Gerung, Diskominfotik – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan salah satu Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) merupakan salah satu wadah yang apabila dilakukan secara efektif, efisien dan terpadu dalam memberikan pelayanan sosial dasar kepada masyarakat,  maka akan memberi kontribusi yang banyak terhadap upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) khususnya Pemerintah Derah (Pemda) Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah mulai melakukan upaya Rebranding Posyandu dengan melakukan Revitalisasi Posyandu menjadi Posyandu Keluarga. Posyandu yang dikenal selama ini hanya melayani  Ibu dan anak saja, saat ini dikembangkan menjadi Posyandu Keluarga yang dapat melayani semua anggota keluarga yang merupakan gabungan dari Posyandu KIA, Posyandu Remaja, Posbindu dan Posyandu Lansia.

Untuk meningkatkan peran Posyandu agar lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan agar lebih menarik perhatian masyarakat sehingga Posyandu akan menjadi sahabat masyarakat, maka diperlukan upaya-upaya Rebranding Posyandu itu sendiri.

Di Lobar Kebijakan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup) Nomor 33 Tahun 2021 Tentang Pedoman Pelaksanaan Posyandu Keluarga. Dalam Pedoman Pelaksanaan Posyandu Keluarga tersebut salah satu poinnya agar Posyandu Keluarga melibatkan banyak pihak yang terorganisir dalam kelompok kerja (Pokja), seperti Kader Posyandu Keluarga, Pokja Posyandu desa/kelurahan, Pokjanal Posyandu Kecamatan dan Pokjanal Posyandu Kabupaten.

Dalam rangka melaksanakan amanah Perbup Nomor 33 tersebut, Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Lobar melalui Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Seksi Promkes & Pemberdayaan Masayarakat menyelenggarakan Workshop Revitalisai Posyandu bagi Lintas Sektor dan Lintas Program di Kabupaten Lobar yang diselenggarakan di Gerung, Minggu (21/8/2021).

Workshop tersebut dibuka secara resmi oleh Kabid Kesmas Dikes Lobar H. M. Abdullah, dengan menghadirkan narasumber dari Dikes Provinsi NTB, Ketua Pokjanal Posyandu Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Lobar, dan Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lobar.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini untuk menyamakan persepsi, koordinasi, mengaktifkan kelembagaan pada tim pokjanal posyandu, mensinergikan program kerja, serta memperkuat komitmen stakeholder dalam pengambil keputusan guna mengoptimalkan dukungan dalam revitalisasi posyandu, dan menjadikan seluruh Posyandu di Lobar menjadi Posyandu keluarga.

Menurut Kabid Kesmas, data kasus Stunting di Lobar saat ini dari hasil pengukuran bulan Februari 2021 sebanyak 19,33%. “Diharapkan dengan revitalisai posyandu ini peran dan fungsi posyandu menjadi optimal sebagai Center of Education (Pusat Pembelajaran) di masyarakat, khususnya masalah kesehatan gizi masyarakat, sehingga kita dapat menurunkan angka kasus stunting di Lobar menjadi dibawah 14% pada Tahun 2024 nanti,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama Kasi Gizi dan Promkes Dikes Provinsi NTB Muhammad Johansyah selaku pemateri dalam kegiatan tersebut menjelaskan, Petunjuk Tekhnis (Juknis) Pelaksanaan Posyandu Keluarga, termasuk peran dan fungsi lintas sektor dan lintas program dalam pelaksanaan Posayandu Keluarga yang merupakan salah satu branding program unggulan Pemprov NTB saat ini.

Sementara itu  Lalu Kusuma Supake Seretaris DPMD Kabupaten Lobar yang juga merupakan Sekretaris  Pokjanal Posyandu Kabupaten Lobar, menyampaikan, bahwa perkembangan jumlah Posyandu Keluarga di Lombok Barat progres yang cukup pesat

“saat ini telah terbentuk sebanyak 813  atau 85% Posyandu Keluarga dari sejumlah 935 Posyandu yang ada di Lobar. Berdasarkan  Surat Keputusan (SK) Kepala Desa masing-masing,” Ungkapnya.

Sedangkan Ketua Pokja 4 TP PKK Lobar Wina Frida DP menyampaikan, strategi Pengembangan Posyandu Keluarga di Lobar, agar diupayakan melalui pengembangan Program Dasa Wisma di Masyarakat yang merupakan binaan TP PKK juga. Disamping itu juga pelaksanaan 10 Program Pokok TP PKK dapat di integrasikan pelaksanaannya dengan Posyandu Keluarga.

“Koordinasi semua lintas sektor termasuk dengan TP PKK menjadi sebuah keharusan dalam mensukseskan revitalisasi  posyandu keluarga ini,” jelasnya.

Kepala Dikes Lobar drg. Hj. Ni Made Ambaryati yang turut hadir dan menutup acara tersebut menegaskan bahwa Posyandu Keluarga adalah milik bersama, sehingga semua lintas sektor dan lintas program diharapkan memberikan kontribusi untuk kemajuan Posyandu Keluarga di Lobar.

Dengan keterlibatan lintas sektor maka pelaksanaannya diharapkan lebih baik lagi, serta  memberi hasil yang optimal.

Hj. Ni Made Ambaryati mengingatkan agar ketika pelaksanaan kegiatan dilapangan khsusunya bagi posyandu yang tetap membuka layanan dimasa PPKM ini, agar tetap menerapkan protokol kesehatan untuk pencegahan  penularan COVID-19 di posyandu.

“Kita optimis jika di akhir Tahun 2021 ini dapat mencapai 100% Posyandu Keluarga, dan pelaksanaan posyandu akan lebih baik lagi sehingga Posyandu benar-benar dirasakan manfaatnya serta menjadi sahabat masyarakat Lobar,” Pungkasnya. (Diskomifotik/PRMKSDKS MZ/YL)