Giri Menang, Rabu 2 Mei 2018 – “Bagi kita selaku pemangku kepentingan utama di bidang pendidikan, tanggal 2 Mei merupakan hari yang sangat penuh dengan makna, inspirasi, dan motivasi dalam memajukan peradaban nasional kita melalui pengembangan sumber daya manusia. Mari kita mendorong warga kita yang masih buta huruf di usia produktif untuk mengikuti pendidikan kesetaraan,” kata Pejabat Sementara (Pjs) Bupati Lombok Barat (Lobar) H. Lalu Saswadi saat menjadi Inspektur Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional 2018 yang mengusung tema “Menguatkan pendidikan, memajukan kebudayaan” di Lapangan Mereje Gerung, Rabu (2/5/2018).

Pemkab Lobar sendiri menempatkan pendidikan dasar sebagai salah satu sasaran utama dalam pembangunan. Dalam RPJMD 2014-2019 Pemkab Lobar menetapkan aspek pendidikan ini sebagai indikator utama, yaitu bagaimana meningkatkan rata-rata lama sekolah. Untuk itu, Saswadi dalam kesempatan itu mengajak untuk terus meningkatkan angka partisipasi sekolah di tengah masyarakat.

Dikatakannya, tahun 2018 ini Pemkab Lobar menyiapkan anggaran yang cukup besar bagi 6.800 orang peserta didik untuk replacement pendidikan kesetaraan paket A, B, dan C. Dengan begitu angka rata-rata lama sekolah di Lobar diharapkan mampu meningkat sehingga indikator IPM semakin membaik.

“Tidak hanya untuk pendidikan kesetaraan saja, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat menaruh perhatian yang tinggi kepada para tenaga pendidik dan operator sekolah yang telah berjibaku membantu. Bila di tahun 2017 lalu kita menetapkan 1.263 orang untuk diberikan insentif daerah, maka tahun 2018 ini akan tambah lagi dengan 1.087 orang Guru Tidak Tetap dan Tenaga Operator di SD dan SMP,” ujarnya.

Minggu ini, para siswa SD akan menghadapi ujian nasional seterlah beberapa waktu sebelumnya ujian nasional tingkat SMP telah berakhir. Untuk diketahui tahun ini peserta ujian nasional berbasis computer (UNBK) telah melampaui 100 persen. Untuk sekolah penyelenggara di tingkat SMP dan MTs sudah mencapai 57 sekolah dengan 5.605 peserta. Sisanya penyelenggara ujian nasional yang berbasis kertas dan pensil dengan peserta sebanyak 6.274 siswa.

Selain peringatan Hardiknas, upacara bendera kali ini juga dirangkai dengan peringatan Hari Otonomi Daerah ke-22. Dalam kesempatan tersebut, Saswadi menyampaikan beberapa hal terkait peringatan Hari Otonomi Daerah.

“Selama kurun waktu itu, kita telah banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman baik, namun juga yang kurang baik untuk bisa diperbaiki lagi. Penyerahan kewenangan dan kebebasan dalam menentukan arah pembangunan, Alhamdulillah semakin mempercepat laju pembangunan di seluruh daerah, termasuk Kabupaten Lombok Barat. Namun di balik itu, proses demokrasi dan perkembangan tekhnologi informasi yang semakin pesat, membuat kita semua harus semakin mawas diri,” jelasnya.

Menurutnya, pembangunan karakter dan pendidikan karakter menjadi suatu keharusan lantaran pendidikan tidak hanya menjadikan peserta didik menjadi cerdas, tetapi juga mempunyai budi pekerti dan sopan santun.

Ditambahkannya, peradaban yang unggul dan mulia dapat dicapai apabila masyarakat juga merupakan masyarakat yang baik (good society).

“Masyarakat idaman seperti ini dapat kita wujudkan manakala manusia-manusia Indonesia adalah manusia yang berakhlak dan berwatak baik, manusia yang bermoral dan beretika baik, serta manusia yang bertutur dan berperilaku baik pula. Itulah sebabnya, kita sungguh menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pembangunan karakter bangsa dalam arti luas,” pungkasnya. (andy/humas)