Sebanyak 311 proyek fisik se Lombok Barat (Lobar) tahun anggaran 2011 diresmikan Bupati Zaini Arony hari ini (18/4). Proyek senilai Rp 135 M lebih itu antara lain bersumber dari dana APBD II Lobar, bagi hasil cukai tembakau, DAK dan PNPM.

“Proyek yang diresmikan ini adalah yang di atas Rp 100 juta saja. Sedangkan di bawah Rp 100 juta jumlahnya sangat banyak,” ujar Halawi Mustafa, Asisten II Pemkab Lobar.

Dijelaskan Halawy, proyek yang diresmikan ini tersebar di 10 kecamatan dengan jumlah bervariasi. Untuk Kecamatan Sekotong sebesar Rp 9,9 M lebih, Lembar Rp 13,2 M, Gerung Rp 25,9 M, Kuripan Rp 14,7  M, Kediri Rp 4,5 M, Narmada Rp 21,3 M, Lingsar Rp 21,3 M, Gunungsari Rp 15,5 M dan Batu Layar Rp 6,9 M.

“Ini termasuk proyek pembangunan asrama mahasiswa Lobar di Mataram, tepatnya di jalan Soromandi dekat lapangan lewata,” lanjut Halawy.

Dipaparkan lagi, untuk infrastruktur umum jumlah proyeknya mencapai 177 proyek dengan dana Rp 98,6 M. Sementara di bidang kesehatan sebanyak 21 proyek dengan dana Rp 6,2 M. Di sektor pendidikan jumlah proyek sebanyak 199  buah dengan dana Rp 15,6 M. Sedangkan di sektor ekonomi sebanyak 14 proyek dengan dana Rp 6,6 M.

Bupati Lobar H. Zaini Arony mengatakan, permasalahan besar kita saat ini adalah 3 hal yaitu ekonomi, pendidikan dan kesehatan. Ketiga hal ini merupakan tolok ukur maju mundurnya sebuah negeri.

“Kita tidak mungkin bisa bangun masyarakat cerdas, sehat dan ekonomi baik tanpa sarana pendidikan, ekonomi dan kesehatan” ujarnya.

Itu sebabnya sejak 3 tahun terakhir Lobar begitu intens membangun ketiga sektor tersebut agar bisa segera tercapai visi Lobar bangkit yang maju, mandiri dan bermartabat.

Dalam sektor pendidikan, sejumlah SMK telah dibangun Lobar seperti SMK Pertambangan, SMK Pariwisata, SMK Otomotif dan SMK Kelistrikan. Dibangunnya sarana pendidikan itu bertujuan mempersiapkan SDM yang memadai, agar nanti semua pekerjaan dikelola oleh tenaga yang benar-benar ahli.

Tidak hanya itu, di Lobar juga telah dibangun sanggat mutu. Kehadiran sanggar mutu ini dihajatkan untuk melatih angkatan kerja agar memiliki skill (keahlian). Dengan demikian nantinya tidak ada lagi tenaga kerja Lobar yang bekerja tanpa memiliki keahlian.

Dengan berbekal keahlian itu maka akan lebih mudah mendapatkan pekerjaan. Ini berarti angka pengangguran jadi berkurang. Dampaknya lagi, penghasilan akan meningkat yang pada akhirnya menurunkan angka kemiskinan di Lobar.

Lebih jauh dijelaskan, di hampir semua daerah, ada dua sektor yang berpotensi membawa kemajuan pada daerah tersebut yaitu pertambangan dan pariwisata. Ada daerah yang hanya memiliki pertambangan, tapi tidak punya obyek wisata. Ada pula yang punya obyek wisata tapi tak punya pertambangan. Sedangkan Lobar, punya keduanya, pertambangan dan pariwisata. Ini menunjukkan bahwa Lobar sangat kaya, karena ada pariwisata dan tambang. Tinggal mempersiapkan masyarakat yang cerdas dan sehar untuk memenej SDA tersebut. (Humas Lobar)