Zaini Arony: Harta Benda Kita yang Sesungguhnya Adalah yang Kita Amalkan

Giri Menang:  Syeikh Abdul Qadir Jaelani adalah seorang ulama besar kelahiran Iran tahun 1077 M dan wafat di Baghdad Irak 1166 M. Meskipun telah lama meninggal dunia namun ajaran-ajarannya tetap hidup hingga sekarang. Di antara peninggalannya yang sangat dikenal salah satunya adalah Tarekat Al-Qodiriyah An-naksabandiah. Tarekat merupakan jalan menuju Allah melalui penyucian jiwa dengan ingat kepada Allah SWT (zikrullah).

Bupati Lombok Barat (Lobar), Dr. H. Zaini Arony  pada Rabu kemarin (9/5) menghadiri Haul Syeikh Abdul Qodir Jaelani yang dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus Yayasan Pondok Pesantren (Ponpes) Darussalam Babussalam Bermi Kec. Kuripan. Dalam sambutannya, bupati yang juga ditunjuk sebagai Ketua Dewan Kehormatan Ponpes Darussalam  menyampaikan peninggalan-peninggalan dalam bidang agama Syeikh Abdul Qadir Jaelani tidak pernah terlupakan.

“Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, maka manusia mati meninggalkan amal perbuatan,” ucap Zaini menyinggung jasa-jasa Syeikh. Oleh karena itu menurutnya, Haul tidak hanya berarti mengingat tapi yang terpenting adalah menjalankan apa yang diajarkan beliau.

“Implementasi dalam kehidupan sehari-hari itu yang terpenting,” ujar Zaini. Selain melalui pengamalan tarekat termasuk juga dengan mendukung dan menjalankan syiar Islam. Bupati menyebut pembangunan Ponpes, lembaga-lembaga sosial keagamaan dan tempat ibadah sebagai contoh riil dari amal yang merupakan wujud pengamalan ajaran syeikh.

“Harta benda sesungguhnya adalah yang kita amalkan,” ujar Zaini. Dengan kata lain meskipun harta berlimpah atau ilmu menggunung tapi bila tidak diamalkan untuk kemaslahatan masyarakat dan umat maka itu sia-sia saja.

Semangat, Bupati Zaini dengan penuh semangat berpidato di hadapan jamaatul muawanah di Ponpes Darussalam Bermi

 

Tampak hadir selaku tuan rumah dalam acara tersebut yaitu TGH. Muhammad Ridwanullah At-Tauhiidi. Juga TGH. Kamalsyah, Kadis Dikbud Lobar H. Faturrahim, tokoh agama, tokoh masyarakat serta ratusan Jamaah Muawanah lainnya.

Susunan kepengurusan Ponpes sebagaimana yang dibacakan  MC yaitu Dewan Pembina yang diketuai oleh TGH. M. Ridwanullah At-Tauhiidi, Dewan Kehormatan dengan Dr. Zaini Arony, M.Pd., sebagai ketua, Dewan Pengawas diketuai Muharsan, SP., Ketua Pengurus Harian Ust. Rahmat, S.Ag,, Sekjend Drs. Sudirman, MM serta pengurus-pengurus lainnya.

Dalam laporan panitia yang disampaikan Ust. Rahmat, S.Ag., menyebut keberadaan Ponpes Darussalam tidak diragukan lagi. Ponpes ini telah memiliki Madrasah Ibtidaiah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), Ma`had Aly, serta Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI). Sedang jamaatul muawanah disebutkannya jumlahnya ribuan orang. Ponpes Darussalam juga oleh alumninya telah dibuka di Malang, Kalimantan dan Sulawesi.

Selanjutnya adalah pengukuhan pengurus Ponpes Darussalam periode 2012-2017 oleh Bupati Zaini Arony mewakili mudirul `am (pimpinan tertinggi yayasan) dan selaku Bupati Lobar. Kepada pengurus yang baru dikukuhkan bupati menyatakan kedudukan sebagai pengurus merupakan mandat atau amanat yang dipercayakan yang tentunya untuk mencapai tujuan yayasan. Baik buruknya yayasan sebagian besar sangat tergantung dari pengurus yayasan.

Menurutnya para pengurus yang ada harus dukung mendukung. Tidak boleh ada pertengkaran yang akan menghalangi perkembangan yayasan. Dalam kesempatan itu bupati juga bercerita pernah ikut Haul bersama TGH. Ridwanullah yaitu dengan wirid dan zikir di masjid-masjid.

“Tapi saya hanya bisa ikut di 5 masjid,” ucap Zaini seraya memuji TGH. Ridwanullah yang meskipun tua tetapi tetap kuat keliling ke masjid-masjid bersama jamaatul muawanah. Bupati berharap keberadaan tarekat al-qodiriyah an-naksabandiyah bisa menjadi ajang untuk introspeksi dan kontemplasi (perenungan) diri.

Sebagai wujud partisipasi pemerintah, dalam acara itu bupati menyerahkan bantuan dana secara simbolik Rp 25 juta untuk Ponpes Darussalam yang bersumber dari Badan Amal Zakat Daerah (Bazda) Lobar. (Muhammad Busyairi/Romiadi Kurniawan)