Lembar, Diskominfotik. Even budaya Bau Keke yang diinisiasi oleh Kelompok Pemuda Desa Lembar dan Pemerintah Desa Lembar digelar Sabtu hingga Ahad, 15 hingga 16 Juli 2023 Sukses digelar. Kegiatan yang diselenggarakan di Pantai Serpik Desa Lembar, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat ini berhasil menarik minat ribuan masyarakat untuk ikut mengambil keke atau kerang di pinggir Pantai Serpik. Hadir dalam kegiatan ini, Gubernur NTB Dr Zulkiflimansyah bersama Ketua TP PKK NTB Hj. Niken Zulkiflimansyah, Inspektur NTB Ibnu Salim, Kadis Pariwisata Lombok Barat H. Fajar Taufiq, Kadis Kominfotik Lombok Barat Ahad Legiarto, Kadis Kesehatan Lombok Barat Arief Suryawirawan, Camat Lembar, Kepala Desa Se Lembar dan ribuan masyarakat Lombok.
Kegiatan Bau Keke (ambil kerang-red) adalah tradisi budaya masyarakat di Desa Lembar tepatnya di pesisir pantai Lembar. Keke atau kerang adalah sejenis binatang laut yang memiliki tubuh lunak atau moluska dan ditutupi oleh sepasang cangkang tebal yang dapat terbuka. Irsan Hambali, M.Pd Ketua Panitia Even Bau Keke mengatakan bahwa keke ini biasanya keluar di bulan Juni dan Juli. Saat itulah masyarakat di desa lembar akan berbondong bondong ke pesisir pantai untuk mencari keke. Ia mengatakan hal ini menjadi daya tarik yang luar biasa sehingga pihaknya bersama pemuda dan kepala desa menginisiasi even ini agar dapat lebih dikenal oleh masyarakat dan wisatawan. “Jadi ini adalah bentuk inisiasi dari kami bersama pemuda dan kades agar tradisi ini lebih dikenal dan Pantai Serpik Lembar bisa ramai dikunjungi” ujarnya.
Irsan Hambali mengatakan bahwa Pantai Serpik yang terletak di pesisir Barat pulau Lombok memiliki panorama alam yang luar biasa. Pantai ini memiliki pesisir dan garis pantai yang cukup panjang. selain itu ombak di pantai ini tidak besar karena masih berada di wilayah teluk. “Yang lebih sensasional adalah pemandangan sun set atau matahari tenggelam yang sangat eksotik tanpa halangan” ujarnya.
Sementara itu Sainah, Kepala Desa Lembar mengatakan bahwa kegiatan ini adalah inisiasi dari para pemuda desa lembar untuk melestarikan tradisi dan budaya bau keke. Ia mengatakan bahwa tradisi ini telah berlangsung lama. Namun para pemuda berinisiatif agar tradisi budaya ini menjadi dapat dikenal dan diikuti oleh masyarakat Lombok, wisatawan domestik dan Wisatawan Mancanegara sehingga even ini dikemas lebih menarik lagi. “Kami bersama para pemuda terus berinovasi dan Alhamdulillah terima kasih atas dukungan semua pihak sehingga ribuan masyarakat dapat berpartisipasi dalam kegiatan bau keke ini” ujarnya.
Sementara itu Gubernur NTB Dr. Zulkiflimansyah mengatakan bahwa even ini sangat luar biasa. Hal ini adalah langkah permulaan yang baik untuk dapat mengenalkan patai serpik yang indah dan tradisi bau keke kepada masyarakat Luas. Ia mengapresiasi langkah para pemuda dan kepala desa yang terus berinovasi memajukan pariwisata desa. “Kami mengapresiasi kegiatan bau keke ini. Inovasi para pemuda dan kepala desa ini sangat luar biasa karena perjalanan panjang selalu dimulai dengan langkah pertama” ujarnya.
Sementara itu Kadis Kominfotik Lombok Barat Ahad Legiarto ditemui di lokasi Bau Keke mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Barat sangat mendukung even budaya bau keke ini. Ia mengatakan bahwa Pemerintah Daerah melalui Dinas Pariwisata dan Dinas Kominfotik serta OPD lain memberikan perhatian dan dukungan terhadap even budaya ini. Ia mengatakan even ini sangat baik untuk pengembangan wisata di Pantai Serpik dan pengembangan ekonomi masyarakat. “Pemerintah Daerah sangat mengapresiasi inisiasi dan langkah dari para pemuda dan kepala desa lembar menggelar even ini. Kami berharap agar pantai serpik ini akan semakin ramai dikunjungi dan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat desa Lembar” ujarnya.
Even Bau Keke ini juga dimeriahkan oleh kegiatan Diskusi wisata dan camping Ground pada hari Sabtu 15 Juli malam dan pada ahad 16 Juli 2023 merupakan acara puncak Festival budaya Bau Keke yang diselingi oleh kegiatan Parade Dulang, Gendang Beleq, Peresean dan atraksi layang layang pantai. Kegiatan ini berlangsung lancar dan diikuti oleh ribuan masyarakat. (Diskominfotik/Rif)