MATARAM – Jumlah pengangguran di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) hingga Agustus 2013 menyentuh angka 11.850 orang atau sebesar 4,16 persen dari total angkatan kerja sebanyak 268.670 orang.

Humas Badan Pusat Statistik (BPS) NTB, Yhudistira, di kantornya kemarin, menyebutkan, persentase jumlah pengangguran di Lobar, di bawah rata-rata provinsi. “Lobar, Kabupaten Sumbawa, Dompu dan Bima serta Lombok Utara memiliki tingkat pengangguran di bawah rata-rata provinsi,” katanya.

Sementara kabupaten/kota yang memiliki tingkat pengangguran di atas rata-rata provinsi, yaitu Kabu­paten Lombok Tengah. Selain itu, Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa Barat, Kota Mataram dan Kota Bima.

Pada periode Agustus 2013, Kota Bima dan Kabupaten Sumbawa Barat memiliki tingkat pengangguran tertinggi, yaitu sebesar 9,21 persen dan 6,91 persen. Diikuti Lombok Timur dengan tingkat pengangguran sebesar 6,22 persen. Adapun kabupaten yang memiliki tingkat pengangguran terendah adalah Kabupaten Lombok Utara yakni sebesar 4,02 persen.

Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK), kabupaten yang memiliki TPAK tertinggi adalah Lombok Tengah sebesar 75,90 persen. Sedangkan TPAK terendah di Kota Mataram, yaitu sebesar 56,15 persen.

Sementara penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2013 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah. Jumlahnya sebanyak 1.110.204 orang (56,02 persen) dan SMP sebesar 294.998 orang (14,89 persen). Penduduk bekerja yang berpendidikan tinggi hanya sekitar 205.502 orang mencakup 53.194 orang (2,68 persen) berpendidikan diploma dan 152.308 orang (7,69 persen) berpendidi­kan universitas.

Perbaikan kualitas tenaga kerja ditunjukkan oleh kecenderungan menurunnya tenaga kerja berpendidi­kan rendah (SMP ke bawah). Selain itu, meningkatnya tenaga kerja yang berpendidikan tinggi (diploma dan universitas). Dalam setahun terakhir, penduduk bekerja dengan pendidikan rendah mengalami penurunan dari 1.429.344 orang (72,23 persen) pada Agustus 2012. Kemudian pada Agustus 2013, turun menjadi 1.405.202 orang (70,90 persen).

Sementara penduduk bekerja dengan pendidikan tinggi meningkat dari 189.506 orang (9,58 persen) pada Agustus 2012 menjadi 205.502 orang (10,37 persen) pada Agustus 2013.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 1 Maret 2014