti. Kita bukan tidak ingin dikritik, tapi kritik itu harus ada pembuktian, bukan fitnah,” tegas bupati sedikit kesal.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sendiri saat ini memang sedang melakukan pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama. Setidaknya ada 17 pejabat eselon II yang sedang melakukan job fit dan telah dilakukan pada 27 September lalu. Hasil job fit itu akan segera dirapatkan pada minggu ini untuk bisa mengisi atau dirotasi untuk jabatan-jabatan kosong yang dianggap perlu untuk diisi. Akibat pengisian itu pasti akan menimbulkan kekosongan di beberapa OPD. Sesudah tanggal 23 Oktober akan dilakukan lagi pengisian secara terbuka oleh panitia seleksi (pansel) untuk mengisi jabatan yang lowong tersebut.

Sementara untuk pergantian jabatan sekda akan mulai dilakukan pengumuman terbuka pada tanggal 10 Oktober. Diperkirakan proses job fit untuk sekda ini akan selesai paling lambat tanggal 30 November, sehingga diharapkan seluruh jabatan eselon II, termasuk sekda sudah terisi pada tanggal itu.

Bupati Tekankan Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan KNPI di Lobar

Giri Menang, Senin 30 September 2019 – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid mengajak seluruh masyarakat khususnya para pemuda untuk bersama-sama membangun Lombok Barat. Bupati menghimbau agar masyarakat tidak terpecah belah dan terus membangun soliditas demi kemajuan daerah tercinta.

“Kita semua berdoa semoga tidak pecah lagi. Dan saya ingatkan sejak pembukaan kita sudah janjian saat saya juga hadir pada pembukaan musda. Dan termasuk di pelantikannya ini. Untuk kemudian tidak bolah ada dualisme kepengurusan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia, red) di Kabupaten Lombok Barat yang sama-sama kita banggakan ini,” kata Fauzan dalam acara Pelantikan DPD II KNPI Lobar Masa Bhakti 2019-2023 di Bencingah Kantor Bupati Lobar, Senin (30/9).

Menanggapi banyaknya berita hoax yang semakin marak belakangan, bupati meminta para pemuda mampu menjadi agen penyebar informasi positif. Secara khusus bupati berharap kepada KNPI untuk dapat membantu pemerintah dalam pembangunan termasuk sebagai pelopor dalam menyampaikan berita-berita atau informasi positif tanpa menyebar fitnah.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Pemkab Lobar diterpa isu miring terkait jual beli jabatan. Berita yang dinilai tidak bertanggung jawab itu bahkan dimuat beberapa surat kabar lokal.

“Mari sepakat kita menjadi agen penyebar informasi positif. Jadi pemuda bisa menjadi pelopor dalam menangkal berita hoax. Pemuda KNPI juga harus terlibat dalam program termasuk konteks program di Lombok Barat untuk membangun Lombok Barat yang kita cintai,” tegasnya.

“Jangan mengeluh terhadap keadaan jangan. Jangan memberikan sumpah serapah, lebih baik menyalakan lilin untuk menjemput harapan. Dan potensi kita sangat luar biasa,” lanjutnya menambahkan.

Senada dengan bupati, Ketua KNPI Provinsi NTB Lalu Wira Kencana juga berharap pada kepengurusan KNPI yang baru dilantik untuk lebih kreatif dan membantu pemerintah dalam mewujudkan dan mendukung pembangunan di Lombok Barat.
“Kita tidak jadi mahasiswa, tapi pemuda dewasa. Jadikanlah organisasi pemuda ini wadah untuk menyampikan ide dan gagasan bersama pemerintah,”ajaknya.

Sementara Ketua KNPI Lombok Barat Ari Suhaimi sesaat usai dilantik menyatakan kesiapannya untuk mewujudkan pembangunan di Lombok Barat.

“Kami bersama pemuda yang tergabung pada KNPI Lombok Barat siap berjuang dan membangun Lombok Barat. KNPI Lombok Barat juga siap menjadi terdepan membantu Pemerintah Daerah Lombok Barat dalam mensukseskan event Musabaqah Tilawatil Qur’an ke-XXVIII tingkat Provinsi NTB di Lombok Barat ini,” ujarnya.

BPD Lobar Sampaikan Aspirasi ke Bupati

Giri Menang, 30 September 2019 – Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lombok Barat menyampaikan aspirasinya kepada Bupati H. Fauzan Khalid saat pembukaan acara Peningkatan Kapasitas BPD Lombok Barat 2019, Senin (30/9/2019). BPD mengeluh lantaran selama ini merasa masih kurang diperhatikan.

Gelaran peningkatan kapasitas BPD ini mengambil tema, mendorong tercipatnya pemerintahan desa yang transparan, akuntabel, partisipasif, responsif dan mengacu pada Permendagri 113/2013 tentang pengelolaan anggaran desa. Walau dengan dasar regulasi tersebut, kapasitas BPD saat ini dirasa masih belum terlaksana. Karena dikaitkan dengan regulasi tentang BPD sangat sedikit, sementara tupoksinya sangat banyak. Hal itu dikatakan Ketua Forum BPD Lombok Barat, Afifudin Adnan di hadapan bupati.

“Setelah kami diskusi dan cermati, nampak-nampaknya bahwa BPD ini merasa masih dianaktirikan. Baik oleh pemerintah pusat dan pemda. Karena dikaitkan dengan regulasi tentang BPD sangat sedikit, sementara tupoksinya sangat banyak,” ungkap Afifudin yang juga merupakan Ketua BPD Ombe Baru ini.

Aspirasi lain sebut Afifudin, seringnya persoalan yang terjadi antara BPD dan Kades, kadang tidak ingin diawasi sesuai tupoksi BPD.

“Silahkan kita bertengkar, tapi secara etis dan professional. Bertengkar dalam tataran emosional yang tidak menimbulkan kebencian dan permusuhan,” harap Afifudin seraya menambahkan, aspirasi yang paling mendasar dan sering terungkap adalah kaitannya dengan insentif BPD.

Sementara itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyatakan, jika dianologikan ke atas, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) memang mirip-mirip dengan DPRD dan DPR RI. Bahkan tugas-tugasnya pun sama mirip.

Kata bupati, terkait dengan peningkatan kapasitas BPD, ingin disampaikan bahwa dalam setiap tugas dan fungsi BPD melekat pula fungsi eksekutif. Semisal dalam membuat APBDes, boleh dikatakan, tugas fungsi itu dibagi dua dengan kepala desa (kades). Demikian pula dengan tugas lainnya. Namun di eksekutif seperti kades, bupati, gubernur sampai presiden, memang ada kewenangan penuh untuk melakukan eksekusi anggaran.

“Dalam konteks penggunaan anggaran, bisa saya katakan, DPR, DPRD dan BPD tidak memiliki tangung jawab. Tapi tangung jawab penuh itu ada pada eksekutif,” kata Fauzan di hadapan Kepala BPMD Lombok Barat, narasumber serta seluruh ketua BPD di 10 desa sebagai peserta peningkatan kapasitas.

Menurut mantan Ketua KPU NTB ini, jika ada kekeliruan maka yang berurusan adalah pihak eksekutif. Di sinilah perlu diketahui semua alur, sehingga kemudian apapun yang menjadi program, bisa terlaksana dengan baik. Hasilnya juga bisa diukur dengan ukuran yang bersifat kualitatif.

“Terkait dengan aspirasi dari teman-teman BPD memang agak kesulitan, karena terkait dengan peraturan, semisal masalah honor, tentu akan mengganggu ADD. Karena tidak boleh digunakan lebih dari 20 persen,” katanya.

Aturan ini melekat pada peraturan pemerintah (PP) yang mengatur tentang aturan maksimal persentase yang boleh dianggarkan dari ADD. Namun bupati meminta, Kepala BPMD Lombok Barat untuk mengecek kebenaran prosentase ini, termsuk ke luar daerah. Kalau ada cara, tidak salah mencontoh cara-cara dan siasat yang baik dari kabupaten lain.

“Kalau ada cara, Insha Allah pasti akan kita perhatikan, namun ada satu syarat, tidak melanggar peraturan perundang-undangan,” tegas bupati seraya menyebut kepala dusun, BPD, kades pun menuntut untuk dinaikkan kesejahterannya.

Di akhir sambutan, Bupati juga menghimbau para anggota BPD untuk mengarahkan masyarakat agar menyampaikan hal-hal positif terutama di media sosial, jangan sampai ada nada-nada provokatif yang menjurus fitnah.

1 207 208 209 210 211 421