Giri Menang, Senin 14 September 2019 – Dalam rangka karya bhakti terpadu, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) bersama Kodim 1606/Lobar akan melakukan restorasi sungai. Restorasi sungai dilakukan mulai dari Dusun Tanak Empat Timur, Dusun Tanak Embet Barat, Dusun Teloke Tengah, Dusun Teloke Lauk, Dusun Kekeran Desa Batulayar, Kec. Batulayar.
Hal itu disampaikan Dandim 1606/Lobar Kolonel Czi Efrijon Kroll dalam kegiatan sosialisasi restorasi sungai di Kantor Desa Batulayar, Senin (14/10).
“Kegiatan karya bhakti terpadu ini kita laksanakan dua kegiatan. Kegiatan fisik melaksanakan normalisasi sungai sepanjang satu kilometer, dan pembuatan tanggul sepanjang 65 meter dengan tinggi 4 meter,” katanya.
Efrijon Kroll menerangkan untuk kegiatan non fisik meliputi penyuluhan, baik itu penyuluhan mengenai narkoba, wawasan kebangsaan, penyuluhan pertanian, penyuluhan keluarga berencana dan penyuluhan tentang kebersihan lingkungan.
“Terkait Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Lombok Barat tidak dilaksanakan tahun ini, hanya kita laksanakan karya bhakti terpadu,” terangnya.
Efrijon Kroll berharap dengan dilaksanakan kegiatan restorasi sungai ini masyarakat yang berada di Daerah Aliran Sungai (DAS) nantinya dapat memelihara lingkungan lebih baik lagi, dan meningkatkan rasa memiliki.
“Sehingga apabila terjadi musim hujan tidak menjadi banjir dan mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Karena kita tahu bersama bahwa daerah ini tetap langganan banjir tiap tahun,” ungkapnya.
Selain sungai di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar, restorasi sungai juga dilakukan di Dusun Lemper yang berada di Desa Jagaraga, Kecamatan Kuripan. Dusun Lemper dipilih menjadi lokasi restorasi karena setiap tahunnya mengalami banjir, baik disebabkan hujan lebat atau air kiriman dari wilayah Lombok Tengah.
Di lokasi ini akan dibuatkan beronjong sepanjang 62 meter dan menambah kedalaman sungai. Selain itu, TNI juga mendorong pihak desa untuk membuat tempat pembuangan sampah sementara yang reprenstatif. Tujuanya agar masyarakat tidak membaung sampah di sungai lagi.
“Karya bhakti ini juga ditujukan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memelihara dan mejaga sungai dari prilaku hidup masyarakat yang kurang peduli terhadap keberlangsungan sungai. Selanjutnya pihak TNI akan mendorong warga Desa Jagaraga membentuk komunitas masyarakat peduli sungai, yang nantinya komunitas ini akan bertanggung jawab terhadap kebersihan sungai diwilayahnya,” jelas Kapten Infantri Anak Agung Rai Budiana saat ditemui di Kantor Desa Jagaraga.
Sementara itu, Bupati yang diwakili Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUTR) I Made Artadhana menjelaskan, kegiatan ini menjadi wujud dari sinergitas dan integrasi dalam melaksanakan program karya bhakti ini. Restorasi sungai ini akan tersinergi dan terintegrasi beberapa pintu tugas yaitu Dinas PUTR Lobar, Balai Wilayah Sungai (BWS), Kodim 1606/Lobar, serta keterlibatan seluruh masyarakat di bagian sekitar wilayah sungai itu. Pekerjaan akan berlangsung selama 21 hari.
“Ini merupakan kegiatan yang tersinergi dalam wadah karya bhakti dari TNI. Kegiatan hari ini dilaksanakan sosialisasi dan besok (Selasa, red) pagi kita mulai bekerja di lapangan. Kegiatan besoknya mulai dari pekerjaan fisik meliputi normalisasi sungai. Dinormalkan kembali alur sungai itu sepanjang kurang lebih satu kilometer, dan perkuatan tebing sungai di beberapa titik yang memang berpotensi longsor akan diperbaiki dan diperkuat dengan beronjong.
Dijelaskan Made, program restorasi sungai mulai muncul saat peringatan Hari Air Sedunia tanggal 23 Maret lalu. Bupati H. Fauzan Khalid saat itu menyampaikan restorasi sungai harus dimulai pada satu sungai di setiap kecamatan yang berdekatan dengan ibu kota kecamatan, maupun sungai yang berpotensi dan yang sebelumnya menimbulkan persoalan masalah banjir dan sebagainya.
“Dari itu setelah saya identifikasi dan memang semuanya penting. Tetapi melihat beberapa pertimbangan, dicoba dan diawali di Desa Batulayar Kecamatan Batulayar, dan Desa Jagaraga Kecamatan Kuripan,” terangnya.
Made berhadap kegiatan ini menjadi awal sehingga amanat yang disampaikan bupati sebelumnya dapat terus berlanjut, yakni satu sungai untuk satu setiap kecamatan.