SEKDA LOBAR: “HARUS ADA TEROBOSAN-TEROBOSAN USAHA LAIN KALAU MAU KOPERASI BERKEMBANG”.

Senggigi, Diskominfotik – Dampak Covid-19 terhadap perekonomian sangat berat terlebih bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), banyak pelaku UMKM tidak mampu bertahan .

Dengan kondisi tersebut peran Koperasi sebagai lembaga sosial ekonomi sangat dibutuhkan untuk membangun kekuatan ekonomi  skala lokal melalui penguatan koperasi  sebagai rumah besar bagi para pelaku UMKM.

Koperasi yang merupakan perkumpulan yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara kekeluargaan guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya diharapkan mampu menggairahkan ekonomi dimasa pandemi covid-19 ini.

Guna mengembangkan usaha perkoperasian di Lombok Barat, Pemerintah Daerah melalui Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lombok Barat Gelar Pelatihan Fasilitas Izin Usaha, Izin Pembukaan Kantor Cabang, Izin Pembukaan Kantor Cabang Pembantu dan Izin Pembukaan Kantor Kas Koperasi Kabupaten Lombok Barat yang diselenggarakan dari tanggal 2 sampai dengan 4 September 2021 yang dibuka oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat Dr. H. Baihaqi di GEM Pearls Batulayar Kamis 2/09/21.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman pengurus atau pengelola Koperasi terkait izin usaha perkoperasian agar mendapatkan perlindungan dan kepastian hukum Koperasi.

Dr. H. Baihaqi dalam arahannya saat membuka pelatihan tersebut mengatakan Jumlah koperasi yang tersebar di lombok barat sebanyak 520 Dan yang aktif sebanyak 165 koperasi.

“Kelihatan lebih banyak yang tidak aktif, untuk itu perlu kita dorong agar koperasi yang tidak aktif ini bisa aktif kembali , dengan  melakukan terobosan-terobosan, tidak hanya bergerak dalam usaha simpan pinjam melainkan merengkuh dunia usaha yang lain untuk dapat menciptakan lapangan  kerja dan menciptakan kesejahteraan secara masif.” Terangnya.

Baihaqi berharap dengan pelatihan fasilitasi izin usaha, izin pembukaan kantor cabang, kantor cabang pembantu dan izin pembukaan kantor kas dapat meningkatkan pemahaman terhadap pengurusan izin usaha perkoperasian di Lombok Barat.

“Dengan meningkatnya pemahaman terhadap akses perizinan usaha  perkoperasian, kita berharap Koperasi di Lombok Barat bisa tumbuh  dan berkembang dengan lancar.” Tutupnya. (Diskominfotik/ria/Juan/fiyan)

KETUA DEKRANASDA LOBAR LAKUKAN PEMBINAAN PENGERAJIN TIKAR PANDAN DI DESA KURIPAN SELATAN.

Kuripan, Diskominfotik – Ketua Dekranasda Kabupaten Lombok Barat Hj. Khairatun Fauzan Khalid lakukan kunjungan kepada IKM Pengerajin Tikar Pandan di Desa Kuripan Selatan Kecamatan Kuripan Lombok Barat Rabu 1/09/21.

Kunjungan tersebut  dalam rangka Pembinaan Peningkatan Kualitas Hasil Kerajinan IKM (Industri Kerajinan Menengah) di Kabupaten Lobar.

Dalam kunjungan tersebut Ketua Dekranasda Lombok Barat didampingi oleh Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lobar Lalu Agha Farabi, Camat Kuripan Iskandar, Kasi Pemerintahan Baiq Tria Rurin Prihatini, Kasi Trantib Normal, Kapolsek Kuripan IPTU Agus Supriadi, Danposramil Kuripan Peltu Rony S, Kades Kuripan Selatan Satriawan, Babinkamtibmaspol Kuripan Selatan AIPDA L. Zullindia Zakari, Babinsa Kuripan Selatan Sertu Nengah Limpah.

Dalam kesempatan tersebut Hj. Khairatun Fauzan Khalid menyampaikan, kebahagiaannya berjumpa dengan ibu-ibu Pengerajin IKM dalam keadaan sehat. Kehadirannya di tempat ini untuk memberikan dorongan, motivasi kepada ibu-ibu pengerajin tikar yang bahan bakunya dari daun pandan yang hampir punah karena perkembangan zaman. terlebih dimasa pandemi COVID-19 ini yang mengakibatkan kurangnya pergerakan akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat terutama pada sektor kerajinan.

“Kami hadir di sini ingin melihat langsung kondisi masyarakat para Pengerajin di Desa Kuripan Selatan ini dan mendampingi langsung ibu-ibu para pengerajin khususnya pengerajin Tikar yang terbuat dari bahan baku daun pandan.” Ungkapnya.

Terkait Pembinaan saat ini, untuk memajukan kembali perajin tikar tradisional ini diperlukan data dan evaluasi masalahnya, kekurangannya, Pengerajin ini sudah berlangsung turun temurun dari nenek moyang. “Tugas kita sekarang bagaimana melestarikan dan mengembangkan agar tidak punah khususnya yang ada  di Desa Kuripan Selatan,” Tambahnya.

Menurut Hj. Khaeratun banyak hal yang bisa dilakukan dengan bahan dasar pandan ini, selain membuat tikar bisa juga dibuat seperti tas, tempat tisu, tempat perhiasan dan kerajinan lainnya. Maka harus terus belajar dan berinovasi dengan membuat model-model kerajinan yang berbeda dari daun pandan ini. “Kami bersama rombongan di bawah Disperindag Lobar akan berusaha terkait masalah bahan baku yang terkendala, nantinya kita bisa memanfaatkan lahan Gunung Sasak yang ada di Desa Kuripan Selatan bekerja sama dengan pemerintah Kecamatan maupun Desa, di mana nantinya bisa kita tanam pandan sehingga bahan baku pandan ini mencukupi dan tidak perlu mencari bahan baku di luar Desa Kuripan Selatan,” Tegasnya.

Lebih lanjut Hj. Khaeratun berharap, agar terjadi Regenerasi Pengerajin tikar Tradisional yang ada di Desa Kuripan Selatan ini.

“Sekarang ini para pengerajin tikar pandan ini kebanyakan didominasi oleh para ibu-ibu yang usianya sudah tidak muda lagi, sehingga ke depan, kami berharap anak-anak muda atau remaja yang ada di Desa Kuripan Selatan ini mengambil alih teknologi kerajinan agar dapat membuat kerajinan lain yang dapat berkembang dan bersaing dengan daerah lain dan tetap melestarikan kerajinan Tikar pandan ini.” Tutupnya. (Diskominfotik/YL)

ASISTEN II SETDA LOBAR: “KOPERASI ADALAH SOKO GURU PEREKONOMIAN KITA.”

Senggigi Diskominfotik – Upaya mewujudkan koperasi menjadi lembaga ekonomi yang produktif, akuntabel, dan kompetitif di Kabupaten Lombok Barat, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Lombok Barat gelar Pelatihan bagi pengurus dan pengawas koperasi  Lombok Barat di Hotel Montana Premier Senggigi Rabu (01/9/2021).

Pelatihan ini dibuka oleh Asisten II Setda Lombok Barat Rusditah, diikuti oleh 30 orang pengelola koperasi simpan pinjam atau usaha simpan pinjam yang ada di Kabupaten Lombok Barat, dengan menampilkan Narasumber Hj.lndah Ariffianti dari Akademisi .

Pelatihan dilaksanakan selam 3 hari mulai tanggal 1 sampai dengan 3 September 2021 dengan tujuan agar seluruh koperasi di Kabupaten Lombok Barat dapat tumbuh menjadi soko guru ekonomi masyarakat yang kuat, sehat, mandiri dan tangguh , baik dari sisi permodalan maupun manajemen.

Asisten II Bidang Perekonomian Dan Pembangunan Rusditah dalam sambutannya saat membuka acara ini mengatakan bahwa koperasi adalah soko guru perekonomian suatu negara. dengan kata lain Koperasi adalah tempat untuk saling membantu dalam melakukan berbagai usaha yang sudah disepakati bersama dalam bentuk simpan pinjam untuk kebutuhan-kebutuhan yang mendesak atau urgent.

Melalui pelatihan ini para peserta diharapkan dapat mentransformasikan pengetahuan dan tata cara penilaian kesehatan koperasi baik itu koperasi simpan pinjam, usaha simpan pinjam, baik dari koperasi itu sendiri, Anggota maupun masyarakat. Hasil dari Pelatihan ini juga di harapkan agar dapat nantinya di implementasikan dalam menjalankan Koperasi di tempat masing-masing.

“Dalam situasi pandemi seperti saat ini maka kita harus belajar dan menumbuhkan semangat agar koperasi bisa menjadi koperasi yang sehat dan menjadi soko guru Perekonomian baik itu di Lombok Barat, maupun di provinsi NTB.” Terangnya. (diskominfotik/Juan/fiyan/Ria)

NTB MENGALAMI TREN PENURUNAN KASUS COVID-19, INI KATA WAGUB NTB.

Gerung, Diskominfotik – Cakupan testing Provinsi NTB ialah 1.99/1000 penduduk dan positif ratenya ialah 8.97%. Sedangkan untuk kasus konfirmasi tracing adalah 57.2% dan radio kontak erat adalah 7.9. Angka-angka tersebut telah mengalami penurunan dari beberapa minggu sebelumnya.

Hampir semua Kabupaten Kota di NTB mengalami tren penurunan kasus Covid-19, Hal ini disampaikan Wakil Gubernur NTB Hj. Siti Rohmi Djalilah pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 yang diikuti secara virtual oleh Sekretaris Daerah Lombok Barat H. Baihaqi, , Kepala dinas kesehatan drg. Ni Made Ambaryati, Kalak BPBD Mahnan, Kepala dinas sosial Lalu. Martajaya, Direktur RS Tripat Dr. H. Arbain lshak, Direktur RS Awet Muda  Narmada, Kepala BPMPD Hery Ramdhan dan Perwakilan dari Unsur TNI,POLRI. Dari ruang rapat Jayengrane  Senin 30/08/21.

Tampak Hadir Bersama Wakil Gubernur dalam acara tersebut Kapolda NTB Irjen. Pol.M. Iqbal, S.I.K., M.H., Sekretaris daerah Provinsi NTB H. L. Gita Aryadi, dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB Dr. fikri

Wakil Gubernur NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah  dalam arahannya menyampaikan kalaupun terjadi tren penurunan kasus namun protokol kesehatan tidak boleh lengah dan harus tetap terjaga serta menggunakan prokes yang baik serta mengatur perekonomian agar roda ekonomi tetap berputar, kegiatan tetap berjalan tetapi kasus dapat tetap dikendalikan dengan baik.

“Program testing, tracing dan treatment Alhamdulillah sudah semakin baik. Isolasi pasien-pasien yang positif dan karantina, penyaluran bantuan, program vaksinasi pertama serta harus fokus dengan vaksinasi kedua agar masyarakat yang telah mendapatkan vaksinasi pertama juga akan mendapatkan jatah untuk vaksinasi kedua.” Ucapnya.

Wagub menambahkan Posko-posko PPKM perlu betul terealisasi nyata di NTB serta terlaporkan dengan baik agar yang menderita covid dapat isolasi terpadu. “Saat ini sudah terdapat 891 posko desa/kelurahan, 116 posko kecamatan dan 10 posko kabupaten/kota.” ungkapnya.

Wakil Gubernur menghimbau kepada masyarakat yang akan melakukan perjalanan keluar kota untuk menginstall aplikasi Peduli Lindungi agar dapat mempermudah masyarakat dan pemerintah dalam proses pengecekan hasil test PCR dan sertifikat vaksin pada saat di Bandara.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Prov NTB menyampaikan bahwa pemerintah semakin menggiatkan vaksinasi terutama vaksinasi kedua, karena jika masyarakat yang telah divaksin pertama terlambat hingga sebulan dalam mendapatkan vaksinasi kedua maka kekebalan tubuh terhadap virus COVID-19 tidak dapat terbentuk.

“Jumlah oksigen dalam 3 minggu terakhir cukup terkendali, akan tetapi perlu dilakukannya upgrade kemampuan untuk merefill oksigen di beberapa kabupaten/kota.” Ucapnya.

Angka kematian di Provinsi NTB mengalami penurunan dibandingkan minggu sebelumnya  yaitu sebesar 0,75/100.000 penduduk.

“Pemerintah kabupaten/kota segera menghabiskan stok vaksin yang ada di gudang dan tidak perlu menunggu terlalu lama agar stok vaksin tidak rusak dan dapat meminta untuk dari pusat untuk dikirimkan stok vaksin baru.”   Ungkapnya.

Sedangkan KAPOLDA NTB Irjen. Pol.M. Iqbal, S.I.K., M.H menyampaikan bahwa situasi saat ini cenderung melandai, baik dari sisi paparan kasus aktif maupun bad occupation rate yang dapat dikatakan terkendali.

“Melandainya situasi saat ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan merupakan hasil kerja keras kita dan ini tidak boleh kendor.” Tegasnya.

Menurut Kapolda Posko PPKM mikro saat ini masih belum sinkron dengan data asli dan data yang harus di input di aplikasi BLC.

KAPOLDA NTB meminta kepada anggota kapolres untuk menunjukkan kinerja di lapangan sebagai konseptor dan eksekutor yang baik.

“Kepada petugas tolong diperiksa dengan baik jumlah masyarakat yang menjalani isolasi mandiri agar tetap terpantau dan tidak menjadi kasus yang tidak terkendali nantinya.” Tambahnya. (Diskominfotik/Dhea/Ria)

BUPATI LOBAR KUKUHKAN DEWAN PENGURUS FKUB PERIODE 2021-2026

Giri Menang, Diskominfotik-Sebanyak 17 pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lombok Barat resmi dikukuhkan Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid, di Aula Kantor Bupati Lombok Barat, Senin (30/8).

Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lombok Barat periode 2021-2026 dilantik diantaranya TGH. M. Subki Sasaki, MH  sebagai Ketua, Lalu Ikbal Murad, MA. Wakil Ketua, Sekretaris  Muizzudin, S.Pd. Wakil Sekretaris  Kepala Tata Usaha Kemenag Lobar dan Selamet Riadi, S.Ag, Bendahara  Herman Maesun, SH, MM.,  Anggota  Mukril Hakim, S.IP dan Tokoh Agama lainnya.

17 pengurus tersebut dilantik berdsarkan SK. Bupati Lombok Barat Nomor : 517/15/BAKESBANGPOL/2021 Tentang PEMBENTUKAN DEWAN PENASEHAT DAN PENGURUS FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA KABUPATEN LOMBOK BARAT MASA BAKTI 2021 – 2026

Hadir dalam acara tersebut, Kepala Kemenag Lombok Barat Dr. H. Jalalussayuthy, Wakil Ketua l DPRD Lobar Hj. Nurul Adha, Kasdim Kodim/1606 Letkol Arh. Yudia, Asisten l setda Lobar Drs. Agus Gunawan, Kasat intel Polres Lobar Iptu I Nyoman Agus Sugiarta Wiswa, Perwakilan Polresta Mataram AKP I Wayan Wisuda, Kaban Kesbangpol Lobar, Ketua MUI Lobar.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya, menyampaikan berharap pengurus FKUB Kabupaten Lombok Barat Masa Bakti 2021-2026, dapat terus meningkatkan kinerja dan kapasitasnya untuk menjaga kerukunan  kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Barat.

“Mudah-mudahan semakin terus meningkatkan kinerja serta kapasitasnya untuk menjaga kerukunan umat beragama di Kabupaten Lombok Barat, walaupun dengan keterbatasan anggaran tetapi bisa memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Lombok Barat,” ungkapnya.

Kerukunan dimasa kemajuan teknologi informasi sekarang ini membutuhkan kesadaran bersama. “Setiap agama itu baik dan memiliki tujuan baik, tidak ada agama yang tidak memiliki tujuan, untuk itu mari selalu memperlakukan semua elemen dengan adil tanpa memandang suku, Agama dan Ras.” Terangnya.

Bupati juga mengajak, agar sama-sama  tingkatkan kolaborasi, kerjasama, membina, menjaga stabilitas, soliditas antar umat beragama, antar golongan di Kabupaten Lombok Barat ini, “Insya Allah kita mendapatkan keberkahan dan semoga keadaan kita cepat pulih dari pandemi Covid-19.” Pungkasnya. (Diskominfotik/Angge/Juan/Fiyan).

MADU TRIGONA JADI PRODUK UNGGULAN, PARA PELAKU UMKM MADU TRIGONA DILATIH

Batulayar Diskominfotik –Madu Trigona dikembangkansebagi produk unggulan dimasa pandemi, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat latih para pelaku UMKM yang bergerak pada usaha madu trigona dilatih secara khusus guna menjaga  kualitan dan kuantitas produksi  terus menngkat.

Melalui  Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat selenggarakan pelatihan bagi para pelaku UMKM Madu Trigona Lombok Barat yang dibuka secara resmi oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Aula GEM Pearls Kecamatan Batulayar Rabu 25/08/21.

Dalam sambutannya Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meminta kepada para pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona untuk menjaga kualitas produksi, agar konsumen tidak beralih dan tetap puas dengan madu trigona produksi UMKM Lombok Barat. “Kami minta agar pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona tetap menjaga kualitas produksi sehingga cita rasa madu trigona dari Lombok Barat tetap terjaga dan para konsumen menjadi puas dengan madu trigona dari Lombok Barat” ujarnya

Bupati mengatakan bahwa Pemkab Lombok Barat sudah mulai mengembangkan produk madu trigona untuk menjadi produk unggulan Lombok Barat. Dia mengatakan bahwa saat masa pandemi ini madu trigona dari Lombok Barat sangat diminati,  karena madu trigona dari Lombok Barat oleh beberapa kalangan dipercaya dapat meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sehingga masyarakat dari luar daerah berbondong bondong memesan madu trigona Lombok Barat. “Tentu ini menjadi produk unggulan di masa pandemi dan kami terus melakukan pelatihan pelatihan kepada para UMKM agar kualitas produksi tetap terjaga dan kuantitas terus meningkat” ujar Bupati.

Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Lombok Barat, H. Fajar Taufik mengatakan bahwa pelatihan ini diselenggarakan   untuk meningkatkan kemampuan para pelaku UMKM dalam memproduksi madu trigona Lombok Barat, agar madu yang dihasilkan dapat terjaga kualitasnya dan dapat memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi di masa pandemi covid19. Fajar Taufik  mengatakan jumlah permintaan madu trigona Lombok Barat di masa pandemi ini meningkat cukup tajam dibanding sebelum pandemi. Karenanya Lombok Barat bergerak cepat untuk Menjadikan produk madu trigona ini sebagai produk unggulan Lombok Barat. “Tentu Bapak Bupati bersama kami di Dinas Koperasi dan UMKM terus bekerja keras agar madu trigona Lombok Barat ini menjadi produk unggulan Lombok Barat, dan salah satu yang kami lakukan adalah melalui pelatihan pelatihan ini dan kunjungan langsung ke pelaku UMKM madu untuk memberikan motivasi dan dukungan” ujarnya.

Menurut Fajar Taufik kondisi pandemi covid19 ini menyebabkan masyarakat dari berbagai daerah mencari madu untuk meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas sebab Madu Trigona Lombok Barat juga memiliki varian khusus berupa perpaduan madu dan racikan bawang putih tunggal. Karenanya para pelaku UMKM kewalahan untuk memenuhi pesanan konsumen yang jumlahnya cukup besar ini.

“Melalui pelatihan pelatihan ini diharapkan akan semakin banyak pelaku UMKM yang memproduksi madu trigona Lombok Barat, saat ini pelaku UMKM yang memproduksi madu tersebar di sejumlah kecamatan di Lombok Barat namun jumlahnya belum merata.”  Ungkapnya. (Diskominfotik/Rf)

LOBAR LUNCURKAN GERAKAN BERIUQ TO DIGITAL YANG DI KOLABORASIKAN DENGAN IJO NOL DEDORO.

Gerung, Diskominfotik – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat bekerjasama dengan BNI 46 dan OJK luncurkan gerakan Beriuq to Digital, sebuah gerakan digitalisasi membangun budaya transaksi non tunai yang dikolaborasi dengan Program IJO NOL DEDORO dan Puncak kreasi rekening pelajar (Kejar) serta penanda tanganan MOU Smart City Pemda Kabupaten Lombok Barat dengan PT BNI Persero Tbk.

Gerakan ini dilounching di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat dihadiri oleh Wakil Gubernur NTB, Hj. Sitti Rohmi Djalilah, Direktur Layanan Dan jaringan PT. BNI Persero Tbk. Ronny Venir, Pimpinan Wilayah Kantor Denpasar PT BNI Persero Tbk. I Gusti Nyoman Ngurah Dharma Putra, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTB Rico Rinaldy, Kepala OPD Lingkup Pemda Lobar, diikuti secara virtual oleh Deputi BKKBN Prof. Muh. Rizal Martua Damanik, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Novrizal Tahar, Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Beny Ramdhani dan disiarkan secara langsung secara streeming melalui chanel Youtube, Selasa 24/08/21.

Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid dalam sambutannya menyampaikan  gerakan ini merupakan kegiatan yang penting dan strategis untuk lebih mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Ada tiga kegiatan inti dalam gerakan Beriuq to Digital ini yaitu pertama adalah mempercepat digitalisasi, untuk percepatan pelaksanaannya Pemerintah Kabupaten Lombok Barat akan segera membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah.

Yang Kedua adalah Program Ijo Nol Dedoro dalam program ini ada dua makna yang sangat substantif yaitu Ijo bermakna agar Lombok Barat ini memiliki banyak pepohonan, sudah banyak Peraturan Bupati yang diterbitkan terkait dengan upaya menghijaukan bumi Lombok Barat ini dengan pepohonan, salah satunya adalah Pohon Pengantin di mana setiap orang yang nikah diwajibkan untuk menanam 2 pohon, 1 mempelai laki-laki dan 1 mempelai perempuan.

“sejak covid ini, hampir kita tidak pernah melakukan kontrol terhadap pelaksanaan peraturan Bupati terkait dengan pohon pengantin ini, mudah-mudahan Insya Allah dengan dilounchingnya gerakan  Ijo Nol Dedoro sebagai bagian dari Beriuk to digital, nanti kita akan atensi lagi.” Ungkapnya.

Nol Dedoro (Ketiadaan Sampah) ini adalah gerakan bersama oleh Pemerintah Daerah bersama masyarakat Bagaimana supaya di Lombok Barat ini tidak ada sampah yang berserakan.

yang ketiga adalah Kejar (Rekening Pelajar) adalah tabungan siswa siswi berbasis sampah, kegiatan Rekening Pelajar sekarang yang ada sekitar 39 sekolah dengan jumlah siswa siswi 19046 orang. “Insya Allah semua sekolah yang ada di Lombok Barat nanti kita beranjak ke sekolah lain karena di Lombok Barat SD, SMP, SMA, SMK itu jumlahnya sekitar 400 dan Insya Allah nanti kita juga Pemerintah Daerah siap memfasilitasi MOU dengan Kemenag untuk menjangkau pondok pesantren pondok pesantren yang ada di Kabupaten Lombok Barat ini.” Terangnya.

Lebih lanjut Fauzan menjelaskan sampah di Lombok Barat ini  kurang lebih sekitar 800 ton per hari  yang bisa tertangani  baru sekitar 200 Ton jadi seperempat nya yang tertangani sisanya belum bisa tertangani “Dengan adanya kegiatan ini kalau efektif dan kalau kita kawal dengan betul, dengan benar benar saya yakin bisa mencapai 50% dan saya sudah Panggil Kepala Desa untuk melakukan program yang sama dengan apa yang kita lakukan terhadap para siswa dan siswi kita.” Jelasnya.

Tahun ini Lombok Barat membangun dua tempat pengolahan sampah bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, pertama di Batulayar dengan kapasitas sekitar 10 ton sampah per hari dan kedua di Kecamatan Lingsar dengan kapasitas 4 ton lebih kecil.

“Mudah-mudahan sekali lagi dengan gerakan kita dengan program-program yang dilakukan oleh pemerintah pusat oleh pemerintah provinsi dan tentunya oleh kita di Lombok Barat ini penanganan sampah bisa cepat kita tuntaskan.” Ungkapnya.

Menurut Bupati persoalan yang paling inti dari sampah ini sebenarnya ada di masyarakat karena itu dibutuhkan usaha lebih keras lagi, bagaimana membudayakan supaya sejak awal sejak di rumah tangga ada pemisahan sampah organik dan non organik.

“Saya juga sudah minta kepada Kadis PDK untuk memotivasi anak-anak kita yang menabung dengan sampah ini  Insya Allah nanti Pemerintah Daerah akan menyiapkan hadiah untuk siswa siswi terbanyak SD, SMP, SMA, SMK termasuk untuk sekolahnya kita akan siapkan semacam  stimulus supaya mereka berlomba-lomba menjadi yang terbaik, mudah-mudahan mereka lebih semangat untuk membantu kita dan yang paling penting juga adalah supaya dari sejak kecil mereka sudah dibudayakan peduli terhadap persoalan sampah ini.” Ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Bupati berterima Kasih kepada bank BNI dan OJK yang menjalin Kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat dalam bentuk MOU Smart City.

“ Insya Allah di Agustus ini ada 2 pasar yang sudah digitalisasi,  target kami untuk program digitalisasi ini di akhir tahun semua pasar di Lombok Barat sudah pakai digital proses pembayaran hal-hal yang terkait dengan kewajiban para pedagang ini kami banyak sekali dibantu oleh BNI dan OJK.” Ungkapnya.

Di tempat yang sama Wakil Gubernur NTB  Hj. Siti Rohmi Djalilah mengapresiasi Program IJO NOL DEDORO dan Rekening Pelajar (Kejar) melalui Bank Sampah karena apa yang diinisiasi oleh bapak Bupati Lombok Barat ini sangat sangat sejalan dengan apa yang diperjuangkan di provinsi Nusa Tenggara Barat, beberapa program unggulan yang diinisiasi di provinsi Nusa Tenggara Barat adalah zero waste atau NTB bersih.

Menurut Wagub keberhasilan pengelolaan sampah itu menjadi satu hal yang sangat penting, agar sampah tidak menjadi musibah tapi justru sampah adalah sumber daya,

“Bagaimana masyarakat merasa bahwa sampah itu menghasilkan sesuatu. salah satunya seperti program yang diluncurkan saat ini dengan sampah dia bisa dapat duit kerjasama dengan Bank, dengan sampah dia bisa dapat emas kerja sama dengan Pegadaian  maka dari itu yang kita lakukan perbanyak bank sampah, bagaimana agar bank sampah tumbuh,  bagaimana cara bank sampah ini bisa berbasis Desa, Sampai dengan saat ini di NTB ada 458 dan 74 di antaranya ada di Lombok Barat Lombok Barat.” Ungkapnya. (Diskorminfotik/zul/ria/ferry/YL)

SEKDA LOBAR: “HARUS ADA STRATEGI UNTUK MENINGKATKAN IPM SEKTOR PENDIDIKAN”.

Batulayar, Diskominfotik – Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Kabupaten Lombok Barat baru mencapai 6,41 tahun artinya penduduk di atas usia 25        tahun baru mengenyam pendidikan setingkat semester I SMP kelas VII. Bila dilihat dari perkembangan capaian angka RLS Kabupaten Lombok Barat, pertumbuhan            kenaikan RLS relatif lambat.

Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengintensifkan pelaksanaan pendidikan  kesetaraan khususnya bagi usia dewasa agar Rata-rata Lama Sekolah (RLS) bisa naik secara signifikan.

Untuk dapat menyusun formulasi rencana tindak lanjut yang tepat dalam percepatan peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah di Kabupaten Lombok Barat, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan FGD Percepatan Peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah dalam Upaya Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sektor Pendidikan Kabupaten Lombok Barat Tahun 2021, di Hotel Puri Saron Senggigi Kamis 19/08/21.

Kegiatan ini bertujuan Untuk Menyamakan pemahaman tentang RLS sebagai salah satu komponen perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada Sektor Pendidikan dan menganalisis permasalahan dalam pelaksanaan program kegiatan peningkatan RLS.

Sebagai narasumber dalam kegiatan ini Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kepala Bappeda, Kepala BPS Kab. Lombok Barat, Kepala Dinas Dukcapil dan Sekretaris Dinas Dikbud Kab. Lombok Barat sementara pesertanya terdiri dari Unsur Bappeda Kab. Lobar, Unsur Dinas Dikbud Kab. Lobar, Unsur Kemenag Kab. Lobar, Kepala BPMD Kab. Lobar, Unsur Dinas Dikcapil Kab. Lobar, MKKS SMP, K3S SD, Korwas, Koordinator Penilik dan Perwakilan PKBM Kabupaten Lombok Barat.

Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Barat H. Baihaqi dalam sambutannya saat membuka acara tersebut mengatakan Guna pencapaian visi misi pemerintah daerah yang tertuang dalam RPJMD diperlukan pemahaman yang baik terkait indikator utama dan kunci sehingga terdapat kesesuaian program.

“Indikator utama dalam RPJMD Harus di jabarkan oleh kepala OPD dalam menyusun program, dengan demikian maka Program yang tidak cascading dengan RPJMD tidak dimasukkan dalam kegiatan OPD tersebut.” Katanya.

Lebih lanjut Baihaqi mengatakan Dikbud merupakan OPD yang memiliki tugas cukup berat terkait peningkatan IPM karena dua indikator IPM ada di Dinas Pendidikan yaitu angka rata-rata lama sekolah dan angka harapan lama sekolah.

Percepatan peningkatan RLS rata-rata lama sekolah perlu dibuatkan strategi. Strategi artinya ada perencanaan dan tujuan. Perencanaan tentu melibatkan data, program, indikator capaian dan penganggaran tentunya. Perencanaan dalam bentuk sederhana dibuatkan roadmap atau desain kegiatan, sehingga tujuan dapat terukur ketercapaiannya.

“Sekali lagi saya tekankan Bahwa data terkait RLS Harus data real time, sehingga BPS mengolah data yang benar, Kepala Dinas harus cek data yang disampaikan ke BPS sehingga hasil olahan datanya tidak keliru.” Ungkapnya. (Diskominfotik/zul)

24 KEPALA DESA TERPILIH HASIL PILKADES SERENTAK LOMBOK BARAT TAHUN 2021 DILANTIK

Gerung, Diskominfotik – Sebanyak 24 Kepala Desa terpilih pada pemilihan Kepala Desa serentak bulan Juli lalu dilantik dan diambil sumpahnya oleh Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid di Aula Kantor Bupati Lombok Barat Kamis 19/08/21.

Acara Pelantikan ini dihadiri oleh para Asisten, Anggota Forkompinda, Kepala Organisasi Perangkat daerah, Para Camat, Tokoh Masyarakat dan Kepala Desa berserta Ketua Tim Penggerak PKK Desa.

Kegiatan yang diawali dengan Mengucapkan Sumpah Jabatan sebagai Kepala Desa masa jabatan  2021-2027 dan Penyematan tanda Jabatan kepada masing-masing Kepala Desa terpilih.

Bupati Lombok Barat H Fauzan Khalid  dalam sambutannya mengatakan bahwa Pemilihan Kepala Desa serentak yang semula dilaksanakan pada akhir 2020 diundur akibat pandemi covid-19, ke tanggal 12 Juli 2021 dengan tetap berpatokan pada protokol kesehatan.

“Dengan dilaksanakan pelantikan ini menjadi awal  Kepala Desa yang baru saja dilantik memberikan yang terbaik bagi desa masing-masing.” ujarnya.

Dalam kesempatan ini Bupati mengingatkan bahwa,  siapa pun ketika menginginkan jabatan politik tidak ada yang memiliki cita-cita yang jelek,  karena pasti semua ingin memberikan yang terbaik yang perlu harus diingat biasanya dalam perjalanan menduduki jabatan keinginan cita-cita yang baik itu sering kali kemudian dikalahkan oleh egoisme masing-masing oleh karakter, arogan yang biasanya ada pada diri masing-masing sehingga kemudian sulit sekali mau mendengar, tapi hanya mau didengar saja.

“ini penting sekali karena ini sifat dasar manusia Saya yakin sekali Bapak Ibu sekalian ketika egoisme masing-masing kita dalam menduduki suatu jabatan kalau kita bisa meminimalisir apalagi bisa menghilangkannya, Saya yakin sekali apa yang menjadi cita-cita Bapak-bapak sekalian akan bisa tercapai apa pun tantangannya, apa pun masalah yang dihadapi karena biasanya, yang membuat kita sulit menyelesaikan masalah itu kalau kita punya kepentingan dalam masalah.” pungkasnya.

Bupati berpesan agar para Kepala Desa bekerja sesuai dengan aturan per undang-undangan karena bekerja di Pemerintahan itu bukan berdasarkan kemauan sendiri dan bahkan bukan semata-mata berdasarkan niat baik saja tetapi ada peraturan yang mengikat yaitu perundang-undangan.

“Biasanya Kepala Desa kalau sudah dilantik hal yang pertama dilakukan adalah mengganti para pegawai Desa, aparatur-aparatur desa, ingat bahwa kita bekerja di pemerintahan itu bukan berdasarkan kemampuan kita bahkan bukan semata-mata berdasarkan niat baik kita tetapi kita kerja di pemerintahan itu dasarnya adalah peraturan perundang-undangan yang pada dasarnya tidak boleh  melakukan proses penggantian sembarangan, kalau ada proses pemindahan aparatur desa harus melalui mekanisme  persetujuan camat, Kepala BPMPD,  karena kalau proses itu dilanggar pasti diajukan ke ombusman.” Tegasnya.

Bupati berharap Para Kepala Desa yang sudah dilantik bisa bekerja secara maksimal dan berkontribusi dalam menangani pandemi covid -19. (Diskominfotik/ria/dea).

PENJEMPUTAN PASIEN COVID-19 DARI RUMAH UNTUK DITEMPATKAN DIISOLASI TERPADU

Kediri, Dikominfotik – Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Fauzan Khalid di dampingi Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan bersama Tim Satgas COVID-19 lakukan penjemputan  pasien COVID-19 dari rumahnya ke tempat Isolasi Terpusat Kantor Camat Kediri di Dusun Gersik, Desa Gelogor, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lobar, Rabu (18/8/2021).

Penjemputan ini dilakukan untuk mengurangi klaster penyebaran COVID-19 di pihak keluarga

“ini contoh yang baik bagi siapapun yang terkonfirmasi positif COVID-19 tanpa gejala dan atas kesadarannya sendiri mau di isolasi mandiri ke tempat isolasi terpadu tujuannya adalah tujuan kemanusiaan supaya tidak menularkan ke orang lain dan mudah-mudahan masyarakat kita yang ada di Lombok Barat ini bisa di jadikan contoh,” Tuturnya.

Di tempat isolasi terpadu pemerintah menjamin kebutuhan sehari-hari pasien mulai dari makan, pengobatan dan fasilitas tempat tidur yang nyaman. Di tempat isolasi terpadu ini satgas covid dengan mudah memberikan perawatan dan mengontrol perkembangan pasien sehingga dapat mempercepat kesembuhan dan mengurangi resiko penularan kepada yang lain.

Sementara itu Dandim 1606/Mataram Kolonel Arm Gunawan mengatakan, “kami melaksanakan Tracing ini berdasarkan rilis yang di keluarkan pada malam hari Tanggal 16 Agustus 2021 dan paginya harinya Tanggal 17 Agustus kita bersama Tim gabungan Satgas COVID-19 tingkat kecamatan melaksanakan Tracing dan testing,” Ucapnya.

Yang bersangkutan sedang merawat mertuanya yang sedang dirawat di rumah sakit Provinsi setelah dilakukan tracking dan testing, Beliau Terkonfirmasi positif dari hasil testing nya yang reaktif, sementara keluarga yang lain negatif.

“Kita adakan pergeseran dari rumahnya  ke rumah isolasi terpadu yang sudah di siapkan oleh pemerintah daerah tempatnya sangat layak, karena tempat yang kita sediakan adalah rumah dinas camat Kediri dan sudah disiapkan sebaik mungkin untuk keluarga supaya nyaman dan fasilitas yang memadai sehingga dapat mempercepat proses penyembuhannya,” harapnya.

Dandim menambahkan tujuan ditempatkan di isolasi terpadu supaya mengurangi Claster keluarga di keluarganya sendiri.

“kalau dia tetap tinggal di rumahnya dikawatirkan interaksi kontak erat dengan anaknya, dan suaminya,  bahkan dengan keluarga sekitarnya akan menyebabkan penyebaran yang lebih luas lagi,” Tutup Dandim 1606/Mataram ini.  (Diskomifotik/YL)

1 4 5 6 7 8 53