*Sanksi Bagi yang Parkir Sembarangan

F-Perahu-2GIRI MENANG – Pemkab Lombok Barat (Lobar) akhirnya turun ‘’menjenguk’’ kawasan wisata Senggigi. Kehadiran mereka yang dipimpin Wabup Lobar H Fauzan Khalid untuk melakukan berasih-bersih pantai.

Setiba di pantai, para pejabat disuguhkan pemandangan perahu nelayan dan sampah yang mewarnai pasir putih di lokasi wisata andalan Lobar. Mereka pun langsung bergerak membabat sampah-sampah yang mengganggu pemandangan.

Selain itu, kegiatan bersih-bersih pantai ini diwarnai pula dengan insiden menghanyutkan perahu. Mereka yang hadir ramai-ramai menyeret perahu nelayan ke laut. Tindakan ini seolah meniru langkah tegas yang diambil Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pujiastuti terhadap kapal luar yang kedapatan mencuri ikan di perairan Indonesia.

Nelayan yang tak terima dengan perlakuan itu melawan. Salah satunya, Nurudin yang mengaku berasal dari Desa Senggigi. Ia tidak terima dan emosi lantaran perahunya dihanyutkan ke pantai. Karena ia merasa memiliki hak untuk memarkir pada fasilitas umum Senggigi.

”Malam nanti saya parkir lagi. Kalau tidak dikasih, kami demo,” ancamnya dengan nada tinggi, kemarin (14/4).

Ia menjelaskan, nelayan yang menambatkan perahunya berasal dari Lobar. Selain itu, dirinya bersama rekannya sudah tergabung pada Koperasi Jasa Wisata Senggigi (Kotasi). Alasan itulah yang membuat dirinya berani memarkir serta ogah pindahkan.

”Kami ini pribumi dan sudah turun temurun parkir di sini (Senggigi). Kok kami mau diusir. Usir nelayan yang dari luar Lobar itu,” kesalnya.

Langkah pemkab untuk menghanyutkan perahu nelayan karena selama ini mereka sudah kerap diperingatkan. Namun para nelayan tetap saja tidak bergeming.

Keberadaan perahu nelayan itu cukup mengganggu pemandangan. Apalagi, Pantai Senggigi menjadi andalan untuk disuguhkan pada wisatawan.

Beragam keluhan pun silih berganti. Wisatawan lokal dan asing merasa terganggu dengan perahu nelayan. Untuk itu, kepala desa (kades) yang tergabung dalam Forum Kades Gunungsari-Batulayar (FK2GB) mengambil gebrakan dengan tema ‘Membersihkan Pantai Senggigi Bersama Masyarakat dan Pemerintah’.

Dalam kegiatan itu, masyarakat bersama pelaku pariwisata Senggigi membersihkan sampah yang berserakan. Mereka juga menurunkan sampan-sampan nelayan yang parkir berjejer di pinggir pantai. Bahkan beberapa lapak PKL yang membandel ditertibkan, dan sisa tiang-tiang penyangga langsung dibakar di pinggir pantai.

Tidak semua sampan yang berada di pantai Senggigi diturunkan. Ada beberapa sampan yang dibiarkan bersandar, seperti di depan Hotel Sheraton.

Wabup Lobar H Fauzan Khalid menjelaskan, semua perahu akan ditertibkan. Namun, pihaknya melakukan secara bertahap.

”Kita akan tertibkan dan ditata. Caranya bertahap dan dilakukan persuasif agar tidak ada gejolak,” kata Fauzan disela-sela kegiatan bersih-bersih Pantai Senggigi, kemarin.

Dikatakan, gotong royong bersih-bersih ini inisiatif dari seluruh kades di Batulayar dan Gunungsari. Sementara, Dinas Tata Kota, Pertamanan, dan Kebersihan turun tangan membersihkan sampah sepanjang jalan di Senggigi.

Fauzan menegaskan, dalam menertibakan sampan ini pihaknya mendapat hambatan. Sebab, para nelayan ‘’nakal’’ sudah puluhan tahun menambatkan perahunya di Senggigi.

Kendati demikian, pemkab tak akan menyerah. Menurutnya, pihaknya akan melakukan pendekatan pada nelayan secara perlahan sambil mencari lokasi baru untuk parkir sampan.

”Ini yang membuat susah ditertibkan. Mereka ini sudah bertahun-tahun parkir sampan di sini,” akunya.

Ia mengaku, keberadaan perahu nelayan ini sangat mengganggu keindahan pantai. Dampaknya, beberapa hotel selalu mendapat komplain dari wisatawan.

”Memang sudah banyak keluhan mengenai sampan ini,” aku dia.

Guna menjaga kebersihan dan keindahan Senggigi, Fauzan menegaskan, pihaknya bakal rutin turun ke lapangan. Minimal sekali dalam kurun waktu tiga bulan.

”Kami tempatkan nanti beberapa anggota Pol PP Lobar dan aparat kepolisian untuk berjaga-jaga di pantai. Mereka ini tugasnya mengimbau dan memberikan pemahaman pada nelayan,” katanya.

Kepala DTKPK Lobar HL Winengan menambahkan, kegiatan ini sudah sewajarnya dilakukan pemerintah. Karena Senggigi salah satu tempat andalan yang diserbu para wisatawan.

”Senggigi ini mesin pencetak uang untuk PAD Lobar. Ikon utama pariwisata NTB. Masyarakat dan pemerintah harus menjaga kebersihan, keamanan, dan kenyamanan,” tambahnya. (jlo/r6)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2015/tiru-menteri-susi-pemkab-hanyutkan-perahu.html