Giri Menang – Para peternak sapi di NTB yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak sangat ternantu dari program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS). Salah satu kelompok yang berhasil memelihara dan mengembangkan sapi, dari pembibitan dan penggemukan, yakni Kelompok Tani Ternak di Desa Sentong Kecamatan Narmada Kecamatan Lombok Barat (Lobar). Di sana, ekonomi masyarakatnya mulai meningkat karena usaha sapi sistem kandang bersama berhasil dijalankan. Usaha mereka semakin maju saat hadirnya program NTB BSS.

” NTB BSS ini sangat memberikan manfaat kepada anggota kelompok kami yang dahulu ekonominya pas-pasan, bahkan rendah. Sekarang mereka telah bisa menyekolahkan anaknya hingga ke Perguruan tinggi, membeli sepeda motor, memperbaiki rumahnya dan lain sebagainya,” kata Ketua Kelompok Tani Ternak Patuh Angen, Ali Sahid, kepada Reporter Global FM Lombok, di Desa Sentong, Narmada, Lobar, Senin (26/11).

Ali menuturkan, kelompoknya menerima bantuan sebanyak 83 ekor sapi tahun 2005 lalu dan saat ini telah berkembang menjadi 185 ekor. Sapi tersebut ditempatkan pada kandang bersama seluas 24 are dengan 78 kandang. Sapi bantuan telah dikembalikan ke pemerintah karena kelompoknya harus mengembalikannya setelah 4 tahun berjalan. Di mana, sapi yang dikembalikan adalah anak sapi, bukan induknya. Tetapi anak sapi itu harus sama kondisi badannya seperti sapi bantuan yang diberikan.

Selama 4 tahun lanjut Ali, sapi bantuan itu memiliki 3 ekor anak karena setiap tahun sapi itu memiliki 1ekor anak. Anak sapi tersebut sudah bisa dijual setelah dipelihara 6 bulan. Pembagiannya, yakni 30 persen untuk kelompok dan 70 persen peternak. ” Kami dilatih bagaimana cara agar sapi dapat melahirkan 1 anak setiap program. Hal ini sesuai dengan progra NTB BSS, yakni 3S, satu induk, satu anak, satu tahun,” terangnya.

Dalam mengembangkan usaha pembibitan sapi diperlukan kerjasama dengan peternak lain. Seperti, peternak yang memiliki sapi betina mendatangi peternak yang memiliki sapi jantan unggul untuk dikawinkan dan membayar Rp 15 ribu. Karena masa birahi sapi sangat terbatas. ” Jadi sapi jantan unggul ini ada calonya yang dibayar Rp 15 ribu setiap ada peternak yang ingin mengawinkan sapi betinanya. Jika tidak dikawinkan saat birahi sapi tinggi, maka sapi itu selama satu tahun tidak akan mengandung dan melahirkan,” terangnya. (ozi)

Sumber : http://www.globalfmlombok.com/content/kelompok-tani-ternak-terbantu-dari-program-ntb-bss