PKK LOMBOK BARAT DUKUNG PROGRAM ZERO WASTE MILIK PEMPROV NTB

Giri Menang, Rabu 6 Maret 2019 – Usai melakukan pembinaan Posyandu di Desa Pakuan, Kecamatan Narmada, Senin (4/3) lalu, Ketua TP-PKK Lombok Barat (Lobar) Hj. Khairatun Fauzan Khalid dan rombongan meninjau pengolohan sampah yang berada di Dusun Bebae, Desa Lingsar, Kecamatan Lingsar. Di sini terdapat pengolahan sampah organik dengan teknologi black soldier fly (tentara lalat hitam). Pengolahan sampah dengan tekhnologi tentara hitam ini merupakan program Pemerintah Provinsi NTB untuk mewujudkan program Zero Waste yakni menciptakan lingkungan bersih dan sehat di NTB.

Ketua TP-PKK Lobar Hj. Khairatun akan mendukung program Pemprov NTB itu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat agar dapat memilih dan memilah sampah organik dan non organik, mulai dari tingkat rumah tangga.

“Kita akan terus menggalakkan Program Zero Waste ini, sasaranya juga ke ibu-ibu rumah tangga. Kalau dari bawah kita galakkan Zero Waste, Insya Allah sampah bisa kita atasi di Lombok Barat khususnya dan NTB pada umumnya,” katanya.

“Sampah erat kaitannya dengan kehidupan manusia yang tak mungkin terpisahkan. Masyarakat harus sadar bahwa persoalan sampah sangat penting. Masyarakat harus sungguh-sungguh memperjuangkan kebersihan lingkungan sekitar,” lanjutnya menambahkan.

Sementara itu Camat Lingsar Jamaludin menjelaskan, pengolahan sampah dengan tekhnologi tentara hitam di Lingsar sudah berjalan sejak di launching Gubernur NTB Zulkieflimansyah pada November 2018 lalu. Menurutnya, saat ini tentara hitam yang bertugas mengurangi sampah rumah tangga ini masih kekurangan bahan sampah untuk dihabiskan.

“Kebutuhan kita sehari pengolahan sampah di sini dengan pasukan tentara hitam sekitar 2-5 ton sampa. Saat ini yang sudah terpenuhi 700 kg. Rencananya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui kecamatan akan melakukan kerja sama dengan pemerintah desa agar nanti proses pengangkutannya itu difasilitasi melalui anggaran dana desa. Dengan begitu juga akan ada keuntungan antara pengolah sampah dengan pemilik sampah. Untuk di tempat ini sampah yang sudah dipilah bisa menjadi pupuk organik,” terangnya. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/pkk-lombok-barat-dukung-program-zero-waste-milik-pemprov-ntb/

KHAIRATUN : POSYANDU BERPERAN PENTING KURANGI KEMATIAN IBU HAMIL

Giri Menang, Selasa 4 Maret 2019 – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu unsur yang sangat berperan dalam menurunan angka kematian ibu hamil. Untuk mencapai tujuan tersebut Kader Posyandu tidak dapat bekerja sendiri. Oleh karena itu, Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) terus bekerjasama dalam melakukan pembinaan dengan Tim Penggerak PKK di tingkat desa dan sektor terkait lainnya.

Hal itu disampaikan Ketua TP-PKK Lobar, Hj. Khairatun Fauzan Khalid saat turun melakukan pembinaan Posyandu di Dusun Penyangget Desa Senteluk Kecamatan Batu Layar, Selasa (5/3).

Dirinya bersama tim berkomitmen akan terus turun ke desa-desa melakukan pembinaan posyandu untuk memastikan pola asuh anak agar berjalan baik. Selain itu juga timnya akan memastikan para ibu hamil rutin memeriksakan kehamilannya, termasuk bagi ibu-ibu yang sudah melahirkan. Tidak lupa juga untuk para lansia agar rajin memeriksakan diri ke posyandu.

“Jika kerjasama ini berjalan dengan baik, maka akan mampu mewujudkan keluarga yang sehat, berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, dan harmonis. Yang juga akan berdampak pada menurunnya tingkat kematian ibu hamil. Ini sangat penting untuk mengetahui tingkat kesehatan kita secara terus menerus. Artinya kita rutin setiap bulan memeriksakan diri baik itu ibu hamil, para lansia serta anak-anak baik bayi dan balita,” tuturnya.

Khairatun yang juga merupakan bunda Paud Lobar dalam kesempatan itu mengingatkan kembali para orang tua agar rajin datang ke posyandu guna memantau tumbuh kembang anak. Dirinya berharap pembinaan yang dilakukan mulai tingkat kecamatan hingga desa dapat menurunkan resiko stunting di Lombok Barat.

“Misalnya tadi saat memeriksakan berat badan bayi kita 6,10 kg, kemarin berat badan bayi 6,5 kg. Artinya tumbuh kembang anak kita bagus dengan berat badannya naik,” ungkapnya.

Kegiatan ini mendapat respon positif dari Nurmayanti, salah satu warga yang memeriksakan balitanya di posyandu. Ia mengaku banyak manfaat yang diperoleh dari posyandu.

“Di sini kita memperoleh kemudahan dalam mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan bagi ibu, bayi, dan anak balita. Pertumbuhan anak balita kita bisa terpantau sehingga tidak menderita kurang gizi,” katanya.

“Di sini, ibu hamil akan terpantau berat badannya dan memperoleh tablet tambah darah. Kader posyandu Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh kembang anak balita dan kesehatan ibu,” tambahnya.

Pembinaan posyandu di Dusun Penyangget Desa Senteluk kali ini menyasar 68 orang Kepala Keluarga, 16 bayi, 56 balita, 60 orang lanjut usia serta 7 orang ibu hamil.

Di hari kedua pembinaan ini, TP-PKK Lobar juga didampingi anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lobar, Tim dari Dinas Kesehatan Lobar, anggota PKK Desa, para kadus, tokoh masyarakat dan tokoh agama. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/khairatun-posyandu-berperan-penting-kurangi-kematian-ibu-hamil/

TP-PKK LOMBOK BARAT MOTIVASI PARA KADER DI DESA PAKUAN

Giri Menang, Senin 4 Maret 2019 – Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid melakukan pembinaan kepada TP-PKK di Desa Binaan yang berada di Dusun Kumbi Desa Pakuan, Senin (4/3).

Dalam kesempatan itu, Hj. Khairatun menyampaikan timnya mengadakan Pembinaan Posyandu yang merupakan salah satu dari 10 Program Pokok PKK di pokja IV di bidang kesehatan dengan program unggulan sebagai program prioritas antara lain pola asuh anak dan remaja dengan penuh cinta kasih dalam keluarga. Tujuannya untuk meningkatkan keaktifkan posyandu di tingkat desa.

“Kita turun bersama Tim Penggerak PKK melakukan pembinaan posyandu kepada anak balita dan ibu hamil. Termasuk kesehatan kepada masyarakat yang lansia,” katanya.

“Saya menghimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan dengan Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mulai dari cek kesehatan secara teratur, hindari asap rokok, rajin berolahraga, diet seimbang dan istirahat yang cukup,” lanjutnya menambahkan.

Pembinaan posyandu di Dusun kumbi Desa Pakuan kali ini menyasar 80 orang Kepala Keluarga, 14 bayi, 66 balita, 60 orang lanjut usia serta 9 orang ibu hamil.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) Lobar, Tim dari Dinas Kesehatan Lobar, anggota PKK Desa, para kadus, toloh masyarakat dan tokoh agama.

TRADISI NYONGKOLAN RAMAIKAN MILLENIAL ROAD SAFETY FESTIVAL DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Minggu 3 Maret 2019 – Kepatuhan masyarakat terhadap berlalulintas masih rendah. Hal itu terlihat dari seringnya masyarakat melanggar rambu-rambu lalu lintas dan penggunaan jalan yang tidak tepat. Di jalan Baypass contohnya. Banyak pengendara motor sering menggunakan jalur cepat yang mestinya menggunakan jalur lambat. Tidak jarang hal tersebut mengakibatkan kecelakaan.

Hal itu disampaikan Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid saat menghadiri Millennial Road Safety Festival di Depan Kantor Polsek Gerung, Minggu (3/3).

Bupati menilai, faktor ketidakpatuhan berkendara disebabkan banyak masyarakat belum tahu cara berlalulintas yang baik dan benar serta kurangnya kesadaran berlalulintas.

Berdasarkan data Intergated Road Safety Management System (IRSMS) sepanjang tahun 2018, sebanyak hampir 30.000 kecelakaan terjadi di Indonesia.
Sekitar 50-60 persen melibatkan kaum milenial, yang termasuk dalam usia produktif rentan yakni usia 17-35 tahun.

Melalui kegiatan ini bupati berharap dapat menggugah kesadaran masyarakat akan pentingnya tertib dalam berlalu lintas khususnya kaum milenial.

“Kaum millennial bisa sadar dan dapat menjadi contoh dalam berlalulintas yang baik dan benar sesuai harapan pemerintah dan kepolisian,” harapnya

Millenial Road Safety Festival secara serentak digelar di seluruh kabupaten/kota di NTB hari ini. Namun ada yang unik dalam gelaran Millennial Road Safety Festival yang diselenggarakan Polres Lobar ini, yakni puluhan pasang pengantin melaksanakan tradisi Nyongkolan.

Peserta Nyongkolan ini merupakan para pengantin yang sebelumnya mengikuti Isbat Nikah yang diselenggarakan Polres Lobar beberapa waktu lalu. Ada 53 pasang pengantin resmi ditambah beberapa pasang pelajar yang juga ikut meramaikan Nyongkolan.

Para peserta dilepas dari Monumen Koperasi yang berlokasi di simpang lima Gerung menuju Polsek Gerung. Para peserta disambut Bupati H. Fauzan Khalid, Kapolres AKBP. Heri Wahyudi dan Wakil Bupati Lombok Barat terpilih Hj. Sumiatun di depan masjid Baital Atiq Gerung.

“Khusus di Lombok Barat, acara Milennial Safety Festival dikemas dengan tradisi nyongkolan yang dianggap tidak memiliki kaitan. Tetapi kita ingin mengenalkan cara nyongkolan kepada masyarakt dengan benar, karena sering tradisi Nyongkolan disalahgunakan dan menimbulkan kerawanan terhadap ketertiban masyarakat berlalulintas,” jelas Kapolres Lobar AKBP Heri Wahyudi.

Sebelumnya Polres Lobar juga telah menggelar berbagai rangkaian kegiatan Milennial Safety Road Festival sejak 9 Februari lalu. Di antaranya penelenggaraan Isbat Nikah yang diikuti 53 pasangan pengantin, jalan santai yang di ikuti oleh pelajar se-Lobar, senam kolosal, touring dengan melibatkan klub motor, dan pembagian door prize kepada kaum millennial.

Kegiatan ini ternyata mendapat tanggapan positif Museum Rekor Indonesia (MURI). Perwakilan MURI, Ridho Alamin dalam kesempatan itu menilai Polres Lobar sukses menggelar kegiatan dengan Nyongkolan atau arak-arakan pengantin baru pertama di dunia sebanyak 53 pasang pengantin baru. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/tradisi-nyongkolan-ramaikan-millenial-road-safety-festival-di-lombok-barat/

FORUM RT-RW SE-KOTA BANJAR BARU PEDULI LOMBOK

Giri Menang, Sabtu 2 Maret 2019 – Kendati bencana gempa bumi telah berlalu, namun ada daerah yang masih peduli terhadap bencana gempa Lombok. Jumat (1/3), Pemerintah Kota Banjar Baru, Provinsi Kalimantan Selatan melawat ke Kabupaten Lombok Barat. Tim yang berjumlah 60 orang itu terdiri dari, Ketua DPRD Kota Banjar Baru, Forum RT-RW, Wakil Walikota Banjar Baru, Forkopimda, Camat, perwakilan kepala sekolah, perwakilan Bank Kalsel serta sejumlah kepala OPD.

Dalam kata perkenalannya, Wakil Walikota Banjar Baru, H. Darmawan Jaya Setiawan menyatakan, dari hati yang tulus, seluruh rombongan turut berbelasungkawa, walaupun bencana gempa sudah berlalu hampir setahun.

“Walaupun bencana gempa sudah berlalu, tapi sekali lagi kami menyampaikan rasa belasungkawa atas bencana yang melanda saudara kami di Lombok Barat,” kata Darmawan di hadapan Bupati Lombok Barat, Sekda Lombok Barat, Asisten I, Wakapolres, toga-toma serta sejumlah pimpinan SKPD.

Darmawan memaparkan, pasca gempa terjadi Pemerintah Kota Banjar Baru langsung membentuk Tim Banjar Baru Peduli Lombok. Tim ini, selama September-Desember 2018 sudah mengumpulkan dana. Sumbernya berasal dari seluruh ASN se-Kota Banjar Baru, seluruh murid sekolah yang setiap hari Jumat memberikan donasi. Selain itu, kalangan DPRD Kota Banjar Baru, instansi vertikal, ibu PKK, GOW, pramuka, dan dari Forum RT-RW, camat/lurah se-kota Banjar Baru, kalangan pebankkan, semua turut memberikan donasi.

Dari pengumpulan dana itu, Ketua Tim Banjar Baru Peduli Lombok melakukan survey. Telah ditetapkan, ada dua titik prioritas pemberian dana. Titik prioritas itu antara lain, Kabupaten Lombok Barat dan Lombok Utara (KLU). Bantuan ini diberikan khusus untuk pembangunan tempat ibadah. Untuk Lombok Barat, akan diprioritaskan pada Pondok Pesantren (Ponpes) Riadus Sibiyan Dusun Lendang Re, Desa Lembah Sari Kecamatan Batulayar.

Di luar itu kata Darmawan, kehadirannya di Lombok diakuinya merasa aman, terutama dalam soal makanan, karena di Lombok ini sudah memiliki branding wisata halal. Memang sebelumnya masyarakat Banjar Baru pernah berkunjung ke Bali. Namun karena sudah ada penerbangan langsung ke Lombok, banyak yang memilih berkunjung ke Lombok.

“Untuk mencari makanan, di Lombok lebih mudah dan dari sisi keindahan alam, saya kira, Lombok memiliki kelebihan dibanding Bali,” puji Darmawan seraya menyebut, banyak pula orang Lombok yang datang ke Banjar Baru. Tujuannya, untuk berziarah ke Makam Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari. Tokoh ini yang mengarang kitab Sabilal Al Muhtadin, kitab yang menjadi rujukan untuk kitab kitab yang dipelajari di Ponpes se NTB.

Di tempat yang sama, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam kata penerimaannya mengemukakan, atas nama pemerintah dan masyarakat Lombok Barat menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada rombongan Walikota Banjar Baru.

“Di Lombok ada kampung yang namanya kampung Banjar di Kota Mataram. Bisa kita pastikan, mereka banyak keturunan Banjar,” sebut bupati. Alasannya lanjut bupati, sangat rasional dari sisi psikologis, hubungan emosional, secara historis bisa dirunut dari sisi sejarahnya.

Usai memberikan sambutan, dilanjutkan dengan penyerahan cinderamata kedua daerah, serta penyerahan bantuan dana dari Tim Banjar Baru Peduli Lombok kepada pimpinan Ponpes Riadus Sibyan Dusun Lendang Re-Batulayar. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/forum-rt-rw-se-kota-banjar-baru-peduli-lombok/

JUMPA BANG ZUL-UMMI ROHMI SEMARAKKAN KICKOFF HUT LOMBOK BARAT KE-61

Giri Menang, Sabtu 2 Maret 2019 – Jum’at (1/3) kemarin, acara Jumpa Bang Zul-Ummi Rohmi menyapa masyarakat Lombok Barat. Dialog interaktif Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah dan Wagub Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan jajaran dengan masyarakat ini ternyata sejak lama dinanti warga setempat. Kegiatan ini dirangkai dengan “kickoff” pembukaan rangkaian kegiatan menyambut HUT Lombok Barat ke-61.

Sebelumnya, ratusan warga bersama Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, Wakil Bupati Terpilih Hj. Sumiatun dan kepala OPD Pemkab Lombok Barat yang hadir sejak pukul 06.30 mengikuti Senam Maumere. Warga tampak lebih semangat saat gubernur yang datang langsung membaur di tengah-tengah masyarakat. Bukan hanya itu, warga juga antusias lantaran panitia sudah menyediakan door prize dengan hadiah menarik.

Kesempatan dialog terbuka ini berlangsung di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat di Gerung. Hampir seluruh peserta hadir di Bencingah meskipun dengan duduk ala lesehan. Kesempatan ini dimanfaatkan warga untuk menyampaikan keluhan, pertanyaan dan aspirasi.

Sebelum itu, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, atas nama pemerintah Lombok Barat, dirinya menyampaikan apresiasi dan terima kasih mendalam atas kehadiran pemimpin NTB dan jajarannya ke Lombok Barat (Lobar).

Kata Fauzan, Lobar saat ini sudah terdaftar sebagai pariwisata berkelanjutan. Predikat ini sekaligus dibantu oleh Bank Dunia. Selain itu disinggung juga peningkatan ekonomi kreatif. Hal ini diminta agar pemprov NTB member dukungan.

“Saya minta kepada seluruh peserta pertemuan agar menyampaikan aspirasi, pertanyaan maupun keluhan kepada gubernur,” pinta Fauzan.

Sementara itu Gubernur NTB H. Zulkieflimansyah menyatakan senang bisa bertemu dengan warga Lombok Barat. Karena selain warga lokal, banyak siswa-siswi yang turut hadir dalam acara temu dialog ini.

Dalam kesempatan itu, gubernur menyampaikan salah satu programnya yakni program NTB Zero Waste untuk mewujudkan NTB bebas sampah.

“Saat ini pemerintah provinsi memiliki pasukan tentara hitam (black soldier). Rumahnya itu di Lingsar, Lombok Baru. Pasukan tentara hitam ini yang akan membantu kita mengolah sampah di NTB karena makananya adalah sampah,” ungkapnya.

Tentara hitam yang dimaksud adalah lalat penghancur. Oleh karena itu gubernur juga meminta masyarakat agar dapat memilah sampah sejak dini untuk kebutuhan makanan para tentara hitam.

Seluruh masyarakat yang hadir kemudian diminta untuk menyampaikan pertanyaan, keinginan serta keluhan terkait program pembangunan.

Usai gelaran Jumpa Bang Zul-Ummi Rohmi, gubernur dan jajaran kemudian meninjau stand-stand Pasar Murah yang disediakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lobar. Pasar Rakyat ini menyediakan berbagai produk lokal IKM di Lombok Barat, berupa aneka produk makanan dan kerajinan.

Selain Disperindag, di pelataran parkir Bencingah juga disediakan pelayanan perekaman E-KTP oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Lobar. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/jumpa-bang-zul-ummi-rohmi-semarakkan-kickoff-hut-lombok-barat-ke-61/

LOMBOK BARAT MENUJU SERTIFIKASI PARIWISATA BERKELANJUTAN

Giri Menang, 28 Februari 2019 – Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menanda tangani Kerja Sama dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan.

Setelah ditetapkan menjadi area observasi dalam Sustainable Tourism Observatory (STO), saat ini Kabupaten dengan motto Patut Patuh Patju ini telah meningkat ke jenjang Sustainable Tourism Certificate (STC).

Hal itu ditandai dengan penanda tanganan kerja sama bersama 2 Kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Sleman DIY dan Kabupaten Pangandaran Jawa Barat dan 3 Perguruan Tinggi Negeri. Untuk Kabupaten Lombok Barat, dibarengkan dengan Universitas Mataram. Selain tiga kabupaten tersebut, ada 7 Kabupaten/Kota lainnya yang menyusul menjadi daerah STO.

Menurut Bupati, hal tersebut menjadi angin segar di saat lesunya kepariwisataan di Lombok Barat akhir-akhir ini.

“Pasca gempa dan isyu lainnya saat ini seperti perhelatan Pemilu dan rabies, kita sambil jalan akan melakukan pembenahan lagi untuk membangkitkan kepariwisataan kita,” ujar Fauzan.

Dengan menuju sertifikasi pariwisata berkelanjutan, tambah Fauzan, Lombok Barat akan terus mendapat pendampingan, monitoring, dan dukungan dari Kementerian Pariwisata, Universitas Mataram, bahkan dunia.

Bagi Fauzan, ciri utama pariwisata berkelanjutan pasca nantinya diseritifikasi, tidak hanya terletak pada kemampuan menjual destinasi alam, namun juga kemampuan manusia dan harmoninya dengan alam tersebut, serta pemanfaatan teknologi digital dalam informasi.

“Ini seiring dengan pembangunan kepariwisataan yang digaungkan kementerian, yaitu Wonderful Indonesia Digital Tourism 4.0,” terang Fauzan.

Kabupaten Lombok Barat sendiri memang sangat bergantung dengan pariwisata dalam memperoleh Pendapatan Asli Daerah. Lebih dari 60% PAD-nya bersumber dari pariwisata.

Untuk membangkitkan gairah kepariwisataan di Lombok Barat di tahun 2019 ini, Fauzan telah merencanakan recovery dengan merevitalisasi kawasan Senggigi dan Gili Gede di Sekotong, mengembangkan kawasan Sesaot yang menjadi lokasi proyek STO, mengembangkan desa-desa wisata, menggelar banyak event untuk promosi, serta pelatihan-pelatihan untuk para pelaku pariwisata.

Penandatangan kerja sama itu sendiri diselenggarakan berbarengan dengan Rapat Koordinasi Nasional yang pertama di tahun 2019. Rakornas itu rencananya diselenggarakan selama 2 hari, yang dibuka langsung oleh Menteri Pariwisata Arif Yahya, Kamis (28/2) di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta.

LESUNYA PARIWISATA TANGGUNG JAWAB SEMUA

Jakarta, 28 Februari 2019 – Lesunya pariwisata di Nusa Tenggara Barat, khususnya di Kabupaten Lombok Barat masih sangat terasa, walaupun bencana gempa bumi sudah lama berlalu.

Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat, Ispan Junaidi saat ditemui di sela-sela Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pertama Tahun 2019 di Hotel Sultan Jakarta, Kamis (28/2) menjelaskan faktor tersebut.

“Sekarang ini kondisi pariwisata kita sangat anjlok. Hasil laporan teman-teman perhotelan, okupansi di hotel mereka tidak bisa lebih dari 10-15%,” terang Ispan.

Menurut Ispan, kondisi saat ini sangat rumit dan kritis bagi kalangan pelaku usaha wisata. Bukan hanya karena recovery dari bencana gempa bumi yang belum selesai, namun banyak isyu lain yang sangat mempengaruhi minat kedatangan wisatawan ke Nusa Tenggara Barat, khususnya ke Senggigi atau destinasi lainnya di Lombok Barat.

“Terakhir kemaren, isyu rabies (penyakit anjing gila, red) yang terjadi di Dompu, ikut mempengaruhi seluruh NTB. Tapi sebenarnya faktor eksternal yang paling mempengaruhi,” terang Ispan Junaidi.

Faktor eksternal, kata Ispan, ada di Pemilu yang akan berlangsung 17 April 2019 nanti dan mahalnya harga tiket pesawat.

“Kita tidak bisa pungkiri perspketif orang terhadap semua Pemilu itu kurang aman. Apalagi orang luar negeri yang akan berwisata, pasti memperhitungkan apek keamanan,” terang Ispan.

Demikian juga dengan tiket pesawat yang saat ini masih mahal, dari dan menuju Lombok.

“Coba lihat bandara kedatangan di BIL (Bandara Internasional Lombok, red). Sangat sepi,” pungkas Ispan prihatin.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid yang juga hadir di Rakornas tersebut berpandangan senada.

“Semua pihak harus peduli dengan pariwisata kita. Soal rabies, wartawan pun harus ikut memberi kenyamanan. Dompu (tempat wabah, red) itu kan jauh, tapi media mengeneralisir seakan-akan terjadi di seluruh NTB. Media juga harus punya tanggung jawab moral dengan mempertimbangkan efek pemberitaannya terhadap pariwisata kita,” harap Fauzan.

Mengenai harga tiket pesawat, bagi Fauzan, telah berdampak kepada pariwisata secara nasional sehingga pemerintah pusat harus ikut mencari jalan keluarnya.

Dengan kondisi seperti itu, menurut Fauzan, semua pihak mestinya terlibat aktif untuk mempromosikan kondisi daerah dengan menyebar luaskan bahwa Lombok sudah aman untuk dikunjungi.

“Tidak hanya aman dari gempa, tapi Lombok umumnya aman dari rabies, aman dari riak-riak Pemilu, dan punya destinasi alam dan budaya yang eksotik,” pungkas Fauzan.

Di tahun 2019 ini, janji Fauzan, pihaknya sudah menyiapkan program penanganan infrastruktur pariwisata dan beberapa event untuk promosi.

“Saya harap semua pelaku usaha pariwisata, terlibat membantu. Jangan hanya kita saja yang berinisiatif,” pungkas Fauzan. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/lesunya-pariwisata-tanggung-jawab-semua/

LOMBOK BARAT SIAP UNTUK WIDT 4.0

Jakarta, 28 Februari 2019 – Bertempat di Golden Ballroom Hotel Sultan Jakarta, Kementerian Pariwisata Republik Indonesia meluncurkan Wonderful Indonesia Digital Tourism (WIDT) 4.0. Peluncuran tersebut diselenggarakan berbarengan dengan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepariwisataan Ke-I Tahun 2019 yang rencananya berlangsung dua hari ke depan, Kamis (28/1). Dalam paparannya, Menteri Pariwisata Republik Indonesia, Arif Yahya, memastikan bahwa industri pariwisata Indonesia adalah industri yang paling cepat berkembang di Indonesia, bahkan untuk skala dunia.

“Pertumbuhan pariwisata kita tercepat, yaitu mencapai 22%. Jauh lebih tinggi dari Asean bahkan dunia yang hanya mencapai 6% lebih,” papar Arif Yahya.

Saat ini, aku Menteri asal Kota Banyuwangi itu, setidaknya lebih dari tiga belas juta warga Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor ini.

“Kalau ada 2 saja anggota keluarga lainnya, maka lebih dari 40 juta orang bergantung hidupnya pada pariwisata,” papar Arif meyakinkan.

Menurutnya, karena itulah kemudian pariwisata dijadikan leading sektor di mana seluruh pihak diminta mendukung pariwisata.

Di masa mendatang, lanjut Arif, pariwisata sudah harus fokus pada pengembangan sumber daya manusia dan tekhnologi informasi. Hal tersebut telah menjadi keharusan di era generasi 4.0 ini.

“Kita melihat perkembangan pesat Vietnam. Awalnya, tidak pernah kita jadikan kompetitor, namun saat ini perkembangannya sangat pesat,” papar Arif Yahya.

Vietnam, masih kata Arif, menjadi negara yang pertumbuhan pariwisatanya sangat cepat karena dua hal, yaitu deregulasi dan teknologi.

“Saat ini orang sangat dimudahkan untuk berkunjung ke Vietnam. Di sisi lain, Vietnam sudah mulai memanfaatkan tekhnologi,” papar Arif.

Untuk itu, pihaknya sudah harus segera mengadaptasi kecanggihan tekhnologi informasi dengan memberi peluang sektor ekonomi kreatif bisa memanfaatkan tekhnologi itu.

“Saya meyakini ekonomi kreatif atau industri kreatif yang bisa memungkinkan bangsa ini menjadi bangsa yang terbaik di dunia,” papar Arif.

Untuk itulah, tegas Menurut Menteri Pariwisata Terbaik se-Asean Tahun 2018 itu, pihaknya meluncurkan WIDT 4.0 dengan mengajak banyak pihak bekerja sama untuk ikut mengimplementasikannya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, Ispan Junaidi di sela-sela Rakornas itu menyampaikan, pihaknya akan segera mengimplementasikan WIDT 4.0 itu.

“Di pertengahan tahun ini kita akan segera lakukan pelatihan IT. Kita akan libatkan Aparatur Sipil Negara agar mereka bisa menjadi terdepan dalam menggerakkan WIDT 4.0,” ujar Ispan Junaidi.

Ispan pun menambahkan, pihaknya akan melibatkan para pelaku pariwisata melalui asosiasi untuk bisa terlibat dalam pelatihan tersebut.

“Paling tidak kita akan libatkan asosiasi perhotelan, travel, guide, pokdarwis, dan para Kepala Desa untuk bisa ikut pelatihan itu. Informasinya, ada 14 modul yang menjadi materi kurikulum,” terang Ispan.

Dengan pemanfaatan dunia digital, menurut Ispan, akan membantu promosi pariwisata dan pengembangan destinasi. Untuk itu, pihaknya harus menyiapkan sumber daya manusia dengan menggandeng multi pihak untuk peduli terhadap pengembangan pariwisata. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/lombok-barat-siap-untuk-widt-4-0/

KOMPAS DAN PEMKAB LOMBOK BARAT RESMIKAN SEKOLAH BANTUAN TERDAMPAK GEMPA

Giri Menang, Kamis 28 Februari 2019 – Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy didampingi Sekda Lombok Barat H. Moh. Taufiq meresmikan Gedung SDN 3 Bengkaung, Kecamatan Batulayar, Kamis (28/2). Bangunan yang baru selesai pengerjaannya ini merupakan bantuan dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas untuk wilayah terdampak gempa di Lombok. Bangunan sekolah yang dibangun terdiri dari tujuh ruangan, yakni enam ruang kelas dan satu ruang guru. Sekolah ini juga dilengkapi dengan empat buah kamar mandi, masing-masing dua buah untuk guru dan murid.

Turut hadir dalam peresmian tersebut di antaranya Ketua Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Rusdi Amral, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Hendrayadi, Camat Batulayar Syahruddin, Sekda Lombok Timur Rahman Farli, dan masyarakat sekitar.

Sebelumnya, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas bersama para pimpinan daerah terdampak telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) sebagai bentuk komiten Kompas membantu pembangunan puskesmas dan sekolah di NTB. Selain SDN 3 Bengkaung, Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas juga membantu pembangunan SDN 3 Sajang di Lombok Timur dan Puskesmas Nipah di Lombok Utara.

Kepedulian dan perhatian Harian Kompas terhadap mutu pendidikan itu sangat luar biasa. Itu terbukti dengan terwujudnya bantuan yang merupakan sumbangan para pembaca Harian Kompas. Para pembaca langsung tergerak begitu mendengar ada gempa pada 5 Agustus lalu di Lombok dengan skala gempa yang cukup besar yang menimbulkan kerusakan rumah yang cukup banyak.

“Kami langsung bergerak untuk segera membuka dompet bantuan dari para pembaca Harian Kompas untuk Gempa Lombok. Setelah dana terkumpul dan kami mensurvey ke lapangan, apa yang dibutuhkan oleh warga dan akhirnya memutuskan untuk membantu pembangunan sekolah dasar,” jelas Pimpinan Redaksi Harian Kompas, Ninuk Mardiana Pambudy.

“Kita memilih lokasi ini karena pertimbangan muridnya yang banyak. Sama seperti di SD Negeri 3 Sajang Lombok Timur. Kami memprioritaskan untuk yang paling terdampak gempa maupun secara fisik bangunan yang sudah tidak layak pakai atau rusak berat,” lanjutnya menambahkan.

Mewakili Pembaca Harian Kompas, Ninuk meminta para siswa, guru dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lobar untuk bersama-sama menjaga dan memelihara bangunan sekolah.

“Dengan adanya gedung sekolah yang baru semoga anak-anak dapat belajar lebih baik, lebih bersemangat. Dan Kami berencana akan membantu perpustakaannya dengan buku bacaan sehingga minat baca mereka juga meningkat,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, Sekda H. Moh. Taufiq sangat mengapresiasi semangat para pembaca Harian Kompas membantu Lombok. Terlebih bangunan sekolah yang dibangun sangat bagus.

Taufiq mengatakan, tingkat kerugian akibat gempa di Lombok Barat adalah bidang pendidikan. Dibutuhkan dana sebesar Rp. 262 miliar untuk perbaikan Paud, TK, SD, SMP, SMA dan Madrasah/Aliyah. Sementara untuk bidang kesehatan sekitar Rp. 4,5 miliar. Sedangkan sarana ibadah seperti masjid dan pura memerlukan dana perbaikan sebesar Rp. 30 miliar.

“Perhatian kompas tidak bisa diragukan. Di mana ada bencana, Kompas selalu terdepan dalam hal bantuan kemanusiaan. Dengan musibah dan ujian yang kita terima di Lombok Barat semoga adik-adik bisa semangat dan rajin untuk belajar,” harap sekda.

Salah seorang guru Aminudin mengaku dengan adanya bangunan baru ini dirinya menjadi lebih bersemangat meningkatkan mutu pendidikan mulai dari proses belajar mengajar.

“Di kurikulum 2013 budaya literasi yang dibentuk di sekolah sebelum masuk ke ruang kelas, 15 menit kita adakan kepada murid untuk baca-baca buku di perpustakaan setiap hari. Dengan proses baca buku seperti ini kita tanamkan kebiasaan. Karena orang bisa karena biasa,” ujarnya. (Humas Lobar)

Sumber : http://humas.lombokbaratkab.go.id/kompas-dan-pemkab-lombok-barat-resmikan-sekolah-bantuan-terdampak-gempa/

1 210 211 212 213 214 396