Gerung – Diskominfotik; Kopi Robusta merupakan keturunan beberapa spesies kopi, terutama Coffea Canephora. Jenis kopi ini tumbuh baik di ketinggian 450-850 mdpl, temperatur 21-24° C, dan kini kopi jenis tersebut bisa anda temukan di Perbatasan Dua Kabupaten di Nusa Tenggara Barat (NTB) , yakni perbatasan Kabupaten Lombok Barat (Lobar) dan Lombok Utara (KLU).

Lalu Thoriq seorang distributor biji kopi sekaligus sebagai petani kopi yang sudah terdaftar sebagai Eksportir Terdaftar Kopi (ETK) dengan Nomor : 02.ETK-02.19.0234, merupakan masyarakat Lombok Barat satu-satunya yang telah menyuplai permintaan kopi Rosbusta ke Asia dan Eropa.

“Jenis kopi yang memang memiliki cukup banyak peminat tersebut sudah sukses di Ekspor ke beberapa Negara di belahan dunia, salah satunya adalah Negara Korea,” kata Thoriq saat ditemui di kediamannya Jl. Menggaris II Blok AI No.20, BTN Pemda Lobar, Lingkungan Perumda Selatan, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Jumat (9/10/2020).

Dia menjelaskan, jenis Kopi ini ditanam di area perkebunan  seluas 1.000 hektare dan memiliki kapasitas produksi mencapai 600 ton,  dipanen sekali dalam satu tahun  dengan hasil panen bisa dibandingkan 1,2 ton per bulannya.

Dikatakan pula sama Toriq penanaman kopi ini mulai aktif tahun 2018 sampai dengan sekarang, dan tahun depan berencana bisa menanam jenis Kopi Arabika, serta mendapat Kontrak dari pihak terkait. Untuk tahun ini saja, kapasitas atau hasil panen kopi di Perbatasan Lobar itu mencapai 5 ton yang kemudian dibagi ke beberapa daerah, mulai dari Lombok, Surabaya dan ekspor ke mancanegara, dan untuk tahun ini akan di Ekspor menuju ke Kanada.

Pada kesempatan yang sama, Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Lobar Lalu B. Marjan menyampaikan harapan untuk ke depannya agar bisa mencapai target sesuai dengan yang diharapkan, untuk itu Kadin berpesan untuk lebih memperhatikan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam hal ini petani kopi.

Kemudian lanjut dia, perlu ditingkatkan Konsultasi serta koordinasi antara Usaha Kecil Menengah (UKM) dengan pemerintah, karena kedua Elemen ini berperan sebagai mediasi dan bahkan advokasi. Sebab elemen tersebut memang saling bersinergi untuk kelangsungan perkembangan UKM, khususnya di bidang Kopi.

Selain itu di tempat terpisah Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lalu Agha Farabi juga berharap kepada pemerintah agar mengedepankan sumber Daya Alam (SDA) atau produk lokal yang ada di Lobar, sebab sesuai dengan implementasi tentang Peraturan Bupati Nomor 21 Tahun 2017 tentang Pemberdayaan Ekonomi Lokal yang ada di Lobar, mulai dari mesin peralatan untuk kopi sampai dengan bahan pokok Kopi sudah banyak Industri Kecil Menengah (IKM) yang mampu membuat mesin pengolahan kopi di Lombok Barat khususnya.

Ditambahkan, bukan hanya mesin pengolah kopi saja yang bisa dibeli di Lobar namun mesin mesin pengolahan lainnya seperti cool box untuk nelayan, penggilingan padi, dan lain sebagainya.

“Nantinya kita harapkan kerja sama dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berada di Lobar untuk kita manfaatkan dalam pembuatan teknologi tepat guna yang tidak kalah dengan sekolah di luar Lobar. Kita ketahui bersama seperti SMK 2 Kuripan, SMK 2 Gerung, SMK 1 Lingsar memiliki SDM yang mampu menghasilkan alat-alat industri tersebut,” tutup dia. Diskominfotik/Windi/Juan/Yani