Acara khataman 30 juz Al-Qur’an ini dimulai pukul 05.00 pagi diawali dengan sholat subuh berjamaah dan doa bersama yang dipimpin oleh TGH. Muhammad Taisir. Lc. MA.
Pelaksanaan khataman Al-Qur’an ini dilaksanakan selama 1 hari penuh yaitu pada hari minggu tanggal 15 Agustus 2021 sampai dengan jam 20.00 wita.
Sekretatis Daerah (Sekda) Lobar Dr. H. Baehaqi dalam laporannya mengatakan, tema dalam kegiatan ini yaitu melalui Hataman Al-Qur’an kita tingkatkan iman dan imunitas diri dari Covid-19.
Tujuan terselenggaranya acara ini adalah untuk menumbuh kembangkan pemahaman dan pengamalan isi kandungan Al-Qur’an, menyelimuti atmosfer udara Kabupaten Lombok Barat dengan rahmat Allah dan berkah Al-Qur’an.
Peserta khataman Al-Qur’an ini diikuti oleh 30 orang Hufaz yang berasal dari Pondok Pesantren, Rumah Tahfiz dan Taman Pendidikan Al-Qur’an yang ada di Lombok Barat dengan dampingi oleh 1 orang pendamping.
“Mudah-mudahan dua hal yang dirasakan dan yang diperingati yaitu hijriah yang dilaksanakan oleh umat Islam dan peristiwa kemerdekaan oleh seluruh rakyat Indonesia ini menjadi momentum juga bagi kita semua untuk bersama-sama terus merawat negara kita, menjaga kebhinekaan ini dan kemudian berlomba lomba untuk bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara,”ungkapnya.
Selanjutnya ia mengatakan, secara kebetulan peringatan tahun baru islam dan peringatan Hari Kemerdekaan yang ke 76 ini dalam suasana bangsa kita masih diliputi oleh keadaan pandemi Covid-19,
“akibat dari masih adanya Covid-19 ini kita semua rasakan, kehidupan sosial berubah, silaturrahmi kita jadi jauh semakin berkurang, ekonomi masyarakat dan ekonomi pemerintah juga jauh berkurang dan menyebabkan adanya penyesuaian dalam berbagai kegiatan masyarakat, termasuk aktivitas keagamaan.” Terangnya.
Penyesuaian tersebut merupakan bentuk ikhtiar untuk perubahan yang lebih baik dan contoh hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW.
“Itu adalah ikhtiar kebaikan, itu salah satu contoh dari hijrah yang diamanahkan oleh Nabi Muhammad SAW. titik balik dengan penuh pesimisme berubah menjadi optimisme, dari posisi keadaan dalam ketertindasan berubah menjadi pelopor dari perdamaian, pelopor dari toleransi bahkan menjadi orang yang paling depan mendamaikan masyarakat dan ini inisiasi Rasulullah SAW,” tutur Bupati.
Bupati berharap dengan peringatan kedua momen hari besar ini yaitu peringatan 1 Muharram 1443 Hijriah dan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 76 dengan cara seperti ini, mudah mudahan bisa membangkitkan optimisme, bisa lebih meningkatkan mendorong untuk terus berkolaborasi bergotong royong bersama -sama.