GIRI MENANG – Pemerintahan Kabupaten Lombok Barat terus menggali potensi ekonomi yang berpeluang dikembangkan. Salah satunya adalah potensi gula aren. Potensi ini diharapkan bisa dijadikan potensi unggulan daerah kedepannya.
”Lombok Barat bisa hasilkan gula aren pertahunnya 1.400 ton. Nilai investasinya atau modal usaha untuk gula aren sendiri bisa tembus Rp 2,5 miliar,” kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Lombok Barat Hj Lale Prayatni pada Lombok Post kemarin (26/5).
Ia menerangkan, saat ini terdapat 2.058 perajin gula aren se-Lombok Barat. Mereka masih mengolah gula aren secara tradisional. Padahal jika diolah dengan lebih modern dan beragam, nilai ekonomi yang diperoleh bisa jauh lebih besar.
”Kebutuhan akan gula aren banyak dicari hotel dan restoran. Pasar ini mestinya bisa digarap sendiri,” ujarnya.
Peluang pasar yang terbuka lebar ini, menurut dia seharusnya bisa dimanfaatkan. Caranya tentu dengan mengolah produk gula aren agar terjaga mutu dan kualitasnya.
”Salah satunya melalui pelatihan pengolahan dan pengemasan. Pembelajaran ini dapat meningkatkan harga jual produksi UMKM,” jelasnya.
Kawasan Lombok Barat bagian utara sangat prospek mengembangkan gula aren. Daerah itu antara lain Narmada, Lingsar, Gunungsari, dan Batulayar. Keempat wilayah ini nantinya akan dijadikan sentra gula aren di Lombok Barat.
”Kami akan kawal produk unggulan di daerah yang memiliki potensial besar,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan NTB Prijono menjelaskan gula aren sangat potensial. Apalagi kebutuhan akan gula aren asli terus mengalami peningkatan.
”Gula aren sangat potensial untuk terus dikembangkan kedepannya,” katanya. (nur/r4)
Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/05/27/setahun-lobar-hasilkan-1-400-ton-gula-aren/