Giri Menang – Pada sambutannya saat meresmikan 3 dermaga/jetty di Lombok Barat (Lobar) yaitu Dermaga Senggigi, Dermaga Tawun dan Dermaga Gili Gede yang bertempat di Tawun Sekotong Senin (24/3), Menteri Pembangunan Daerah Teringgal (PDT), DR. Ir. H. A. Helmi Faishal Zaini berulangkali memuji Bupati Lobar, DR. H. Zaini Arony terhadap kebijakan-kebijakan pariwisata yang diambilnya.

“Yang saya hormati sahabat, sekaligus juga, ini adalah guru saya, Pak Bupati Lombok Barat, Bapak Zaini Arony. Aran tiang niki (nama saya ini), kan ada Zaini-nya juga, Faishal Zaini ayah saya,” kata menteri termuda ini memuji bupati.

Demikian juga pada bagian lain sambutannya, menteri memuji dan mengapresiasi Bupati Zaini yang telah berhasil menarik para investor untuk mau berinvestasi di Lobar terutama dalam bidang pariwisata.

“Perlu diberikan apresiasi, tepuk tangan untuk Pak Bupati (Zaini Arony) yang telah berhasil membuat tata ruang pengembangan wisata sehingga memancing para investor datang selain juga untuk mempermudah connectivity antara satu daerah dengan daerah lain,” kata Menteri Helmi kembali memuji bupati.

Tidak hanya itu, saat sebelumnya bupati menyampaikan peningkatan kunjungan wisatawan tahun 2013 yang melebihi target yaitu 280.000 orang menjadi 325.000 orang, kembali menteri yang juga kyai ini memuji bupati yang sekaligus Ketua DPD Partai Golkar NTB.

“Saya apresiasi seluruh langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah daerah (di bawah pemimpin Bupati Zaini Arony) di dalam memajukan Lombok Barat. Akan saya kabarkan kepada kawan-kawan Menteri di Jakarta, datanglah ke Lombok Barat,” ujar Menteri Helmi bangga.

Provinsi GURILAPS, Bocoran Tanah Surgawi

Sambutan Menteri PDT kali ini tidak dapat menyembunyikan kebanggaan dan kekagumannya kepada Bupati Zaini selaku bupati dan juga alam Lombok Barat khususnya dan NTB umumnya yang sangat indah.

“Saya memandang bahwa, saya ketika dilantik oleh Pak Presiden SBY menjadi Menteri PDT, 20 Oktober 2009, saya keliling dan salah satu daerah yang pertama kali saya kunjungi adalah NTB. Dan ketika itu saya langsung jatuh cinta dengan NTB. Saya sudah keliling, baik ketika safari Romadhon ke Bima, Dompu, Sumbawa, KSB, Lombok Timur, Lombok Tengah, Lombok Barat, KLU, saya melihat ini adalah daerah yang, menurut saya, memiliki potensi yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah lain,” kata Menteri Helmi memuji karena kebanggaannya. Bahkan menteri yang fasih berpidato ini menyebut NTB dengan istilah singkatan yang sangat unik.

“Saya menyebut daerah ini (NTB) sebagai daerah yang memiliki kekuatan dan potensi GURILAPS. Di sini punya Gunung, di sini punya Rimba, di sini punya Laut, Pantai dan Sungai. Jadi bocoran tanah surgawi itu sesungguhnya ada di NTB,” ujar Menteri Helmi kembali memuji NTB.

Oleh sebab itu, katanya, adalah rugi besar kalau daerah yang memiliki potensi yang luar biasa ini, kemudian dipandang sebelah mata, sehingga menimbulkan apa yang disebut sebagai indikator, Human Development Index (IPM) kita ini masih lima, termasuk renking lima terburuk secara nasional. Dan ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk mengubahnya.

Karena itu, dengan berbagai macam pembangunan ini, Menteri Helmi berharap agar NTB menjadi the best five IPM-nya. Sehingga, langkah-langkah yang diambil pun harus terukur dalam konteks upaya-upaya kita meningkatan kesejahteraan masyarakat terutama di Lobar.

Dikatakan Menteri dari PKB ini, bahwa negara kita ini merupakan negara kepulauan dengan 17.504 pulau dari Sabang hingga Merauke, dari Mianggas sampai Pulau Rote. Maka paradigma yang harus dikembangkan adalah kita harus memastikan ketersediaan infrastruktur, connectivity antar daerah.

“Jadi alangkah kelirunya, kalau konsep atau strategi pembangunan kita, dengan melihat secara geografis kita merupakan negara kepulauan, tetapi segi-segi infrastruktur diabaikan. Maka tentu kita akan menghadapi banyak kendala,” kata Helmi.

Menteri yang kerap ke NTB ini pun turut bersyukur dengan keberadaan 3 dermaga/jetty yang menurutnya memiliki karakter dan fungsi yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Dicontohkannya, Gili Gede, adalah dermaga antar penumpang untuk penduduk, penumpang dari satu daerah ke daerah lain. Sedangkan di Tawun memiliki dua fungsi yaitu connectivity antar pulau dan connectivity untuk pengembangan wisata. Sementara dermaga di Senggigi focus, karena merupakan daerah pengembangan wisata, maka dermaga tersebut ditujukan untuk memberikan kemudahan bagi para investor yang ingin mengembangkan daerah Lombok Barat.

Dikatakannya, kalau seluruh beban pembiayaan pengembangan wisata diserahkan kepada investor, pasti mereka angkat tangan. “Ini daerah tidak bertanggung jawab. Kami mau mengembangkan daerahnya tetapi pemerintah daerahnya tidak mau membantu kami baik sarana air bersih, jalan, dermaga, dst,” ujar menteri menirukan kesan investor terhadap daerah yang minim infrastruktur.

Bahkan, katanya, investor yang mendapati daerah yang seperti itu, langsung lari ke tempat lain yang pemerintah daerahnya memberikan kemudahan-kemudahan dengan menyediakan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan. Pada bagian inilah Helmi kembali memuji Bupati Zaini.

Helmi kemudian mengajak hadirin untuk bercermin keapad Malaysia. “Kalau kita berkaca kepada Malaysia, Malaysia penduduknya cuma 23 juta jiwa, tapi jumlah wisatawan yang datang sekitar 25 juta jiwa. Bandingkan dengan target tourism kita di Indonesia, kita punya penduduk 249 juta jiwa, tapi target kunjungan wisatawan baru 9 juta jiwa. Padahal, jangankan dengan Indonesia, membandingkannya dengan NTB saja, tidak ada apa-apanya Malaysia itu,” tegas Helmi.

Diprediksikannya, kalau bupati menyampaikan ada peningkatan kunjungan wisatawan jauh melebihi target, maka diharapkan angka ini akan terus berkembang, maka mudah-mudahan kalau 3 dermaga sudah berjalan dengan baik, maka sangat dimungkinkan jumlah wisatawan ke Lombok Barat mencapai angka jutaan. Maka dengan demikian lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat pasti akan terbuka secara lebar baik untuk memperkenalkan kerajinan, industri dsb bagi wisatawan.

Bupati Zaini Gembira Kunjungan Menteri

Bupati Zaini yang banyak dipuji Menteri Helmi menyampaikan kegembiraannya bersama masyarakat Lobar dengan kedatangan Menteri PDT yang menurutnya membawa berkah.

“Kami semua bergembira atas kehadiran Bapak Menteri. Kedatangan bapak membawa berkah untuk Kabupaten Lombok Barat,” ujar Zaini

Bayangkan, kata bupati, tiga dermaga. Satu yang terbagus di Senggigi dan dua di Sekotong. Kedua kecamatan (Sekotong dan Batulayar) adalah daerah tujuan wisata yang dibantu oleh Menteri PDT dengan dana puluhan Milyar rupiah.

“Bantuan Pak Menteri luar biasa, pasti kami tidak lupa dengan Pak Menteri, ini fakta, apa adanya, Pak Menteri banyak sekali membantu,” ujar mantan pejabat penting di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI ini.

Ditambahkan bupati, banyak wisatawan yang berkunjung ke Lombok lebih senang ke Bali lewat laut karena alasan lebih praktis. Di situlah nilai urgensi dan kebermanfaatan dari dermaga yang dibangunkan Menteri PDT di Senggigi. Sementara dermaga di Sekotong difokuskan untuk penyeberangan ke gili-gili yang ada di Sekotong.

“Mudahn-mudahan semua ini memberikan percepatan bagi perekonomian Lombok Barat,” kata Bupati Zaini.

Laporan Kadishubkominfo Lobar, H.Akhmad Saikhu, SE., MM dengan rinci menyebutkan, pembangunan 3 dermagaa/jetty sejak 2013 berasal dari dana APBN melalui KPDT, Depti V (Penanganan Wilayah Khusus) dengan nilai proyek Rp 35, 16 Milyar. Pertama dermaga Pantai Senggigi Batulayar, merupakan revitalisasi yang sudah ada yang sebelumnya dibangun menggunakan dana APBD Lobar. Dikatakan Saikhu, khusus di Senggigi dermaganya didesain khusus menyerupai cicak dengan lampu-lampu hias. Cukup khas dan mungkin satu-satunya di Indonesia.

“Pada awal lampu cumi dinyalakan, banyak ikan yang datang termasuk seekor ikan ubur-ubur sebesar meja,” kata Saikhu.

Dermaga Senggigi saat ini baru dipakai oleh 3 perusahaan yaitu Marina Srikandi dengan 3 kapal cepat, Super Scot dengan 2 kapal cepat dan Wahana. Selain itu, ada juga kapal-kapal tradisional sekitar 30 kapal dengan akses ke gili-gili dan Sekotong.

Kedua, Dermaga Tawun yang merupakan revitalisasi dermaga yang telah dibuat sebelumnya melalui dana APBD Lobar meskipun belum ada Pontan apung (HDPE). Dan yang ketiga dermaga di Gili Gede yang sudah lama dimanfaatkan masyarakat.

Sejumlah pejabat juga hadir dalam acara tersebut, di antaranya Deputi V (Pengembangan Daerah Khusus), Dr. H. Romli, Dandim, Kapolres, anggota DPRD, beberapa kepala SKPD, Camat Sekotong L.edy Sadikin, kepala desa, toga-toma dan ratusan masyarakat sekotong lainnya. (Muhammad Busyairi)