Per Hari Transaksi Capai Rp 50 juta
GIRIMENANG—Kekayaan alam laut Lombok Barat (Lobar) memang cukup melimpah. Selain ikan dengan berbagai jenis, kini yang tengah marak ditangkap para nelayan di sekitar perairan Sekotong adalah baby lobster. Potensi yang melimpah di kawasan ini bahkan sampai mengundang nelayan dari luar untuk ikut berburu baby lobster den¬gan peralatan yang lebih lengkap. ”Ada nelayan dari Lombok Tengah memang yang sempat datang dan menangkap baby lobster di sini. Tapi sudah kami minta mereka mencari di lokasi lain,” kata Rasyidin, ketua Kelompok Nelayan Sinar Harapan di Dusun Telaga Lupi, Kecamatan Sekotong. Pria paruh baya ini mengungkapkan jika ‘’demam” menangkap baby lobster terjadi sejak dua minggu terakhir. Potensi yang cukup besar serta nilai jualnya yang tinggi membuat mereka tergiur untuk menangkap. Namun karena peralatan yang dimiliki masih sederhana dengan cara konvensional, hasil tangkapan mer¬eka pun masih belum terlalu banyak. Untuk membentengi perairan sekitar dari masuknya nelayan luar, Rasyidin dan para nelayan lain telah membuat sebuah kesepakatan. Mereka tidak membolehkan nelayan luar berburu di sini. Baby lobster dijual ke tengkulak den¬gan hitungan per ekor. Rata-rata per ekor dilepas Rp 11.000. Biasanya dalam sehari Rasyidin mengantongi pendapatan sebesar Rp 200 ribu lebih.
‘’Tapi kami juga tetap menangkap ikan untuk menambah pendapatan,” sambungnya.Mewakili para nelayan yang lain, Ra¬syidin berharap pemerintah melalui dinas terkait bisa membaca potensi baby lobster yang dimiliki Lobar. Bentuk dukungan bisa berupa pemberian peralatan yang lebih lengkap dan canggih untuk meningkatkan hasil tangkapan mereka.
Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lobar H Ahmad Subandi mengakui jika melimpahnya baby lobster di wilayahnya sempat mengundang nelayan dari luar datang. Dapat dipastikan kelompok nelayan tersebut mendapat penghasilan cukup besar mengingat peralatan yang digunakan cukup lengkap.
‘ ’Karena nilai jualnya tinggi dan mulai marak ditangkap nelayan, dalam sehari peredaran uang di Sekotong untuk penjualan baby lobster bisa mencapai sekitar Rp 50 juta,” ujamya. Subandi juga mengakui jika nelayan sekitar masih terkendala prasarana. Saat ini para nelayan baru mendapat 5-20 ekor baby lobster dalam sehari. Diharapkan dengan adanya bantuan peralatan seperti lampu bawah laut mereka bisa mendapat 50 ekor per hari. (ida) Sumber: Harian Lombok Post (Senin, 25 Agustus 2014)