Diskominfotik–Desa Giri Sasak merupakan Desa termuda di Kabupaten Lombok Barat, mampu meraih juara ke 2 dalam Lomba Kampung Sehat (LKS) tingkat Kabupaten dan selanjutnya ikut dalam Lomba Kampung Sehat tingkat Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Rombongan Tim Penilai yang komandoi oleh Joko Jumadi dari Fakultas Hukum Universitas Mataram ini disambut secara adat Sasak diiringi kesenian Gendang Beleq dan Peresean di Halaman Kantor Desa Giri Sasak Kecamatan Kuripan, Senin (26/10/2020).

Hadir dalam penyambutan tersebut, pejabat pemda Lombok Barat di antaranya, Kepala Dinas PMD Ir. Lalu. Edy Sadikin, Kepala Dinas Kominfo Ahad Legiarto, Kepala Dinas Tata Kota H. Lalu Winengan, Sekretaris Dinas PMD Herry Ramadan, Camat Kuripan, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Pemuda Desa Giri Sasak.

Kepala Desa Giri Sasak Hamdani mengatakan, Desa Giri Sasak telah melakukan berbagai upaya untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti LKS tingkat Provinsi, salah satunya dengan mengadakan lomba Kampung sehat tingkat Rukun Tetangga (RT).

“Alhamdulillah kemarin kami mendapat juara 2 lomba kampung sehat tingkat kabupaten dan saat ini kami sedang bersiap mengikuti lomba kampung sehat tingkat provinsi, salah satu strategi kami dengan mengadakan Lomba Kampung Sehat tingkat RT untuk menumbuhkan rasa kekeluargaan dan gotong royong di antaranya masyarakat itu sendiri,” Ungkapnya.

Hamdani juga mengungkapkan, bahwa tercapainya program yang dilakukan tidak terlepas dari antusias masyarakat sendiri, sehingga pemerintah desa merasa terbantu dan semakin bersemangat untuk mengikuti lomba kampung sehat tingkat Provinsi.

“Tentunya semua ini tidak terlepas dari dukungan dan antusias masyarakat sendiri. Dari golongan anak-anak, pemuda, sampai orang tua ikut bekerja sama untuk menyukseskan lomba kampung sehat ini, bahkan semua fasilitas yang digunakan untuk mempersiapkan lomba ini bersumber dari swadaya masyarakat sendiri,” ungkapnya.

Selain lomba tingkat RT, Kepala Desa Giri Sasak itu juga menyebutkan, salah satu yang menjadi program unggulan dari Desa Giri Sasak adalah kreativitas masyarakat dalam membuat serta menghias lingkungan sekitar.

“Salah satu program unggulan kami juga yaitu kreativitas masyarakat. Bisa dilihat dari bahan-bahan yang digunakan semua berasal dari bambu dan itu semua merupakan kerajinan tangan dari masyarakat sendiri,” jelasnya.

Salah satu warga Desa Giri Sasak Ayu, mengaku, dirinya dan masyarakat lain sangat antusias mengikuti lomba tingkat RT sebagai upaya Pemerintah Desa Giri Sasak dan masyarakat dalam memenangkan lomba kampung sehat tingkat provinsi. “ saya sangat antusias sekali mengikuti lomba ini, bahkan semua masyarakat juga dengan suka rela bekerja sama dan bergotong royong dalam menyukseskan lomba ini”, katanya.

Senada dengan itu, Kepala Dinas PMD Lobar menyebutkan, tujuan diadakannya lomba RT Sehat Tingkat Desa oleh Desa Giri Sasak tingkat RT adalah menciptakan kebersihan sehingga akan mencegah penularan Covid 19 dan tentunya tidak kalah penting juga keamanan masyarakat sendiri di masing-masing wilayahnya.

“Intinya diadakan lomba RT sehat tingkat Desa ini adalah menciptakan kebersihan lingkungan dan keamanan. Karena kita tahu sendiri di masa Covid 19 seperti sekarang ini tingkat perekonomian menjadi turun, sehingga rawan akan keamanan”, ujarnya.

Ia juga menambahkan, sampai saat ini Desa Giri Sasak tidak ada warga yang terdapat positif Covid – 19 ataupun terindikasikan tertular virus tersebut, Pemerintah Daerah turus mendukung dan mendorong secara optimal sehingga optimis Desa Giri Sasak ini bisa bersaing untuk memenangkan di Lomba Kampung Sehat Tingkat Provinsi NTB,

Sementara itu Ketua Tim Penilai Lomba Kampung Sehat Tingkat Provinsi Joko Jumadi mengatakan Desa Giri Sasak ini adalah Desa yang ke 20 yang saya kunjungi dan akan dinilai, hari ini penilaian yang sifatnya lebih kepada verifikasi dan Validasi terhadap yang sudah dipaparkan dan verifikasi terhadap temuan-temuan di lapangan.

Ia juga mengatakan bahwa Ini bukan sekedar lomba, karena kalau hanya berhenti pada lomba maka sampai hari ini selesai tetapi apa yang sudah terjadi pada kegiatan LKS bisa diteruskan, menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, itu  menjadi budaya yang melekat dimasyarakat karena hanya itu saja yang bisa dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.

Selain itu ketua tim penilai juga menyampaikan pesan Kapolda NTB bahwa “Lomba Kampung Sehat ini tidak selesai sampai di sini setelah Kampung Sehat ini selesai ada lagi lomba Kampanye Sehat waktunya sampai tanggal 5 Desember dan setelah 5 Desember nanti.

“Ada penilaian lanjutan Lomba Kampung Sehat akan dilakukan penilaian secara tertutup, mana desa-desa yang masih konsisten menerapkan protokol covid-19 sebagaimana indikator-indikator di dalam penilaian kampung sehat.” terangnya.

”Bagaimana kemudian perilaku hidup bersih dan sehat yang sudah terbentuk selama penilaian Lomba kampung sehat ini bisa terus dilanjutkan sampai menjadi perilaku hidup sehari-hari.” Tutupnya. (Diskominfotik/Angge/Juan)