Lembar, Diskominfotik. Desa Lembar selatan berhasil lolos ke 75 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia. Desa Lembar Selatan dengan berbagai destinasi wisata mempesona seperti hutan mangrove, sunset point, beach camp dan berbagai produk ekonomi kreatif ini mulai dikunjungi oleh Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama tim ADWI, Kamis, 18 Mei 2023. Hadir dalam kunjungan ini Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua, Tim ADWI, Asisten 1 Setda Lombok Barat Agus Gunawan, Pejabat Dinas Pariwisata Propinsi NTB, sejumlah Kepala OPD, Camat Lembar, Kepala Desa Lembar Selatan dan pelaku pariwisata dan Ekonomi kreatif.

Menurut Indra Ni Tua Direktur Tata Kelola Destinasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif kunjungan ini dalam rangka visitasi terhadap Desa Lembar Selatan yang masuk 75 besar pada ajang ADWI 2023. Ia mengatakan bahwa Desa Lembar Selatan ini memiliki destinasi pariwisata luar biasa dan merupakan destinasi wisata masa depan. Hal ini karena lembar selatan memiliki destinasi wisata hutan mangrove yang cukup luas hingga 70 Hektar. Hal ini menjadi penyelamat dan harapan bagi dunia dalam hal penghasil oksigen. Menurutnya Lembar Selatan sangat luar biasa dengan Hutan Mangrove ini. “Destinasi berupa hutan mangrove ini sangat luar biasa dan menjadi wisata masa depan bagi dunia. Karena Hutan mangrove ini sebagai bentuk komitmen kita dalam memelihara oksigen dunia” ujarnya.

Ia mengatakan tidak heran kalau Kepala Desa Lembar Selatan bisa berkunjung ke Jerman beberapa waktu lalu karena lembar selatan memiliki destinasi wisata tingkat dunia yang menjadi harapan masa depan dunia. Ia berharap agar hutan mangrove di desa lembar selatan ini dapat terus dikembangkan agar cadangan oksigen dunia semakin banyak dan dapat dirasakan oleh anak cucu kita kelak. Dalam kesempatan ini juga Indra menyampaikan bahwa ajang ADWI ini memiliki pengaruh yang sangat besar bagi akselerasi percepatan pembangunan di desa. Sebab kementerian saat ini memiliki komitmen untuk memberikan perhatian lebih maksimal kepada desa desa yang masuk dalam 75 besar ADWI. “Pengaruh ADWI ini sangat besar karena ADWI ini menjadi salah satu acuan bagi kementerian dalam memberikan dana akselerasi kepada desa. Dimana desa desa yang masuk ke 75 ADWI menjadi prioritas dalam alokasi dana bagi desa” ujarnya.

Sementara itu Asisten 1 Setda Lombok Barat Agus Gunawan mengatakan bahwa Lombok Barat sudah tiga kali berturut turut masuk dalam 75 besar ADWI. Hal ini menjadi salah satu bentuk komitmen Pemerintah Daerah dalam mengembangkan desa wisata di Lombok Barat. Ia berharap hal ini dapat menjadi pemicu untuk tumbuhnya dan berkembangnya desa wisata di Lombok Barat. Dalam kesempatan ini ia juga berharap Kementerian Pariwisata memberikan dukungan penuh bagi Kabupaten Lombok Barat dalam pengembangan desa wisata dan destinasi wisata Lombok Barat yang memiliki potensi sangat tinggi. “Tentu kami berharap desa wisata lembar selatan juara dan kami juga berharap dukungan penuh dari Kemenparekraf dalam pengembangan destinasi wisata di Lombok Barat yang merupakan wilayah penyangga KEK Mandalika” ujarnya.

Dalam kunjungan ini Direktur bersama rombongan disambut dengan pantun dari Kepala Desa Lembar Selatan dan Ketua BUMDes Lembar Selatan yang dibalas langsung oleh Direktur bersama rombongan. Dalam kegiatan ini Direktur dan rombongan juga dijamu dengan nasi dulang khas Desa Lembar selatan yang disajikan oleh para pemuda.

Setelahnya direktur Indra Ni Tua mengunjungi lapak lapak Ekonomi Kreatif khas desa Lembar Selatan. Dalam kesempatan ini juga dirjen membeli beberapa produk dari masing masing lapak. Dalam kunjungan ini juga General Manajer PLN juga menyampaikan komitmennya untuk mendukung pengembangan desa wisata lembar selatan berupa track joging, penanaman mangrove dan bantuan tiang lampu. Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan dirjen tata kelola destinasi Pariwisata dan Ekonomi kreatif sangat puas dengan destinasi wisata Lembar Selatan yang memiliki hutan mangrove sebanyak 70 hektar. (Diskominfotik/Rif/Angge/Indra)