*BLUD Puskesmas Se-Lobar Dilaunching
GIRI MENANG – Setelah menyandang status Badan Usaha Layanan Daerah (BLUD), puskesmas makin bersemangat. Kini, seluruh puskesmas yang tersebar di Lombok Barat (Lobar) bisa mengelola anggaran sendiri.
Hal itu ditandai dengan launching BLUD yang dihadiri Wabup Lobar H Fauzan Khalid. Selain itu, hadir pula Ketua DPRD Lobar Hj Sumiatun, Sekda Lobar HM Uzair, dan Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) H Rahman Sahnan Putra.
Launching BLUD puskesmas ini terpusat di Puskesmas Sekotong. Kegiatan itu mengangkat tema ‘Wujudkan Masyarakat Lobar yang Unggul, Mandiri, Sejahtera, dan Bermartabat.
Wabup Lobar H Fauzan Khalid menjelaskan, 17 puskesmas yang ada di Lobar telah menyandang status BLUD. Launching ini menandai semua pengelolaan keuangan berada di tangan puskesmas.
”Dengan BLUD ini diharapkan pelayanan dapat berjalan dengan baik,” kata Fauzan dalam jumpa persnya dengan wartawan usai launching, kemarin (13/4).
Ia juga meminta petugas puskesmas agar meningkatkan pelayanan, khususnya bagi warga. Selain itu, dia berpesan pada petugas supaya bersikap ramah.
”Intinya, pelayanan ditingkatkan,” harapnya.
Kadikes Lobar H Rachman Sahnan Putra mengatakan, sejauh ini puskesmas mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) sekitar Rp 24 miliar dalam kurun setahun. Pendapatan itu diluar Rumah Sakit Umum Daerah.
”Kalau dirata-ratakan, pendapatan tiap puskesmas mencapai Rp 1 miliar lebih,” terang dia.
Saat ini, puskesmas mendapat sedikit masalah. Hampir setiap puskesmas mengalami kekurangan tenaga dokter. Menurutnya, saat ini pihaknya baru memiliki 72 dokter. Jumlah tersebut sangat kurang. Idealnya sesuai rasio, 40 dokter itu melayani 100 ribu penduduk.
”Kalau dilihat dari rasio maka dokter sangat kurang. Tapi, tahun ini kami dapat tambahan 10 orang dokter,” terangnya.
Kepala Puskesmas Sekotong drg Nyoman Adnyana menjelaskan, status BLUD bakal meningkatkan kinerja, karena penanganan lebih cepat. Misalkan, perihal pengelolaan keuangan.
”Kita bisa cepat cairkan uang, tidak seperti dulu,” terangnya.
Ia menjelaskan, status BLUD ini memperpendek birokrasi. Dulunya, untuk mencairkan anggaran, pihaknya harus mengajukan ke dinas lalu verifikasi anggaran.
”Sekarang kita hanya melaporkan, tapi dinas tetap mengawasi,” jelasnya.
Adnyana menambahkan, saat ini pihaknya masih kekurangan tenaga, khususnya dokter. Ia mengaku, pihaknya membutuhkan satu orang dokter lagi.
”Guna pelayanan bermutu, kami butuh dokter lagi,” pintanya. (jlo/r6)
Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/puskesmas-bisa-kelola-anggaran-sendiri.html