BPK Audit Keuangan Desa se- Lobar

BP audit2Giri Menang – (27/2). Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Barat sudah dua kali berturut turut mendapatkan WTP dari Badan pemeriksa Keuangan RI, dengan mempertahankan predikat itu tentu banyak hal yang dilakukan oleh semua SKPD dengan membuat laporan surat pertanggungjawan untuk di laporkan ke BPK. Untuk itu pemda Lobar melalui Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) melakukan tertib administrasi keuangan mulai dari awal untuk seluruh desa yang ada di Lombok Barat yang bersumber dari alokasi dana desa, kegiatan pemeriksaan berlangsung di aula utama kantor Buapti Lombok Barat (27/2)
BPK audit3Kepala BPKAD Lobar, H. Joko Wiratno menjelaskan, adapun tujuan dari kegiatan tersebut yakni untuk memastikan dana transfer Alokasi Dana Desa (ADD) yang bersumber dari APBD sudah diterima oleh pihak desa, baik jumlah maupun penggunaannya. Kali ini pemeriksaan untuk 42 SKPD dan Desa akan diperiksa, tidak seperti tahun lalu yang hanya pengambilan sampel”katanya
Lewat kesempatan itu Joko meminta kepada seluruh Kepala Desa.

Jika diminta laporan oleh BPK untuk segera diberikan karena pihak BPK dikejar waktu untuk menyelesaikannya. Selain itu BPK memilki protap aturan yang tegas jika dengan protap itu desa tidak mampu maka desa harus membuat surat tidak mampu.
Pihak BPMPD juga diharapkan berperan aktif untuk terus mendampingi desa termasuk laporan Dana Desa yang sudah diterima sesuai format dan aturan yang sudah ditentukan, demikian juga jumlah anggaran yang diterima harus sesuai dengan jumlah yang dilaporkan.
“Pertemuan kali ini merupakan pertemuan terbanyak 119 desa yang sebelumnya jarang dilakukan, untuk mengumpulkan Kades, Sekretaris Desa dan bendahara Desa,”katanya tidak lain tujuannya agar semua desa se- lombok barat memahami apa yang disampaikan oleh BPK tambah kepala badan yang juga pernah menjadi kadis koperasi tersebut,” kata Joko.

Ketua tim BPK perwakilan NTB Diah mengatakan, pihaknya diberikan tugas oleh atasannya untuk memeriksa keuangan pemerintah Kabupaten Lombok Barat tahun anggaran 2016 yang dimulai dari tanggal 6 februari 2017.
Pemeriksaan yang dilakukan berdasarkan amanat undang-undang no 17 tahun 2003 yang mengatakan laporan keuangan daerah diperiksa BPK untuk diberikan opini, yang di tahun 2015 silam pemda Lobar telah memperoleh opini WTP dari BPK, untuk itu diharapkan kembali ditahun 2016 tetap meraih predikat WTP.
“Namun untuk memperoleh WTP tidak hanya tanggung jawab pemda atau BPKAD namun tanggung jawab bupati sampai desa, jelas ibu diah selaku yang diberikan mandat oleh atasannya. “Saya dan rekan saya yang bertanggung jawab atas pemeriksaan ini karena membidangi pengendali tehnis,” ungkapnya.
Alasan BPK turun untuk memeriksa Desa karena diberikan dana oleh Negara yang bersumber dari APBD dan APBN selain itu ada juga yang bersumber dari bantuan desa, bagi hasil pajak atau retribusi, tentu dana yang dikeluarkan diminta pertanggungjawabannya termasuk bukti-bukti pemakaiannya untuk dilaporkan ke BPK.
Adapaun tujuan untuk mengumpulkan seluruh kades yakni untuk mengetahui desa telah menerima anggaran dan di pergunakan sebagaimana mestinya, untuk tujuan tersebut pihak BPK telah menyiapkan formulir untuk di isi oleh bendahara desa selaku penanggung jawab pengeluaran keuangan desa,
Untuk setiap desa akan mengisi formulir yang dibagikan oleh inspektorat yakni mengisi jumlah Dana Desa, Alokasi dana desa, dan retribusi pajak dan dana-dana yang diterima oleh desa, serta penggunaan dari dana tersebut.
“Jika ada desa yang belum paham diharapkan didampingi oleh insfektorat dan menanyakan langsung ke inspektorat yang mendampingi kecamatan”jelas diah. Dalam penggunaan dan pendapatan desa pihak BPK tidak melaksanakan uji petik untuk semuanya, namun memastikan masuk tidaknya dana APBD, sedangkan untuk penggunaannya tetap akan di uji petik karena pihak BPK tidak melihat semua laporan penggunaannya.
yang sudah diuji petik kata diah akan dimintakan bukti pendukung serta surat pertanggungjawabannya oleh pihak BPK, sesuai lampiran yang sudah dikirimkan,”katanya
“walaupun tidak semua diperiksa namun tidak menutup kemungkinan akan memperluas uji petik atau sempel, bagi desa yang tidak melakukan uji petik harap tetap mempertanggungjawabkan dana yang dikeluarkan sebagaimana mestinya, selain itu wacana kedepan desa juga akan diperiksa secara tematik yang khusus untuk Dana Desa jelas diah menutup sambutannya (DEDY/ ANDY/Humas/Diskominfo)

Lobar Siap Jalankan Program PAMSIMAS

Pamsimas2Giri Menang – (27/2). Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), merupakan program nasional sesuai amanat RPJM 2005-2019. Dalam RPJM ditetapkan bahwa, tahun 2019, Indonesia dapat menyediakan layanan air minum dan sanitasi yang layak bagi 100% rakyat Indonesia.

Pasimas3Dalam mengimplementasikan program tersebut, di kabupaten Lombok Barat (Lobar), Senin (27/2) dilakukan rapat persiapan pelaksanaan program Pamsimas III yang berlangsung di Aula kantor Bappeda Lobar. Peserta rapat terdiri dari unsur Bappeda, PDAM, DPU (Cipta Karya), Dikes, Humas, BPMD dan sejumlah pasilitator Pamsismas.
Setelah melalui dialog yang cukup panjang, maka kesimpulannya Pemkab Lobar sepakat untuk bekerja menjalankan program pamsimas ini. Dari data yang dipaparkan dalam slide, sasaran untuk kegiatan program ini menyasar 15 desa.

Pasimas5Rinciannya, 5 desa untuk pembangunan baru, yakni desa Pelangan, Sekotong Timur, Mareja, Banyu Urip dan Giri Sasak. Seluruh program ini melibatkan masyaratak (RKM) desa setempat.
Sepuluh sasaran desa lainnya adalah, desa Lebah Sempage, Keru, Golong, Kekeri, Taman Sari, Batu Layar, Cendi Manik, Sembung, Badrain dan Gegerung. Dari seluruh kegiatan pamsimas ini, telah dialokasikan dana sesuai porsi sumber dana. Ada 4 sumber pendanaannya meliputi, Dana APBN sebesar Rp.3,184 Milyar, APBD Rp.735,116 juta, Dana Kontribusi Masyarakat Rp.1,049 Milyar dan dana APBDes sebesar Rp.528,090 juta.

“Kesepuluh sasaran desa ini hanya berupa perluasan. Beda dengan lima sasaran desa lainnya untuk pembangunan baru,” papar Kasubid Sosbud Bappeda Lobar, Lalu Puguh Mulawarman.
Menurut dia, kesiapan Pemkab Lobar dalam kegiatan program ini, tentu dibarengi dengan kesiapan seluruh stek holder yang ada. Karena Pemkab Lobar merupakan salah satu kabupaten/kota di NTB yang menjadi sasaran proghram Pamsimas ini. Dijelaskan, darihasil pemetaan pada 15 desa sasaran, yng menjadi sararan penerima sebanyak 84.685 jiwa penduduk. Dari jumlah penduduk ini,, yang sudah mengakses sarana air minum yang aman sebesar 42,45%. Sedangkan yang sudah mengakses sarana sanitasi sebesar 46,24%. Dalam kegiatan Pamsimas tahun 2017 ini, penambahan akses air minum sebesar 20,75% dan sanitasi sebesar 19,22%. (L.Pangkat Ali-Humas/Diskominfo).

TMMD 2016 KODIM 1606 TERBAIK II NASIONAL

Jakarta, 20 Januari 2017 – Dalam rangka memperkuat soliditas TNI dan Kemitraan TNI dengan Pemerintah Daerah, Markas Besar TNI Cilangkap menyelenggarakan Rapat Paripurna Ke 37 untuk menjadi ajang evaluasi pelaksanaan Tentara Manunggal Membangun Desa ke 96 dan 97 di Tahun 2016.

Acara tersebut mengundang seluruh provinsi se Indonesia dan 100 lebih Kabupaten/Kota yg menjadi Sasaran TMMD Tahun 2016 lalu.
Dlm kesempatan itu, Kodim 1606 Lombok Barat patut berbangga dengan hasil evaluasi dari Mabes TNI. Kesatuan yg dipimpin oleh Letkol (Inf) Ardiansyah meraih predikat Terbaik II penyelenggaraan TMMD Tingkat Nasional Tahun 2016.

TMMD yg dilaksanakan di Dusun Aik Mual Desa Sekotong Timur Lembar berhasil mencuri perhatian Tim Evaluasi.
Disamping karena lokasi, proses, dan hasil yg dicapainya, TMMD di Aik Mual dianggap sukses memberikan inovasi pemikiran terhadap masyarakat dalam konteks TNI sebagai bagian integral dengan rakyat.

“Pemberdayaan dan penyadaran gotong royong menjadi salah satu pilar yg dianggap sukses di lakukan oleh TNI di Aik Mual sebagai upaya bersama TNI dengan Pemkab Lobar membangun peradaban manusia,” jelas Dandim muda ramah ini.

Ia menambahkan, raihan Terbaik II secara nasional utk TMMD yg ke 96 dan 97 di tahun 2016 diraih saat anggaran yg dikucurkan sangat minim untuk tahun anggaran 2016 lalu. Pembiayaan dari Pemkab untuk TMMD itu hanya 300 juta, terkecil ke 2 dari 100 lebih Kabupaten Sasaran secara nasional, namun berhasil meraih hasil evaluasi terbaik II secara nasional.

Hasil tersebut membuat Bupati Lombok Barat (Lobar), H Fauzan Khalid sumringah. Dlm kesempatan menghadiri acara expo TMMD 96 dan 97 di halaman Auditorium Ahmad Yani Mabes TNI Cilangkap, beliau yang didampingi oleh Plt. Kepala Bakesbangpol, I Ketut Sandiase, SE menyampaikan rasa bangganya terhadap capaian Kodim 1606 saat ini.

“Alhamdulillah, biarpun biaya yg dialokasikan APBD kepada teman-teman TNI AD termasuk kecil, namun hasilnya luar biasa,” komentar beliau dengan senyum sambil berbincang2 dengan beberapa personil Kodam Udayana yg berkesempatan ngobrol dengannya.

Dalam expo tersebut, para pengunjung dipertontonkan dokumentasi dan beberapa hasil TMMD 96 dan 97. Untuk TMMD Kodim 1606 di Aik Mual dipamerkan foto-foto dan film dokumenter proses dan hasil pekerjaan di Aik Mual. Tampak jalan baru dan jembatan yang dibangun dengan gotong royong masyarakat. Madrasah Ibtida’iyyah yg dalam kondisi lebih memadai dari kondisi sebelumnya, serta bendungan/dam yang dilengkapi dengan pintu dan jaringan2 irigasinya.

Melihat hasil dan apresiasi Mabes TNI tersebut, Fauzan Khalid memastikan TMMD atau Karya Bhakti TNI AD tahun anggaran 2017 didukung anggaran dan kegiatan serta sasaran yg lebih besar dan banyak.

“Kita sudah siapkan 600 juta dari APBD Lobar dan akan kita diskusikan dengan pak Dandim untuk jenis dan sasaran kegiatan Karya Bhakti tahun 2017 ini,” ujarnya memastikan pada sesi bincang-bincang dengan para perwira tinggi dan menengah di stand Kodam Udayana.

Rapat Paripurna Dan Evaluasi TMMD ini berlangsung 2 hari, sejak kemarin sampai hari ini (Jum’at, 20/01/2017) yang dirangkai dengan expo hasil kegiatan, expo alutsista seluruh angkatan di TNI, dan Kegiatan Bela Negara para siswa SMA/ SMK dari seluruh Indonesia.

Tampak beberapa alutsista terbaik yg dimiliki oleh TNI dipamerkan di pelataran Auditorium megah di pusat Mabes Cilangkap itu. Untuk kegiatan para siswa, Kodim 1606 Lombok Barat sendiri membawa 4 orang siswa berprestasi untuk mengikuti kegiatan Bela Negara tersebut. (ahkam/humas)

Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi

dikesGiri Menang – Dalam rangka menciptakan SDM yang unggul pagi tadi (29/11) digelar acara forum koordinasi dan sosialisasi kesehatan intelegensia dengan pendekatan siklus hidup di Gedung Budaya Narmada. Kegiatan dalam rangka mendukung kegiatan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR RI ini diikuti sebanyak 250 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan, PKK, kader dan masyarakat umum. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena, MHS dan dr. Yetty Ramli, Sp.S(K), Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan sebagai narasumber. Kegiatan dibuka oleh Ibu Ermalena yang dilanjutkan dengan pemaparan materi. (romi/humas)

dikes1 dikes2

1 12 13 14 15 16 35