Masyarakat NTB harus berhati-hati dan tidak cepat percaya terhadap adanya penipuan berkedok cek tunai. Seperti yang dialami salah seorang korban penipuan tersebut, Sadeli, asal Desa Sekotong, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) yang tinggal di Kota Mataram. Dia menemukan selembar cek tunai milik sebuah perusahaan senilai Rp 130 miliar. Cek tunai itu disertai identitas perusahaan dan nomer kontak yang dimasukkan ke dalam amplop putih terbuka.

” Saya menemukan amplop yang didalamnya ada cek tunai Rp 130 miliar milik sebuah perusahaan. Di dalamnya ada nomer kontak, lalu saya hubungi orang itu. Ketika saya kontak orang itu bersyukur ceknya ditemukan dan meminta agar saya menyimpannya dengan baik,” cerita Sadeli, kepada Reporter Global FM Lombok, di Mataram, Senin (4/2).

Sadeli menuturkan, pemilik cek tunai itu kemudian akan memberikan uang jasa kepadanya sebesar Rp 50 juta karena telah menemukan cek tersebut. Syaratnya, Sadeli harus memiliki nomer rekening bank dan saldo minimal Rp 3 juta. Saat itu, Sadeli memiliki saldo di Bank BRI kurang, sehingga ia diminta untuk mengupayakan agar saldonya cukup. Sadeli akhirnya meminjam uang di tetangga dan menyetornya di Bank BRI.

Setelah saldo cukup, Sadeli kemudian ditelepon untuk pergi ke ATM. Dia diminta untuk melakukan transaksi dengan kode-kode dan menggunakan bahasa inggris. Karena tidak mengerti, Sadeli dituntun melalui HP oleh pemilik cek tunai tersebut. Setelah transaksi dilakukan, pemilik cek tunai meminta agar kertas bukti disobek dengan alasan agar tidak diketahui orang. ” Pak nanti pihak Bank dan polisi tau kalau tiba-tiba bapak terima uang banyak dari saya, jadi struknya disobek,” perintahnya menirukan gaya pemilik cek.

Gelagat Sadeli yang aneh, membuat tukang parkir Bank BRI bertanya kepadanya. Sadeli lalu bercerita dan tukang parkir akhirnya memberi tahunya, jika ia sudah kena tipu. Tukang parkir bercerita sudah dua orang yang kena tipu dengan modus seperti itu. Tukang parkir kemudian mengeluarkan cek tunai yang hampir sama dengan milik Sadeli. Mendengar cerita tukang parkir, akhirnya Sadeli kembali ke mesin ATM. Setelah di cek, terbukti saldo Sadeli yang tadi Rp 3 juta menjadi Rp 100 ribu.

Melihat saldonya berkurang, Sadeli lemas dan tidak bisa berkata apa-apa. No HP pemilik cek tunai sudah tidak bisa dihubungi. Tapi, sejam setelah kejadian itu, Sadeli menerima SMS dari penipu tersebut. ” Terimakasih pak, semoga bapak diberikan rezeki yang banyak ” isi SMS tersebut. Sadeli bergegas telepon, tapi sayang nomernya tidak aktif. ” Saya cerita ini, agar masyarakat tidak tertipu seperti saya, mohon ini diinfokan ke masyarakat NTB,” pinta Sadeli.

Sumber :  www.globalfmlombok.com