Giri Menang, Selasa 2 April 2019 – Kebutuhan darah untuk penanganan medis di Indonesia membutuhkan sekitar 6 juta kantong darah pertahun. Sepanjang tahun 2018, PMI telah mencapai target 5,4 juta kantong darah untuk memenuhi 95 persen kebutuhan darah nasional.
Di NTB sendiri kebutuhan darah bisa dikatakan sangat tinggi. Terlebih PMI Mataram yang melayani kebutuhan darah untuk masyarakat di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Utara dan Kota Mataram ini harus bekerja ekstra untuk menambah stok darah lantaran banyaknya permintaan darah dari masyarakat penderita demam berdarah belakangan ini. Ketersediaan darah juga dibutuhkan untuk kebutuhan emergency lainnya seperti korban bencana, kecelakaan, atau kasus ibu melahirkan. Di Indonesia, pendarahan saat ataupun setelah proses persalinan menjadi penyebab kematian ibu yang cukup mengkhawatirkan.
Untuk memenuhi kebutuhan stok darah, PMI memberlakukan sistem di mana keluarga atau kerabat sang pasien yang membutuhkan darah diminta membawa dua atau tiga pendonor sebagai ganti dari darah yang dikeluarkan. Dengan demikian jumlah stok darah di Unit Donor Darah dapat dipertahankan. Selain itu, PMI juga menghimbau agar masyarakat giat mendonorkan darah sukarela secara rutin.
Dalam rangka membantu ketersediaan darah di PMI Mataram, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat melalui Dinas Kesehatan menggelar kegiatan Donor Darah di Rumah Sakit Awet Muda Narmada, Selasa (2/4). Kegiatan ini tetap digelar tiap tahunnya untuk menyemarakkan HUT Lombok Barat.
“Donor darah ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun diadakan, dirangkai menyambut HUT Lombok Barat yang ke- 61. Melalui kegiatan ini kita ingin membantu PMI untuk menyiapkan ketersediaannya stok darah untuk mempermudah masyarakat yang sifatnya emergency,” jelas Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, H. Rachman Sahnan Putra.
“Mari kita peduli kepada sesama dengan memberikan setetes darah untuk disumbangkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Donor itu sehat. Kalau darah kita sudah diambil, maka akan tumbuh sel darah baru,” lanjutnya menambahkan. (Humas dan Protokol Lombok Barat)