MATARAM-Mimpi NTB memiliki pelabuhan yang bisa menampung kapal pesiar akan terwujud pada 2017. Pelindo III yang mengelola Pelabuhan Lembar, kini tengah menyiapkan pelabuhan baru dengan dermaga sepanjang 1.000 meter dan mampu menampung kapal pesiar. Investasi pelabuhan ini mencapai Rp 600 miliar.
Hal itu mengemuka dalam pemantauan aktivitas arus bongkar muat barang kebutuhan pokok di Pelabuhan Lembar, oleh Wakil Gubernur H Muhammad Amin, kemarin.
Kepada Wagub, General Manajer Pelindo III Mujiono menyampaikan, pelabuhan baru itu akan dibangun di kawasan Gili Mas, di sebelah timur area Pelabuhan Lembar saat ini. Area tempat pelabuhan itu saat ini dimanfaatkan untuk kepentingan docking bagi kapal-kapal ferry yang memerlukan perawatan. “Kami menamakan pelabuhan ini dengan Terminal Gili Mas,” ungkap Mujiono.
Saat ini, kata dia, pihaknya sedang dalam proses menuntaskan dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). Termasuk juga pembebasan lahan. Dokumen AMDAL bahkan telah mendapat rekomendasi dari Bupati Lombok Barat. “Tinggal kami mendapat rekomendasi dari Pak Gubernur,” ujar Mujiono.
Pembangunan pelabuhan ini menjadi satu kesatuan dengan Rencana Induk Pelabuhan Lembar. Dengan dermaga sepanjang 1.000 meter, maka pelabuhan ini akan mampu menampung kapal pesiar yang berkunjung ke NTB. Sehingga tidak seperti saat ini, kapal pesiar itu membuang jangkar sejauh 1,5 mil dari Pelabuhan Lembar, dan penumpangnya diangkut skoci ke daratan.
Demikian juga dengan kapal-kapal kontainer. Bahkan, nanti dermaga baru ini akan mampu menampung kapal yang mengangkut hingga 4.000 boks kontainer. “Kalau kapal barang, dengan beroperasinya pelabuhan baru ini nanti, akan mampu menampung delapan kapal yang bongkar muat secara paralel sekaligus,” ujar Mujiono.
Pembangunan pelabuhan ini disebutkan akan memakan anggaran hingga Rp 600 miliar. Dan anggaran itu sepenuhnya akan berasal dari dana internal Pelindo III, bukan dana APBN.
Diakui Mujiono, sebelum dermaga baru ini mulai operasi, kapasitas Pelabuhan Lembar saat ini memang terbatas. Dengan panjang dermaga 163 meter, maka kapal yang mampu ditampung untuk bongkar muat secara paralel, paling banter sebanyak tiga unit.
Demikian juga dengan kedalaman kolam pelabuhan yang hanya 6,8 meter, menyebabkan kapal dengan bobot mati lebih dari 10 ribu ton, tak bisa berlabuh. Keterbatasan ini juga telah menyebabkan kapal dengan panjang lebih dari 110 meter, tak juga bisa merapat di pelabuhan.
H Muhammad Amin meminta agar Pelindo III segera mengajukan permohonan rekomendasi ke Gubernur, sehingga rekomendasi terhadap proses tahapan pembangunan pelabuhan baru ini bisa diberikan Pemprov NTB sesegera mungkin.
Wagub menegaskan, pengembangan Pelabuhan Lembar menjadi salah satu fokus pemerintah, sehingga tidak ada lagi keluhan soal keterlambatan arus barang dari dan menuju NTB melalui pelabuhan ini lantaran keterbatasan daya tampung kapal di pelabuhan. Termasuk juga kunjungan kapal pesiar yang masih tak bisa merapat di pelabuhan.
Khusus untuk bulan Ramadan ini, Wagub juga menginstruksikan agar otoritas Pelabuhan Lembar bisa memberikan prioritas , bongkar muat pada kapal-kapal yang mengangkut barang-barang kebutuhan pokok. Hal ini untuk memastikan suplai kebutuhan pokok selama Ramadan tetap terjamin.
“ Jangan sampai menunggu harga-harga naik semua, lantaran keterlambatan bongkar muat sehingga menyebabkan stok kebutuhan pokok menjadi limit,” katanya.

Sumber: Lombok Post, Jum’at 4 Juli 2014