Rangkaian HUT ke-34

pdamGIRI MENANG- Kepedulian terhadap kelestarian sumber mata air kembali ditunjukkan PDAM Giri Menang. Setelah sebelumnya menggerakkan kelompok sekitar mata air melakukan penanaman secara massif, Jumat (6/6) lalu, jajaran PDAM melaksanakan penanaman 3000 pohon. Lokasinya sama seperti tahun lalu, di sekitar sumber mata air Sarasute, Lingsar.

Dalam arahan kepada jajarannya, Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Menang HL Ahmad Zaini mengatakan, tanggung jawab menjagakelestarian sumber mata air tidak hanya diemban perusahaan namun juga semua pihak terkait termasuk masyarakat. Diantara pohon yang ditanam dalam kegiatan ini adalah mahoni dan sengon.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian menyambut hari ulang tahun (HUT) PDAM ke 34. Tema HUT tahun ini adalah ‘Kami Cinta PDAM’,” kata Zaini.

Sebelumnya dalam memperingati hari jadinya, PDAM juga telah melaksanakan sejumlah kegiatan dan lomba. Salah satunya berupa bakti sosial ke masyarakat sekitar sumber mata air. Ada juga acara zikir bersama yang dijadwalkan digelar Sabtu (14/6) dan puncak HUT diperingati Senin (16/6) dengan melaksanakan apel diikuti seluruh karyawan.

“Dalam sesi berzikir nanti akan ada pengundian bagi pelanggan yang rajin membayar tagihan rekening air tepat waktu. Hadiah utama berupa sepeda motor akan diantar ke rumah pelanggan yang beruntung,” jelas Zaini.

Saat ini, lanjut dia, untuk menyuplai pelanggannya yang ada di Kota Mataram dan Lombok Barat, PDAM bergantung pada 11 mata air. Tiga diantaranya tergolong mata air besar, yakni Sesaot, Ranget dan Sarasute. Untuk menjaga keberlangsungan mata air, PDAM siap berada di jajaran paling depan untuk melakukan penanaman dan pelestarian.

Seiring makin bertambahnya jumlah penduduk dan banyaknya penggunaan lahan telah membuat makin berkurangnya sumber mata air. Kondisi ini pun tak dapat dihindarkan PDAM. Upaya yang bisa dilakukan mereka sekarang adalah dengan memperlambat gradasi dan hilangnya sumber mata air.

Dilanjutkan Zaini, dalam puncak perayaan ulang tahun PDAM nanti, pihaknya secara simbolis akan melakukan potong tumpeng dan akan diserahkan ke pegawai senior serta karyawan berpangkat terendah sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka. Bertambahnya usia pe­rusahaan juga akan diikuti dengan komitmen seluruh jajaran untuk mengatasi keluhan dan meningkatkan kualitas pelayanan ke pelanggan termasuk membesarkan PDAM sebagai perusa­haan daerah yang berdaya saing di era global.

Pria yang gemar berfilosofi itu juga tak menampik kendati telah lama beroperasi, PDAM pada kenyataannya tetap menemukan kendala. Terutama soal pendistribusian air ke pelanggan. Beberapa upaya pun dilakukan mereka untuk menambah debit pasokan air selain menjaga kelestarian sumber mata air juga melakukan pengeboran sumur di beberapa titik.

“Tapi tentu semua butuh waktu dan proses. Tidak bisa ketika kami lakukan pengeboran terus suplai air akan deras,” ujamya seraya menargetkan untuk menyelesaikan permasalahan suplai air ke pelanggan hingga 10 tahun ke depan.

Selain dihadapkan pada ketergantungan sumber- sumber mata air, PDAM juga dituntut untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Sumber daya manusia (SDM) juga harus dibenahi dengan adanya gerakan ‘ reformasi’. “Semua ini kami lakukan demi kejayaan PDAM di masa depan. Karena persaingan atau kompetisi saat ini membutuhkan SDM yang qualified,” tegasnya seraya menambahkan koordinasi dengan stake holder juga penting. (*) sumber Harian Lombok Post, Senin 9 Juni 2014