Tingkatkan Pelayanan, Dikes Lobar Gelar Pelatihan Service Excellent

diksGiri Menang – Setelah cukup lama menunggu, kini RSUD Awet Muda Narmada dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama diperkirakan akan mulai beroperasi. Hal ini diperkuat dengan sudah datangnya beberapa alat kesehatan dan sisanya sedang dalam proses pengiriman dari Kementerian Kesehatan RI. Alat-alat kesehatan ini nantinya akan dilakukan uji fungsi yang dilakukan oleh tim yang ahli dibidangnya.

Untuk lebih mempersiapkan RSUD Awet Muda Narmada dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat pagi tadi (21/11) menyelenggarakan pelatihan service excellent bagi pegawai RSUD Awet Muda Narmada sebanyak 60 orang selama 4 hari sejak tanggal 21-24 November 2016.

“Saya berharap dengan pelatihan ini nantinya kita bisa berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” harap kepala Bidang Yankesmas, drg. Arbain Ishak,.MM mewakili Kepala Dinas Kesehatan Lobar.

Peserta nantinya akan diberikan pembekalan materi oleh Narasumber dari Bapelkes Provinsi NTB serta narasumber manajemen Hyatt Yogyakarta.

Usai pembukaan tampak peserta dengan serius mengerjakan test yang disajikan oleh narasumber. (romi/humas)

diks2diks

BUS BRT, Solusi Tepat Atasi Transportasi Pelajar dan Masyarakat Umum

busGiri Menang, 17 November 2016 – Sistem transportasi lokal atau angkutan massal berbasis jalan (Bus Rapit Transit/BRT) yang mulai dilaunching, Senin (21/11) mendatang di Kantor Gubernur NTB menjadi alternatif solusi bagi masyarakat yang selama ini mengeluhkan moda transportasi umum yang semakin minim, namun berbiaya tinggi.

Guna memantapkan persiapan pengoperasian tersebut, Rabu (16/11) lalu di aula Dishukominfo provinsi NTB, Jl. Langko, 49 Mataram digelar rapat persiapan perihal rencana kegiatan dimaksud. Pada kesempatan tersebut hadir Kadishubkominfo NTB diwakili Kabid Darat Ir. Asep Supriatna, Kasubbid Pelayanan Masyarakat Polda NTB, AKP L. Adnan, Dishubkominfo Kabupate Lombok Barat dn Kota Mataram, Satlantas Polres Lombok Barat dan kota Mataram, Kadis Dibudpora Lombok Barat da kota Mataram dan sejumlah lembaga Oraganisasi Gabungan Pengusaha Angkutan Darat dari provinsi NTB, Lombok Barat dan kota Mataram.

Kabid Darat Dishubkominfo provinsi NTB Ir. Asep Priyatna dalam kata pengantarnya pada rapat tersebut menjelaskan, kehadiran BUS BRT ini untuk pertama kalinya diujicobakan di kota Mataram dan Lombok Barat. Jika berhasil, maka akan menjadi contoh bagi daerah lainnya untuk diterapkan. Bus BRT yang disiapkan nanti untuk dua daerah ini sebanyak 25 bus yang akan berkelling dari wilayah kota Mataram hingga Lombk Barat untuk menjemput dan mengantar balik masyarakat dari segalabentuk aktifitas kesehariannya dengan berbagai tujuan perjalanannya dengan alat transportasi darat. “Keberadaan bus BRT ini diharapkan selain akan mengurai dan mengurangi kemacetan akibat pengguna kendaraan pribadi khususnya roda dua yang jumlahnya semakin bertambah. Hal ini juga dimaksudkan sebagai solusi permasalahan transportasi bagi para pelajar yang berangkat ke sekolah.

Kabid Darat lebih jauh menjelaskan, Bus Rapid Transit atau disingkat BRT adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman, aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan jadwal. Menggunakan bus untuk melayani servis yang kualitasnya lebih baik dibandingkan servis bus yang lain. Setiap sistem BRT pasti menggunakan sistem improvantasi yang berbeda, walaupun improventasinya berbagi dengan sistem BRT yang lain. Hasil dart sistem tadi untuk mendekati rail transit jika masih menikmati keamanan dan tarif bus. Bus rapid transit memakai sebagian nama dari rapid transit yang mendeskripsikan transportasi rel berkapasitas tinggi atau kita bisa memanggilnya right-of-way. Kereta rapid transit memakai terowongan bawah tanah, dan tipikal kereta berbadan panjang dalam jalur pendek dalam beberapa menit.

Pengoperasian Bus BRT ini mendapat atensi dari sejumlah kalangan, terutama dari Dinas Pendidikan. Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Lombok Barat, H. Ilham, M.Pd sangat menunggu-nunggu kehadiran Bus BRT ini, terutama di wilayah Lombok Barat yang asal siswanya juga berjarak cukup jauh dengan lokasi sekolahnya. “Untuk itu bagi kami di Lombok Barat, walaupun sudah dipetakan route-route yang dilalui oleh Bus BRT ini, namun perlu dievaluasi kembali jalur-jaluryang tidak dilalui Bus BRT, namun asal siswa juga cukup banyak. Berikutnya keberadaan Bus BRT ini diharapkan juga bisa menjadi solusi yang tepat bagi para pelajar di Lombok Barat yang selama ini mengeluhkan transportasi lokal ke sekolahnya. Bus BRT ini juga sebagai satu jawaban untuk bisa menguangi pelanggaran lalulintas bagi para pelajar yang selama ini tidak memiliki dokumen kepemilikan SIM karena memang belum memenuhi persyaratan dari sei usia untuk membuat SIM. Sementara orangtua wali murid lebih banyak mempasiitasi anak-anaknya dengan sepeda motor untuk pergi dan pulang dai sekolahnya,” kata Ilham. (Her-Humas)

bus1

Program Pemanfaatan Biogas Dari Distamben Lobar dan HIVOS

pertaGiri Menang, 28 September 2016 – Dengan menguatnya isyu krisis energi dan dalam rangka pengentasan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat, melalui Dinas Pertambangan dan Energi sedang getol mengkampanyekan pemanfaatan energi terbarukan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Dengan basis pada rumah tangga, program tersebut menyasar pada jenis energi alternatif yang ada di lingkungan masyarakat. Program Pemanfaatan Biogas menjadi salah satu terobosan di SKPD yang dipimpin oleh Bapak Budi Dharmajaya bekerja sama dengan HIVOS (lembaga dari Belanda bidang lingkungan ) melakukan sosialisasi dan Bintek pemanfaatan Biogas di Dusun Bantir Desa Banyu Urip Kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat, Rabu (28/9/2016).

Program Pemanfaatan Biogas ini dilaksanakan berdasarkan MoU antara Pemda Lobar dengan HIVOS Pada tanggal 17 April 2016 lalu. Dalam kegiatan tersebut masyarakat diajarkan bagaimana memanfaatkan Biogas Kotoran ternak terutama sapi menjadi bahan bakar untuk memasak, sumber energi listrik dan pupuk organik buat tanaman. Untuk diketahui bahwa saat ini Distamben memiliki 99 unit program biogas.Hal ini juga terkait dengan Penempatan Desa Mandiri Energi yang tersebar di tiga wilayah yakni Pembangkit Tenaga Surya di Sekotong Tengah, Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hydro di Sedau dan Biogas di Bantir yang saat ini menjadi lokasi pelatihan dan bintek. (budi/humas)

BPBD Lobar Latih TSBD Hadapi Bencana

bpbdGuna meningkatkan kapasitas dan kemampuan Tim Siaga Bencana Daerah (TSBD) Kabupaten Lombok Barat dalam menghadapi berbagai bencana, Selasa pagi ini (27/9) mengambil tempat di halaman depan Kantor Bupati Lombok Barat Giri Menang, Gerung dilakukan latihan kesiapsiagaan bagi 42 orang anggota TSBD se-Kabupaten Lombok Barat dengan instruktur dari Kodim 1606 Lobar dan dari Badan SAR Nasional NTB.

Kasi Kesiapsiagaan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Barat, Sanusi di sela-sela pelatihan ini menjelaskan, pelatihan semacam ini merupakan kegiatan rutinitas yang dilaksanakan setiap tahunnya dengan volume kegiatan sebanyak lima kali. Pelatihan kali ini baru dua kali dilaksanakan tahun ini dan tersisa 3 kali lagi dan akan segera dituntaskan sebelum akhir tahun 2016.

Pelatihan ini sendiri berlangsung selama dua hari. Hari pertama dengan materi baris berbaris dan penempaan fisik anggota dalam menghadapi bencana dan penyelamatan korban menggunakan perahu boat. Hari keduanya denga materi teknik penyelematan evakuasi korban bencana dan mengantisipasi penyelematan diri oleh anggota tim yang kemungkinan bisa saja dihadapi tim saat bertugas.

Menurut Sanusi, pelatihan ini tidak semata-mata kesiapsiagaan tim dalam menghadapi bencana yang secara tiba-tiba terjadi. Namun dibalik itu semua, tim diharapkan punya kepekaan intlektual dan emosional yang langsung bertindak cepat, tanggap bila sewaktu-waktu bencana itu terjadi bahkan mengintai di depan mata.

Selain melakukan pelatihan fisik dan mental dalam menghadapi bencana, anggota tim yang terlibat pelatihan ini nantinya akan langsung praktik di lokasi-lokasi yang sering terjadi bencana seperti akibat luapan air sungai yang tinggi saat terjadi hujan dan kemungkinan terjadi bencana banjir. Sungai-sungai di maksud Sanusi mencontohkannya di bantaran Sungai Dodokan, Sungai Babak dan lainnya. “Di kali-kali ini sangat memungkinkan terjadi luapan air yang tinggi sehingga bisa mengakibatkan banjir bandang. Karena itu tim kita turunkan ke kali-kali tersebut untuk langsung praktek penanggulangan bencana baik penyelamatan dirinya maupun masyarakat yang terkena banjir,” ujar Sanusi.

Sebagaimana informasi yang diserap dari Badan Penangulangan Bencana Daerah Kabupaten Lombok Barat belum lama ini terjadi banjir di Dusun Buncit, Desa Lembar Selatan dengan ketinggian air mencapai 50 cm. Tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini. Wargapun tak bersedia dievakuasi, alasanya sudah terbiasa menghadapi banjir.

Banjir dalam waktu yang bersamaan juga terjadi di Desa ebon Ayu, Kecamatan Gerung. Tidak kurang dari 200 warga setempat rumahnya digenangi banjir. “Pihak BPBD Lobar dan propinsi serta aparat kepolisian juga turut membantu mengevauasi warga di Kebon Ayu, meski tak sampai ada korban,” ujar Sanusi.

Sanusi juga meluruskan, terkait bencana banjir yang menghantam jembatan lintas kabupaten Lombok Barat dan Lombok Tengah di Desa Buwun Mas Sekotong belum lama ini. Menurutnya, yang mengalami kerusakan bukan jembatan, namun hanya deker kecil lokasi mengalirnya air parit. Namun atas bencana ini memutuskan akses jalan yang menghubungkan Lombok Barat dan Lombok Tengah. “Namun tim sudah turun baik dari BPBD Lobar, BPBD propinsi, PU Lombok Barat. Kondisi jalan sudah membaik kembali dan akses sudah kembali normal. Jalan ini sudah tuntas ditangani BPBD NTB, karena bencana lintas kabupaten menjadi tanggungjawan pihak provinsi,” demikian Sanusi. (her)

Pemkab Gelontorkan 700 Juta Untuk Pilkades

Dana-pilkadaGIRI MENANG – Anggaran dana pemilihan kepala desa serentak 2016 mencapai Rp 700 juta. Anggaran pilkades untuk masing-masing desa berbeda tergantung jumlah pemilih dan jumlah dusunnya.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Lobar HL Surapati kepada wartawan di Lobar, kemarin (20/9)

Menurut dia, pelaksanaan pilkades serentak di 18 desa di Lobar akan berlangsung pada 7 Desember 2016. Alokasi dana terbesar akan diberikan kepada Desa Buwun Mas sebesar Rp 72 juta dan terendah Desa Gili Gede Rp 21 juta.

“Saat ini masing-masing desa sedang menyiapkan panitia pemilihan termasuk alokasi anggarannya,” kata Surapati.

Dikatakan, pihaknya sedang menginventarisasi kebutuhan masing-masing desa termasuk daftar pemilih tetap. Termasuk bekerjasama dengan KPUD Lobar terkait mekanisme pemilihan serta kebutuhan logistik selama pilkades berlangsung.

Disinggung mengenai munculnya bakal calon kades yang merupakan anggota partai politik, Surapati menyatakan tidak ada regulasi yang melarang hal itu. Hanya saja, pasal 29 huruf G Undang-undang nomor 6 tahun 2014 melarang kepala desa menjadi anggota partai.

“Nah kalau saat pencalonan sih nggak ada larangannya. Tapi kalau sudah menjabat, baru harus netral,” ungkap dia.

Adapun untuk kades yang terbukti melanggar aturan tersebut, akan mendapat peringatan. BPMPD, kata Surapati, merupakan lembaga yang berwenang melakukan pembinaan. Pihaknya akan mengawal agar proses pilkades berlangsung lancar.

Terdapat 18 desa yang akan menggelar pilkades serentak 2016 yakni Ombe Baru, Nyurlembang, Buwun Mas, Batu Putih, Gili Gede, Sekotong Tengah, dan Kuranji. Pilkades juga akan digelar di Desa Tempos, Bengkel, Jatisela, Guntur Macan, Mekar Sari, Kekait, Dasan Gria, Sekotong Timur, Batu Layar, Labuan Tereng, dan Meninting. (tan/r5)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/09/21/pemkab-gelontorkan-700-juta-untuk-pilkades/

Dukcapil Lobar Tunggu Surat Resmi Dirjen

E-KTPGIRI MENANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat menunggu surat resmi, terkait kabar tidak berlakunya kartu tanda penduduk (KTP) manual Oktober nanti. Ini untuk menghindari kesimpangsiuran dan penumpukan dalam pembuatan KTP elektronik (E-KTP).

”Belum ada surat resmi dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) terkait itu,” kata Kepala Dinas Dukcapil Lobar, Muridun.

Menurut Muridun, sebelum ada surat edaran resmi, warga tidak perlu khawatir adanya sanksi administratif bila tidak memiliki E-KTP setelah September nanti. Warga pun tidak perlu terburu-buru dalam membuat E-KTP.

Selain itu, dia mengaku, ketika rapat koordinasi (Rakor) bersama Dirjen Dukcapil di Riau beberapa waktu lalu, tidak pernah disinggung mengenai persoalan tidak berlakunya KTP manual dan sanksi administrasi yang menyertainya.

Saat itu, Dirjen lebih menekankan Dukcapil seluruh Indonesia untuk mempercepat layanan dokumen kependudukan. Membuat pelayanan menjadi lebih inovatif, mudah, cepat, akurat, dan gratis.

”Ditekankan untuk melakukan pelayanan semedi, sehari mesti jadi,” ungkap dia.

Sementara itu, Kabid Pendudukan Dukcapil Lobar Agus Martimbang mengatakan, KTP manual sebenarnya sudah tidak berlaku sejak awal 2014.

“KTP manual atau non elektronik itu sebenarnya sudah tidak berlaku sejak lama,” terang dia.

Karena itu, sejak 2014 pelayanan di instansi pemerintahan dan swasta telah menggunakan E-KTP. Pihaknya pun telah bersurat kepada seluruh instansi untuk tidak lagi menerima KTP manual untuk mengurus administrasi.

”Kita juga harapkan semua instansi tidak lagi menerima KTP biasa,” tandasnya. (dit/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/31/dukcapil-tunggu-surat-resmi-dirjen/

Sosialisasi SPSE versi 4 bagi POKJA

IMG_20160825_114243_HDR Dengan telah diinstalnya  SPSE versi 4 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada LPSE Kab. Lombok Barat yang dimana ada perbedaan fitur-fitur antara versi sebelumnya (SPSE versi 3.6).

Untuk itu Bagian Pengolah Data Elekrtonik Setda Kab. Lombok Barat sebagai penanggung jawab  LPSE Kab. Lombok Barat  menyelenggarakan Sosialisasi dan Pengenalan SPSE Versi 4, yang diperuntukkan bagi sebagian POKJA khususnya yang ada sekretariat ULP pada Bagian Adminitrasi Pembangunan yang diikuti oleh Kepala Bagian Adm. Pembangunan (Hery Ramadhan, SSTP., M.Si)  beserta tiga orang Kasubbag dan staf yang terkait dengan POKJA ULP.

Pada sosialisasi ini yang menjadi narasumber adalah Sekretaris LPSE yaitu Dawam Muzakki, S.Kom dan Rohmat Zaenuri, A.Md selaku Admin PPE pada LPSE Lombok Barat.

Diharapkan dengan dilaksanakannya sosialisasi ini POKJA sebagai pengguna SPSE dapat memahami perbedaan fitur-fitur antara SPSE versi 4 dan SPSE versi sebelumnya.(war)

IMG_20160825_114310_HDR

1 13 14 15 16 17 35