Dukcapil Lobar Tunggu Surat Resmi Dirjen

E-KTPGIRI MENANG – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Lombok Barat menunggu surat resmi, terkait kabar tidak berlakunya kartu tanda penduduk (KTP) manual Oktober nanti. Ini untuk menghindari kesimpangsiuran dan penumpukan dalam pembuatan KTP elektronik (E-KTP).

”Belum ada surat resmi dari Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) terkait itu,” kata Kepala Dinas Dukcapil Lobar, Muridun.

Menurut Muridun, sebelum ada surat edaran resmi, warga tidak perlu khawatir adanya sanksi administratif bila tidak memiliki E-KTP setelah September nanti. Warga pun tidak perlu terburu-buru dalam membuat E-KTP.

Selain itu, dia mengaku, ketika rapat koordinasi (Rakor) bersama Dirjen Dukcapil di Riau beberapa waktu lalu, tidak pernah disinggung mengenai persoalan tidak berlakunya KTP manual dan sanksi administrasi yang menyertainya.

Saat itu, Dirjen lebih menekankan Dukcapil seluruh Indonesia untuk mempercepat layanan dokumen kependudukan. Membuat pelayanan menjadi lebih inovatif, mudah, cepat, akurat, dan gratis.

”Ditekankan untuk melakukan pelayanan semedi, sehari mesti jadi,” ungkap dia.

Sementara itu, Kabid Pendudukan Dukcapil Lobar Agus Martimbang mengatakan, KTP manual sebenarnya sudah tidak berlaku sejak awal 2014.

“KTP manual atau non elektronik itu sebenarnya sudah tidak berlaku sejak lama,” terang dia.

Karena itu, sejak 2014 pelayanan di instansi pemerintahan dan swasta telah menggunakan E-KTP. Pihaknya pun telah bersurat kepada seluruh instansi untuk tidak lagi menerima KTP manual untuk mengurus administrasi.

”Kita juga harapkan semua instansi tidak lagi menerima KTP biasa,” tandasnya. (dit/r6)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/31/dukcapil-tunggu-surat-resmi-dirjen/

Sosialisasi SPSE versi 4 bagi POKJA

IMG_20160825_114243_HDR Dengan telah diinstalnya  SPSE versi 4 oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) pada LPSE Kab. Lombok Barat yang dimana ada perbedaan fitur-fitur antara versi sebelumnya (SPSE versi 3.6).

Untuk itu Bagian Pengolah Data Elekrtonik Setda Kab. Lombok Barat sebagai penanggung jawab  LPSE Kab. Lombok Barat  menyelenggarakan Sosialisasi dan Pengenalan SPSE Versi 4, yang diperuntukkan bagi sebagian POKJA khususnya yang ada sekretariat ULP pada Bagian Adminitrasi Pembangunan yang diikuti oleh Kepala Bagian Adm. Pembangunan (Hery Ramadhan, SSTP., M.Si)  beserta tiga orang Kasubbag dan staf yang terkait dengan POKJA ULP.

Pada sosialisasi ini yang menjadi narasumber adalah Sekretaris LPSE yaitu Dawam Muzakki, S.Kom dan Rohmat Zaenuri, A.Md selaku Admin PPE pada LPSE Lombok Barat.

Diharapkan dengan dilaksanakannya sosialisasi ini POKJA sebagai pengguna SPSE dapat memahami perbedaan fitur-fitur antara SPSE versi 4 dan SPSE versi sebelumnya.(war)

IMG_20160825_114310_HDR

Sekda buka Diklat Pengelolaan Barang Milik Daeah

sekda1Bupati Lombok Barat (Lobar) diwakili Sekretaris Daerah H.M. Taufiq pagi ini, Selasa (23/8/2016) membuka Diklat Pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD) di SKB Gunungsari. Kegiatan ini dihadiri para Kepala SKPD dan Camat se-Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan yang diikuti 45 orang peserta itu akan berlangsung selama lima hari.

Dalam arahannya Sekda meminta kepada peserta untuk mengikuti kegiatan dengan baik, tidak malu bertanya dan dapat berinteraksi secara solutif dengan para tutor.”Persoalan aset di Lobar cukup rumit. Ada aset yang memiliki alas hak tapi tidak ada fisiknya. Namun juga kadang fisiknya ada, alas haknya tidak ada.

Dengan bekal diklat ini, para pngelola BMD nanti bisa bkerja dengan baik sehingga tidak ada lagi temuan saat ada pemeriksaan.

Dalam kesempatan yang sama, selaku penyelenggara kegiatan, Kepala BKD Kabupaten Lombok Barat Ahdiat Soebiantoro mengatakan, “Tujuan diklat ini untuk meningkatkn peran serta para pengelola BMD dalam manajemen pengelolaanya, serta meningkatkan kompetensi peserta dalam piñata usahaan BMD”.

Kegiatan ini dikoordinasikan juga dengan Kantor Aset Daerah Kabupaten Lombok Barat yang menjadi narasumber bersama Widyaiswara Provinsi NTB, KPKNL Mataram, dan narasumber dari Pemerintah Pusat. afg/humas

Sekda

Menghuni Rumah Layak Huni

L.SurapatiPemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PU PERA), telah menerbitkan peraturan No.39/PRT/M/2015 tentang Pelaksanaan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya. Dengan terbitnya peraturan tersebut, seluruh masyarakat berkategori masyarakat miskin (maskin) di Indonesia, memiliki kesempatan untuk memperoleh bantuan perumahan. Melalui program Stimulan Rumah Tidak Layak Huni (SRTLH), maskin berkesempatan untuk memperoleh haknya. Namun demikian, tentu harus melalui kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi oleh maskin. Untuk memperkuat legalisasi peraturan tersebut, seluruh daerah disarankan untuk menerbitkan dasar hukum melalui Surat Keputusan (SK).

Terkait dengan legalisasi, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar), telah menerbitkan SK Bupati Lombok Barat No.1140/067/BPMPD/2016, tentang Penetapan Bantuan Lokasi Stimulan Perumahanh Swadaya. Selain itu, dilatarbelakangi juga oleh kebijakan pembangunan untuk mempercepat penurunan kemiskinan sebesar 2% melalui program SRTLH ini. Karena 3 dari 14 indikator kemiskinan, berkaitan dengan kepemilikan rumah yang layak huni. (lebih…)

Sanggar Rumah Cerdas Bantu Pelajar di Dusun Terpencil

PESAN-KORANGIRI MENANG – Minimnya sarana pendidikan di Dusun Bunbeleng, Desa Sekotong menggugah Sanggar Rumah Cerdas. Bersama Dharma Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Lombok Barat, sanggar rumah cerdas mengadakan bakti sosial (Baksos), Sabtu (20/8).

Ketua Sanggar Belajar Rumah Cerdas Evi Febriana mengatakan, kegiatan baksos bersama Dharma Wanita Dikbud Lobar menyalurkan sejumlah bantuan. Antara lain, alat tulis hingga papan tulis untuk setiap kelas.

”Kami membantu berupa alat tulis lengkap bagi anak-anak di dusun terpencil ini,” kata Evi bersama Ketua Dharma Wanita Dikbud Lobar Erni Zuhara.

Menurut Evi, anak-anak di Dusun Bunbeleng masih merasakan keterbatasan untuk mengakses fasilitas pendidikan. Kondisi wilayah yang hampir terisolir, memperparah seluruh dimensi kehidupan masyarakat, terutama untuk fasilitas pendidikan.

Di Dusun Bunbeleng, hanya ada satu fasilitas pendidikan setara sekolah dasar. Sekolah itu pun dibangun akibat jauhnya SD negeri yang bisa dijangkau masyarakat.

”Sekolah ini menjadi satu-satunya harapan bagi 60 lebih anak-anak di Dusun Bunbeleng dalam mencari ilmu,” ujar dia.

Selain keterbatasan yang dialami sejumlah anak, lanjut Evi, guru-guru pun mengalami kesulitan. Mereka minim fasilitas buku bacaan untuk menambah wawasan dan mengajar anak didiknya.

”Karena itu kami bantu buku dan alat belajar,” katanya.

Evi menjelaskan, guna terus mengadakan baksos serupa, pihaknya telah membuat gerakan satu orang satu buku dan 1000 manfaat. Gerakan ini sendiri telah berjalan sejak beberapa bulan terakhir.

”Nantinya akan kita buat taman belajar pelangi di Dusun Bunbeleng. Taman bacaan serupa telah berdiri di Teluk Gok, Sekotong,” tandasnya. (dit/r3)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/22/sanggar-rumah-cerdas-bantu-pelajar-dusun-terpencil/

SMAN 1 Lembar Fokuskan Revolusi Mental

780072943-revolusi-mental-membangun.1678GIRI MENANG – SMAN 1 Lembar fokuskan melakukan revolusi mental bagi siswa dan guru. Hal ini harus dilakukan untuk meningkatkan dan mengembangkan kemampuan serta meningkat mutu sekolah.

Kepala SMAN 1 Lembar LOBAR, Hj Erni Zuhara mengatakan, pihaknya berupaya membenahi kekurangan dalam pembinaan maupun pengembangan, baik dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) maupun ekstrakulikuler.

“Karena itulah kita fokus untuk melakukan revolusi mental bagi guru dan siswa,” jelasnya kemarin(12/8).

Erni juga mengatakan, ia bersama  para guru berusaha semaksimal mungkin untuk meraih kemajuan. Selain itu, ia juga akan selalu melakukan transparansi dalam semua kegiatan.

“Pembinaan akan dilakukan sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan sekolah dan siswa, ” terangnya.

Dia mengaku melakukan sejumlah inovasi. Di antaranya menyelenggarakan pelatihan jurnalistik sebagai penunjang masa depan dan pengetahuan.

Setelah siswa mampu menyerap ilmu jurnalistik pihaknya akan menuangkan tulisan para siswa untuk dipajang  dalam mading dan buletin sekolah. Hal itu  dilakukan untuk menambah skill para siswa. Sehingga nantinya menghasilkan lulusan yang berkualitas.

“Siswa tidak hanya membawa sebuah ijazah saja, namun begitu mereka lulus dari SMA 1 Lembar mereka kaya akan skill,” jelasnya.

Erni menegaskan, sudah saatnya melakukan upaya pengembangan terhadap kebijakan dalam membangun nama baik sekolah. Sebab guru sangat perlu menelaah kondisi lapangan. Sebagai wujud dukungan penuh terhadap visi pemerintah dalam menghadirkan revolusi mental.

“Sebagai wujud langkah awal untuk mewujudkan sekolah yang maju, berintegritas dan bersinergi.” tandasnya (fer/r4)

Sumber:http://www.lombokpost.net/2016/08/13/fokuskan-revolusi-mental/

1 15 16 17 18 19 37