Giri Menang-Kenaikan BBM yang diikuti naiknya tarif angkutan kini mulai dirasakan dampaknya oleh berbagai pihak. Termasuk juga oleh para sopir angkutan desa (angdes) yang mulai bingung.

“Bagaimana tidak pusing, belum ada penumpang hingga siang hari”, ujar Sumardi, salah satu sopir angdes jurusan Gerung-Sekotong, kemarin.

Ia mengungkapkan, dulu saat BBM belum naik, saat pagi saja bisa ada 8 angdes yang sudah jalan ke Sekotong melalui Gerung. Namun untuk saat ini, hingga siang hanya baru satu angdes yang jalan ke Sekotong.

Sumardi mengakui, kenaikan BBM yang memaksa naiknya tarif angkutan berimbas pada penurunan jumlah penumpang di Gerung menuju Sekotong. Kondisi ini tentu mengurangi penghasilan para sopir angkutan menuju Sekotong atau sebaliknya. Terlebih kenaikan BBM juga jelas berdampak pada kehidupan sopir angkut. “Kami berharap ada perhatian dari pemerintah untuk membantu nasib kami”, ujarnya diamini para sopir lainnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 2 Juli 2013