Sidak, Bupati Terabas Bukit

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Melanjutkan perjalanan usai mengunjungi masyarakat Dusun Pelolat, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dan rombongan melanjutkan perjalanan dengan menerabas bukit. Rombongan yang ikut dalam terabas bukit itu yaitu Kepala Dunas Pekerjaan Umum Made Artadana, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Agus Gunawan, Kepala Dinas Pertanian H. Muhur, Kepala Dinas Koperasi Nnyoman Sembah dan Camat Batulayar Suparlan.

Perjalanan penuh tantangan dan berbahaya itu ditempuh bupati bersama rombongan dengan penuh semangat. Rute yang dilalui mencapai lima kilometer dari Dusun Pelolat dengan kondisi jalan tanah yang terjal dan melewati pinggiran tebing.

Sesekali rombongan beristirahat sejenak sambil menikmati pemandangan. Maklum pemandangan dari atas ketinggian bukit itu sangat indah. Tak jarang bupati muda yang energik itu menyapa masyarakat yang tinggal di bukit itu sambil mengajak berdialog.

“Kita melakukan perjalanan ini, bertujuan untuk mengecek langsung kondisi infrastruktur yang ada di sini. Terutama akses jalan yang dilalui oleh warga,” terangnya.

Lebih lanjut bupati menyampaikan, setelah melihat kondisi ini ke depannya akan direncanakan pembangunan infrastruktur jalan. “Ini penting, karena banyak warga disini petani aren dan lebah trigona yang akan kita intervensi dari pengolahan hingga pemasaran. Ini adalah bentuk komitmen kita untuk menindak lanjuti kebijakan Bapak Presiden, membangun Indonesia itu lewat pinggir,” ujarnya. (rian/humas)

Fauzan, Bupati Lobar Pertama Kunjungi Dusun Pelolat

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Sebagai pimpinan yang siap melayani masyarakat kapanpun, di sela-sela jadwal yang padat dan dihari libur Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid tidak henti-hentinya mengunjungi masyarakat. Siang tadi (27/8), bupati berkunjung ke Dusun Pelolat, Desa Bengkaung, Kecamatan Batulayar. Dusun ini terletak di atas ketinggian bukit antara bukit Pusuk dan bukit Senggigi, yang jalannya hanya bisa diakses menggunakan sepeda motor.

Bupati bersama rombongan diojek menuju lokasi. Sesampainya di dusun yang sebagian besar menjadi penyadap air nira ini, bupati yang selalu bersemangat turun sontak disambut hangat oleh masyarakat.

“Ini baru pertama kali Dusun Pelolat dikunjungi oleh seorang bupati dari sepanjang sejarah Bupati Lombok Barat,” ungkap Kepala Desa Bengkaung, Junaidi.

Lebih lanjut Junaidi menerangkan kondisi Dusun Pelolat yang masih kesulitan mendapatkan air bersih. “Harapan kami dengan kedatangan pak bupati kesini, bisa melihat langsung kondisi masyarakat yang ada di dusun ini. Mudah-mudahan dusun ini terlepas dari predikat dusun terpencil, tertinggal, terisolir dan terbelakang,” harapnya.

Menanggapi hal tersebut, bupati mengatakan dalam waktu tidak terlalu lama, persoalan air yang masyarakat hadapi akan bisa terpenuhi di dalam program Perusahaan Air Minum Swadaya Masyarakat (Pamsimas).

“Air ini adalah kebutuhan pokok yang tak bisa ditawar, jadi harus disegerakan,” tegasnya.

Terkait dengan persoalan kesejahteraan petani air nira, bupati menerangkan saat ini pemerintah telah membuat perbup gula semut yang nantinya hasil air nira dijadikan produk gula semut yang penjualannya akan difasilitasi oleh pemerintah.

“Sekarang air nira hanya bisa menjadi gula merah, yang hanya 30 ribu secakep dan harganya pun tidak sesuai dengan pengeluaran. Ke depan, jika sudah bisa menghasilkan gula semut yang harga 50 ribu sekilo, Insya Allah petani aren akan lebih maju,” harapnya.

Disamping itu bupati meminta kepada Camat dan Kades yang hadir untuk selalu aktif dan mencatat petani-petani aren yang ada di Pelolat untuk segera dibentuk kelompok agar nantinya Dinas Pertanian bisa memberikan bantuan berbagai macam peralatan pengelohan air nira.

“Dimohon untuk petani aren agar nantinya lebih tekun, rajin, dan genem dalam berusaha,” ujarnya.

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Disperindag, Kepala Dinas Koperasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Camat Batulayar, serta tokoh masyarakat dan tokoh agama Dusun Pelolat. (ryan/humas)

BANTUAN SOSIAL NON TUNAI TAHAP III DISALURKAN

Giri Menang, Minggu 27 Agustus 2017 – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Sosial menyalurkan Bantuan Sosial Non Tunai tahap III kepada Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM). Sebanyak 350 KPM dari 10 Kecamatan menghadiri acara yang diselenggarakn di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Minggu (27/8).

Bantuan sosial yang diserahkan dari Kementerian Sosial RI kepada Kab.Lobar tahun 2017 sebesar Rp 132,271,426,600 yang terdiri dari bantuan PKH Non tunai, Bantuan Beras Sejahtera (Rastra), Bantuan Sosial Disabilitas, Bantuan Sosial Lanjut Usia.

“Penyaluran Bantuan Sosial di Lobar tahun 2017 ini dilaksanakan secara Non Tunai melalui Lembaga Bayar Bank Rakyat Indonesia (BRI).Kami punya 102 orang Sumber Daya Manusia (SDM) PKH di Lobar yang selalu melakukan sosialisasi secara intens khususnya terkait penggunaan Kartu dan Buku,” terang Kepala Dinas Sosial, Hj Ambaryati dalam sambutannya.

Sementara itu, Bupati Lobar H. Fauzan Khalid yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan, Program PKH di Lobar telah menyisir dua bidang yakni pendidikan dan kesehatan.

“Kedua hal ini sesuai dengan fokus Pemkab Lobar. Di bidang kesehatan lewat jasa Kader Posyandu, telah melakukan pendataan kesehatan keluarga. Sedangkan di bidang pendidikan kita senantiasa menjaga dan meminimalisir anak putus sekolah,” tegasnya.

Di tempat yang sama Direktur Pengelolaan Sumber Dana Bantuan, Mira Arianti Kurnia menjelaskan, Fokus Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada strategi pengurangan angka kemiskinan yang menekankan pada peningkatan SDM dan kerjasama lintas program. Diharapkan tahun 2019 Program PKH memberi kontribusi penurunan angka kemiskinan hingga 5 – 6 Persen.

“Kemensos sangat mengapresiasi dan bangga ada 10 anak – anak KPM asal Lobar yang memiliki prestasi. Kedepan kita berharap akan lebih banyak lagi anak – anak yang berprestasi,” harapnya.
Untuk diketahui, Program Keluarga Harapan (PKH) di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai dilaksanakan sejak tahun 2011. Jumlah PKM di Lobar sampai dengan tahun 2017 sebanyak 20.939 KPM.

Jadwal penyaluran bantuan kepada KPM tahun 2017 terdiri dari 4 tahap. Hal ini disampaikan Pimpinan Cabang BRI Mataram, Harsono. Dikatakannya, tahap I disalurkan bulan Februari, tahap II bulan Mei, tahap III bulan Agustus dan tahap IV di bulan November.

Lebih jauh ia menerangkan untuk melayani seluruh KPM yang tersebar di Lobar, BRI telah menyediakan 5 unit BRI unit, 60 agent Brilink dan 116 ATM. (budi/humas)

CJH LOBAR GELOMBANG TERAKHIR DILEPAS

Giri Menang, Jum’at 25 Agustus 2017 – Sebanyak 188 Calon Jamaah Haji (CJH) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) gelombang II atau gelombang terakhir dilepas Bupati Lobar H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Jum’at (25/8/).

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam kesempatan tersebut berharap agar para CJH memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berdibadah di Tanah Suci Mekkah. “Jangan tinggalkan shalat berjama’ah kalau sedang halangan atau kurang sehat usahakan tetap melaksanakan shalat berjamaah walaupun di tempat tinggal,” harapnya.

Lebih lanjut dikatakan Fauzan, agar selalu menjaga kekompakan dan kebersamaan. “Untuk yang masih sehat dan juga memiliki tenaga yang kuat untuk dapat membantu jamah haji yang kurang sehat. Untuk para tenaga kesehatan, tolong agar lebih memperhatikan kesehatan para jemaah,” pesannya.

Keberangkatan untuk melaksanakan Rukun Islam ke lima ini harus didasarkan pada hati ikhlas dan riang gembira sehingga tidak ada beban apapun nantinya dalam pelaksanaan ibadah haji.

“Kami mendoakan semoga para CJH diberikan kesehatan dan keselamatan dari awal berangkat hingga nantinya pulang kembali ke kampung halaman dan jangan lupa mendoakan daerah tercinta Lombok Barat agar tetap maju dan sejahtera,” pesan mantan Ketua KPU NTB ini.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Lobar, H. Muslim dalam laporan singkatnya mengatakan, ada 13.645 daftar tunggu untuk tahun ini dan Kabupaten Lombok Barat sendiri pada tahun 2017 ini telah memberangkatkan 636 orang.

Gelombang I CJH Lobar berangkat pada tanggal 16 Agustus lalu, awalnya diberangkatkan berjumlah 450 orang, namun dua orang CJH keberangkatannya tertunda dikarenakan sakit, Sehingga gelombang I berjumlah 448 orang.

“Gelombang II yang awalnya memberangkatkan CJH berjumlah 186 menjadi 188 karena dua orang CJH yang sempat tertunda diberangkatkan sekarang,” ungkapnya. (ardi/humas)

PERINGATI HUT RI KE-72, BUPATI AJAK TERAPKAN NILAI-NILAI EMPAT PILAR KEBANGSAAN

Giri Menang, Kamis 17 Agustus 2017 – Peringati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menggelar upacara bendera di Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat, Kamis (17/8/2017).

Turut hadir dalam upacara tersebut, anggota Forkopimda Lobar, Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun, Mantan Sekda H. L. Serinata, Mantan Ketua DPRD H. L. Takdir Mahdi, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta para orangtua anggota Paskibraka 2017.

Upacara diawali dengan peringatan detik-detik proklamasi dilanjutkn pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPRD Hj. Sumiatun.

Turut hadir dalam upacara tersebut, anggota Forkopimda Lobar, Ketua DPRD Lobar Hj. Sumiatun, Mantan Sekda H. L. Serinata, Mantan Ketua DPRD H. L. Takdir Mahdi, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat serta para orangtua anggota Paskibraka 2017.

Upacara diawali dengan peringatan detik-detik proklamasi dilanjutkan pembacaan teks proklamasi oleh Ketua DPRD Hj. Sumiatun.

Anggota paskibraka kemudian membentuk formasi menyerupai Burung Garuda sebelum mengibarkan bendera merah putih.

Kegiatan serupa juga diadakan di masing-masing kecamatan.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid dalam wawancara seusai upacara menegaskan untuk mensukseskan tema HUT RI ke-72 ini.

“Tema kerjasama ini sesuai dengan apa yang sejak awal saya gemakan di Lombok Barat. Dengan menjaga kebersamaan, menjaga komunikasi, koordinasi untuk mendapatkan hasil-hasil yang terbaik terhadap apa-apa yang kita lakukan untuk Lombok Barat ini,” katanya.

Bupati juga mengajak kembali dan konsisten dalam menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Empat Pilar Kebangsaan sebagai hal sangat mendasar dan esensial kehidupan berbangsa dan bernegara.

Misalnya, Pancasila sebagai dasar/ideologi negara, UUD 1945 sebagai konstitusi, NKRI sebagai bentuk negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semangat pemersatu bangsa. (humas)
#hutri72 #harikemerdekaan #merdeka #humas #lombokbarat

RTLH, STRATEGI PENGENTASAN KEMISKINAN

Giri Menang, Senin 14 Agustus 2017 – Dalam rangka mengentaskan kemiskinan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Dinas Perumahan dan Pemukiman memberikan bantuan berupa pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Untuk diketahui, menurut data tahun 2017, angka kemiskinan di Lobar 16,73%, lebih kecil dibandingkan tahun 2016 lalu yaitu 17,46 %.

Tahun 2017 ini, tercatat ada 1.225 orang yang menerima bantuan. Dari dana APBN dengan jumlah bantuan sebesar Rp. 5.550 miliyar diterima oleh 370 orang. Dari APBD I sebesar Rp. 4 milyar dengan total penerima sebanyak 160 unit, di mana masing-masing mendapat Rp 20 Juta. DAK Reguler/APBD sebesar Rp. 7.906 Milyar dengan total penerima 527 unit, dimana masing-masing menerima Rp 15 Juta yang diperuntukkan untuk rehab rumah. Sedangkan bangunan baru yang bersumber dari DAK Afirmasi/APBD sebesar Rp. 5.040 Milyar dengan total penerimaan 168 unit.

Penyerahan buku rekening bantuan RTHL kepada masyarakat diserahkan secara langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid di Bencingah Agung seusai gelaran Dzikir dan Doa, Senin (14/8/2017). Bupati berpesan agar para penerima tidak menggunakan bantuan tersebut untuk keperluan konsumtif.

Dalam kesempatan itu bupati juga menegaskan, pembangunan yang sudah mencapai 55 persen itu terus diawasi pelaksanaannya. “Instansi terkait bersama masyarakat harus langsung melihat pengerjaannya, jangan hanya melihat dari kantor saja,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu penerima bantuan, Sahaeri mengungkapkan perasaan gembiranya. “Alhamdulillah, terima kasih kami diberikan bantuan. Pengerjaan bangunan rumah saya tinggal atapnya saja,” ungkap lelaki asal Dusun Ranjok Timur, Desa Mekar Sari, Kecamatan Gunung Sari itu.

Proses pengerjaan Rumah Layak Huni sendiri dilakukan secara gotong royong dengan melibatkan masyarakat sekitarnya. (budi/humas)

DZIKIR DAN DOA SAMBUT HUT RI

Giri Menang, Senin 14 Agustus 2017 – Menyambut Dirgahayu Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) Ke – 72 tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) menggelar dzikir dan doa bersama.

Acara yang berlangsung di Bencingah Agung Kantor Bupati Lobar, Senin (14/8) ini dihadiri oleh ratusan Pegawai Pemkab Lobar, instansi swasta, guru, pelajar dan masyarakat umum.
“Dzikir dan doa ini untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan yang telah kita rasakan. Bentuk syukur kita wujudkan dengan melakukan introspeksi diri. Selanjutnya, kita berikan yang terbaik untuk keluarga, tetangga dan masyarakat,” ujar Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya.

Lebih jauh Fauzan mengatakan, kedalaman rasa syukur bisa diukur dari sejauh mana kontribusi yang positif baik yang bersifat fisik maupun spiritual menyebar di masyarakat.

Untuk itu dirinya mengajak masyarakat untuk bersama-sama berlomba memberikan yang terbaik. “Terpenting rasa kebersamaan dan persatuan harus tetap kita jaga,” pungkasnya.
Sementara itu KH. Manarul Hidayat dari Syuriah Nahdatul Ulama Indonesia dalam ceramahnya mengatakan, manusia dikelompokkan menjadi dua. Yang pertama, kelompok manusia yang pandai bersyukur dan kedua yaitu kelompok manusia yang kufur nikmat.

“Bersyukur terhadap nikmat Allah SWT meskipun sekecil apapun. Kufur nikmat berarti mengingkari nikmat yang diberikan Allah SWT dan balasannya azab Allah SWT yang sangat pedih,” tegasnya.

Menurutnya, Dzikir dan Doa merupakan cara untuk melobi Allah SWT sang pemilik semesta.
“Jika manusia bersyukur Rahmat Allah SWT, maka akan turun kemudahan dan kemakmuran masyarakat akan terwujud,” tutupnya. (budi/humas)

“Toleransi Harga Mati”

Giri Menang, Senin 24 Juli 2017 – Ketika di tempat lain ketenangan dan kenyaman beragama menjadi hal langka, hal itu tidak berlaku di Desa Mareje dan Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat. Masyarakat di kedua desa ini secara turun temurun tetap memelihara keberagamannya.

Desa Mareje merupakan Desa induk. Sebagai langkah untuk percapatan pembangunan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat kemudian melakukan pemekaran menjadi dua desa, yakni Desa Mareje dan Mareje Timur.

Terdapat dua agama besar yang dianut oleh masyarakat kedua desa tersebut yakni agama Islam dan Budha. Meski demikian mereka tetap memelihara kedamaian.

“Toleransi merupakan harga mati yang ada di setiap jiwa masyarakat kami. Jika ada pembanguan Masjid maupun Vihara semua dikerjakan secara gotong royong. Musyawarah untuk mufakat merupakan solusi terbaik untuk setiap permasalahan yang ada,” tegas H.M. Hadran Farizal Kepala Desa Mareje Timur, usai melaksanakan acara halal bihalal di Dusun Apit Aik, Senin (24/7).

Perkawinan antara seseorang yang beragama Islam dan beragama Buddha sering terjadi di kedua desa ini. “Kita tetap selesaikan secara adat. Pihak wanita mengikuti agama yang dianut suaminya,” tambahnya.

Kedamaian yang tercipta juga terwujud akibat dari masih adanya ikatan keluarga dari para pemeluk beda keyakinan ditempat ini. “Setiap Hari Raya Islam maupun Budha tradisi saling mengunjungi tetap kami lakukan. Jika ada acara hajatan kita saling mengundang,” terang Nasib, tokoh agama Budha asal Mareje saat ditemui di kediamannya.

Sementara itu Babinkamtibmas Aiptu Nengah Sudiana mengutarakan, semenjak tahun 2010, di masing-masing dusun telah terbentuk Pam Swakarsa yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

“Poskamling ada setiap dusun, Kepala Dusun kita libatkan langsung menjadi Ketua Satgas. Masing-masing Pam swakarsa dilengkapi dengan Orari. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan kita jika terjadi gangguan seperti pencurian, perampokan dan masalah lainnya,” pungkasnya. (Humas Lombok Barat)

Kepala BKN Kagumi Lombok

Giri Menang, Jum’at 21 Juli 2017 – Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) RI, Bima Haria Wibisana mengaku bangga datang ke Kabupaten Lombok Barat (Lobar). Selain karena sambutan yang cukup baik, tapi juga tempat berlangsungnya kegiatan silaturahmi pun cukup menarik perhatiannya. “Ini Pendopo ya ? Kayu ukirannya artistik,” katanya menyanjung Bencingah Agung.

Hal itu dinyatakan Bima disela-sela sambutannya pada acara silaturahmi rombongan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) BKN di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat, Jumat (21/7).

Menurut Bima, pihaknya sudah lama mengenal Sekotong. Bahkan dia mengakui pernah datang ke Sekotong. Hal ini juga ditunjang oleh istrinya yang memerlukan data-data disertasi tentang pengairan wilayah Sekotong serta sejumlah tempat di Lombok Utara (KLU). “Jadi, saya tahu banyak tentang Sekotong. Ya memang indah sekali,” ujarnya kagum. “Kalau istri saya cari data, saya cari alam pemandangan,” tambahnya.

Bima mengakui, di Lombok ini memang banyak tempat wisata, bahkan sampai menyebut air awet muda di Narmada. “Saya juga pernah cuci muka, ow.. rasanya awet muda lima tahun,” candanya seraya tertawa lebar.

Namun menurutnya, tempat-tempat wisata di Pulau Lombok belum dikembangkan dengan baik. Padahal kata dia, kawasan seperti Mandalika Resort di Lombok Tengah sebagai andalan wisata utama, cuma belum ada gerakannya.

Rencananya, usai acara di Bencingah, rombongan terlebih dahulu melakukan Sholat Jum’at di Masjid Patut Patuh Patju bersama Bupati Lobar, H.Fauzan Khalid, baru kemudian menuju Hotel Cocotinus Sekotong tempat berlangsungnya Rakernas BKN. (LPA/humas)

Bupati Ingatkan Tanam Nilai Silaturahim

Giri Menang, Senin 24 Juli 2017 – Melanjutkan budaya halal bihalal yang telah turun temurun ada, masyarakat Desa Mareje Timur, Kecamatan Lembar menggelarnya dengan mengundang Bupati H. Fauzan Khalid, Senin (24/7). Acara yang hakekatnya merupakan ungkapan saling menghalalkan kesalahan dan kekhilafan serta memupuk kepedulian dan kebersamaan ini digelar di Masjid Al Abror Dusun Apit Aik.

Bupati Lobar H. Fauzan Khalid dalam sambutannya mengatakan, penanaman nilai silaturahim merupakan hal mendasar dalam agama Islam.
“Dimana kita tinggal hendaknya kita membina hubungan baik dengan Allah SWT dan manusia. Jika kedua hal ini baik, maka keberhasilan akan mudah diraih,” jelasnya.

Masyarakat Mareje sendiri memiliki dua agama, yakni Islam dan Budha. Meski demikian, kekompakan, kebersamaan dan keamanan tetap terpelihara di tempat ini. “Ini patut ditiru oleh desa lain. Mari tetap jaga kondisi yang stabil ini,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Mareje Timur, H. M. Hadran Farizal mengatakan halal bihalal ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan di setiap dusun yang ada di Desa Mareje. Acara ini dimaksudkan untuk menyatukan masyarakat sehingga rasa kekeluargaan tetap terjaga.

“Menjalin silaturahmi dan kebersamaan akan memanjangkan umur serta memudahkan terbukanya pintu rezeki. Hal inilah yang menyebabkan kami melaksanakan acara halal bihalal ini,” terangnya di hadapan bupati dan warganya.

Hadran menambahkan, dengan tetap digelarnya halal bihalal di setiap dusun, diharapkan akan tumbuh semangat persatuan sehingga semangat membangun desa akan tumbuh di masyarakat. (Humas Lobar)

1 14 15 16 17 18 29