Hebat, ULP Mulai Berani Berinovasi

F-ULPGodok e-Lelang Cepat. GIRI MENANG – Realisasi proyek di Lombok Barat, hampir setiap tahun, mengalami keterlambatan. Kendalanya biasa terjadi saat proses lelang dan tender di Unit Layanan Pengadaan (ULP).

Guna mengatasi itu dan mempercepat realisasi proyek, Bagian Pembangunan Setda Lombok Barat membuat lelang cepat elektronik (e-Lelang Cepat). Bila berhasil diaplikasikan, maka Pemkab Lobar menjadi kabupaten pertama dan satu-satunya di Provinsi NTB yang mengadakan lelang cepat elektronik.

”Kita yang pertama di NTB,” kata Kabag Pembangunan Setda Lobar Hery Ramadhan, kemarin (1/8).

Aplikasi tersebut, menurut Hery, akan memudahkan proses realisasi proyek di Pemkab Lobar. Bukan itu saja, penyedia barang dan jasa pun akan dimudahkan dengan adanya e-Lelang Cepat. ”Tujuannya seperti itu, untuk mempercepat pelaksanaan tender,” ujarnya.

Lebih lanjut, Hery menjelaskan, dalam aplikasi ini akan memakai sistem informasi kinerja penyedia (SIKaP). Di mana setiap penyedia barang dan jasa akan melakukan registrasi dalam sistem tersebut.

Usai registrasi, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) akan melakukan klarifikasi kepada seluruh penyedia barang dan jasa yang mendaftar. Klarifikasi ini bertujuan untuk menentukan penyedia barang dan jasa masuk ke dalam sub bidang apa saja.

”Jadi yang bisa masuk dalam sistem ini hanya penyedia barang dan jasa yang sudah diverifikasi,” jelas mantan Kabag Ortal ini.

Karena sudah diverifikasi, maka kerja ULP akan lebih mudah. Ketika ada proses lelang proyek, ULP tinggal masuk ke dalam E-Lelang Cepat dan melihat perusahaan mana saja yang siap untuk mengikuti proses tender.

”Kita tinggal lihat harga saja yang ditawarkan penyedia barang dan jasa tersebut,” terangnya.

Aplikasi ini, lanjut dia, sudah mendapat persetujuan dari Bupati Lobar Fauzan Khalid. Kedepannya, Bagian Pembangunan Setda Lobar akan melakukan sosialisasi kepada dunia usaha dan menyiapkan sumber daya pendukung.

”Target kita 2017, aplikasi ini sudah bisa digunakan,” kata Hery.(dit/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/02/dua-jempol-buat-ulp/

Pertahankan WTP, Pemkab Lobar Gelar Bimtek

IMG-20160726-WA0003Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat tidak lama merasa senang dengan raihan WTP ke dua kali dari BPK, namun tetap berusaha mempertahankan dan bahkan mningkatkan kinerja aparaturx agar raihan WTP tersebut dapat dipertahankan sekaligus mengeliminasi catatan akhir penyerta dalam opini tersebut. Hal itu dibuktikan dengan secara awal melakukan “Bimbingan teknis sensus BMD” bagi seluruh pengelola barang milik daerah. Kegiatan Bimtek tersebut diinisiasi dan dilaksanskan oleh Kantor Aset Daerah dengan melibatkan 521 orang pengelola barang dari semua SKPD, UPTD, Puskesmas, Pustu, semua Sekolah Negeri di seluruh tingkatan. Bimbingan Teknis tersebut direncanakan berlangsung selama 11 hari dan dibagi dlm 11 angkatan. Kegiatan tersebut dibuka secara langsung oleh Bupati Lombok Barat dengan didampingi Sekda dan dihadiri pula oleh seluruh kepala SKPD lingkup Pemkab Lombok Barat, Selasa (26/7/2016) di Aula Bupati Lombok Barat. (lebih…)

Bupati hadiri Simakrama

IMG-20160728-WA0012Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, S.Ag. M.Si beserta Ibu, didampingi beberapa Kepala SKPD, ketua PHDI kab. Lobar, ketua PHDI Kec. Gerung menghadiri acara Simakrama di Banjar Suka Wardaya, Pura Batu Dendeng Lingkungan Babakan, Kamis (28/7/2016). Kehadiran Bupati yang kedua kalinya ini dalam rangka silaturahmi sekaligus memberikan bantuan untuk Krama Pura Batu dendeng beberapa pure yang lain. (lebih…)

Bupati Lepas Jemaah Haji di Gunungsari

IMG-20160728-WA0020Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid, M.Si menghadiri acara halal bilhalal dan pelepasan jamaah haji dari PGRI cabang kecamatan Gunungsari, Kamis (28/7/2016) lalu di Kantor Camat Gunungsari. Acara tersebut dihadiri oleh ratusan guru dari semua tingkatan pendidikan di kecamatan Gunungsari. (lebih…)

Bupati Fauzan Khalid Buka Pelatihan Komputer Program Maktab Akademi

024Bupati Lombok Barat (Lobar), H.Fauzan Khalid, berkenan membuka kegiatan pelatihan komputer dasar dan internet program Maktab Akademi Rabu (27/7). Kegiatan yang berlangsung di Aula Utama kantor bupati ini, diprakarsai oleh kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Lobar, bekerja sama dengan Coca Cola Foundation dan STMIK Bumi Gora Mataram. Bupati Fauzan dalam arahannya berharap, pelatihan ini tidak hanya sampai di sini, tetapi bisa dikembangkan pada kegiatan lain, bahkan bisa dalam bentuk bantuan materil yang bukan nominal uang, tetapi bisa dalam bentuk unit komputer atau jaringan internet. (lebih…)

Kadis Dikbud Kritik Data BPS

GIRI MENANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat H. Ilham mengkritisi data Badan Pusat Statistik (BPS) terkait penilain rata-rata lama sekolah di Lombok Barat mencapai 291.325 orang. Pendataan yang dilakukan BPS mengambil usia putus sekolah yang sudah berumur 25 tahun hingga 80 tahun.

Seandainya pihak BPS melakukan pendataan pada usia saat ini, pihak Dikbud meyakin angka rata-rata lama sekolah tidak seperti ini. Mengingat infrastruktur pendidikan berupa bangunan dan fasilitas dunia pendidikan saat ini telah menjamin harapan lama sekolah untuk masyarakat Lombok Barat.

”Apabila BPS melakukan pendataan dengan melihat usia saat ini, kami yakin angka rata-rata lama bersekolah di atas 5,6 persen,” tegas  H. Ilham kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (20/7).

Sesuai data BPS, totalnya warga yang tidak tamat SD mencapai 291.325 orang. Jumlah ini terdiri dari kategori usia 15 hingga19 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 1.891 orang dan lulus SD sebanyak 3919 orang. Pada usia 20 hingga 24 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 1.858 orang dan lulus SD sebanyak 6.571 orang. Sementara pada usia 25 hingga 29 tahun yang tidak lulus SD sebanyak 7.684 orang dan lulus SD sebanyak 10.123 orang.

Jumlah ini memang rendah masyarakat yang di survey berumur 25 tahun. Jika disurvey berusia sekolah, ia memastikan angkanya bakal besar. Masyarakat berusia 25 tahun ini mengalami putus sejak 10 tahun lalu. Rata-rata putus sekolah di SD, SMP, dan SMA.

“ Ini kondisi mereka yang dikumulatifkan, sehingga rata-rata lama sekolah tercatat 5,6 baik berusia 80 tahun,” tandasnya.

Ilham sendiri mengakui bidang pendidikan merupakan salah satu indikator yang dinilai dalam peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada IPM ini ada dua yang mempengaruhinya, yakni rata-rata sekolah dan harapan lama sekolah.

Ia merincikan jika harapan lama sekolah di Lombok Barat telah mencapai lebih dari 12 tahun. Artinya dari sisi infrastutkur yang dimiliki saat ini telah memungkinkan masyarakat bersekolah sampai berumur 12 tahun atau tamat SMA.

“ Pemda sudah mampu membangun infrastruktur yang memadai hingga bisa bersekolah 12 tahun, artinya ada sekolah tempat mereka bersekolah. Tergantung anak-anak ini memanfaatkannya mau bersekolah atau tidak,” terangnya.

Untuk mendorong masyarakat belajar, mereka yang memiliki hambatan geografis yang jauh, pemerintah telah menyediakan program. Untuk tingkat SMP, ada SMP terbuka yang belajar pada siang dan sore. Kemudian, SD dan SMP satu atap yang diperuntukan di pelosok, yang agak rentan dengan sekolah regular.

“Selanjutnya, masyarakat yang terlanjur putus sekolah, bisa masuk ke program paket A (SD) ,B (SMP), dan C (SMA). Inilah program yang dilakukan,” pungkasnya.(fer/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/25/kadis-dikbud-kritik-data-bps/

TGH Hasanain Raih Kalpataru Kategori Pembina Lingkungan

1F-KAPLATARUSIAK – TGH Hasanain Juaini,Lc., MH.,  pengasuh Pondok Pesantren NW Nurul Haramain, Narmada, Lombok Barat, meraih penghargaan Kaplataru 2016 kategori Pembina Lingkungan.

Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Siak Sri Inderapura Kabupaten Siak, Provinsi Riau, kemarin (22/7).

Penghargaan Kaplataru itu diberikan atas sumbangsih tiada henti Hasanain untuk melestarikan lingkungan di NTB. Pria satu-satunya asal NTB peraih Ramon Magsasay Award itu memang mendedikasikan hidupnya untuk menjaga dan memakmurkan bumi.

Dia menjalani hidup dengan mengabdi pada dunia pendidikan. Juga mengabdi untuk merintis dan menggerakkan penghijauan. Dia telah melakukan itu sepanjang 15 tahun tiada henti.

Hasilnya adalah menghijaukan 36 hektare lahan gundul di Lombok Barat, dan sekitar 56 hektare lahan gundul di seantero Pulau Lombok dan Sumbawa.

Kalpataru Pembina Lingkungan diterima Hasanain bersama dengan Mohammad Sokib, penggerak lingkungan dari Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kalpataru itu diberikan setelah serangkaian penilaian sehingga diputuskan Dewan Pertimbangan Kalpataru Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Penghargaan ini diperuntukkan bagi individu maupun kelompok masyarakat pejuang pelestarian lingkungan. Total ada 64 penghargaan lingkungan yang diserahkan kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengingatkan agar Bangsa Indonesia terhindar dari kutukan sumberdaya alam (SDA).

Ia mencontohkan, sebuah negara yang kaya akan sumberdaya alam justru mengalami bencana akibat pengelolaan lingkungan hidup yang tidak tepat.

Diakui Wapres lingkungan hidup sudah berubah maka kehidupan juga berubah. “Dulu memiliki gading gajah dan kulit harimau adalah kebanggaan, sekarang menjadi musuh dunia,” kata Wapres.

Hadir dalam kesempatan itu, Mendagri Tjahyo Kumolo, Menristek Dikti M Nasir, Mentri LHK Siti Nurbaya dan juga Menkominfo Rudiantara, serta para gubernur, bupati dan wali kota.

Wapres menilai, apabila tumbuhan dan satwa baik, lingkungan hidup akan baik maka kehidupan akan baik. “Karena itu kita semua harus sama-sama menjaganya,” kata dia.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menambahkan, sangat penting untuk menumbuhkan semangat juang dan inspirasi bagi seluruh pemangku kepentingan LHK.

Pemerintah lanjutnya memberikan apresiasi kepada individu maupun kelompok masyarakat yang menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi lingkungan hidup dalam bentuk penghargaan Kalpataru. (kus/JPG/r10)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/07/23/tgh-hasanain-raih-kalpataru/

Bupati Fauzan: Nambung Milik Lobar!

A-FAUZANGIRI MENANG-Persoalan tapal batas Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Tengah (Loteng) akhirnya usai. Salah satu aset berharga di perbatasan kedua daerah itu, yakni Pantai Nambung resmi menjadi milik Lobar.

Hal ini disampaikan Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid di ruangannya, kemarin (19/7). Ia menuturkan, Mendagri beberapa waktu lalu memanggil para pejabat terkait dari kedua daerah. “Kita dimintai keterangan yang kemudian dikaji langsung oleh Mendagri,” tuturnya.

Ia melanjutkan, Mendagri melakukan beberapa kajian terhadap tapal batas tersebut. Diantaranya beberapa dokumen peta yang dikeluarkan pusat. Berdasarkan hasil kajian Mendagri, Nambung resmi masuk dalam wilayah Lobar. Koordinat dalam peta menunjukkan lokasi Nambung berada dalam wilayah Lobar.

Agar lebih meyakinkan, akhirnya Pemda kedua belah pihak turun ke lokasi. Saat itu, Fauzan  juga ikut turun. Keduanya membawa GPS untuk mengukur lokasi yang dimaksud. Setelah diukur, hasil menunjukkan tapal batas masuk dalam wilayah Lobar.

“Setelah diukur alat tersebut, Nambung memang ternyata masuk kawasan Lobar,” sambungnya.

Fauzan menjelaskan, sebelumnya permasalahan ini pernah dilimpahkan pada Pemprov NTB. Namun Pemprov tidak menemukan solusi sehingga diserahkan pada Mendagri. “Tapi Lombok Tengah tetap tidak mau, akhirnya ditangani menteri,” kenangnya.

Ia menambahkan, Pemkab Lobar telah menerima hasil keputusan terkait perbatasan tersebut beberapa waktu lalu. Ia berharap pemerintah Lombok Tengah legowo dan bisa menghargai keputusan tersebut. “Sekali lagi, Nambung sekarang resmi milik Lobar,” tandasnya. (fer/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/07/20/bupati-fauzan-nambung-milik-lobar/

Teleconference Bupati Lombok Barat,H.Fauzan Khalid dengan Walikota Bandung,M.Ridwan Kamil

DSC_0177tc ridwan kamil1Bupati Lombok Barat, H.Fauzan Khalid melakukan Teleconference dengan Walikota Bandung,M.Ridwan Kamil pada hari Jum’at,15 Juli 2016 pukul 15.00-15.30 wita mengambil tempat di Ruang Kerja Bupati dan Bandung Command Center. Maksud dilakukannya teleconference adalah mempererat kerjasama antar daerah dalam bingkai NKRI. Secara lebih spesifik tujuannya adalah sebagai langkah awal penandatanganan MoU Kerjasama Hibah Aplikasi Smart City yang direncanakan pada awal bulan Agustus 2016. Pada kesempatan tersebut Ridwan Kamil menawarkan kerjasama yang lebih luas meliputi: 1) hibah 309 aplikasi smart city untuk pemerintahan dan pelayanan publik; 2) Ekonomi Kreatif; dan 3) Perencanaan Kota/Desa melalui jasa konsultansi arsitek.

Turut hadir mendampingi Bupati: Sekretaris Daerah, Asisten II, Asisten III, Inspektur, Kadis Dikbud, Kadis Kesehatan, Kadis Hub Kominfo, Kepala BKD, Kadis Sosnakertrans, Kakan Aset, Kabag Ortal, Kabag Adm.Pembangunan, Kabag Humas dan Kabag PDE.

1 309 310 311 312 313 409