600 Trail Meriahkan Festival Pesona Pusuk Lestari

Giri Menang, Senin 25 Nopember 2019 – Tidak kurang dari 600 orang pengendara trail ikut memeriahkan Festival Pesona Pusuk Lestari 2019 yang start dan finish di Pusuk Pas Kec. Batulayar Kab. Lombok Barat. Hal itu disampaikan Kepala Desa Pusuk Lestari H Junaidi saat memberikan sambutan pada pembukaan event pertama di Pusuk ini.

Kegiatan yang diberi nama Trabas Trail Adventure ini mengeksplore pesona pusuk lestari melewati dua kecamatan yaitu Batulayar dan Gunungsari. Kegiatan ini mendatangkan tribal community trail adventure yang berasal dari berbagai daerah. Tidak hanya dari seluruh kabupaten sepulau Lombok tapi juga dari Bima, Sumbawa, Dompu, Bali, dan dari Pulau Jawa.

Ratusan motor trail tampak berbaris hingga memenuhi Jalan Raya Pusuk. Dengan berbagai perlengkapan yang komplit, setiap pengendara tampak tidak sabar menunggu pelepasan oleh Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid.

Di panggung kehormatan, Bupati Fauzan turut senang dengan trail adventure yang menyemarakkan event Festival Pesona Pusuk Lestari ini.

“(istilah) trabas sering kita dengar,” ujar bupati berharap dukungan trail adventure akan menjadi sarana promosi bagi wisata Pusuk, Minggu (24/11).

Sebelum melepas trail advanture, orang nomor satu di Lombok Barat ini mengajak semua yang hadir untuk meneriakkan Salam Trabas. Yaitu ketika bupati meneriakkan “Salam Satu Jari”, para hadirin khususnya para peserta trail adventure meneriakkan “Gas Fuul”.

Bupati: Salam Satu Jari!!
Hadirin: Gas Full!!

Selain bupati, event ini juga dihadiri Ketua TP PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun, Ibu Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nur Hidayah, Dandim 1606 Lombok Barat Kolonel Czi.Efrijon Scroll, Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus S.Wibowo, Sekretaris Daerah Lombok Barat, HM. Taufiq, sejumlah kepala SKPD, camat, kepala desa, BUMDes dan Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pusuk Lestari dan masyarakat lainnya.

Festival Pesona Pusuk Lestari, Bupati Fauzan: Ujian Terberat adalah yang kedua, ketiga….

Giri Menang, Senin 25 Nopember 2019 – Membuka dan memberi sambutan pada event akbar Festival Pesona Pusuk Lestari 2019 di Pusuk Pas Desa Pusuk Lestari, Kec. Batulayar, Kab. Lombok Barat, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid mengingatkan bahwa setiap event tantangan terberatnya bukan pada penyelenggaraan yang pertama kali tapi yang selanjutnya.

“Kegiatan yang pertama kali itu bukan ujian yang terberat. Ujian yang terberat adalah penyelenggaraan yang kedua, ketiga, keempat, dan seterusnya,” ujar alumnus Magister Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta ini, Minggu (24/11).

Pernyatan bupati itu menggambarkan bahwa meraih sesuatu tidak lebih sulit daripada mempertahankannya. Dengan kata lain, mempertahankan satu kegiatan yang baik jauh lebih sulit daripada memulainya.

Oleh karena itu, bupati meminta agar kepala desa dan segenap perangkatnya termasuk masyarakat Pusuk Lestari untuk kembali mengadakannya pada tahun-tahun berikutnya dengan lebih sukses lagi.

“Satu sukses, kedua lebih sukses, ketiga dan seterusnya harus lebih sukses lagi dan harus lebih variasi lagi,” ujar bupati menekankan agar event yang pertama kali dilaksanakan ini jadi pembelajaran untuk lebih baik dan lebih variatif lagi pada tahun-tahun mendatang.
Acara yang didukung penuh sejumlah Operasi Perangkat Daerah Lombok Barat seperti Dinas Koperas dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, ini memiliki beberapa kegiatan utama yaitu minum tuak manis massal 3.000 gelas, monkey forest tracking, trail adventure, bazaar UMKM hidroponik, olahan gula aren dan olahan krepek, lukisan dan kerajinan tangan, serta phoneography contest. Selain itu, ada juga musik perkusi, tarian dari mahasiswi-mahasiswi STIKES YARSI Mataram, tari gendang beleq, dan aksi miksologist juggling.

Kepala Desa Pusuk Lestari H. Junaidi dalam sambutannya menyebut Desa Pusuk Lestari kaya akan keindahan. Monkey forest tracking, sebutnya, adalah kegiatan memberikan makan monyet di tempat yg sudah disediakan, bukan lagi di pinggir jalan yang membahayakan pengguna jalan.

“Terimakasih Pak Bupati yang sudah menyiapkan area monkey forest,” ujar Junaidi berterima kasih.

Untuk trail adventure, dijelaskan kades, diikuti oleh sekitar 600 orang sepulau Lombok dan juga daerah lain seperti Bali, Sumbawa, Dompu, Bima bahkan dari Pulau Jawa.
Selanjutnya, Junaidi memaparkan keistimewaan yang dimiliki desanya. Yang paling utama yaitu Pusuk Lestari sebagai kawasan agroforestry.

“Kalau mau cari hutan ada di kebun, kalau mau cari kebun ada di hutan, itu spesial hutan pusuk,” ujarnnya menyebut bahwa Pusuk Lestari memiliki hutan sekaligus kebun dengan berbagai hasil buah-buahannya.
Dipaparkan Junaidi, desanya merupakan desa perbatasan yang menghubungkan Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Untuk itu ia berharap ramainya kunjungan ke tiga gili di KLU yaitu Gili Trawangan, Meno dan Air, seharusnya juga berdampak pada Desa Pusuk.

“Kalau seribu tamu ke gili, seribu pula yang mampir di Pusuk Lestari,” harap Junaidi.
Diakuinya, meskipun Pusuk Lestari tidak memiliki pantai tapi memiliki tempat yang indah untuk melihat pantai. Demikian juga dengan melihat sunset.

“Kami tidak punya (pantai) tapi kami bisa melihat sunset itu,” ujarnya merujuk satu spot melihat sunset yang sangat indah di Pusuk Pass. Semua kekayaan yang dimiliki Pusuk Lestari ini, kata Junaidi, membuatnya optimis akan pengembangan wisata berbasis lokal Pusuk Lestari.

“Kami bangga dengan itu,” ucap Junaidi hingga empat kali dalam sambutannya.

Bupati Fauzan pada bagian lain sambutannya menyinggung pihak-pihak yang membuat hoaks yaitu seakan-akan acara tersebut adalah ajakan mabuk-mabukan karena minum tuak.

“Kesannya negatif karena masyarakat kita cenderung negatif thinking,” ujar bupati.

Faktanya, lanjutnya, yang diminum adalah tuak manis alias air nira yang tidak beralkohol sama sekali.

“Mana mungkin desa, Bumdes mengadakan acara mabuk-mabukan, sekarang banyak hoaks yang mendominasi pikiran masyarakat,” ujar bupati.
Namun demikian, hal itu tidak mengurangi rasa gembira dan apresiasi bupati terhadap event tersebut. Bahkan event pertama ini membuatnya bersemangat untuk membuka jalan baru di sekitar Pusuk.

“Tadi kita diskusi dengan Pak Dandim, Pak Kapolres, untuk segera membuka jalan atau akses sehingga semua desa ini bisa tersambung,” ujar bupati bersemangat.
Selain bupati, event ini juga dihadiri Ketua TP PKK Lombok Barat, Hj Khaeratun, Ibu Ketua DPRD Lombok Barat Hj Nur Hidayah, Dandim 1606 Lombok Barat Kolonel Czi.Efrijon Scroll, Kapolres Lombok Barat, AKBP Bagus S.Wibowo, Sekretaris Daerah Lombok Barat HM. Taufiq, sejumlah kepala SKPD, camat, kepala desa, BUMDes dan Kelompok sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Pusuk Lestari dan masyarakat lainnya.

Bupati Apresiasi Gebyar Seni Pelajar 2019

Giri Menang, Minggu 24 November 2019 – Gebyar seni pelajar adalah akhir dari sebuah perjalanan kegiatan sanggar seni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) di Kabupaten Lombok Barat. Sehingga komunitas seni yang ada di sekolah yang melibatkan guru dan siswa diharapkan mampu melestarikan seni dan budaya dengan kemampuan mereka.

Hal tersebut disampaikan Bupati Lobar H. Fauzan Khalid saat menghadiri Gebyar Seni Pelajar dan Pemberian Penghargaan Kepada Siswa, Guru dan Sekolah Berprestasi di Gedung Seni dan Budaya Narmada, Sabtu (23/11) malam.

“Melalui kegiatan gebyar seni pelajar kita selalu peduli terhadap seni dan kebudayaan, kita sering bicara tentang pendidikan karakter dan sering berdiskusi tentang bagaimana supaya anak-anak kita memiliki karakter yang kuat,” katanya.

Fauzan juga berbicara tentang basis dari pembangunan karakter itu, dari sisi budaya masing-masing daerah memiliki basis dari kebudayaan itu. Hal itu menurutnya harus dijadikan sebagai pondasi dalam pembentukan karakter kepada anak di sekolah.

“Apa yang saya sampaikan ini sangat dibutuhkan dengan semakin berkembangnya teknologi informatika. Sekarang anak-anak kita kalau tidak kita bina dan diawasi, mereka lebih tergantung dengan Gadget Handphone dan ini menjadi tantangan kita,” akunya.

Lanjut Fauzan menambahkan, disinilah urgensinya dan memberikan support terhadap kegiatan gebyar seni dan budaya berbasis sekolah dan pendidikan.

“Kepada Pak Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, saya ingin sekali misalnya pada Hari Ulang Tahun Kabupaten Lombok Barat tahun depan, ada panggung khusus untuk menyiapkan tempat bagi sekolah-sekolah untuk menampilkan kreasi seni dan budaya yang berbasis budaya lokal kita,” pintanya.

Fauzan mengapresiasi kegiatan ini dan dulu sempat ragu saat pertama di selenggarakan di tahun 2017 dan alhamdulillah bisa diadakan setiap tahun.

“Pada kesempatan ini juga, saya mengucapkan selamat hari guru dengan harapan di momentum ini, jadilah selalu sebagai guru pembelajar. Mari manfaatkan hari guru tahun ini juga sebagai bahan untuk melakukan introspeksi diri,” tutupnya.

Sementara itu Kadis Dikbud Lobar Hendrayadi mengatakan gebyar seni pelajar 2019 merupakan kegiatan untuk kali ketiga yang diadakan oleh instansi yang dipimpinnua sebagai bentuk apresiasi seluruh rangkaian kegiatan selama satu tahun di bidang seni dan budaya.

“Kita berikan penghargaan kepada PKBM Tunas Aksara Juara III Kategori Apresiasi Kelembagaan Lomba PKBM Tingkat Nasional 2019, Ibu Nuraini Kepala Sekolah SDN I dasan Tereng Juara III Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SD tingkat Provinsi 2019 dan Tristania Cinthya Dewi S siswa SMPN 2 labuapi Juara III Lomba Renang Putri SMP/MTS O2SN Tingkat Nasional 2019 dan 29 orang penerima penghargaan lainnya. Yang menerima penghargaan ini dari seluruh bidang, Sain dan termasuk seni baca Al-qur’an,” katanya.

Hendrayadi menerangkan, gebyar seni pelajar yang ditampilkan tadi mulai dari parade bendera karya Ari Handayani persembahan SMPN 2 Lingsar dan SMPN 5 Narmada, Lukisan Indonesia persembahan vocal group sanggar seni Disdikbud Lobar, Permainan Tradisional Egrang Tambok karya Ari Handayani persembahan SDN 1 Labuapi, Merakit persembahan sanggar seni Disdikbud Lobar, Perempuan ibu bumi karya ibu guru yang tergabung dalam PGRI Lobar dan Tari Asih Trasne karya L. Dedy Purnama persembahan SDN 2 batu Nyale Loteng.

“Kedepan semoga gedung seni dan budaya ini selalu hidup dengan kegiatan yang lain nantinya. Dengan terbentuknya sanggar seni dan budaya kedepannya kegiatan seperti ini akan tetap ada, ditambah dengan kegiatan seni dan budaya lainnya yang kita siapkan di tahun 2020,” harapnya.

Dinas Perkim Lobar Lunching RTG Jenis CLT

Giri Menang. HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Minggu, 24 November 2019 – Untuk mempercepat target pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) di Lombok Barat (Lobar), pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar melakukan sistem zonasi dan pembatasan jenis RTG.

Dalah proses pembangunan yang memasuki tahap ke-2 ini, Dinas Perkim Lobar meluncurkan tipe RTG terbaru yakni CLT (Cross Laminated Timber).

Berdasarkan hasil uji lab, jenis RTG dengan jenis ini dikatakan sangat cocok, praktis dan sehat bagi masyarakat tentunya.

Hal tersebut disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid saat hadir dalam acara Penyerahan Kunci RTG CLT di Desa Kekait, Jum’at (22/11) kemarin.

“Dari hasil pantauan dan juga dari hasil uji lab, Insya Allah bahan-bahan rumah ini sangat ramah sehingga bisa ditempati dengan nyaman dan aman karena sebagian besar materialnya dari kayu yang diolah dan ini aman dari gempa, ” jelas bupati.

CLT merupakan sebuah produk kayu berupa papan laminasi yang disusun saling silang satu sama lain dan biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti lantai, atap, dan dinding. Pembangunan dengan CLT ini juga relatif cepat, bisa selesai hingga 5-7 hari pengerjaan.

Kedepannya imbuh bupati, “Dari sisi pembangunan, tinggal melakukan pelatihan-pelatihan cara atau tahapan pembangunan, agar proses pengerjaan rumh CLT lebih cepat. Kemudia masyarakat juga akan lebih cepat menempati rumah CLT.

Disampaikan lebih detail oleh Kepala Bidang Perumahan Dinas Perkim Lobar L. Ratnawi, bahwa setahun ini Pemkab telah memberikan kebebasan kepada warga untuk memilih jenis RTG, sehingga terjadi perlambatan.

Dalam proses pembangunan tahap pertama, beberapa jenis dari RTG telah dibangun di semua daerah korban gempa di Lombok Barat seperti Risha, Rika, Riko dan Dome.

Namun dalam pembangunan tahap ke-2 ini, untuk mempercepat target pembangunan ia menyampaikan bahwa Pemkab Lobar memberlakukan sistem zonasi dan membatasi jenis RTG yang akan dibangun menjadi tiga jenis saja yaitu Risha, Riko, dan CLT.

Kontraktor Jangan Main-main

Giri Menang, HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Sabtu 23 November 2019 – Dari 88 paket proyek di Lombok Barat, 36 diantaranya bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK). Ke 36 paket proyek ini dinilai krisis. Artinya, para kontraktor hingga batas waktu pengerjaan belum mencapi fisik 100 persen. Rata-rata deviasi masih di atas 25 persen.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Lombok Barat, Hery Ramdan saat pertemuan dalam rangka evaluasi proyek tahun 2019 di Aula Utama Kantor Bupati di Giri Menang, Jum’at (22/11).

Menurut Hery, para kontraktor ini diminta jangan main-main, karena ini merupakan dana yang digelontorkan pusat melalui DAK. Pada saat sejumlah kontraktor diminta memberkan klarifikasi atas keterlambatan, Hery sedikit tegas dengan nada suara yang meninggi. Hery menegskan, jika kontraktor yang belum selesai melakukan pekerjaannya, maka konsekwensinya harus diganti oleh kontraktor lain.

“Finance Coursnya itu ditutup per 31 Desember. Kalau sudah tutup, tidak ada pembayaran lagi. Akhirnya pekerjaan yang tidak selesai itu dibayar oleh kita. Itu masalahnya,” tegas Hery kepada sejumlah wartawan usai pertemuan.

Keterlambatan ini yang tidak diinginkan, sementara nilainya cukup besar hingga mencapai Rp 10 milyar. Dan itu dituntaskan realisasi pembayaran oleh pemerintah kabupaten. Proyek yang paling riskan yang disebut Hery adalah Puskesmas Meninting, Sigerongan dan lainnya tanpa menyebut angka pasti.

“Banyaknya saya lupa, nanti ada datanya,” tepisnya seraya mengaku sedikit keras kepada kontraktor.

Alasannya, supaya mereka tidak main-main dan malas mengerjakan pekerjaan. Padahal kontrak pekerjaan sudah mereka pegang. Namun masih saja yang belum mampu mencapai fisik 100 persen.

Keterlambatan para kontraktor ini mengerjakan kewajibannya, kata Hery masih dinilai lalai. Namun dia tidak ingin mengidentifikasi kalau para kontraktor berdalih karena material, tenaga kerja atau alasan lainnya. Seingat Hery, jika kontrktor beralasan karena kelangkaan material, beberapa bulan terakhir sudah normal.

“Kemarin ada kelangkaan semen, tapi itu sementara dan sudah normal. Sebenarnya mereka tidak ada alasan,” tepis Hery.

Pasca pertemuan ini, para kontraktor sudah diberikan peringatan kedua kalinya. Menjelang akhir tahun, akan diberikan peringatan ketiga. Jika tidak juga selesai sampai akhir Desember, dengan terpaksa harus di ’cut’. Karena yang paling diatensikan adalah, proyek-proyek DAK. Sementara proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU) penganggarannya sudah ada di kas.

Sementara saat berlangsungnya pertemuan evaluasi, Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid berharap, semua pekerjaan konstruksi bisa selesai tepat waktu. Selain tepat waktu, pekerjaan juga sesuai kualitas standar yang sudah disepakati.

“Mengenai cara, saya kira rekan-rekan kontraktor, PPK, Pengawas sudah lebih faham, tinggal sekarang kemauan. Saya yakin, jika ada kemauan pasti bisa selesai. Tapi kita sering meremehkan masalah dan pekerjaan, tanpa memperhatikan skala prioritas,” kritiknya kepada puluhan kontrator yang lebih memilih bungkam.

Sementara Asisten II, Hj. Lale Prayatni pun menekankan, para konraktor harus memiliki semangat yang sama dengan pemerintah Lombok Barat. Karena, pada saat mengikuti tender, semua kontraktor memiliki semangat yang kuat. Sementara saat menandatangani kontrak semangat mereka kendor sampai penyelesaian proyek.

“Setelah itu atau ditengah-tengah penyelesaian proyek, bapak-bapak mengeluh. Harapan kami harus bersemangat,” tegas Lale.

Setelah menandatangani kontrak, kata Lale, itu artinya para konraktor sudah ada janji, siap untuk menyelesaikan proyek. Dalam durasi waktu lima minggu ini, Lale menekankan agar mencari solusi penyelesain proyek yang dinilai mangkrak ini.

“Mohon nanti kepada Kabag ULP, Kabag Pembangunan untuk membuat jadwal dalam rangka membahas lagi, apakah dalam sehari tiga atau empat proyek, kita bertemu bersama-sama,” pinta Lale dihadapan Bupati dan puluhan kontraktor dan pengawas proyek.

 

 

Lobar Gelar Sosialisasi Sadar Pangan Melalui KIE Germas Sapa

Giri Menang, HUMAS DAN PROTOKOL LOMBOK BARAT. Jumat 22 November 2019 -Keluarga yang mendapatkan penanganan sehat dan aman merupakan hak dari setiap Warga Negara Indonesia (WNI). Untuk mewujudkan pangan sehat dan aman diperlukan peran pengawasan komperhensif dari produsen, konsumen serta pemerintah.

Hal itu disampaikan Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun saat membuka kegiatan Sosialisasi Memilih Pangan Sehat dan Aman bagi Anggota GOW dan OPD di Aula Kantor Bupati Lobar, Jum’at (22/11).

“Sebagai ibu rumah tangga, salah satu tugas utama kita adalah menyiapkan makanan yang dimulai dari bahan mentahnya, memasaknya hingga menghidangkannya dalam bentuk makanan siap makan,” katanya.

Untuk itu, pengetahuanan tentang bagaimana memilih makanan yang sehat dan aman adalah keharusan bagi ibu rumah tangga.

“Sering kita membaca dan menonton di televisi tentang makanan yang diproduksi dengan cara yang jauh dari higienis. Bahkan ada yang diberikan zat-zat yang mempercantik penampilan makanan tapi sesungguhnya mengandung zat-zat yang sangat berbahaya bagi kesehatan,” terangnya.

Lanjut kata Sumiatun, wajar bila rasa cemas dan khawatir menghantui sebagai ibu rumah tangga. Oleh karena itu, melalui sosialisasi ini bisa memberi pengetahuan bagaimana ciri-ciri makanan yang sehat dan aman.

“Nutrisi yang baik berasal dari kebiasaan kita mengkonsumsi makanan yang baik yang akan membuat otak berfungsi secara aktif dan optimal setiap hari,” jelasnya.

“Sekali lagi saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga melalui sosialisasi ini, kita dapat memilah dan memilih makanan yang sehat dan aman untuk kita dan keluarga kita,” tutupnya.

Sementara itu Kepala Bidang Pengujian Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mataram Wayan Krisnayanti mengatakan, selain melaksanakan fungsi pengawasan juga melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE). Salah satunya melalui KIE Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Sadar Pangan Aman (Germas Sapa).

Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya mengonsumsi pangan yang sehat dan aman ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pengawasan dengan melibatkan stakeholder, pemangku kepentingan, konsumen dan produsen makanan.

“Kita mengawal bersama-sama bagaimana makanan yang di konsumsi, makanan yang aman bebas dari bahan berbahaya dan bebas dari cemaran-cemaran yang ada,” katanya.

Krisnayanti menerangkan, dalam pengawasan makanan BPOM tidak mungkin bisa mengawasi semuanya sendiri dengan testman area yang sangat luas. Sehingga dilakukan sistem pengawasan dengan tiga pilar meliputi BPOM (Pemerintah) melalui pengawasan sebelum dan setelah produk obat dan makanan beredar (pengawasan pre-market dan post-market). Pihak industri juga harus menjamin mutu manfaat, dan khasiat obat dan makanan yang dihasilkan dengan menerapkan cara produksi yang baik dan masyarakat cerdas dalam memilih produk obat dan makanan yang akan dikonsumsi serta dalam menyikapi informasi yang beredar.

“Ingat sebelum membeli makanan kita selalu cek Klik, cek Kemasan, Label, Izin Edar dan Kadaluarsa. Sehingga makanan yang kita beli aman dari bahaya biologis, aman dari bahaya fisik dan aman dari bahaya kimia,” terangnya.

Bidan Punya Tanggungjawab Besar Selamatkan Ibu dan Anak

Batulayar, Diskominfotik-Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kabupaten Lombok Barat menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) Yang Ke-VI,  di Senggigi, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat (Lobar), Sabtu (23/11/2019). di Ruang Ramayana Hotel Puri Saron, Senggigi Lombok Barat dihadiri oleh 170 peserta.Senggigi, Diskominfotik, Sabtu, (23/11/2019).

Wakil Bupati Lombok Barat dalam sambutan tertulisnya dibacakan Asisten  II Lombok Barat Hj. Lale Prayati sangat mengapresiasi kegiatan Muscab IBI Lombok Barat yang Ke-VI. Diharapkan, Bidan di Lobar selalu kompak dan melayani masyarakat dengan ikhlas, guna meningkatkan kesehatan masyarakat yang merata.

Lale mengajak para Bidan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan Ibu dan Bayi, serta menjadi sahabat seorang perempuan, guna menjaga hubungan baik dengan pasiennya untuk jangka waktu lama. “Bidan akan mendapatkan perannya karena itu sebuah pekerjaan yang berat dengan tanggung jawab yang besar dan bidan akan menjadi sebuah cerita dalam kehidupan perempuan,” tukasmnya.

Ditambahkan, Bidan tidak hanya akan menjadi garda terdepan dalam pelayanan maternal dan neonatal, namun bidan akan menjadi pelukis maha karya kehidupan seorang generasi yang sehat dan cerdas serta memastikan mereka tumbuh dengan tahapan yang berkesinambungan.

Ketua IBI Lombok Barat Hj. Napaah mengatakan, IBI Lombok Barat adalah organisasi profesi yang secara berkesinambungan melakukan berbagai upaya terobosan untuk memperkuat organisasi IBI, melalui pelayanan dan pengabdian profesi kepada masyarakat meningkatkan citra bidan, membangun kesehatan pada umumnya dan kesehatan ibu dan anak pada khususnya.

Muscab ini juga guna memilih pengurus IBI Lombok Barat masa bakti 2019-2024.

“Bidan merupakan salah satu profesi dalam bidang kesehatan, dan bidan memiliki kewenangan memberikan pelayanan kesehatan ibu, anak dan kesehatan reproduksi. Hingga saat ini jumlah anggota IBI Lombok Barat sebanyak 439 orang,” ujarnya.

Ketua Umum IBI Pusat dalam sambutannya dibacakan Ketua PD IBI NTB Hj. Siti Aisyah menekankan, Muscab Merupakan Forum Musyawarah Tertinggi Organisasi IBI di tingkat Kabupaten/Kota, juga merupakan wahana konsolidasi serta pembinaan organisasi di tingkat ranting dan anggota.

Muscab ke-VI Cabang Lombok Barat pada hari ini bertema “Bidan Garda Terdepan Mengawal Kesehatan Maternal dan Neonatal Melalui Gerakan Masyarakat dan Pelayanan Berkualitas”.

Terkait kebijakan yang telah diperjuangkan dan telah disahkannya UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan, harus menjadi pijakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

“Besar Harapan kami dalam kehadiran sejawat bidan dalam kegiatan Muscab Ke-VI Tahun 2019 ini akan memacu semangat dan memotivasi kerja dalam mengelola organisasi yang kita cintai dan kita banggakan sehingga membawa dampak positif kepada masyarakat melalui tangan dan hati bidan,” tutupnya.

Muscab IBI ini dihadiri juga organisasi kewanitaan di Lombok Barat, Ketua Pengurus Daerah (PD) IBI Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Wayan Mujung Ngasih, Sekertaris PD IBI NTB Hj Siti Aisyah, Ketua IBI Lombok Barat Hj Napaah, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat drg. Ambarwati, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) H Sulaiman Adam, Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lombok Barat dr. I Dewe GD Ngurah Agung, Ketua Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Lombok Barat Pryo Purwoko, Ketua IBI Lombok Timur Hj. Rohliana, Ketua IBI Lombok Utara Hj. Rusmiatun, Ketua IBI Lombok Tengah IGAP Sri Wahyuni, dan pengurus ranting IBI se-Lombok Barat. (Yani)

Festival Minum Tuak Manis dan Trail Adventure Jelajah Gawah Daye

Batulayar, Diskominfotik-Minggu (24/11/2019) warga Desa Pusuk Lestari, Kecamatan Batulayar, Lombok Barat, menggelar Festival Minum Tuak Manis dan Trail Adventure Jelajah Gawah Daye dengan jumlah peserta 600 Crooser dari Pulau Lombok, Sumbawa, Bima, Bali, dan Jawa.

Kegiatan ini merupakan rangkaian event Festival Pesona Pusuk Lestari 2019.Tuak di daerah ini berbeda dengan tuak yang ada. Tuak ini adalah minuman tradisional yang dinilai mampu menyembuhkan penyakit karang atau ginjal pada tubuh manusia.

Minuman ini berasal dari air pohon aren yang disadap. Kemudian diolah menjadi tuak dengan cara tradisional hingga mendapatkan rasa yang sangat manis dan menyejukkan. Desa Pusuk Lestari dikenal dengan tuak khas ini.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menyatakan bahwa tuak berkhasiat mampu menyegarkan tubuh dan mengobati karang serta ginjal pada tubuh.

“Banyak orang belum mengetahui manfaat dari tuak. Sehingga kegiatan semacam ini sangat perlu dilestarikan oleh warga Desa Pusuk Lestari,” ungkap orang nomor satu di Lombok Barat ini.

Dikatakan, dengan memperkenalkan tuak manis ini dalam festival minum tuak manis 3000 gelas, diharapkan mampu memperkenalkan lebih luas baik festival ini di kancah nasional maupun internasional.

Dilanjutkan Bupati, diharapkan kegiatan ini bias merubah stigma masyarakat yang selama ini menganggap tuak sebagai minuman yang memabukkan.

“Kita akui, kalau udah ngomong soal tuak di pikiran orang pasti negatif. Tapi inilah khas minuman kita. Di Lombok ada tuak yang enak tidak memabukan, dapat mengobati banyak penyakit, khususnya karang dan ginjal,” ujar Fauzan.

Bupati menekankan, sesungguhnya Tuak Manis di Desa Pusuk Lestaritak menjadikan seseorang mabuk. Tuak Ini Justru Bisa Atasi Penyakit Ginjal.

“Kita akui, kalau udah ngomong soal tuak di pikiran orang pasti negatif. Tapi inilah khas minuman kita, di Lombok ada tuak yang enak tidak memabukan, dapat mengobati penyakit ginjal,” tuturnya. (Yani)

Bermain Solid, Kunci RSAM Narmada Dominasi Permainan

Giri Menang, HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Senin 18 November 2019 – Tim Futsal Rumah Sakit Awet Muda (RSAM) Narmada berhasil menjuarai Piala Bergilir dalam rangka memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-55. Tim RSAM Narmada menang setelah mengalahkan tim Dinas Kesehatan dengan skor telak 4-1 di Lapangan Futsal Beleka, Senin (18/11) sore tadi.

Tim RSAM Narmada mendominasi sejak babak pertama. Masing-masing gol diciptakan oleh David, Gun, Sugi, dan Heri. Sedangkan gol untuk tim Dikes diperoleh dari gol bunuh diri Heri.

Dengan hasil ini, tim RSAM Narmada berhasil mempertahankan piala bergilir untuk kedua kalinya. Sebagai juara pertama mereka berhak membawa pulang hadiah sejumlah Rp. 2 juta. Sedangkan juara 2 yang diraih tim Dikes memperoleh hadiah Rp. 1.5 juta. Berada di posisi ke-3 dan ke-4 adalah tim Puskesmas Banyumulek dan Puskemas Parampuan. Mereka berhak mendapat hadiah masing-masing sejumlah Rp. 1 juta, dan Rp. 750 ribu.

“Luar biasa mainnya teman-teman ini. Walaupun ada peraturan baru yang sedikit merepotkan tapi tidak terlalu berpengaruh, karena tim kerjasamanya bagus dan sangat solid,” ungkap dr. AAN Suryananta, Dirut RSAM Narmada usai pertandingan.

“Supaya semakin bersemangat, saya tambahkan hadiahnya menjadi Rp. 4 juta,” lanjutnya.

Sementara itu Sekretaris Dikes, Arief Suryawirawan mengakui kehebatan lawannya.

“RSAM Narmada layak juara, pemain-pemainnya sangat berpotensi. Tapi tahun depan kita yakin bisa merebut piala dari mereka,” ujarnya.

Turnamen futsal yang digelar Dinas Kesehatan Lombok Barat sejak Sabtu (16/11) ini diikuti seluruh UPT BLUD Puskesmas se-Lobar, RSUD Tripat, dan RSAM Narmada. Selain lomba futsal, Dikes Lobar sebelumnya juga telah menggelar berbagai kegiatan untuk memeriahkan HKN, diantaranya Operasi Katarak gratis, penyuluhan ibu hamil di puskesmas, dan lainnya.

 

Satu-satunya dari Indonesia, Taufiq Hadiri Pertemuan CoST

Giri Menang, HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Senin 18 November 2019 – Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Moh. Taufiq harus berangkat menuju Dubai Uni Emirat Arab selama tiga hari ke depan untuk menghadiri pertemuan Organisasi Transparansi Internasional untuk Infrastruktur, Construction Sector Transperancy (CoST). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Bagian Humas dan Protokol Sekretariat Daerah Kabupaten Lombok Barat Saiful Ahkam kepada awak media di ruang kerjanya, Senin (18/11/2019).

Untuk itu, seluruh kegiatan kesekretariatan dikendalikan oleh oleh Asisten II selaku pelaksana harian dan dua asisten lainnya yang saat ini sudah lengkap terisi akibat mutasi beberapa hari yang lalu.

“Apalagi Bupati dan Wakil Bupati sedang ada di daerah, jadi seluruh tugas-tugas beliau selama tiga hari ke depan tidak akan terbengkalai,” tegas Ahkam.

Ahkam menampik tudingan kepergian Sekreteris Daerah selaku Ketua Tim Anggaran Pemda (TAPD) ke Dubai akan berakibat pada molornya pembahasan Rancangan APBD 2020 yang sedang bergulir di DPRD Kabupaten Lombok Barat.

“Menurut informasi yang saya dapat, saat ini masih dalam pembahasan tingkat komisi. Jadi saya sangat yakin, saat pembahasan dengan eksekutif, beliau sudah ada di daerah. Kepergian ini sama saja seperti tugas ke daerah lain,” terang Ahkam.

Menurut Ahkam, kepergian Taufiq adalah untuk menghargai undangan lembaga internasional yang kredibel. Taufiq, tambah Ahkam, pergi ke Dubai dalam kapasitas selau Pengarah pada Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (FLLAJ) Lombok Barat yang ditetapkan sebagai satu-satunya anggota CoST dari Indonesia.

“Ini pertemuan regular dua tahunan organisasi dunia itu. Seluruh biaya ditanggung oleh CoST sebagai pihak yang mengundang. Kita mestinya sangat bangga karena Lombok Barat ditetapkan sebagai anggota satu-satunya dari Indonesia. Jadi wajar kalau kemudian Pak Sekda berangkat karena baik Bupati maupun Wakil Bupati ada agenda lain yang lebih penting di daerah,” terang Ahkam.

Taufiq yang dihubungi melalui aplikasi WhatsApp mengiyakan kalau kepergian dirinya ke Dubai adalah dalam rangka memenuhi undangan pengesahan FLLAJ Lombok Barat sebagai anggota CosT yang baru. Di samping untuk menjadi kebanggan bagi daerah, kata Taufiq, akan membuka wawasan bagi negara-negara anggota CosT lainnya tentang potensi alam dan ekonomi di Lombok Barat dan Nusa Tenggara Barat secara umum.

“Saya bisa bertemu dan bicara dengan banyak pihak tentang Lombok Barat dan NTB secara umum, bahkan tentang Indonesia. Kita memiliki berbagai potensi ekonomi dan alam yang banyak namun masih belum dioptimalkan. Saya bisa menunjukkan bahwa kita mampu mengembangkan program pembangunan infrastruktur jalan yang lebih partisipatif, melibatkan keterlibatan gender dan social inklusi secara aktif,” terang Taufiq melalui pesan Whatsapp. Apalagi akunya, program infrastruktur jalan di Lombok Barat masih membutuhkan bantuan pihak lain.

“Kita belajar banyak dari program PRIM dari Australia. Tahun ini adalah terakhir mereka membantu kita. Kita berharap Pemerintah Pusat bisa mengarahkan negara donor lainnya untuk tetap membantu Lombok Barat,” harap Taufiq.

Taufiq sendiri memastikan kepergian dirinya tidak mengganggu agenda strategis di daerah. Untuk pembahasan KUA PPAS dan tugas-tugas lain, ia telah mendelegasikannya kepada para asisten yang ada.

“Pasca mutasi hari Jum’at lalu, kita sekarang memiliki 3 asisten secara lengkap. Seluruh tugas sudah saya distribusikan sesuai tupokasi masing-masing. Untuk pembahasan dengan DPRD bila telah membutuhkan pembahasan dengan eksekutif, sudah ada Asisten II sebagai Plh (pelaksana harian red), Asisten III dan Kepala Bappeda yang bisa mengawal kebijakan Kepala Daerah untuk berkomunikasi dengan DPRD,” terang Taufiq.

1 219 220 221 222 223 442