SEKDA KECEWA REALISASI RAHAB/ REKON DI LOMBOK BARAT LAMBAN

Giri Menang, Senin 18 Februari 2019 – Pantas saja Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, H. Moh. Taufiq kecewa. Nada suaranya meninggi karena realisasi percepatan pembangunan Rehabilitasi dan Rekonstruksi rumah-rumah yang rusak akibat bencana gempa bumi belum mencapai hasil yang maksimal.

“Mestinya setiap kita membahasnya, progresnya akan maju. Ini kok sangat lamban?,” tanya Taufiq sengit saat mendengarkan paparan kondisi akhir penanganan rumah warga korban gempa.

Sebelumnya, Sekretaris Dinas Perumahan dan Pemukiman Lombok Barat, Suryakin menuturkan alasan mengapa proses rekonstruksi sangat lamban.

“Pokmas (Kelompok Masyarakat, red) yang sekian banyak ini masih melakukan tarik ulur,” sanggah Suryakin.

Banyak anggota Pokmas, tambah Suryakin, kadang belum sepakat mau membangun rumah tahan gempa yang jenis apa.

Sebelumnya saat rapat koordinasi dengan fasilitator, banyak kendala lain ditemukan. Tidak hanya karena jenis rumah yang akan dibangun, namun keterbatasan aplikator dan panel untuk rumah instan (risha, red), rumitnya pencairan, dan keterlambatan perekrutan fasilitator juga menjadi alasan lambannya realisasi rehab/ rekon itu.

Masih oleh Sekretaris Daerah.
“Kita tidak ingin hanya sekedar jawaban semua selesai tuntas, namun jelas targetnya. Ini kan semua jadi meleset?,” ketus Taufiq kecewa.

Di kesempatan yang sama, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih pun menilai kondisi tersebut berdasarkan kondisi pelayanan satu atap.

“Masyarakat seperti masih bingung dan mencari aplikatornya. Meja aplikator tidak berpenghuni,” ujar Eva tajam.

Menurut Eva, bila aplikator tersedia, maka proses pendebetan dari rekening per seorangan ke rekening Pokmas dan realisasi pencairan bisa langsung dilakukan.

Sampai dengan berlangsungnya Rapat Pimpinan di Aula Kantor Bupati Lombok Barat di Gerung, Senin (18/2), kondisi rumah yang sudah tuntas sebanyak 60 unit dan sedang finishing sebanyak 260 unit.

Jumlah itu masih jauh dari jumlah yang sesungguhnya rusak, baik rusak berat, sedang, maupun rusak ringan.

Berbeda dengan kondisi progres keuangan yang sudah ditransfer ke rekening warga, hampir seluruh rekening warga sudah terisi sesuai jenis kerusakan. Sesuai hasil verifikasi, terdapat sebanyak 72.222 rumah yang rusak, namun yang terisi rekeningnya hanya 72.220 rekening. Selisih 2 orang ini, berada pada data rusak sedang dan rusak ringan.

“Selisih ini memang karena orangnya tidak ada,” terang Sekretaris BPBD Kabupaten Lombok Barat, Ernawati.

Kata Erni, pihaknya mengusulkan kebutuhan dana sebesar Rp.1,4 Triliun lebih, namun yang terealisasi ke rekening baru mencapai Rp.1,130 triliun lebih.

Rinciannya, untuk kategori rusak berat sebanyak 13.942 unit dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 50 Juta/ rumah. Sedangkan untuk rumah rusak sedang senilai Rp.25 juta/ rumah sebanyak 13.563 unit. Jumlah tersebut sudah 100% warga menerimanya dengan nilai sebesar Rp. 316 Milyar lebih.

Sedangkan hasil dari progres percepatan pelayanan satu atap yang berlangsung di Narmada, kata Erni, sampai 15 Februari 2019, progres untuk percepatan rehab/ rekon rumah rusak berat yang sudah ditempati oleh masyarakat ada 60 unit Risha dan proses finishing sebanyak 260 unit.

“Yang lainya seperti Riko, Risba, dan sebagainya masih dalam proses,” jelas Ernawati. (Humas Lobar)

SEKDA KECEWA REALISASI RAHAB/ REKON DI LOMBOK BARAT LAMBAN

EVA INGATKAN PEMERIKSAAN BPK

Giri Menang, Senin 18 Februari 2019 – Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih bersama Sekertaris Daerah H. Moh. Taufiq mengingatkan kepada seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tentang pemeriksaan yang dilakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan NTB yang sedang menyasar Pemerintah Kabupaten Lombok Barat.

Hal tersebut dilakukan Eva saat memimpin Rapat Pimpinan di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Gerung, Senin (18/2).

Eva menuturkan dirinya telah menerima para pemeriksa tersebut beberapa waktu yang lalu (11/2). Dalam penerimaannya, Eva memastikan sasaran dan waktu pelaksanaan pemeriksaan.

“Pemeriksaan pendahuluan selama 30 hari ke depan sampai dengan tanggal 12 Maret. Lanjut selama 6 hari pemeriksaan untuk bantuan Partai Politik,” kata Eva

Untuk itu, Eva berharap Kepala OPD untuk kooperatif memenuhi permintaan BPK dan tidak keluar daerah untuk sementara waktu. Jika ada permintaan yang dibutuhkan oleh BPK, katanya, bisa segera untuk dipenuhi oleh Kepala OPD.

“Jumat ini BPK turun ke lapangan. Untuk Kepala OPD yang jadi sample pemeriksaan untuk siap-siap dikunjungi BPK ditemani Inspektorat,” ujar Eva.

Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Mahyudin mengatakan bahwa hampir seluruh persiapan administrasi sudah lengkap kecuali di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

“Laporan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang belum lengkap, namun baru mencapai 80 persen,” terang Mahyudin.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar pada Dinas Dikbud, Khairuddin yang langsung dikonfirmasi, pun menjanjikan pihaknya akan menuntaskan persoalan tersebut di minggu ini.

Dari hasil pantauan lapangan, tim pemeriksa sudah mulai turun hari ini ke OPD terkait seperti ke Dinas Perhubungan dan Dinas PUPR yang menjadi sasaran utama.

Sedangkan untuk Sekretariat DPRD Kabupaten Lombok Barat, terkait dengan penarikan kendaraan dinas roda dua, Kepala BPKAD meminta untuk segera dituntaskan.

“Yang sudah diberita acarakan baru 20 kendaran sepeda motor. Kami diminta oleh BPK untuk semuanya segera diserahkan,” tegas Mahyudin.

Menanggapi hal tersebut, Pelaksana Tugas Sekretaris DPRD Aisyah Desilina menegaskan,

“untuk kendaraan dinas dewan ini dari 41 yang harus diserahkan ke BPKAD, baru diserahkan 20 dan rencanannya hari ini akan dikumpulkan untuk cek pisik di BPKAD. Sisanya masih digunakan untuk operasional, yaitu digunakan oleh sopir pimpinan, para kasubbag, dan staff pengantar surat,” sanggah Desilina.

Mahyudin tetap meminta agar sisa kendaraan dinas tersebut segera ditarik pihaknya.

“Karena selain penyerahan secara administrasi, juga harus ada fisiknya,” pungkas Mahyudin. (Humas Lobar)

EVA INGATKAN PEMERIKSAAN BPK

NILAI PROYEK DI LOMBOK BARAT MENCAPAI Rp. 932 MILYAR LEBIH

Giri Menang, Senin 18 Februari 2019 -Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih meminta agar rencana pengadaan barang/jasa (PBJ) di Lombok Barat harus matang. Hal itu menurutnya akan sangat menentukan konsistensi implementasi Rencana Umum Pengadaan (RUP) yang akan dilaksanakan di tahun 2019 ini.

“Lakukan identifikasi kebutuhan barang/jasa yang dibutuhkan organisasi, dan bukan berorientasi pada kebutuhan yang diinginkan oleh pihak tertentu,” katanya saat membuka Rapat Pimpinan Daerah dengan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Gerung, Senin (18/2).

Eva meminta tahapan PBJ itu harus dilaksanakan dengan memenuhi prinsip efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Perencanaan yang tidak matang, lanjut Eva, nantinya akan berdampak pada tidak terpenuhinya pelaksanaan pengadaan yang telah disusun, dikarenakan harus dilakukan revisi paket pengadaan terlebih dulu di mana paket hasil revisi tersebut harus diumumkan kembali dalam Sistem informasi Rencana Umum Pengadaan (SIRUP).

Sementara itu Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat, Ahad Legiarto mengatakan bahwa peserta pengadaan barang dan jasa sebanyak 43 OPD. Sampai dengan tanggal 17 Februari kemaren, lanjut Ahad, paket PBJ yang sudah tayang sebanyak 5.422 paket yang terdiri dari 2.212 paket penyedia dan 3.210 paket swakelola.

“Berdasarkan jumlah anggaran di APBD Kabupaten Lombok Barat, nilai total PBJ itu adalah Rp. 932 milyar lebih atau baru 63,7%,” terang Ahad Legiarto.

Untuk jumlah tersebut, tutur Ahad, sebanyak 2.505 paket dengan jumlah anggaran sebesar 515 milyar lebih bersumber murni dari APBD. Sisanya 107 paket atau senilai Rp. 288 milyar lebih bersumber dari DAU, DAK dan PRIM.

“Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) kita dari teman di OPD masih belum menyelesaikan entry paket sehingga masih belum bisa tayang, bahkan ada yang belum membuat SK PPK,” terangnya.

Pihaknya, aku Ahad, akan berkoordinasi dengan tim Inspektorat untuk melakukan pelelangan ekspose bersama. Untuk itu Ahad berharap agar OPD bisa mempercepat proses, mulai dari pelaksanaan sampai dengan pencairan keuangannya. (Humas Lobar)

NILAI PROYEK DI LOMBOK BARAT MENCAPAI Rp. 932 MILYAR LEBIH

EVA DORONG PENERAPAN ZERO WASTE DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, 18 Februari 2019 – Seiring dengan mencuatnya isyu penanganan sampah di Lombok Barat yang sering muncul di mass media akhir-akhir ini, Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih mendorong jajaran Pemerintah Kabupaten Lombok Barat untuk mulai mempraktikkan zero waste (bebas sampah) dalam proses kerja sehari-hari.

“Kita tidak hanya mengkampanyekan zero waste, namun mempraktikkannya dengan seminimal mungkin menggunakan bahan-bahan plastik,” terang Eva saat memimpin Rapat Pimpinan Daerah di Aula Kantor Bupati, Senin (18/2).

Menurut Eva, kampanye Zero Waste tersebut harus mulai digalakkan, apalagi penanganan sampah di Lombok Barat kerap menjadi top isyu pelayanan publik di mass media beberapa waktu lalu.

“Kalo bisa, masing-masing desa sudah memiliki bank sampah yang bisa memilah mana sampah organic dan mana sampah non organic,” terang Eva.

Eva meminta hal tersebut dimulai dari peran aktif Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengurangi penggunaan aneka bahan plastik untuk barang habis pakai.

“Kita di Pemerintah Provinsi sudah memiliki kebijakan untuk tidak lagi menggunakan air minum kemasan karena berbahan plastik,” terang Eva.

Saat ini, tutur Eva, pihaknya sudah membiasakan diri membawa botol sendiri untuk kebutuhan minum rapat. Botol tersebut bisa digunakan dengan mengisi ulang air yang akan diminumnya.

Menurut Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan limbah B3 pada Dinas Lingkungan Hidup, I Gusti Ayu Swasti Astuti, produksi sampah di Lombok Barat mencapai 175,4 ton/ hari.

“Dari total produksi sampah itu, yang mampu ditangani rata-rata hanya 60,83%. 101,76 ton atau 58,01% bisa diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir, sedangkan 4,95 ton atau 2,82% bisa diolah dengan 3 R,” ujar Ayu.

Dari total produksi sampah itu, tambah Ayu, 9,95% berbentuk sampah yang sulit terurai.

“Bentuknya lebih banyak sampah plastik,” pungkas Ayu.

Sampah plastik itulah yang menjadi fokus dari Ayu dan jajaran Dinas Lingkungan Hidup. Dalam praktiknya, menurut Ayu, sampah plastik ini harus mendapat perlakuan khusus karena membutuhkan waktu yang sangat lama untuk terurai.

Dari pantauan lapangan, sejak kampanye zero waste digaungkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat, pihak Pemkab Lombok Barat sudah mengeluarkan kebijakan khusus.

Selain memberi prioritas penggunaan produk lokal untuk makan minum rapat, Pemkab Lombok Barat sudah tidak lagi menggunakan kemasan makan minum yang berbahan plastik. (Humas Lobar)

EVA DORONG PENERAPAN ZERO WASTE DI LOMBOK BARAT

ASN PEMKAB LOMBOK BARAT HARUS NETRAL

Giri Menang, Senin 18 Februari 2019 – Seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diminta untuk bisa netral dalam penyelenggaraan Pemilu Presiden dan Legislatif tahun ini. Hal tersebut ditegaskan Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat, Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih saat bertindak menjadi inspektur upacara paripurna di Lapangan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat Gerung, Senin (18/2).

“ASN harus netral. Jangan sampai bermusuhan, karena itu membuat kondisi yang kurang kondusif untuk bekerja,” tegas Eva.

Eva mensinyalir situasi hangat menjelang Pemilu tidak hanya menerpa masyarakat yang sudah terpolarisasi akibat perbedaan pilihan, namun bisa jadi juga terjadi di kalangan ASN, terutama untuk penyelenggaraan Pilpres 17 April 2019.

Di tempat terpisah, Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Lombok Barat, Abror menyatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menerima satu pun aduan tentang ketidak netralan ASN.

“Kita belum menerima satupun aduan masyarakat untuk netralitas ASN, baik berupa tindak pidana Pemilu maupun indikasi tidak netral,” ujar Abror.

Kalau isyu, aku Abror, dirinya mendapat informasi bahwa memang ada kelompok-kelompok pensiunan atau kelompok profesi tertentu yang mendukung calon tertentu.

“Tapi ini masih subjektif dan tidak didasarkan bukti. Cuma cerita-cerita saja,” lanjut Abror.

Pihak Panwaslu, harap Abror, meminta agar ASN menjadi terdepan dalam pendidikan politik masyarakat.

“Terutama dalam hal mencerdaskan masyarakat dari berita-berita hoax. Tentu dengan kemampuan memilah informasi dan aksesnya kepada masyarakat, ASN diharapkan terdepan dalam mengklarifikasikan berita-berita hoax,” pinta Abror panjang lebar.

Terkait dengan Pemilu Legislatif, Abror pun meminta ASN bisa membantu dalam memberikan pendidikan tentang cara menggunakan kertas suara dan mencoblosnya.

Abror mensinyalir berdasarkan temuan pihaknya di lapangan, pendidikan tersebut tidak bisa diserahkan begitu saja ke para Calon Anggota Legislatif (Caleg).

“Ada Caleg, misalnya caleg provinsi. Dia hanya mensosialisasikan pencoblosan untuk kepentingan dirinya. Caleg ini tidak peduli terhadap kertas suara untuk yang lainnya,” tutur Abror.

Dengan lima kertas suara, pungkas Abror, mestinya caleg tersebut bisa mensosialisasikan juga pencoblosan untuk kertas suara lainnya dan kertas suara untuk calon presiden.

Dalam Upacara Paripurna itu selain masalah netralitas, Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih meminta ASN lingkup Pemkab Lombok Barat untuk mengedepankan disiplin dalam bekerja dan ikut memeriahkan hari Ulang Tahun Lombok Barat yang ke-61 dan jatuh bertepatan dengan Pemilu, yaitu 17 April 2019.

“Ini ulang tahun kita. Siapa lagi yang akan meramaikannya kalau bukan kita,” tegas Eva memungkasi amanatnya. (Humas Lobar)

EVA: “ASN PEMKAB LOMBOK BARAT HARUS NETRAL”

SEKOTONG LOMBOK BARAT JADI LOKASI SHOOTING PROJECT PUTERI INDONESIA 2019

Giri Menang, Rabu 13 Februari 2019 – Puteri Indonesia 2018 Sonia Fergina Citra, Puteri Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir dan Puteri Lingkungan 2018 Vania Fitryanti Herlambang tampak melakukan shooting video untuk Pagelaran Puteri Indonesia 2019 di wilayah Sekotong, Lombok Barat. Pengambilan gambar dilakukan stasiun tv nasional SCTV selama tiga hari (13-15 Februari).

Perpaduan alam dengan hamparan padang savanah, pemandangan bukit, lembah, dan laut yang indah dan unik menjadikan Bukit Buwun Mas menjadi lokasi pertama pengambilan gambar. Di sini, Wilda berperan sebagai penari gandrung. Lengkap dengan pakaian khasnya, Wilda ditemani beberapa penari dengan iringan musik gamelan dan gendang beleq khas Lombok kemudian berpose layaknya penari gandrung professional. Sementara itu Puteri Lingkungan 2018 Vania, menggunakan pakaian tenun Lombok berpose di hamparan padang savanah.

Proses shooting hari ke dua dilanjutkan di kawasan Hotel Wyndham Sundancer, Pantai Elak-Elak dan kawasan Kedaro. Di Pantai Elak-Elak, Puteri Indonesia 2018 Sonia menyusuri tepi pantai dengan menunggang kuda. Terlihat Sonia dengan santai menikmati suasana pagi pantai Elak-Elak.

Pemilihan Puteri Indonesia 2019 sendiri akan digelar di Pulau Lombok dan Sumbawa pada Maret mendatang. Tahun ini, ajang tahunan Puteri Indonesia mengusung tema “Colorful West Nusa Tenggara” atau kekayaan alam dan budaya Nusa Tenggara Barat.

Bukit Buwun Mas yang terletak di Desa Buwun Mas Kecamatan Sekotong merupakan desa terluas di Lombok Barat ini memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan pariwisata.

“Wisata alamnya dengan perbukitan yang indah, wisata bahari dengan lautnya, hiu martilnya, pantai nambung. Desa Buwunmas juga memiliki goa bawah laut yang bisa dikunjungi bagi tamu-tamu mancanegara yang suka berpetualang,” jelas Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaedi saat ditemui dilokasi shooting.

Ispan menambahkan, pariwisata Lombok Barat memerlukan koneksi dan dukungan dari semua pihak. Baik dari masyarakat bawah hingga public figure.

“Seperti Puteri Indonesia yang followernya banyak sampai ribuan follower untuk mempromosikan wisata di Lombok Barat, khususnya yang ada di wilayah Sekotong,” katanya.

Senada dengan Ispan, Puteri Pariwisata 2018 Wilda Octaviana Situngkir juga mengingatkan agar para generasi muda gemar dan aktif mempromosikan daerahnya. Salah satu caranya adalah dengan menggali dan mencari tahu potensi-potensi yang masih tersembunyi, kemudian mengupload di media sosial miliknya.

“Ini sebagai kebanggaan buat kita sebagai masyarakat, bangsa kita memiliki banyak tempat indah yang ternyata seperti permata yang tersembunyi. Mungkin banyak teman-teman yang masih belum tau tempat ini, bahwa buwun mas hill begitu indah,” ungkapnya kagum.

Sementara itu H. Abd Majid (Lozawa) selaku penggiat pariwisata dan salah satu bagian dari yang memviralkan Bukit Buwunmas di media sosial ini sangat mengapresiasi Bukit Buwun Mas yang menjadi lokasi shooting Project Puteri Indonesia 2019. Baginya, hal tersebut dapat membatu mempromosikan pariwisata Sekotong yang merupakan cita-citanya untuk menjadikan “Sekotong Mendunia”. (Humas Lobar)

SEKOTONG LOMBOK BARAT JADI LOKASI SHOOTING PROJECT PUTERI INDONESIA 2019

PANGDAM IX UDAYANA TINJAU OPSTER TNI DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Rabu 13 Februari 2019 – Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderel TNI Benny Susianto meninjau langsung progress pelaksanaan Operasi Teritorial di Desa Taman Sari Kecamatan Gunungsari, Kecamatan Lombok Barat, Rabu (13/2). Operasi Teritorial ini sendiri dilaksanakan untuk mempercepat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan terdampak genpa yang ada di NTB. Di Lombok Barat, operasi ini menyasar empat dusun di Desa Taman Sari.

Mengawali kunjungannya, Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Benny Susianto didampingi Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel (Czi) Ahmad Rizal Ramdhani, Dandim 1606/Lombok Barat Let. Kol. Czni Djoko Rahmanto dan Asisten III Setda Lombok Barat H. Fathurrahim melihat kegiatan anggota TNI dan masyarakat membangun Hunian Sementara (Huntara) di Dusun Medas dilanjutkan ke Dusun Medas Bawaq Bagek.

“Saya hadir kesini untuk melihat langsung perkembangan sejauh mana anggota saya membantu masyarakat dalam perbaikan rumah pasca gempa,” ujar Pangdam IX/Udayana Mayor Jenderel TNI Benny Susianto.

Pangdam berharap pemerintah bersama kepolisian dan kejaksaan dapat mengawasi berbagai masalah khsusunya pencairan dana bantuan stimulan dari pemerintah pusat dengan memfasilitasi pembentukan Pokmas.

Pangdam menilai masih banyak Pokmas yang belum memahami manajemen sehingga perlu terus difasilitasi dan dievaluasi. Tidak hanya itu, Pangdam mengingatkan agar aplikator juga harus jelas dan bermodal agar proses pembangunan tidak terganggu.

“Jangan sampai aplikator menunggu modal baru membangun. Mari kita sama-sama kerja dan awasi,” pungkasnya.

Senada dengan Pangdam, Asisten III Lobar H. Fathurrahim berharap proses rehabilitasi dan rekonstruksi dapat dipercepat dan dipermudah. Pemkab Lobar sendiri terus berupaya mempercepat proses pelayanan pencairan dengan membuka layanan satu atap bekerjasama dengan Bank BRI.

Sementara itu, Kepala Desa Taman Sari H. Ihsan mengaku sangat bersyukur atas kehadiran Pangdam di desanya. Dengan begitu apa yang diragukannya selama ini tentang bantuan gempa termasuk pengembalian bantuan gempa yang tidak habis terpakai dapat terjawab.

“Sesuai kata Pangdam tadi bahwa uang yang diberikan pemerintah itu hak masyarakat. Gunakan habis untuk perbaikan rumah, asal jangan pakai beli yang lain,” ujar Ihsan menirukan kata pangdam.

“Ucapan lisan Pangdam itu saya berani pertanggungjawabkan. Di sana ada Kapolres dan Kejaksaan,” lanjutnya semangat. (Humas Lobar)

PANGDAM IX UDAYANA TINJAU OPSTER TNI DI LOMBOK BARAT

MASYARAKAT LOMBOK BARAT DIMINTA PARTISIPATIF DALAM PENGAWASAN PEMILU

Giri Menang, Senin 11 Februari 2019 – Badan Pengawasan Pemilihan Umum (Bawaslu) Lombok Barat (Lobar) meminta kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam pengawasan Pemilu tahun 2019. Caranya dengan memberikan informasi kepada pengawas terdekat baik secara formal maupun informal atau langsung ke kantor Bawaslu. Laporan juga bisa disampaikan melalui media sosial resmi milik Bawaslu.

Hal itu dikatakan Ketua Bawaslu Lobar, Abrar saat Sosialisasi Pengawasan Partisipatif dalam Penguatan Peran Masyarakat Melakukan Pengawansan Pemilu tahun 2019 di Aula Kantor Desa Babussalam Kecamatan Gerung, Senin (11/2).

“Laporan pelanggaran secara formal ke Bawaslu pada tahun ini belum ada laporan. Tetapi Bawaslu banyak menangani pelanggaran yang ditemukan langsung,” ungkap Abrar.

Diakuinya, secara infrastruktur Bawaslu memiliki keterbatasan dalam pengawasan. Dalam satu desa saja hanya diawasi oleh satu Bawaslu. Oleh karena itu diharapkan agar partisipasi masyarakat sebagai informasi awal dapat membantu Bawaslu dalam pengawasan pemilu yang “Luber dan Jurdil”.

Sementara itu, Ketua Bawaslu NTB Muhamad Khualid yang hadir sebagai narasumber dalam kesempatan itu dengan tegas mengingatkan agar para kepala desa dan kepala dusun untuk tidak terlibat dalam perpolitikan.

“Karena hal itu diatur oleh Undang-undang dengan sangsi pidana. Dan juga jabatan kepala desa dan kepala dusun merupakan pemerintahan terkecil yang berinteraksi langsung dan pengayom masyarakat,” ujarnya. (Humas Lobar)

MASYARAKAT LOMBOK BARAT DIMINTA PARTISIPATIF DALAM PENGAWASAN PEMILU

BPK MULAI PERIKSA OPD DAN PARTAI POLITIK DI LOMBOK BARAT

Giri Menang, Senin 11 Februari 2019 – Mulai hari ini (11/2) hingga tiga puluh enam hari ke depan, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan NTB mulai melakukan pemeriksaan intern penggunaan anggaran untuk semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) se-Lombok Barat.

“Pemeriksaan pendahuluan ini sama dengan tahun sebelumnya untuk mengevaluasi kepatuhan pemerintah daerah dalam melaksanakan perundang-undangan, termasuk partai politik,” ungkap Anom selaku ketua tim pemeriksa di hadapan Plh Bupati Lombok Barat Baiq Eva Nurcahya Ningsih dan jajaran di Pendopo Bupati, Senin (11/2).

Kunjungan tim pemeriksa ini sendiri menjadi langkah pendahuluan untuk melaksanakan pemeriksaan Sistem Pengendalian Intern (SPI) termasuk kepatuhan Pemkab Lombok Barat dalam melaksanakan perundang-undangan.

Setelah memeriksa seluruh OPD selama 30 hari, kegiatan akan dilanjutkan dengan pemeriksaan ke partai politik yang ada di Lombok Barat yang memakan waktu selama enam hari.

Dalam kesempatan itu, Plh Bupati Hj. Baiq Eva berharap agar pemeriksaan dapat berjalan lancar. “Saya siap mendampingi selama 12 hari sampai bupati pulang umroh,” tegasnya. (Humas Lobar)

BPK MULAI PERIKSA OPD DAN PARTAI POLITIK DI LOMBOK BARAT

PELAYANAN SATU PINTU PERMUDAH AKSES PENCAIRAN DANA BANTUAN GEMPA LOMBOK

Giri Menang, Sabtu 9 Februari 2019 – Sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Kabupaten Lombok Barat seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Perumahan dan Pemukiman (Perumkim), Dinas Pekerjaan Umum Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta jajaran TNI bersama Bank Rakyat Indonesia (BRI) melakukan berbagai upaya guna mempermudah pelayanan pencairan dana stimulan bagi warga yang terkena gempa Lombok. Salah satu cara dengan memberikan pelayanan satu pintu secara terpadu di masing-masing kecamatan di Kabupaten Lombok Barat.

“Pelaksanaan pendebetan rekening bisa langsung dilaksanakan untuk semua jenis kerusakan dengan syarat administrasi lengkap sehingga aplikator dapat mencuri start dalam penanganan perbaikan rumah yang rusak,” ungkap Pelaksana Harian (Plh) Bupati Lombok Barat Hj. Baiq Eva Nurcahya Ningsih saat menghadiri Pelayanan Satu Pintu itu di Gedung Seni dan Budaya Narmada, Sabtu (9/2).

Baiq Eva menilai dengan adanya pelayanan satu pintu ini akan semakin memudahkan pelayanan, khususnya untuk kelompok masyarakat (pokmas) yang sudah terbentuk dan berhak mendapatkan dana stimulan bagi warga yang rumahnya rusak ringan dan rusak sedang.

Ia berharap agar para fasilitator dan Pokmas lebih teleliti mengoreksi pengerjaan persyaratan yang harus dipenuhi agar pelaksanaan pencairan Dana Bantuan bisa segera dicairkan. “Kita berkumpul bersama bahwa bagaimana teknis-teknis dalam hal pencairan dana bantuan gempa, agar kedepanya dapat berjalan dengan teratur dan baik,” tambahnya.

Selain di kecamatan, pelayanan satu pintu juga bisa dilaksanakan di kantor BPBD Lombok Barat. “Tentunya dengan syarat seperti melengkapi prosedur administrasi yang sudah ditentukan dalam rangka untuk percepatan dan tidak terpatok disini saja,” kata Kepala BPBD Lobar, H. M. Najib.

“Proses administrasi itu sambil jalan, akan tetapi menjadi catatan kita, mohon administrasi itu dilakukan dengan sebaik-baiknya dan bisa dipertanggung jawabkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” lanjutnya menambahkan. (Humas Lombok Barat)

PELAYANAN SATU PINTU PERMUDAH AKSES PENCAIRAN DANA BANTUAN GEMPA LOMBOK

1 212 213 214 215 216 395