KETUA DEKRANASDA LOBAR LAKUKAN PEMBINAAN PENGERAJIN TIKAR PANDAN DI DESA KURIPAN SELATAN.

Kuripan, Diskominfotik – Ketua Dekranasda Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid lakukan kunjungan kepada IKM Pengerajin Tikar Pandan di Desa Kuripan Selatan Kecamatan Kuripan Lombok Barat Rabu 1/09/21.

Kunjungan tersebut  dalam rangka Pembinaan Peningkatan Kualitas Hasil Kerajinan IKM (Industri Kerajinan Menengah) di Kabupaten Lobar.

Dalam kunjungan tersebut Ketua Dekranasda Lombok Barat didampingi oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lobar Lalu Agha Farabi, Camat Kuripan Iskandar, Kasi Pemerintahan Baiq Tria Rurin Prihatini, Kasi Trantib Normal, Kapolsek Kuripan IPTU Agus Supriadi, Danposramil Kuripan Peltu Rony S, Kades Kuripan Selatan Satriawan, Babinkamtibmaspol Kuripan Selatan AIPDA L. Zullindia Zakari, Babinsa Kuripan Selatan Sertu Nengah Limpah.

Dalam kesempatan tersebut Hj. Khairatun Fauzan Khalid menyampaikan, kebahagiaannya berjumpa dengan ibu-ibu Pengerajin IKM dalam keadaan sehat. Kehadirannya di tempat ini untuk memberikan dorongan, motivasi kepada ibu-ibu pengerajin tikar yang bahan bakunya dari daun pandan yang hampir punah karena perkembangan zaman. terlebih dimasa pandemi COVID-19 ini yang mengakibatkan kurangnya pergerakan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat terutama pada sektor kerajinan.

“Kami hadir di sini ingin melihat langsung kondisi masyarakat para Pengerajin di Desa Kuripan Selatan ini dan mendampingi langsung ibu-ibu para pengerajin khususnya pengerajin Tikar yang terbuat dari bahan baku daun pandan.” Ungkapnya.

Terkait Pembinaan saat ini, untuk memajukan kembali perajin tikar tradisional ini diperlukan data dan evaluasi masalahnya, kekurangannya, Pengerajin ini sudah berlangsung turun temurun dari nenek moyang. “Tugas kita sekarang bagaimana melestarikan dan mengembangkan agar tidak punah khususnya yang ada  di Desa Kuripan Selatan,” Tambahnya.

Menurut Hj. Khaeratun banyak hal yang bisa dilakukan dengan bahan dasar pandan ini, selain membuat tikar bisa juga dibuat seperti tas, tempat tisu, tempat perhiasan dan kerajinan lainnya. Maka harus terus belajar dan berinovasi dengan membuat model-model kerajinan yang berbeda dari daun pandan ini. “Kami bersama rombongan di bawah Disperindag Lobar akan berusaha terkait masalah bahan baku yang terkendala, nantinya kita bisa memanfaatkan lahan Gunung Sasak yang ada di Desa Kuripan Selatan bekerja sama dengan pemerintah Kecamatan maupun Desa, di mana nantinya bisa kita tanam pandan sehingga bahan baku pandan ini mencukupi dan tidak perlu mencari bahan baku di luar Desa Kuripan Selatan,” Tegasnya.

Lebih lanjut Hj. Khaeratun berharap, agar terjadi Regenerasi Pengerajin tikar Tradisional yang ada di Desa Kuripan Selatan ini.

“Sekarang ini para pengerajin tikar pandan ini kebanyakan didominasi oleh para ibu-ibu yang usianya sudah tidak muda lagi, sehingga ke depan, kami berharap anak-anak muda atau remaja yang ada di Desa Kuripan Selatan ini mengambil alih teknologi kerajinan agar dapat membuat kerajinan lain yang dapat berkembang dan bersaing dengan daerah lain dan tetap melestarikan kerajinan Tikar pandan ini.” Tutupnya. (Diskominfotik/YL)

ASISTEN II SETDA LOBAR: “KOPERASI ADALAH SOKO GURU PEREKONOMIAN KITA.”

Senggigi Diskominfotik – Upaya mewujudkan koperasi menjadi lembaga ekonomi yang produktif, akuntabel, dan kompetitif di Kabupaten Lombok Barat, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Barat gelar Pelatihan bagi pengurus dan pengawas koperasi  Lombok Barat di Hotel Montana Premier Senggigi Rabu (01/9/2021).

Pelatihan ini dibuka oleh Asisten II Setda Lombok Barat Rusditah, diikuti oleh 30 orang pengelola koperasi simpan pinjam atau usaha simpan pinjam yang ada di Kabupaten Lombok Barat, dengan menampilkan Narasumber Hj.lndah Ariffianti dari Akademisi .

Pelatihan dilaksanakan selam 3 hari mulai tanggal 1 sampai dengan 3 September 2021 dengan tujuan agar seluruh koperasi di Kabupaten Lombok Barat dapat tumbuh menjadi soko guru ekonomi masyarakat yang kuat, sehat, mandiri dan tangguh , baik dari sisi permodalan maupun manajemen.

Asisten II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Rusditah dalam sambutannya saat membuka acara ini mengatakan bahwa koperasi adalah soko guru perekonomian suatu negara. dengan kata lain Koperasi adalah tempat untuk saling membantu dalam melakukan berbagai usaha yang sudah disepakati bersama dalam bentuk simpan pinjam untuk kebutuhan-kebutuhan yang mendesak atau urgent.

Melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat mentransformasikan pengetahuan dan tata cara penilaian kesehatan koperasi baik itu koperasi simpan pinjam, usaha simpan pinjam, baik dari koperasi itu sendiri, Anggota maupun masyarakat. Hasil dari Pelatihan ini juga di harapkan agar dapat nantinya di implementasikan dalam menjalankan Koperasi di tempat masing-masing.

“Dalam situasi pandemi seperti saat ini maka kita harus belajar dan menumbuhkan semangat agar koperasi bisa menjadi koperasi yang sehat dan menjadi soko guru Perekonomian baik itu di Lombok Barat, maupun di provinsi NTB.” Terangnya. (diskominfotik/Juan/fiyan/Ria)

KEPALA BPKP: “KORUPSI TERJADI TIDAK HANYA KARENA ADA NIAT PELAKUNYA.”

Gerung, Diskominfotik. Bupati dan Sekertaris Daerah Lombok Barat Hadiri Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Nasional dirangkai Launching Pengelolaan Bersama Monitoring Centre Prevention (MCP) di Ruang Rapat Jayangrane, Selasa (31/8/2021).
Rapat Koordinasi yang dilakukan secara virual dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian, Ketua KPK Firli Bahuri, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Inspektur Direktur Jendral KEMENDAGRI Tumpak Haposan Simanjuntak, dan seluruh Kepada Daerah, se Indonesia, dari Kabupaten Lombok Barat di ikuti oleh Bupati Lobar H. Fauzan Khalid, Sekda Lobar DR.H. Baihaqi dan beberapa kepala OPD terkait.
Rapat koordinasi diawali dengan laporan dari Inspektur  Jendral KEMENDAGRI Tumpak Haposan Simanjuntak,”  yang pertama berdasarkan ketentuan pasal 11 PP Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Pemerintah Daerah  mengamanatkan kepada Menteri Dalam Negeri untuk mengkoordinasikan pengawasan pemerintahan daerah secara nasional dan yang kedua hasil pertemuan pimpinan KPK dengan kementerian dalam negeri yang menghasilkan kesimpulan ialah untuk mensosialisasikan mengenai MPC.”
“KPK merasa harus memberikan andil besar dalam mewujudkan tujuan negara karena kita sadari sesungguhnya tujuan negara kita tidak mungkin dapat terwujud jika ada dan terus-menerus maraknya praktik-praktik korupsi.” Tegas Ketua KPK  Firli Bahuri.
“KPK diberikan mandat untuk melakukan pemberantasan korupsi dengan segala cara yang dimulai dari pencegahan agar korupsi tidak dapat terjadi, melakukan pemberantasan korupsi dari instansi yang melaksanakan pelayanan publik, sekaligus KPK juga diberikan mandat monitoring atas penyelenggaraan Pemerintahan Negara dan juga untuk melakukan supervisi atas pelaksanaan pemberantasan korupsi yang dilaksanakan oleh kepolisian RI.” Tambahnya.
MCP merupakan salah satu aspek dalam rangka melakukan pemberantasan korupsi, lebih utamanya dari sisi pencegahan.
“Terdapat tiga strategi pemberantasan korupsi, yang pertama ialah KPK melakukan pendekatan strategi dengan pendidikan masyarakat, yang kedua ialah pendekatan strategi pencegahan, dan yang ketiga adalah penindakan.” Lanjutnya.
Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh menyampaikan bahwa tindakan kecurangan atau yang dikenal dengan fraud dapat diartikan sebagai tindakan melanggar hukum yang dapat digolongkan sebagai ketidakjujuran, penyembunyian atau penyimpangan atas suatu kepercayaan.
“Fraud dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok, yaitu penggelapan asset, laporan yang menyesatkan dan korupsi.” Tegasnya.
“Korupsi terjadi tidak semata-mata hanya karena ada niat dari pelakunya, tetapi juga didorong karena adanya kondisi-kondisi atau keadaan lingkungan yang mendukung terjadinya tindak kecurangan tersebut.” Jelasnya.
Kepala BPKP menghimbau kepada pimpinan atau manajemen perusahaan atau instansi perlu untuk mengidentifikasi resiko fraud dan melakukan pencegahan terjadinya fraud.
“Kami sangat berharap kepada pemerintah daerah, khususnya BAPPEDA untuk memperhatikan dengan baik rancangan anggaran daerah.” Harap Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian.
“Uang yang dianggarkan untuk pembangunan masyarakat sering kali melenceng dari tujuan awalnya, di mana awalnya untuk pembangunan malah digunakan oleh para aparat untuk kepentingan mereka seperti perjalanan dinas dan rapat sehingga uang yang dapat digunakan oleh masyarakat sangat sedikit.” Tegasnya. (Diskominfotik/Dhea)

LOBAR BISA MENJADI INSPIRASI DAERAH LAIN DI INDONESIA DALAM PENANGANAN STUNTING

Senggigi, Diskominfotik- Rapat offline yang dipadu dengan rapat virtual Pemda Lobar,Yayasan Cipta, Tanoto Faundation, Da’i Kesehatan,Para tokoh Adat dengan Kementerian Dalam Negeri Khususnya Dirjen Bina Bangda berjalan tertib dan lancar, Senin 30/8/2021 di Montana Hotel Senggigi,Lombok Barat.

Pertemuan yang membahas Diseminasi Pendampingan Penguatan Implementasi Strategi Komunikasi Perubahan Prilaku Percepatan Penanganan Stunting Di Kabupaten Lombok Barat ii dihadiri oleh Asisten II Setda Lobar, Kadis Kesehatan, Bapeda, Diskominfotik Lobar, Dikbud Lobar,DPMD, Yayasan Cipta,Tanoto Faundation, Para Da’i Kesehatan, dan Para tokoh Adat Lombok Barat.

Dalam pertemuan ini disebutkan bahwa semua Program-program yang telah disusun dalam menekan angka Stunting di Kabupaten Lombok Barat telah di ejawantahkan dengan baik dengan dukungan dari semua element seperti Pemda dengan seluruh OPD terkait, Para Tuan Guru, tokoh Masyarakat, Da’i Kesehatan, Para Tokoh Adat bersatu padu dalam menekan angka stunting ini.

Program Pendampingan oleh Yayasan Cipta dan Tanoto Faundation ini dengan melibatkan OPD terkait, Dai Kesehatan, Tokoh Adat  telah berhasil menyusun sebuah Modul dan Buku Saku sebagai Panduan dalam mengedukasi masyarakat untuk dapat merubah Perilaku masyarakat guna menekan angka Stunting di Kab.Lombok Barat.

Pada  kesempatan ini Direktur Tanoto Faundation Toyo Widodo secara virtual menyampaikan Apresiasi yang tinggi terhadap Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bersama dengan semua element sehingga dapat tersusun sebuah Modul/Kurikulum dan buku Saku sebagai Panduan dalam mengedukasi masyarakat.” Ini bisa menjadi Inspirasi bagi daerah lain di Indonesia karena satu-satunya kabupaten/kota yang menggunakan Modul dalam penanganan Stunting.”

” Masalah Stunting tidak bisa diselesaikan atau diatasi oleh satu instansi saja namun harus melibatkan semua pihak, dengan terus berkoodinasi dan berkolaborasi antar semua elemen maka kami sangat yakin apa yang mnjadi harapan kita bersama yaitu menekan angka Stunting dapat kita wujudkan sesuai dengan target yang telah di tetapkan.”ungkapnya.

Toyo menambahkan,” Kegiatan Di Kabupaten Lombok Barat ini bisa menjadi contoh daan Inspirasi bagi Daerah lain di Indonesia.”

Sementara itu Asisten II Setda Lobar dalam arahannya mengatakan,” Di Kabupaten Lombok Barat ada beberapa Program lain yang dapat mendukung Penanganan Stunting ini antara lain Gerakan Anti Merarik Kodek atau GAMAK bahkan sudah dibuatkan PERDA tentang GAMAK sebagai bentuk keseriusan Pemkab dalam mendukung program-program yang lain termasuk menekan angka stunting.” Dimasa Pandemi covid 19 ini, kegiatan-kegiatan seperti ini tetap menjadi Prioritas untuk diselesaikan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.”ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama secara virtual dari Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri mengatakan,” Stunting bisa menjadi maslah besar bagi bangsa ini jika tidak dicegah dan ditangani lebih dini. Stunting juga dapat menurunkan kualitas Sumber Daya Manusia negara kita oleh karen itu  masalah ini menjadi perhatian Pemerintah untuk segera dapat diatasi.”

“salah satu hal yang penting dalam penaganan Stunting ini adalah agar lebih kuat pelaksanaan program ini maka harus tertuang dalam RPJMD sehingga arah dari penagnan stunting  dapat berjalan dengan terarah terukur sesuai dengan target yakni tahun 2024 kita dapat mengatasi maslah Stunting ini dengan baik.”paparnya.

Selanjutnya Budiono menambahkan bahwa Sinergitas Penanganan Stunting antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten adalah menjadi sesuatu yang sangat penting untuk mencapai target. (Diskominfotik/Hld.)

NTB MENGALAMI TREN PENURUNAN KASUS COVID-19, INI KATA WAGUB NTB.

Gerung, Diskominfotik – Cakupan testing Provinsi NTB ialah 1.99/1000 penduduk dan positif ratenya ialah 8.97%. Sedangkan untuk kasus konfirmasi tracing adalah 57.2% dan radio kontak erat adalah 7.9. Angka-angka tersebut telah mengalami penurunan dari beberapa minggu sebelumnya.

Hampir semua Kabupaten Kota di NTB mengalami tren penurunan kasus Covid-19, Hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang diikuti secara virtual oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat H. Baihaqi, , Kepala dinas kesehatan drg. Ni Made Ambaryati, Kalak BPBD Mahnan, Kepala dinas sosial Lalu. Martajaya, Direktur RS Tripat Dr. H. Arbain lshak, Direktur RS Awet Muda  Narmada, Kepala BPMPD Hery Ramdhan dan Perwakilan dari Unsur TNI,POLRI. Dari ruang rapat Jayengrane  Senin 30/08/21.

Tampak Hadir Bersama Wakil Gubernur dalam acara tersebut Kapolda NTB Irjen. Pol.M. Iqbal, S.I.K., M.H., Sekretaris daerah Provinsi NTB H. L. Gita Aryadi, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. fikri

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah  dalam arahannya menyampaikan kalaupun terjadi tren penurunan kasus namun protokol kesehatan tidak boleh lengah dan harus tetap terjaga serta menggunakan prokes yang baik serta mengatur perekonomian agar roda ekonomi tetap berputar, kegiatan tetap berjalan tetapi kasus dapat tetap dikendalikan dengan baik.

“Program testing, tracing dan treatment Alhamdulillah sudah semakin baik. Isolasi pasien-pasien yang positif dan karantina, penyaluran bantuan, program vaksinasi pertama serta harus fokus dengan vaksinasi kedua agar masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi pertama juga akan mendapatkan jatah untuk vaksinasi kedua.” Ucapnya.

Wagub menambahkan Posko-posko PPKM perlu betul terealisasi nyata di NTB serta terlaporkan dengan baik agar yang menderita covid dapat isolasi terpadu. “Saat ini sudah terdapat 891 posko desa/kelurahan, 116 posko kecamatan dan 10 posko kabupaten/kota.” ungkapnya.

Wakil Gubernur menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan keluar kota untuk menginstall aplikasi Peduli Lindungi agar dapat mempermudah masyarakat dan pemerintah dalam proses pengecekan hasil test PCR dan sertifikat vaksin pada saat di Bandara.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Prov NTB menyampaikan bahwa pemerintah semakin menggiatkan vaksinasi terutama vaksinasi kedua, karena jika masyarakat yang telah divaksin pertama terlambat hingga sebulan dalam mendapatkan vaksinasi kedua maka kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19 tidak dapat terbentuk.

“Jumlah oksigen dalam 3 minggu terakhir cukup terkendali, akan tetapi perlu dilakukannya upgrade kemampuan untuk merefill oksigen di beberapa kabupaten/kota.” Ucapnya.

Angka kematian di Provinsi NTB mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya  yaitu sebesar 0,75/100.000 penduduk.

“Pemerintah kabupaten/kota segera menghabiskan stok vaksin yang ada di gudang dan tidak perlu menunggu terlalu lama agar stok vaksin tidak rusak dan dapat meminta untuk dari pusat untuk dikirimkan stok vaksin baru.”   Ungkapnya.

Sedangkan KAPOLDA NTB Irjen. Pol.M. Iqbal, S.I.K., M.H menyampaikan bahwa situasi saat ini cenderung melandai, baik dari sisi paparan kasus aktif maupun bad occupation rate yang dapat dikatakan terkendali.

“Melandainya situasi saat ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan merupakan hasil kerja keras kita dan ini tidak boleh kendor.” Tegasnya.

Menurut Kapolda Posko PPKM mikro saat ini masih belum sinkron dengan data asli dan data yang harus di input di aplikasi BLC.

KAPOLDA NTB meminta kepada anggota kapolres untuk menunjukkan kinerja di lapangan sebagai konseptor dan eksekutor yang baik.

“Kepada petugas tolong diperiksa dengan baik jumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar tetap terpantau dan tidak menjadi kasus yang tidak terkendali nantinya.” Tambahnya. (Diskominfotik/Dhea/Ria)

BUPATI LOBAR KUKUHKAN DEWAN PENGURUS FKUB PERIODE 2021-2026

Giri Menang, Diskominfotik-Sebanyak 17 pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lombok Barat resmi dikukuhkan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (30/8).

Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lombok Barat periode 2021-2026 dilantik diantaranya TGH. M. Subki Sasaki, MH  sebagai Ketua, Lalu Ikbal Murad, MA. Wakil Ketua, Sekretaris  Muizzudin, S.Pd. Wakil Sekretaris  Kepala Tata Usaha Kemenag Lobar dan Selamet Riadi, S.Ag, Bendahara  Herman Maesun, SH, MM.,  Anggota  Mukril Hakim, S.IP dan Tokoh Agama lainnya.

17 pengurus tersebut dilantik berdsarkan SK. Bupati Lombok Barat Nomor : 517/15/BAKESBANGPOL/2021 Tentang PEMBENTUKAN DEWAN PENASEHAT DAN PENGURUS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN LOMBOK BARAT MASA BAKTI 2021 – 2026

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kemenag Lombok Barat Dr. H. Jalalussayuthy, Wakil Ketua l DPRD Lobar Hj. Nurul Adha, Kasdim Kodim/1606 Letkol Arh. Yudia, Asisten l setda Lobar Drs. Agus Gunawan, Kasat intel Polres Lobar Iptu I Nyoman Agus Sugiarta Wiswa, Perwakilan Polresta Mataram AKP I Wayan Wisuda, Kaban Kesbangpol Lobar, Ketua MUI Lobar.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya, menyampaikan berharap pengurus FKUB Kabupaten Lombok Barat Masa Bakti 2021-2026, dapat terus meningkatkan kinerja dan kapasitasnya untuk menjaga kerukunan  kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Barat.

“Mudah-mudahan semakin terus meningkatkan kinerja serta kapasitasnya untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Barat, walaupun dengan keterbatasan anggaran tetapi bisa memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Lombok Barat,” ungkapnya.

Kerukunan dimasa kemajuan teknologi informasi sekarang ini membutuhkan kesadaran bersama. “Setiap agama itu baik dan memiliki tujuan baik, tidak ada agama yang tidak memiliki tujuan, untuk itu mari selalu memperlakukan semua elemen dengan adil tanpa memandang suku, Agama dan Ras.” Terangnya.

Bupati juga mengajak, agar sama-sama  tingkatkan kolaborasi, kerjasama, membina, menjaga stabilitas, soliditas antar umat beragama, antar golongan di Kabupaten Lombok Barat ini, “Insya Allah kita mendapatkan keberkahan dan semoga keadaan kita cepat pulih dari pandemi Covid-19.” Pungkasnya. (Diskominfotik/Angge/Juan/Fiyan).

Biasakan Tertib Prokes, Personel Gabungan TNI-POLRI dan Sat Pol PP Lobar Gelar Operasi Yustisi di Sekotong

Sekotong, Diskominfotik – Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Barat (Lobar) bersama dengan sejumlah personel TNI-POLRI, melaksanakan Operasi Yustisi dalam rangka Penegakan Perda Nusa Tenggara Barat (NTB) Nomor 7 Tahun 2020 di Wilayah Kecamatan Sekotong, Senin (30/8/2021).

Personel Gabungan terdiri dari Personel Polres Lobar, Koramil 1606-06/Sekotong, Satuan Polisi Pamong Pradja (Pol PP) Lobar, Dishub Lobar, Bapenda Lobar, dan Staff Kecamatan Sekotong.

Kapolsek Sekotong IPTU I Kadek Sumerta mengatakan, “tujuan dari dilaksanakan Operasi ini bukan untuk mengejar banyaknya jumlah pelanggar, namun lebih kepada memberikan edukasi kepada Masyarakat. Kegiatan ini bertujuan bukan untuk mengejar banyaknya pelanggar, namun tujuan utama memberikan pembelajaran kepada masyarakat agar tertib masker dalam rangka memutus penyebaran COVID-19,” ungkapnya.

Menyasar kepada disiplin Prokes, kali ini Operasi Yustisi ini digelar di dua Titik Lokasi berbeda, di antaranya di Simpang Tiga Desa Sekotong Tengah dan di depan Kantor Camat Sekotong.

“Dari hasil kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa masih saja ada Masyarakat yang belum mematuhi akan protokol Kesehatan, sehingga kegiatan seperti ini akan tetap ditingkatkan,” imbuhnya.

Di mana sebanyak 60 orang terjaring melanggar protokol Kesehatan, yang didominasi oleh pelanggaran tanpa masker, saat beraktivitas.

“Sebanyak 60 orang terjaring, dan langsung diberikan sanksi oleh Sat Pol PP Lombok Barat, 57 orang dikenakan sanksi sosial dan tiga orang lainnya dikenakan sanksi denda, dengan jumlah total denda sebanyak Rp 300 ribu,” terangnya.

Menurutnya, walaupun sifatnya penindakan, Kapolsek menekankan dalam pelaksanaannya tetap dilakukan dengan tegas dan humanis, untuk menghindari tindakan kontraproduktif.

“Mengutamakan keselamatan, baik petugas maupun Masyarakat, yang intinya adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran Masyarakat terkait dengan disiplin Penerapan Prokes,” pungkasnya.

Dalam upaya menekan penyebaran COVID-19, Kabupaten Lobar masih mengacu kepada Perda NTB Nomor 7 tahun 2020 tentang penanggulangan penyakit menular.

“Untuk memaksimalkannya, Jajaran Polsek Sekotong juga melakukan kegiatan himbauan setiap harinya, secara mandiri, perbedaannya yaitu saat penindakan, tidak ada sanksi denda dalam kegiatan himbauan,” ujarnya.

Namun demikian, Kapolsek berkeyakinan bahwa, melalui edukasi yang dilakukan jajarannya ini, membiasakan Masyarakat untuk lebih tertib dalam menerapkan prokes, yang diharapkan Prokes menjadi Budaya Masyarakat di Wilayahnya. (Diskominfotik/YL)

PERPENDEK AKSES KE PUSAT KESEHATAN,PEMDA BANGUN PUSTU DI DUSUN AIK MUAL,DESA MAREJE TIMUR,LEMBAR

Sekotong, Diskominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid menghadiri Peletakan Batu Pertama pembangunan Puskesmas Pembantu Plus “AFC Health Center” Aik Mual yang merupakan kerjasama Pemda Lobar, Komandan Kodim (Dandim) 1606/Mataram,  Amanest Prayence PT. Amanest Life Sayence (AFC) dan Alumni Bakti Nusantara dalam Rangka memperingati Hut RI ke 76 dan Hari Kesehatan Nasional yang bertempat di Dusun Aik Mual, Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar, Lobar, Sabtu (28/8/2021).
Hadir mendamping Bupati Lobar, antara lain Kapolres Lobar di wakili Kapolsek Lembar, Founder AFCnce ) Indra Agung, Pasi Ter kodim 1606/Mataram Lettu Inf Zainudin, Pasi Log Kodim 1606/Mataram Mayor Inf Sutarmin, Kepala Dinas PMD Lobar Hari Ramadhan, Camat Lembar Hasanudin, Danramil 04/ Gerung Kapten Inf Mujiono, Kepala Dinas Kesehatan Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati, Kepala Cabang PLN Lobar, Kepala Dinas PUPR Lobar Made Arthadana, Kepala Puskesmas Eyat Mayang, Kepala Desa Mareje Timur, Kepala Dusun Aik Mual, Tokoh Agama dan Masyrakat Aik Mual.
Dandim 1606/Mataram Kolonel ARM Gunawan dalam sambutannya menjelaskan, “Persiapan awal kita termasuk proses jual beli dan hibah dari perorangan dalam hal ini Kadus Aik Mual, kemudian kegiatan kita pada hari ini yaitu peletakan batu pertama hingga sesuai target dalam pengerjaannya yaitu selama tiga bulan,” Tuturnya.
“Pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Mareje Timur yang kita laksanakan ini terjadi atas permintaan masyarakat sekitar, nantinya dengan kolaborasi antara kita TNI Polri dengan Pemerintah Daerah dan pihak swasta dalam hal ini dari Yayasan Tunas Bhakti Nusantara menargetkan 150 hari (3 Bulan) pengerjaan dengan di bantu oleh TNI POLRI dan masyarakat sekitar,” Tambahnya.
“Dari segi geografis lokasinya memang sangat membutuhkan sarana kesehatan seperti ini, jarak  menuju Pusat Kesehatan terdekat  lima hingga sembilan kilometer, sehingga kita bangun Pustu ini di samping sekolah, nantinya saya harapkan semua bisa memanfaatkannya, dan juga bisa dipelihara secara keberlanjutan, sehingga bisa terus dimanfaatkan oleh seluruh warga masyarakat dalam membutuhkan pelayanan kesehatan.” jelasnya.
Dandim 1606/Mataram juga berpesan, “mari kita bersama – sama untuk bekerja sama dalam proses pembanguan Pustu ini, dan Kesadaran kita untuk bersama melawan COVID-19, selain melaksanakan peletakan batu pertama kami juga meyediakan gerao vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat yang belum mendapatkan vaksinasi, vaksin ini merupakan upaya kita untuk menambah imun dan mencegah banyaknya penularan dari COVID-19, semoga bermanfaat bagi seluruh warga masyarakat, ucapan terima kasih juga kepada Yayasan Tunas Bakti Nusantara sehingga memutuskan lokasinya di di tempat ini, dan harapan kita sesuai pelaksanaan 3 bulan ini kegiatan berjalan lancar dan kita bisa sama – sama datang kembali untuk meresmikannya,” Pungkasnya.
Sementara itu dari Founder AFC Life Scince yang di wakili Lalu Abdul Rahim Tanwir, “kami ucapkan banyak terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan kapada kami atas kegiatan pada hari ini harapan kami kedepan dari semua pihak bisa bekerja sama dalam percepatan pembangunan , masyarakat sangat mendukung sekali adanya pembangunan ini untuk itu kita selalu berpartisipasi kedepannya dan untuk sama-sama menjaganya ,” Tegas Lalu.

Bupati Lobar yang turut hadir dalam kesempatan tersebut menyampaikan, “Sebelumnya sekolah-sekolah di belakang Bapak Ibu sekalian dan saya yakin sekali tidak akan pernah melupakan ini termasuk Siapa Dandim yang bertugas pada waktu itu saya juga ndak lupakan Pak Dandim karena waktu beliau ini kita bangun Pustu, di bawah bantuan penuh dari teman-teman alumni SMA Taruna Nusantara yang di backup oleh Yayasan AFC, sekali lagi terima kasih ini luar biasa Pak Kades dan saya ini  titip pesan khusus untuk Pak Kades, Pak Kadus dan seluruh masyarakat yang ada di sini,” Ucapnya.
“Saya pribadi atas nama Pemerintah Daerah Lobar berterima kasih kepada Kadus yang telah menghibahkan tanah ini untuk di jadikan Lahan Pustu,” Tutup Bupati. (Diskominfotik/YL)

PEMDA LOBAR,TNI DAN POLRI BERIKAN VAKSIN TAHAP I DAN II UNTUK KOMUNITAS OJEK.

Lembar, Diskominfotik – Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lombok Barat (Lobar) AKBP Bagus Satrio Wibowo mengikuti  Dialog virtual Kabaharkam Polri KOMJEN POL. Drs. Arief Sulistyanto dengan masyarakat dan tenaga kesehatan di Gerai Vaksinasi Presisi Jajaran Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dirangkai dengan pemberian Vaksin Tahap I dan II terhadap Komunitas Ojek / masyarakat yang dilaksanakan oleh Klinik Polres Lobar bekerjasama dengan Puskesmas Jembatan Kembar bertempat di Lapangan Polres Lobar, Jl. Yos Sudarso No.14, Jembatan Kembar, Lembar, Lobar, Sabtu (28/8/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekertaris Daerah (Sekda) Lobar H. Baehaqi, Direktur Rumah Sakit (RS) Tripat Gerung drg. Arbain Ishak, Wakapolres Lobar Kompol Taufik, Dandim 1606 Mataram diwakili Pasi Ops Mayor A. Haris, Kasi Intel Kejaksanan Negeri Mataram Heru Sandika, Kabag SDM Polres Lobar KOMPOL I Gede Ariadana, Kasat Reskrim Polres Lobar IPTU I Made Dharma Y.P.S, Kasat Intelkam Polres Lobar IPTU I Nyoman Agus Sugiarta Wiswa, Kasat Narkoba Faisal Aprihadi, Kasat Binmas Polres Lobar IPTU Wahyu Indrawan, Kepala Puskesmas Jakem Agus Sutrismas, Tenaga Kesehatan Puskesmas Jakem, Tenaga Kesehatan Polres Lobar, dan Peserta Vaksin yang berasal dari Komunitas Ojek se Lobar.
Kabaharkam POLRI KOMJEN POL. Drs. Arief Sulistyanto dalam sambutan virtualnya menyampaikan,” dalam kegiatan Vaksinasi yang dilaksanakan jajaran Polda NTB menargetkan 4400 dosis terdiri dari Kota Mataram, Kabupaten Lobar, Kabupaten Lombok Tengah, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Lombok Utara,” tuturnya.
Kabaharkam menambahkan,“Ucapan terima kasih kepada Kapolda NTB beserta jajaran dan Dirut Jasaraharja NTB yang sudah mendampingi dalam meninjau Gerai Vaksinasi terhadap masyarakat yang diselenggarakan di Kuta Mandalika Lombok Tengah, di mana kegiatan vaksinasi yang dilaksankan sebagai upaya untuk mengedukasi masyarkat dari bahaya penyebaran COVID-19 yang merebak diwilayah NTB dan beberapa daerah lainnya yang merupakan kerjasama semua pihak terkait sehingga  Vaksinasi dapat berjalan dengan lancar,” Tambahnya.
Lebih lanjut Kabaharkam juga menghimbau masyarakat untuk menerapkan prokes dengan ketat dalam kehidupan sehari-hari walapun sudah dilakukan vaksinasi dan harus tetap mengedukasi terhadap masyarakat guna mencegah menyebarnya COVID-19.
“Dari rapat yang telah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah bersama instansi terkait agar masyarakat membiasakan diri hidup berdampingan dengan COVID-19 tentunya dengan tetap menerapkan prokes,” Tegasnya.
“Terima kasih kepada Forkompinda yang telah bekerjasama dalam penanganan COVID-19 dan semoga pandemi COVID-19 cepat berakhir sehingga perekonomian  dapat kembali berjalan dengan normal, Agar meningkatkan kembali kegiatan vaksinasi khsusunya dimasing-masing wilayah sesuai target yang telah ditentukan,  untuk mengantisipasi penularan COVID-19 sehingga masyarakat bisa melakukan aktifitas seperti biasa,” Ucapnya.
Kapolres Lobar AKBP Bagus Satrio Wibowo dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan, “Saat ini Polres Lobar melaksankan Gerai Vaksinasi Presisi sinergitas TNI-Polri, Pemerintah Daerah (Pemda) Lobar bersama Baharkam Polri. Dalam Vaksinasi Tahap I dan II hari ini, kita masih menggunakan vaksinasi produk sinovac sebanyak 500 dosis dengan sasaran Komunitas Ojek dan masyarakat Kabupaten Lobar, dan nanti usai dilaksanakan penyuntikan dilanjutkan dengan pemberian Bansos berupa sembako terhadap peserta vaksin,” Tegasnya. (Diskominfotik/YL)

1 91 92 93 94 95 400