GIRI MENANG-Perhatian serius Bupati Lombok Barat (Lobar) H Zaini Arony terhadap penyediaan infrastruktur mendapat apresiasi dari Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal H Helmy Faisal Zaini. Pasalnya, upaya itu telah mampu memancing para investor untuk masuk ke daerahnya.

“ Perlu diberikan apresiasi kepada Bupati Lobar yang telah berhasil membuat tata ruang pengembangan dan strategi untuk memancing para investor, katanya di Sekotong, kemarin.

Menteri dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berada di Lombok, dalam rangka meresmikan dermaga jetty, masing-masing di Senggigi, Kecamatan Batulayar, Tawun dan Gili Gede, Kecamatan Sekotong. Ketiga dermaga itu berada di wilayah Kabupaten Lo­bar dan dibangun dari dana Kementerian PDT tahun anggaran 2013 sebesarRp 35,16 miliar.

Helmy mengatakan, tiga dermaga jetty ini memiliki karakter dan fungsi berbeda-beda. Tapi memiliki satu tujuan, yakni mensejahterakan masyarakat dan daerah. Misalnya di dermaga Gili Gede adalah dermaga antar penumpang untuk penumpang dari satu daerah ke daerah lain. Kemudian di Tawun, memiliki dua fungsi konekting antar pulau dan pengembangan wisata.

Sementara dermaga jetty di Senggigi, difokuskan sebagai dermaga yang memberikan kemudahan bagi para investor yang ingin mengembangkan daerah Lobar. Terutama dari sisi pengembangan pariwisata.

Menurut Menteri PDT, kerja keras yang sudah dilakukan bupati bisa merangsang para in­vestor untuk melirik daerah ini sebagai tujuan investasi. Pasalnya, mereka tidak lagi harus terbebani dengan keterbatasan infrastruktur. “Kalau selurah beban pembiayaan diserahkan kepada inevstror pasti dia angkat tangan dan berpikir bahwa daerah tidak bertanggungawab. Mereka pasti akan lari ke daerah lain yang menyediakan infrastruktur,” ujarnya.

Ia juga menyambut baik kebijakan bupati yang fokus kepada pembangunan dermaga.

Pasalnya, infrastruktur tersebut menjadi pintu gerbang antara Lombok dengan Bali.

Selama ini daerah yang paling terkenal dengan pariwisatanya adalah Bali. Untuk itu provinsi sekitarnya harus pandai mengambil peluang sehingga tidak terjadi “Bali main stream”.

Pulau Lombok adalah daerah luar biasa. Untuk itu, Helmy mengajak masyarakat di daerah itu untuk pandai menangkap peluang dengan membuka akses. “Saya yakin dermaga ini adalah suatu percepatan yang paling mudah untuk membangun kesejahteraan melalui sektor pariwisata,” urainya.

Helmy juga menegaskan, pihaknya akan terus berupaya membantu Kabupaten Lobar dari sisi penyediaan infrastruktur. Dengan demikian, tidak lagi masuk kategori daerah tertinggal. Upaya ini juga akan dibahas dalam bilateral meeting bersama dengan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Kementerian Keuangan.

Melalui pertemuan itu akan dikaji beberapa indikator yang bisa diretas sehingga bisa masuk dalam salah satu dari 70 daerah yang dientaskan dari ketertinggalan.

‘’Nanti 70 kabupaten itu akan dibacakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus,” terangnya.

Mengenai bantuan untuk Kabupaten Lobar pada 2014, sambungnya, pelaksanaannya disepakati setelah pemilu. Bantuan itu tidak semua ke pembangunan dermaga. Tapi tergantung apa yang menjadi kebutuhan daerah.

“Tahun ini ada sekitar Rp 80 hingga Rp 100 miliar untuk NTB. Termasuk di dalamnya Kabupaten Lobar. Kebanyakan untuk infra­struktur dasar,” tandas Helmy.

Lombok Post, Selasa 25 Maret 2014