GIRI MENANG-Dana jamkesmas selama empat bulan tera­khir yang diperuntukkan bagi pembiayaan pasien tak mampu di RSUD Tripat hingga kini belum dibayarkan oleh pusat. Nilai tunggakan jamkesmas sejak September hingga Desember tahun 2013 sudah mencapai Rp 4 miliar.

Kondisi tersebut sempat membuat pihak rumah sakit menghadapi kendala memenuhi kebutuhan bagi pasien yang datang. “Memang sempat ada kendala tetapi bisa diatasi sehingga tidak mengganggu pelayanan bagi pasien, termasuk pemegang kartu jamkesmas,” kata dr Ahmad Taufiq Fathoni, Kabid Pelayanan RSUD Tripat.

Menurutnya, dana jamkesmas yang belum dibayar nilainya cukup besar. Sebab dana tanggungan perawatan medis pasien tak mampu di RSUD yang didanai jamkesmas setiap bulannya mencapai Rp 1 miliar.

Namun demikian pihaknya belum mendapat kepastian dari pemerintah pusat terkait waktu realisasi pembayaran tunggakan dana tersebut. Padahal dampak dari menunggaknya pembayaran dana jamkesmas tersebut sering membuat pihaknya kelabakan, utamanya dalam soal pengadaan pengobatan bagi pasien. “Kalau informasinya anggaran tahun 2014 akan direalisasikan, tetapi waktu pastinya belum tahu. Kami harap bisa secepatnya, apa bila tidak tentunya akan menyulitkan dan berdampak kepada pelayanan,” ujarnya.

Dikatakannya, dengan kondisi seperti itu membuat pihaknya harus menyiasati dengan melayani pasien emergency terlebih dulu. Pemilihan pelayanan seperti ini dinilai, akan memberikan pelayanan kualitas yang baik termasuk pelayanan bagi pasien tak mampu bisa tetap berjalan.

Pembayaran dana jamkesmas dari Kementerian Kesehatan sistemnya langsung melalui rekening rumah sakit. Sebab pasien di RS ini, 70 persen lebih merupakan pengguna fasilitas jamkesmas.

Penunggakan pembayaran jamkesmas semacam ini diakui Fathoni, selalu terjadi pada akhir tahun hingga awal tahun. Diprediksikan semuanya akan kembali stabil pada pertengahan Januari tahun depan.

Sementara itu, perihal target penghasilan RSUD Tripat sebesar Rp 17 miliar yang kini sudah pada level Rp 16 miliar, diyakini Fathoni akan tercapai pada akhir tahun. “Kami tidak memungkiri memang penyumbang target penghasilan RSUD Tripat itu terbesar ada pada pasien yang kurang mampu yaitu pasien jamkesmas,” ungkapnya.

Sumber: Lombok Post, Selasa 10 Desember 2013