Jemput Calon Siswa Baru

Turun ke masyarakat atau yang populer disebut blusukan bukan hanya dilakukan para politisi. Para guru, kepala sekolah, pegawai SMPN 2 Batulayar Lombok Barat juga mulai turun blu­sukan belakangan ini. Aksi ini dilakukan untuk menjemput calon siswa baru.

Kepala SMPN Batulayar Sapril mengatakan, sekolah yang dipimpinnya masih kekurangan siswa. Warga masih menganggap sekolah ini berstatus swasta. Maklum saja, sekolah ini baru saja definitif menjadi sekolah negeri.

“Dulu sekolah ini SD-SMP Satu Atap. Pada 2012 ini sekolah berubah status menjadi SMP Negeri 2 Batulayar,” katanya pada Lombok Post, kemarin.

Dikatakan, tim yang dibentuk untuk blusukan ini mendapat tugas khusus sosialisasi ke masyarakat. Termasuk juga para komite sekolah berperan mengenalkan sekolah ini sudah berstatus negeri.

“Kami sudah melakukan koordinasi dengan komite sekolah dan guru untuk turun ke masyarakat menjelang PPDB,” ujar pria berkumis ini.

Ketika masih bercampur dengan SD, para orang tua memilih menyekolahkan anaknya ke SMP lain. Apalagi di Batu­layar banyak pondok pesantren (ponpes). Akhimya terjadi “perebutan” siswa antara SMPN 2 Batulayar dengan beberapa ponpes. “Kesannya sekolah ini swasta, akhirnya orang tua menyekolahkan ke tempat lain katanya.

Selain blusukan ke masyarakat, pihak sekolah juga meningkatkan kualitas pembelajaran. Jika kualitas bagus, dengan sendirinya para orang tua tertarik menyeko­lahkan anak mereka di SMPN 2 Batulayar.

Dituturkan, pada tahun 2012, ketika kali pertama menerima siswa baru, pendaftar hanya 40 Siswa. Tahun berikutnya meningkat menjadi 70 siswa. “Kami juga gelar beibagai lomba untuk tingkat SD. Harapannya mereka tertarik begitu tamat SD untuk melanjutkan ke sekolah ini” katanya.

Saat ini, kata Sapril, pihaknya sudah menyediakan beberapa fasilitas lengkap untuk memberikan pelayanan proses belajar mengajar kepada siswa. Ruang kelas di sekolah masih banyak kosong. Pihaknya menargetkan siswa lima rombongan belajar pada tahun ajaran baru mendatang.