GIRI MENANG-Proses pembuatan tahu dan tempe di Kabupaten Lombok Barat (Lobar) masih jauh dari kata higienis (sehat). Hal inilah yang mendasari Kementerian Perindustrian RI menyalurkan bantuan alat industri tepat guna yakni mesin pembuatan dan pengolahan tahu tempe.
Kepala Disperindag Lobar, H Joko Wiratno mengatakan, bantuan ini dikhususkan untuk para perajin tahu tempe. “Alat-alat ini sepenuhnya akan kami serahkan kepada lima kelompok industri tahu tempe, yang sudah dilatih oleh instruktur nasional,” ujarnya seusai menerima bantuan kemarin.
Dijelaskannya, bantuan ini diberikan setelah dilihat kurang higienisnya pembuatan dan industri tahu tempe di Lobar. “Itu semua dikarenakan peralatan sederhana dan juga pengetahuan sederhana yang dimiliki para pengusaha dan pekerja pembuat produk kedelai itu,” bebernya.
Menurutnya, selama ini para pengusaha dan pembuat tempe tahu hanya memiliki skill dan pengetahuan standar saja. Sehingga mereka tidak paham bagaimana menghasilkan produk yang higienis dan berkualitas. Joko berharap dengan adanya alat itu, para pengusaha dan pembuat olahan kedelai ini mampu menghasilkan produk-produk yang higienis, berkualitas tinggi dan berdaya saing. “Sehingga bisa menjadi produk olahan unggulan daerah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” harapnya.
Joko juga mengakui, selama ini Pemkab Lobar sendiri belum bisa mengakomodir kebutuhan para pengusaha dan pembuat tahu tempe. Dan perlu diketahui kebanyakan usaha mereka masuk dalam kategori usaha rumahan (home industry).
Namun pemerintah berjanji, kedepannya akan memberikan bantuan peralatan lagi jika pemanfaatnya sudah sesuai dengan yang diharapkan. “Kedepannya kita akan mengupayakan terus memberikan bantuan semacam ini, tetapi kita lihat dulu segi pemanfaatan dan produk yang dihasilkan. Pastinya kami akan tetap mengevaluasi dan memonitoring para perajian agar bantuan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal,” paparnya.
Untuk sementara, pemerintah memberi lima paket peralatan untuk lima kelompok yang terdiri dari empat kelompok di Labuapi dan satu kelompok di Lingsar. Adapun alat-alat bantuan itu berupa mesin pemecah kedelai, dandang rebus, mesin giling, pompa air,kompor, bak pencucian dan meja kerja. Semua peralatan itu berupa stainless dan industri tepat guna.
Sumber: Lombok Post, Sabtu 16 Nopember 2013