Perkuat Jaringan Telekomunikasi, Pemkab. Lobar Lakukan MoU dengan PT Tower Bersama

towerGiri Menang – Penandatanganan MoU ( Memorandun of Understanding) dilakukan Rabu (14/12) siang ini antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat dengan PT Tower Bersama bertempat di Ruang Rapat Utama Jayengrana Kantor Bupati Lombok Barat di Giri Menang, Gerung. Hadir pada kesempatan itu Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, S.Ag, M.Si dan perwakilan Direktur PT Tower Bersama dan jajarannya dan seluruh kepala SKPD lingkup Pemkab. Lobar.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid usai penandatanganan MoU tersebut mengakui sangat mengapresiasi penandatanganan kesepakatan ini. Bupati menilai, jika perkembangan teknologi informasi dari waktu ke waktu mengalami perkembangan yang cukup pesat dan semakin modern. Bupati memberi ilustrasi, jika dulunya HP (Hand Phone) seukuran batu-bata. Namun saat ini ukurannya malah makin kecil dengan fungsi serta aplikasi yang semakin banyak dan luas. Demikian pula fasilitas yang mendukung alat baik infrastruktur telekomunikasi dan lainnya mengalami perkembangan signifikan.

Bupati juga membandingkan, jika dulunya untuk membangun sarana prasarana telekomunikasi membutuhkan lahan yang cukup. Tapi saat ini untuk membangun satu tiang pancang menara telekomunikasi saja tidak sampai satu meter. “Kita akui dari sisi efisiensi dan efektivitasnyapun juga jauh lebih praktis. Dan dengan penandatanganan kerjasama seperti ini merupakan jawaban dari kekhawatiran penyediaan sarana telekomunikasi model lama yang terkesan sulit, lamban tidak efisein dan efektif,” ungkap Bupati.

Sepengetahuan Bupati, Kabupaten Lombok Barat merupakan kabupaten/kota kedua di NTB setelah kota Mataram yang melakukan MoU seperti ini. Mengutip laporan dari Kadishubkominfo Lobar H. A. Saichu, Bupati menjelaskan bahwa di Lombok Barat terdapat 54 titik yang sudah dilakukan survei oleh PT Tower Bersama dan sudah dinyatakan layak oleh PT Tower Bersama dimaksud. Hanya saja untuk tahap awal baru 10 titik yang bisa dilakukan kerjasama kesepahamannya. “Dan ini nantinya akan dtindaklanjuti dalam bentuk perjanjian sewa aset antara Pemkab. Lobar dengan pihak PT Tower Bersama,” ujar Bupati.

Bupati Fauzan Khalid juga mengaku jika pihak PT Tower Bersama sudah menyatakan komitmennya termasuk menjalankan semua kewajibannya termasuk dari Pemkab. Lobar. Meski demikian yang lebih penting dari itu ingat Bupati yakni rasa memiliki tanggung jawa bersama untuk menjaga, mengawasi dan mensosialisasikannya kepada masyarakat.
Bupati memberi contoh pembelajaran pada kasus yang terjadi di kota Mataram beberapa waktu lalu, terutama dari pihak-pihak yang terkena lahanya maupun lokasi-lokasi yang bersebelahan dengan lokasi dibangunnya tiang mikrosel ini ditancapkan. “Jadi kewajibann kita untuk turut menjaga, mengawasi, memelihara dan mensosialisasikannya kepada masyarakat,” pesan Bupati.

Untuk mendukung kerjasama ini, Bupati Lombok Barat juga menyampaikan kalau pihaknya sudah membentuk semacam tim yang beranggotakan internal Pemkab. Lobar dari tingkat kabupaten hingga ke tingkat pemerintahan desa. “Karena lokasi pembangunan ini juga menyasar desa-desa, keterlibatan Kades juga sangat dibutuhkan. Muara dan tujuan semua itu untuk memberikan sosialisasi/pengertian kepada masyarakat, sekaligus mengajak masyarakat untuk turut menjaga keberadaan tiang mikrosel yg ditancapkan tersebut oleh PT Tower Bersama. “Jadi kami tidak hanya sekedar menuntut Pihak PT Tower Bersama untuk memenuhi kewajibannya tapi juga turut menjaga, mengawal dan mengawasi bersama tower bersama tersebut,” tutup Bupati.
Kadishubkominfo Lobar, H. A. Saichu, MM melaporkan, penandatanganan kesepakatan antara Pemkab. Lobar dengan PT Tower Bersama tentang Pembangunan dan Pengoperasian Penyelengaran Infrastruktur Antena Telekomunikasi Mikrosel dan jaringan Optik ini dimaksudkan untul lebih memperkut jaringan telekomunikasi baik 3G, 4G dan lainnya. Dan apa yg menjadi harapan Bupati dan segenap jajaran Pemkab. Lobar untuk mendukung Smart City di Kabupaten Lombok Barat bisa berjalan dengan baik.

Kecuali itu, Syaichu menambahkan, dari sisi bentuk tiang telekomunikasi Mikrosel berketinggian tidak lebih dari 18 meter dan juga dapat berfungsi sebagai penerangan jalan dan juga Wifi. Disamping itu bentuknya juga disesuaikan dengan lokasi pembangunannya dengan memperhatikan sisi estetika dimanadilakukan pembangunan tower oleh PT Tower Bersama Group tersebut.

Mantan Sekretaris Dishubkominfo Lobar ini menambahkan, dari hasil pemetaan yg dilakukan PT Tower Bersama di Lombok Barat ditemukan sebanyak 57 titik yang layak untuk dibangun tiang mikrosel ini. Namun sebagai pilot project akan dilaksanakan dulu di 10 titik. Kecuali itu manfaat yang diperoleh, Syaichu menjelaskan, yakni akan mendapatkan retribusi daerah. Disamping itu juga tahun 2017 nanti bisa dilakukan pemungutan terkait dengan retribusi pengendalian dan pengawasan menara telekomunikasi. (her-humas)

tower3 tower2 tower1

Perang Topat, Perang Perdamaian

perangtopat1Perang! Siapapun dia, kalau mendengar kata perang, pasti yang terlintas adalah pertumpahan darah. Yang terbayang adalah nyawa, senjata, dan dendam. Tapi beda dengan Perang Topat. Justru sebaliknya, Perang Topat ritual masyarakat Kecamatan Lingsar, Kabupaten Lombok Barat-NTB ini, justru membawa perdamaian. Perang Topat pada substansinya, ingin menguatkan tali persaudaraan, menguatkan silaturahmi diantara berbagai macam unsur yang ada di masyarakat, khsusnya masyarakat Hindu dengan masyarakat Islam.

Even religi dan budaya Perang Topat 2016 ini, memadukan religi sisi agama, sisi religiusitas dan sisi budaya. “Budaya Perang Topat ini wajib dan terus dipertahankan,” kata Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, M.Si kala memberikan sambutan pada gelaran ritual Perang Topat, Selasa (13/12).

Ritual budaya Perang Topat adalah, suatu upacara ritual yang merupakan pencerminan rasa syukur kepada Sang Pencipta, yang telah memberikan kemakmuran dalam bentuk kesuburan tanah, cucuran air hujan dan hasil pertanian melimpah. Upacara ini dilaksanakan di Taman Lingsar oleh umat Hindu bersama-sama dengan suku sasak,yaitu dengan cara saling melempar topat (ketupat) antara peserta yang satu dengan yang lainnya.

Perang Topat ini dilaksanakan setelah selesainya Pedande Mapuje, yaitu pada saat Roroq kembang Waru (bergugurnya kembang waru) sekitar pukul 17.00. Biasanya upacara yang cukup sakral ini dilaksanakan setiap tahun pada bulan Purname Sasih ke Pituq menurut kalender Sasak, atau sekitar bulan Desember.
Ditaman Lingsar inilah terdapat pura yang merupakan tempat pemujaan yang berdampingan antara pemeluk agama Hindu dan Muslim suku Sasak yang disebut Kemaliq. Kronologis upacara ini, diawali dengan upacara persembahyangan ditempat pemujaan masing-masing. Kemudian mereka memasuki lapangan di luar tempat pemujaan, dan dilanjutkan dengan saling melempar menggunakan ketupat antara para peserta upacara.

Masyarakat setempat meyakini bahwa, upacara ini akan memberi berkah dengan turunnya hujan. Sementara masyarakat yang lain menyebutkan bahwa upacara ini dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur atas hujan yang dikaruniakan oleh Tuhan bagi kemakmuran hidup mereka. “Secara fisik di taman Lingsar ini ada dua bangunan yang melambangkan persatauan yaitu Kemaliq dan Pure,” sebut Fauzan dihadapan FKPD Lobar, Sekda, Kadis Pariwisata, Komisi IV DPRD Lobar serta sejumlah tamu dari Jakarta dan Korea. (LPA/Humas)

perangtopat perangtopat4 perangtopat3 perangtopat2 perangtopat1

LOMBOK BARAT TERIMA BENDERA PATAKA NTB

pataGiri Menang- Sekertaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H.Moh. Taufiq menerima Pataka dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah di lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Rabu (14/12). Selanjutnya Pataka akan di bawa dan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Lombok Utara. Penyerahan pataka itu dilakukan dalam upacara singkat, sebagai perlambang ulang tahun NTB yang ke-58.

Perjalanan Kirab Pataka dalam rangka Hari Ulang Tahun NTB ke- 58, dimulai dari Pemerintah Kota Bima. Selanjutnya dijadwalkan pada 16 Desember 2016, pataka ini sudah tiba di Mataram, untuk selanjutnya disemayamkan sebelum turut dikibar pada puncak HUT NTB 17 Desember 2016. (Budi/Humas)

patak1 pata1

GELAR PASUKAN PENGAMANAN, IKRAR DAMAI PILKADES

pilka2Giri Menang – Sebanyak 500 personil anggota pengamanan dari Polres Lombok Barat (Lobar), Pol PP Lobar dan TNI melaksanakan apel Gelar Pasukan dalam rangka pengamanan pilkades serentak di lapangan Polres Lobar, Selasa (6/12). Pesta akbar pilkades serentak di 18 desa dari 9 Kecamatan yang ada Kabupaten Lombok Barat rencananya akan dilaksanakan besok Rabu ( 7/12 ). Untuk mengantisipasi terjadinya konflik yang akan menganggu kelancaran pelaksanaan Pilkades, dalam kesempatan itu juga dilakukan penandatangan dan pembacaan Ikrar Pilkades Damai 2016 oleh 68 calon Kepala Desa (Kades) di dampingi Sekda Lobar, Kapolres Lobar, Kapolres Mataram, Dandim 1606 Lobar,Ketua DPRD Lobar dan Kasat Pol PP Lobar.

Ada 6 point yang tertuang dalam ikrar damai tersebut. Pertama, para calon Kades harus mematuhi tata tertib yang berlaku. Kedua, berperan aktif menjaga keamanan dan ketertiban. Ketiga, mengendalikan perilaku anarkis dari para pendukungnya. Keempat, tertib adil dan berkualitas. Kelima, menerima hasil keputusan akhir dari pelaksanaan Pilkades dan terakhir jika melanggar ikrar tersebut siap untuk ditindak.

Sementara itu Sekda Lobar, H.Moh. Taufiq selaku Inspektur Upacara berpesan agar masyarakat merapatkan barisan untuk mengantisipasi gangguan keamanan. Sekda juga meminta agar para calon mampu menunjukkan diri sebagai suri tauladan yang baik. “Kekalahan dan kemengan adalah hal yang biasa dalam demokrasi. Untuk itu para calon harus arif dalam menerima kekalahan,” ungkapnya. Sekda menganjurkan apabila nanti terjadi permasalahan hendaknya diselesaikan dengan musyawarah dan mengharapkan peran serta dari tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk memberi arahan. (budi/humas)

pilka5 pilka4 pilka2 pilka1 pilka piljka3

Bupati: Kita Harus Konsisten !!!

pohon1Giri Menang – Bupati Lobar H. Fauzan Khalid minta segenap pihak agar dalam melaksanakan suatu gerakan jangan hanya bersemangat di awalnya saja.

“Suatu gerakan sering kita semangat laksanakan ketika baru di awal saja”, ujarnya saat memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia hari ini di Sekotong. Hal tersebut menjadi fokus setelah menilai kebisaan banyak pihak yang setelah awal-awal bersemangat namun melemah di kemudian waktu.

Kegiatan penanaman pohon itu dirangkai dengan acara Bulan Menanam Nasional, Gerakan Perempuan Tanam Pelihara Pohon, dan Korpri menanam itu menurut Bupati tidak berarti apa-apa kalau judul-judul kegiatan ini tidak konsisten dengan yang dilakukan.

“Jadinya hanya bersifat formal tanpa arti apa-apa,” lanjutnya.
Dikatakan, konsistensi sangat dibutuhkan tanpa menunggu perintah. Ketika judul-judul kegiatan ini sudah diumumkan, seharusnya semua pihak bergerak tanpa harus menunggu dilihat orang lain.

Lebih lanjut dikatakan, kita sering memperoleh sesuatu namun tidak kita anggap nikmat yang harus dipelihara. Misalnya hutan.
“Kita baru sadar bahwa hutan itu penting ketika hutan sudah habis dan terjadi banjir,” kata Bupati Fauzan.

Untuk itu ia mengajak semua pihak untuk giat menanam pohon. Bahkan ia menginstruksikan semua kantor pemerintah dan sekolah supaya menanam pohon dan bunga.

Kegiatan penanaman pohon secara nasional dikenal sebagai bentuk pro aktif pemerintah untuk go green melalui program one million tress. Lombok Barat sendiri cukup berbangga sebagai Pemerintah Daerah dengan prestasi yang cukup prestisius di bidang tersebut dan bidang lingkungan hidup secara umum. Tercatat banyak terobosan dilakukan, di antaranya adalah Pohon Pengantin yang digagas secara kolektif antara Dinas Kehutanan, Badan Lingkungan Hidup, dan Kementerian Agama.

Program tersebut mendapat banyak apresiasi, sehingga saat ini diikuti secara konsisten oleh desa-desa. Prestasi berikut baru-baru ini adalah Pemerintah Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kabupaten Nomor 1 dalam Menanam Pohon yang diselenggarakan oleh Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Prestasi tersebut seakan melengkapi prestasi 2 tahun yang lalu dalam bentuk prestasi One Million Trees.

Semangat memperbaiki kondisi alam dan hutan pun menginspirasi masyarakat untuk bergerak membantu Pemerintah. Setidaknya dalam kurun 3 tahun terakhir, ada 2 putra Kabupaten Lombok Barat memperoleh anugerah Kalpataru; masing-masing TGH. Shafwan Hakim Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Hakim memperoleh Kalpataru di tahun 2013 dan kemudian diikuti oleh TGH. Hasanain Juaini yang memperoleh Kalpataru di tahun 2016.
Kedua Tokoh Agama tersebut dianugerahkan plakat prestisius karena jerih payah dan upaya kerasnya ikut andil dalam menggerakkan masyarakat “menanam pohon”.

Kadis Kehutanan Lobar, Agus Gunawan memaparkan, luas hutan di Lobar 41.980 atau mencapai 40 persen luas Lobar. Dari jumlah itu 17.200 ha masuk katagori lahan kritis, di mana 15.000 ha di antaranya berada di Sekotong.

Untuk kegiatan HMPI kali ini Dishut Lobar menanam pohon turus jalan sepanjang 3 km, dan hutan rakyat 10 ha. Jumlah bibitnya mencapai 12 ribu, di mana 11 ribu sudah ditanam, dan sisanya 1000 batang ditanam hari ini secara simbolis.
“Tanam dulu baru adakan acara,” tandasnya. (Afgan)

pohon pohon2 pohon1

SOSIALISASIKAN GERMAS, LOBAR TERUS KAMPANYEKAN POLA HIDUP SEHAT

germas1Giri Menang – Kesehatan merupakan modal dasar yang sangat penting, karena tanpa itu manusia tidak akan bisa mencapai hampir semua tujuan hidup. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid saat membuka acara Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di ruang sidang DPRD Lobar, Kamis (1/12). Lebih jauh Bupati mengatakan pola hidup sehat ini akan terus dikampayekan di seluruh wilayah Lobar, tentunya dengan dukungan dari semua elemen masyarakat.

“Tanpa hidup sehat, tidak mungkin bagi masyarakat untuk beraktivitas serta berusaha, baik itu dibidang ekonomi, sosial dan bahkan didalam melaksankan aktivitas sehari-hari . Karena itu kegiatan Sosialisasi Germas ini sangat penting dan strategis untuk dapat menciptakan manusia-manusia khususnya di Lobar yang lebih sehat, yang bugar dan yang selalu semangat untuk menjalankan fungsi dan tugasnya,” jelas Bupati.

Bupati melihat kondisi masyarakat dan trend penyakit yang ada di tengah masyarakat kini memiliki perbedaan yg cukup besar. “Kalau dulu, penyakit yang ada di tengah masyarakat lebih didominasi oleh penyakit yang bersifat menular, sebagai contoh seperti penyakit koreng dan lain sebagainya. Tapi seiring perkembangan zaman serta perkembangan kesadaran masyarakat Indonesia, penyakit seperti itu sudah hampir tidak ada ditemukan di tengah masyarakat. Penyakit yang ada di masyarakat lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup atau pola hidup yang tidak sehat,” ujarnya.

Melalui kesempatan itu bupati mengajak seluruh masyarakat Lobar untuk melakukan hal-hal yang baik dan pola hidup sehat secara konsisten.

Sebelumnya Lobar juga telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Germadazi) dan Open Devication Free (ODF), yaitu gerakan bebas membuang air besar disembarang tempat.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalina, M.Hs mengatakan, Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) ini tidak akan pernah bisa terlaksana kalau hanya dilakukan oleh pemerintah, karena aparat yang ada di perintah sendiri sangat terbatas. “Yang bisa melakukan kegiatan ini, menjadi sempurna adalah keterlibatan dari masyarakat juga,” ujarnya.

Hadir dalam acara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalina, M.Hs, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Lobar, Drs. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, Kepala SKPD Lobar serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
(ardi/humas)

germas germas3 germas2

Inspektorat I Setjen DPR RI Kunjungi Lombok Barat

ins2Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah sewajarnya bangga akan prestasi yang dimiliki oleh Inspektorat Lobar. Kapabilitas Inspektorat Lobar kini telah berada pada level 3 (Integrated) setara dengan Kementerian. Hal itu menjadi dasar banyaknya kunjungan yang diterima oleh Inspektorat Lobar beberapa bulan belakangan ini. Siang tadi (1/12) Inspektorat mendapat kunjungan dari rombongan Inspektorat I Setjen DPR RI yang dipimpin oleh Inspektur I Setjen DPR RI,Dewi Barliana Sutisna. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Sekda Lobar, H. Moh Taufiq, Inspektur Lobar, H. Rachmat Agus Hidayat dan jajaran di Ruang Jayengrana Kantor Bupati Lobar. Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari BPKP Perwakilan NTB.

Inspektur I Setjen DPR RI,Dewi Barliana Sutisna dalam kesempatan itu mengakui prestasi yang dicapai oleh Inspektorat Lobar sehingga hal tersebut menjadi alasan dirinya membawa tim untuk menggali informasi kesuksesan Inspektorat Lobar. “Inspektorat Lombok Barat sudah level 3, kami yang baru 1 tahun berdiri ini datang ke Lombok Barat bermaksud mencari info dan bimbingan serta kiat-kiat menuju level selanjutnya seperti Lombok Barat,” ujarnya. Untuk diketahui bahwa restrukturisasi organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI baru dimulai September 2015 dengan ditingkatkannya Inspektorat menjadi Inspektorat Utama mendorong mereka untuk berbenah. Salah satunya untuk meningkatkan kapabilitas APIP di lembaga mereka.

Inspektur Lobar, H. Rachmat Agus Hidayat berharap dengan informasi yang dibagi nantinya Inspektorat I Ssetjen DPR RI mampu melebihi Inspektorat Lobar. “Saya yakin Ibu Dewi pasti bisa naik level lebih cepat dari kami di Lombok Barat nantinya,” ungkap Inspektur. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Inspektur Lobar. (romi/humas)

ins3 ins4 ins

Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi

dikesGiri Menang – Dalam rangka menciptakan SDM yang unggul pagi tadi (29/11) digelar acara forum koordinasi dan sosialisasi kesehatan intelegensia dengan pendekatan siklus hidup di Gedung Budaya Narmada. Kegiatan dalam rangka mendukung kegiatan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR RI ini diikuti sebanyak 250 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan, PKK, kader dan masyarakat umum. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena, MHS dan dr. Yetty Ramli, Sp.S(K), Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan sebagai narasumber. Kegiatan dibuka oleh Ibu Ermalena yang dilanjutkan dengan pemaparan materi. (romi/humas)

dikes1 dikes2

LOBAR SELENGGARAKAN PRA REVIEW RPJMD

rpjm1Giri Menang – Dikarenakan adanya perubahan2 kondisi nasional, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pagi ini (selasa, 29/11) menyelenggarakan “Arahan Tunggal Review RPJMD 2014-2019”. Kepala BAPPEDA DR. H. Baihaqi menyatakan kegiatan ini adalah keniscayaan utk dilakukan karena secara objektif, RPJMD KAB LOBAR 2014-2019 tersusun sebelum RPJMN atau NAWACITA disusun. Kegiatan arahan tunggal kepala daerah ini pun merupakan tahap awal dalam proses memulai review RPJMD. Seperti diungkapkan oleh Kabid Stapel Bappeda Fathurrahman, S.Pt. MM, review ini seperti menyusun ulang RPJMD. Penyusunan review ini sendiri, ungkap Kabid Stapel, pun harus menyesuaikan lagi dengan hal2 lain seperti LAKIP, LKPJ, dan LPPD yang membutuhkan koordinasi oleh Pemerintah Pusat antara Kemendagri, KemenPAN RB, dan BAPPENAS.

Dalam proses lanjutannya, dijelaskan oleh H. Baihaqi, review ini pun harus juga disusun melalui Musrenbang. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyoroti perubahan harus dilakukan karena sebab2 objektif, di antaranya adalah peralihan kewenangan akibat UU. NO. 23/214 antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi. Akibat regulasi tersebut, Pemkab pun harus menyesuaikan diri lagi dengan menyusun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang pada akhirnya merubah dan menyesuaikan antara area dan program kerja dengan sektor yang penanggung jawabnya. Hal objektif lainnya yang mempengaruhi review ini harus dilakukan adalah juga karena kondisi fiskal dan perekonomian global dan nasional yang mempengaruhi kondisi perekonomian lokal di Kabupaten sehingga segera disikapi dengan mereview RPJMD.

Sekretaris Daerah H. Moh. Taufiq pun mengingatkan adanya OPD baru akan mempengaruhi sektor2 yg bekerja dalam review. Untuk itu, Sekretaris Daerah mengingatkan agar semua SKPD saat ini pun membantu penyusun Renstra SKPD yang baru nanti oleh SKPD yang serumpun. Bupati Lobar meminta semua komponen untuk bekerja secara terintegrasi dan tetap berkonsultasi ke pemprov dan pusat. Dengan integrasi program maka penyusunan review ini segera dpt dilakukan secara menyeluruh sehingga perubahan dan penyesuaian RPJMD yang proporsional dan tepat sesuai keadaan dan kebutuhan dapat diperoleh. Terkait dengan indikator2 capaian, agar disesuaikan dengan kondisi terkini daerah dan fiskal daerah. “Jangan sampai ketika target yang ditetapkan sudah tercapai, kita jadi tidur dan tidak bekerja secara maksimal”, tegas Bupati. (ahkam/humas)

rpjm3 rpjm4 rpjm

Bappeda Lobar Gelar Rakor Bersama TKPKD

bapeda1Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lobar pagi tadi (28/11) mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Aula Utama Kantor Bupati Lobar. Kegiatan diikuti oleh kepala SKPD, Camat, tokoh masyarakat serta perwakilan pondok pesantren dengan menghadirkan Bapak Edy Saprizal dari TP2K Jakarta sebagai narasumber.

Sekretaris Bappeda Lobar, Sri Muryaningsih dalam laporannya mengatakan rapat koordinasi digelar untuk memanfaatkan data dan meningkatkan peran TKPKD Lobar. Diharapkan melalui kegiatan ini nantinya pokja dapat lebih mempertajam program untuk menurunkan angka kemiskinan di Lombok Barat.

Bupati berharap agar semua program SKPD dapat bersinergi dengan seluruh SKPD terkait yang menangani kemiskinan. Bupati juga optimis akan mampu turunkan angka kemiskinan secara cepat dengan menjadikannya prioritas dan tanggung jawab bersama. “Untuk itu kedepan agar setiap rapat kordinasi tingkat kabupaten melibatkan pemerintahan yang paling bawah yakni desa. Apalagi anggaran desa dianggap cukup besar untuk membantu menurunkan kemiskinan,” kata Bupati. (dedy/humas)

bapeda2 bapeda bapeda3

1 298 299 300 301 302 409