Jika ditelisik lebih jauh, peringatan Hari Keluarga bagi Bangsa Indonesia sebenarnya bukan sekedar seremonial saja, namun diharapkan dapat menjadi  ajang berkumpul para keluarga dan lebih dari itu, dapat menjadi momentum bagi para keluarga Indonesia untuk tetap melaksanakan program Keluarga Berencana (KB) dengan dua anak lebih baik.

Hari keluarga secara nasional setiap tahun kita peringati merupakan upaya untuk mengingatkan kepada seluruh masyarakat Indonesia, betapa pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan dalam membangun bangsa dan negara yang kita cintai ini.  Harapan kita bahwa momentum ini dapat membuka nurani keluarga dan masyarakat Indonesia untuk lebih memberikan perhatian terhadap peran dan fungsi masing-masing anggota keluarga baik sebagai ayah, ibu ataupun sebagai anak dalam suasana komunikasi dan interaksi yang harmonis yang pada akhirnya akan memberikan ketahanan keluarga yang lebih baik. Untuk itu perlu diwujudkan budaya komunikasi yang lebih terbuka diantara anggota keluarga itu sendiri maupun dengan masyarakat di lingkungannya. Dengan keluarga kecil hal tersebut akan lebih mudah dilakukan sehingga cita-cita untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera bukan sebuah impian, namun dapat menjadi kenyataan.

Potret keluarga ideal yang dapat melaksanakan delapan fungsi Keluarga yaitu : Agama, Sosial Budaya, Cinta kasih, Perlindungan, Reproduksi, Sosialisasi dan pendidikan, Ekonomi serta fungsi pemelihraan Lingkungan.  Fungsi keluarga ini merupakan cermin kekuatan masyarakat, bangsa dan negara yang utuh dan bersatu.

Keluarga yang sejahtera menjadikan keluarga damai dalam kehidupan yang saling menghormati, saling menghargai baik sesama anggota keluarga itu sendiri maupun antara keluarga yang satu dengan yang lain, sehingga dapat melahirkan keluarga dan masyarakat yang berkepribadian dan bermoral tinggi dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial budaya bangsa Indonesia untuk bersama-sama membangun negara yang penuh kedamaian.

Keluarga menjadi wahana pertama dan utama akan menjadi sumber kekuatan dalam pembangunan SDM yang handal dan paripurna, dan tidak berkelbihan apabila kita berbicara bahwa semua persoalan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat semuanya dimulai dari keluarga.
Disisi lain kenyataan yang sering kita temukan adalah adanya berbagai permasalahan sosial saat ini, terutama kemiskinan, kerukunan dan keharmonisan antar warga masyarakat menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang serius yang dirasakan oleh keluarga-keluarga Indonesia. Kondisi seperti ini tidak lepas dari akar permasalahan kependudukan yang apabila tidak ditangani dengan serius dan dikelola dengan baik akan semakin menyulitkan kehidupan keluarga, masyarakat dan akhirnya akan mempengaruhi ketahanan bangsa Indonesia. Dengan demikian keluarga akan selalu menghidupkan, memelihara, memantapkan dan mengarahkan kekuatan tersebut sebagai  perisai dan senjata dalam menghadapi permasalahan yang terjadi.

Sejarah mencatat Peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) telah dilaksanakan sejak tahun 1994 sampai sekarang, tahun 2010 dirubah menjadi HARI KELUARGA. Penggantian istilah ini tidak merubah esensi dan makna serta arti Hari Keluarga untuk seluruh keluarga Indonesia. Adapun tempat penyelenggaraan HARGANAS dipilih berdasarkan usulan daerah dan secara berturut-turut dimulai dengan Peringatan HARGANAS I sampai HARI KELUARGA XVIII seperti gambar di atas.

Hari Keluarga tahun 2012  ini mengusung tema: “Dengan Semangat hari Keluarga, kita Bangkitkan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana”  dan Motto “Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera,  Keluarga Tangguh dan Mandiri”(Mursal)

sumber : http://www.ntbprov.go.id