Papua adalah bagian utuh dari NKRI. Sejak Dwikora, Papua yang dahulunya adalah Irian sudah sepakat menjadi bagian dari kebhinekaan Indonesia.
Pemkab Lombok Barat sangat prihatin dengan peristiwa Surabaya dan Malang. Kami mengutuk tindakan rasisme, kalaupun benar, atas ujaran-ujaran menjurus “rasisme” yang menimpa saudara kami orang Papua. Kami pun mendukung pengusutan hukum atas pemberitaan hoax yang berdampak pada stabilitas ketertiban dan keamanan di tanah Papua.
Insya Allah Lombok Barat tidak akan berbuat dan mentolerir tindakan intoleran, rasis, dan saling hujat seperti hal tersebut. Untuk itu, kami menghimbau, mari kedepankan rasa kesatuan sebagai Indonesia dengan saling memaafkan satu dengan lainnya.

Saat ini Lombok Barat terus diupayakan untuk menjadi miniatur toleransi dan kebhinekaan yg tunggal ika di Indonesia. Itu mengapa evet Perang Topat di Pura Lingsar selalu mendapat perhatian untuk diselenggarakan. Bahkan, sedang dibahas untuk menjadikan ke-Bhineka Tunggal Ika-an itu sebagai hal utama saat Lombok Barat menjadi Tuan Rumah MTQ Provinsi NTB. Kita akan meneruskan tradisi baik yang sudah berkembang di beberapa desa yg heterogen saat pawai takbiran. Kita akan berikan peluang seluas-luasnya untuk saudara kami dari Suku Bali atau bahkan Umat Hindu untuk berpartisipasi dalam moment pawai inaguratif. Begitu juga dg umat Budha, Kristen, Khatolik, bahkan Konghucu/ Tao. Mereka akan terlibat aktif menyuarakan Lombok Barat itu daerah yang toleran dan menjunjung tinggi Kesatuan NKRI.
#kitasemuabersaudara #savenkri #saynotoracism #bhinekatunggalika#LombokBaratMantap #SopoqAngenMembangunLombokBarat