SOSIALISASIKAN GERMAS, LOBAR TERUS KAMPANYEKAN POLA HIDUP SEHAT

germas1Giri Menang – Kesehatan merupakan modal dasar yang sangat penting, karena tanpa itu manusia tidak akan bisa mencapai hampir semua tujuan hidup. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid saat membuka acara Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) di ruang sidang DPRD Lobar, Kamis (1/12). Lebih jauh Bupati mengatakan pola hidup sehat ini akan terus dikampayekan di seluruh wilayah Lobar, tentunya dengan dukungan dari semua elemen masyarakat.

“Tanpa hidup sehat, tidak mungkin bagi masyarakat untuk beraktivitas serta berusaha, baik itu dibidang ekonomi, sosial dan bahkan didalam melaksankan aktivitas sehari-hari . Karena itu kegiatan Sosialisasi Germas ini sangat penting dan strategis untuk dapat menciptakan manusia-manusia khususnya di Lobar yang lebih sehat, yang bugar dan yang selalu semangat untuk menjalankan fungsi dan tugasnya,” jelas Bupati.

Bupati melihat kondisi masyarakat dan trend penyakit yang ada di tengah masyarakat kini memiliki perbedaan yg cukup besar. “Kalau dulu, penyakit yang ada di tengah masyarakat lebih didominasi oleh penyakit yang bersifat menular, sebagai contoh seperti penyakit koreng dan lain sebagainya. Tapi seiring perkembangan zaman serta perkembangan kesadaran masyarakat Indonesia, penyakit seperti itu sudah hampir tidak ada ditemukan di tengah masyarakat. Penyakit yang ada di masyarakat lebih banyak disebabkan oleh gaya hidup atau pola hidup yang tidak sehat,” ujarnya.

Melalui kesempatan itu bupati mengajak seluruh masyarakat Lobar untuk melakukan hal-hal yang baik dan pola hidup sehat secara konsisten.

Sebelumnya Lobar juga telah mencanangkan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi (Germadazi) dan Open Devication Free (ODF), yaitu gerakan bebas membuang air besar disembarang tempat.

Ditempat yang sama Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalina, M.Hs mengatakan, Gerakan Masyarakat Sehat (Germas) ini tidak akan pernah bisa terlaksana kalau hanya dilakukan oleh pemerintah, karena aparat yang ada di perintah sendiri sangat terbatas. “Yang bisa melakukan kegiatan ini, menjadi sempurna adalah keterlibatan dari masyarakat juga,” ujarnya.

Hadir dalam acara itu Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Dra. Hj. Ermalina, M.Hs, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI, Kepala Dinas Kesehatan Lobar, Drs. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, Kepala SKPD Lobar serta tokoh agama dan tokoh masyarakat.
(ardi/humas)

germas germas3 germas2

Inspektorat I Setjen DPR RI Kunjungi Lombok Barat

ins2Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) sudah sewajarnya bangga akan prestasi yang dimiliki oleh Inspektorat Lobar. Kapabilitas Inspektorat Lobar kini telah berada pada level 3 (Integrated) setara dengan Kementerian. Hal itu menjadi dasar banyaknya kunjungan yang diterima oleh Inspektorat Lobar beberapa bulan belakangan ini. Siang tadi (1/12) Inspektorat mendapat kunjungan dari rombongan Inspektorat I Setjen DPR RI yang dipimpin oleh Inspektur I Setjen DPR RI,Dewi Barliana Sutisna. Kedatangan rombongan disambut hangat oleh Sekda Lobar, H. Moh Taufiq, Inspektur Lobar, H. Rachmat Agus Hidayat dan jajaran di Ruang Jayengrana Kantor Bupati Lobar. Turut hadir dalam kesempatan itu perwakilan dari BPKP Perwakilan NTB.

Inspektur I Setjen DPR RI,Dewi Barliana Sutisna dalam kesempatan itu mengakui prestasi yang dicapai oleh Inspektorat Lobar sehingga hal tersebut menjadi alasan dirinya membawa tim untuk menggali informasi kesuksesan Inspektorat Lobar. “Inspektorat Lombok Barat sudah level 3, kami yang baru 1 tahun berdiri ini datang ke Lombok Barat bermaksud mencari info dan bimbingan serta kiat-kiat menuju level selanjutnya seperti Lombok Barat,” ujarnya. Untuk diketahui bahwa restrukturisasi organisasi Sekretariat Jenderal DPR RI baru dimulai September 2015 dengan ditingkatkannya Inspektorat menjadi Inspektorat Utama mendorong mereka untuk berbenah. Salah satunya untuk meningkatkan kapabilitas APIP di lembaga mereka.

Inspektur Lobar, H. Rachmat Agus Hidayat berharap dengan informasi yang dibagi nantinya Inspektorat I Ssetjen DPR RI mampu melebihi Inspektorat Lobar. “Saya yakin Ibu Dewi pasti bisa naik level lebih cepat dari kami di Lombok Barat nantinya,” ungkap Inspektur. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan pemaparan oleh Inspektur Lobar. (romi/humas)

ins3 ins4 ins

Pepaya Menakjubkan Berkat Pupuk organik Cair EM4

Raden WardanaLuas lahannya tak seberapa, paling tiga are saja. Namun jangan heran kalau hasil tanaman buahnya berupa papaya jenis Thailand sungguh menakjubkan dan mungkin menjadikan iri atau bahkan membuat heran petani lainnya. Raden Wardana (53) petani asal Dusun Montong, Desa Suranadi, Kecamatan Narmada, Lombok Barat telah membuktikan kesungguhannya dalam menjalankan usaha taninya dengan hasil produksi yang memuaskan. Kerja keras, kesungguhan dan potret keberhasilan Raden Wardana tidak datang begitu saja. Selain teknologi pertanian yang intens dilaplikasikannya, juga bimbingan dari penyuluh swadaya juga tak pernah lepas dari cara bertani semestinya yang dilakukan.

Terang saja dibalik kesuksesan tersebut, Pak Raden, sapaan akrabnya tak pernah mengabaikan cara bertani petani-petani zaman dahulu. Ia masih mempertahankan cara pertanian yang serba organic, tanpa tergiur dengan pertanian ala instan yang sesungguhnya merusak tanah dan tanaman. Cara bertani organic dimaksud, Raden mengaplikasikan penggunaan pupuk kompos cair EM4 dalam setiap usaha tani yang dikembangkannya, terlebih pada tanaman buah seperti papaya Thailand yang tengah dikembangkannya di Dusun Presak, Sidekarya, Desa Batukumbung, Kecamatan Lingsar.

Pengembangan tanaman buah apa saja termasuk tanaman pangan di desa yang dikenal desa mandiri energi ini berjalan cukup baik. Karena selain didukung oleh limbah atau kotoran sapi yang tersedia banyak disini, sangat memungkinkan dikembangkan pertanian organic dengan sentuhan atau aplikasi pupuk kompos itu sendiri. “Pertanian di sini cukup bagus, karena disini sentra produksi sapi yang menghasilkan kotoran sapi yang bisa kita olah dengan pupuk organic untuk dijadikan pupuk tanaman,” ujar lelaki yang juga staf PDAM Kecamatan Narmada ini.

Hasil usaha tanaman buah berupa papaya thailand yang ditanganinya bersama warga setempat dibawah bimbingan penyuluh swadaya kecamatan lingsar dan Kecamatan Narmada, Ali Swasta memang mengagumkan. Bagaimana tidak lahan yang dimanfaatkan untuk tanaman buah ini begitu rimbun, daunnya yang menghijau dan segar serta buahnya yang cukup banyak dalam satu pohon membuat Pak Raden dan kawan-kawan petani lainnya boleh berbangga. “Saya perkirakan dalam satu pohon itu bisa menghasilkan buah antara 15-20 buah papaya dengan ukuran yang besar, sedang dan kecil. Rasanya juga manis dan banyak konsumen yang nyari,” kata Raden.

Pengembangan tanaman buah papaya dengan aplikasi pupuk kompos  ini setidaknya tidak saja memberikan nilai tambah secara ekonomi bagi diri Raden Wardana sendiri, namun juga memberi nilai lebih setidaknya mampu mendongkrak pendapatan usaha tani warga dari tanaman buah papaya saja. Belum lagi tanaman palawija ataukah tanaman pangan lainnya.

“Karena itu saya bersama rekan-rekan petani lainnya akan terus menggunakan pemupukan organik dengan aplikasi pupuk kompos ini untuk menghasilkan produksi pertanian yang ramah lingkungan, layak dikonsumsi dan menyehatkan,” terang Wardana.

Jurnalis Warga: Penulis: Wardi, warga Labuapi

Komisi IX DPR RI Gelar Sosialisasi

dikesGiri Menang – Dalam rangka menciptakan SDM yang unggul pagi tadi (29/11) digelar acara forum koordinasi dan sosialisasi kesehatan intelegensia dengan pendekatan siklus hidup di Gedung Budaya Narmada. Kegiatan dalam rangka mendukung kegiatan Komisi IX Bidang Kesehatan DPR RI ini diikuti sebanyak 250 peserta yang terdiri dari tenaga kesehatan dan non kesehatan, PKK, kader dan masyarakat umum. Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Kesehatan Lombok Barat, Drs. H. Rachman Sahnan Putra, M.Kes, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Dra. Hj. Ermalena, MHS dan dr. Yetty Ramli, Sp.S(K), Kepala Pusat Analisis Determinan Kesehatan sebagai narasumber. Kegiatan dibuka oleh Ibu Ermalena yang dilanjutkan dengan pemaparan materi. (romi/humas)

dikes1 dikes2

LOBAR SELENGGARAKAN PRA REVIEW RPJMD

rpjm1Giri Menang – Dikarenakan adanya perubahan2 kondisi nasional, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat pagi ini (selasa, 29/11) menyelenggarakan “Arahan Tunggal Review RPJMD 2014-2019”. Kepala BAPPEDA DR. H. Baihaqi menyatakan kegiatan ini adalah keniscayaan utk dilakukan karena secara objektif, RPJMD KAB LOBAR 2014-2019 tersusun sebelum RPJMN atau NAWACITA disusun. Kegiatan arahan tunggal kepala daerah ini pun merupakan tahap awal dalam proses memulai review RPJMD. Seperti diungkapkan oleh Kabid Stapel Bappeda Fathurrahman, S.Pt. MM, review ini seperti menyusun ulang RPJMD. Penyusunan review ini sendiri, ungkap Kabid Stapel, pun harus menyesuaikan lagi dengan hal2 lain seperti LAKIP, LKPJ, dan LPPD yang membutuhkan koordinasi oleh Pemerintah Pusat antara Kemendagri, KemenPAN RB, dan BAPPENAS.

Dalam proses lanjutannya, dijelaskan oleh H. Baihaqi, review ini pun harus juga disusun melalui Musrenbang. Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid menyoroti perubahan harus dilakukan karena sebab2 objektif, di antaranya adalah peralihan kewenangan akibat UU. NO. 23/214 antara Kabupaten/Kota dengan Provinsi. Akibat regulasi tersebut, Pemkab pun harus menyesuaikan diri lagi dengan menyusun OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang pada akhirnya merubah dan menyesuaikan antara area dan program kerja dengan sektor yang penanggung jawabnya. Hal objektif lainnya yang mempengaruhi review ini harus dilakukan adalah juga karena kondisi fiskal dan perekonomian global dan nasional yang mempengaruhi kondisi perekonomian lokal di Kabupaten sehingga segera disikapi dengan mereview RPJMD.

Sekretaris Daerah H. Moh. Taufiq pun mengingatkan adanya OPD baru akan mempengaruhi sektor2 yg bekerja dalam review. Untuk itu, Sekretaris Daerah mengingatkan agar semua SKPD saat ini pun membantu penyusun Renstra SKPD yang baru nanti oleh SKPD yang serumpun. Bupati Lobar meminta semua komponen untuk bekerja secara terintegrasi dan tetap berkonsultasi ke pemprov dan pusat. Dengan integrasi program maka penyusunan review ini segera dpt dilakukan secara menyeluruh sehingga perubahan dan penyesuaian RPJMD yang proporsional dan tepat sesuai keadaan dan kebutuhan dapat diperoleh. Terkait dengan indikator2 capaian, agar disesuaikan dengan kondisi terkini daerah dan fiskal daerah. “Jangan sampai ketika target yang ditetapkan sudah tercapai, kita jadi tidur dan tidak bekerja secara maksimal”, tegas Bupati. (ahkam/humas)

rpjm3 rpjm4 rpjm

Bappeda Lobar Gelar Rakor Bersama TKPKD

bapeda1Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) melalui Badan Perencana Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Lobar pagi tadi (28/11) mengadakan rapat koordinasi dengan seluruh Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) di Aula Utama Kantor Bupati Lobar. Kegiatan diikuti oleh kepala SKPD, Camat, tokoh masyarakat serta perwakilan pondok pesantren dengan menghadirkan Bapak Edy Saprizal dari TP2K Jakarta sebagai narasumber.

Sekretaris Bappeda Lobar, Sri Muryaningsih dalam laporannya mengatakan rapat koordinasi digelar untuk memanfaatkan data dan meningkatkan peran TKPKD Lobar. Diharapkan melalui kegiatan ini nantinya pokja dapat lebih mempertajam program untuk menurunkan angka kemiskinan di Lombok Barat.

Bupati berharap agar semua program SKPD dapat bersinergi dengan seluruh SKPD terkait yang menangani kemiskinan. Bupati juga optimis akan mampu turunkan angka kemiskinan secara cepat dengan menjadikannya prioritas dan tanggung jawab bersama. “Untuk itu kedepan agar setiap rapat kordinasi tingkat kabupaten melibatkan pemerintahan yang paling bawah yakni desa. Apalagi anggaran desa dianggap cukup besar untuk membantu menurunkan kemiskinan,” kata Bupati. (dedy/humas)

bapeda2 bapeda bapeda3

Lobar Terima Kunjungan Dua Kabupaten Sekaligus

kunker1Giri Menang – Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Lobar) tidak henti-hentinya dikunjungi Kabupaten/Kota dari luar daerah. Pagi tadi (28/11) Pemerintah Kabupaten Lombok Barat diwakili Sekda H. Moh. Taufiq dan Staf Ahli Nyoman Sembah menerima Rombongan dari Pemerintah Kabupaten Magelang dan DPRD Padang Pariaman (Sumatera Barat) untuk belajar bagaimana cara pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Ruang Rapat Jayangrane. Dalam kesempatan itu Sekda tidak lupa memperkenalkan kultur budaya serta pariwisata Lombok Barat yang terkenal.

Nyoman Sembah dalam kesempatan itu memaparkan mekanisme pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) di Desa Sesela, Kecamatan Gunung Sari sebagai contoh. “Pengelolaan BUMdes di Desa Sesela, sangat terasa manfaatnya di dalam meningkatkan perekonomian desa, membuka lapangan kerja, meningkatkan pendapatan masyarakat serta menjadi sumber pendapatan asli daerah (PADes) dan mengoptimalkan aset desa agar bermanfaat untuk kerja sama masyarakat desa,” jelasnya. “Sesuai dengan pedoman yang dimaksud didalam peraturan Menteri Desa PDT dan Transmigrasi No. 4 Tahun 2015,walaupun belum sempurna tetapi tujuan pendirian BUMDes sesuai dengan pasal 3 Permendes PDT dan Transmigrasi sudah terasa manfaatnya,” tambahnya.

Dihadapan rombongan yang dipimpin oleh Sekda Kabupaten Magelang itu dijelaskan juga jenis-jenis usaha yang dikembangkan melalui BUMdes “BATU SELA” Desa Sesela yaitu Pasar Desa, Tempat Pemasaran Hasil/Produksi Pertanian, Industri Kerajinan Mikro (IKM), kios, Parkir. Selain itu juga ada Pasar Seni sebagai tempat pemasaran hasil kerajinan ukir dan cukli masyarakat desa sesela. Area pertunjukan atraksi seni budaya tradisional.

Jenis usaha lainnya yaitu Simpan Pinjam, yang digunakan untuk memberikan bantuan pinjaman modal bagi para pengrajin dan pedagang kecil yang membutuhkan tambahan modal, tempat menyimpan dana pada saat mendapatkan keuntungan usaha.
Usaha lainnya yaitu Pengelolaan Lingkungan, yang dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan menugaskan 3 orang tenaga pengangkut kendaraan roda 3 dengan biaya operasional yang berasal dari konstribusi masyarakat. (andy/humas)

kunker kunker3 kunker2

Peringati HKN ke 52, Dikes Gelar Jambore Kader Kesehatan

kdrGiri Menang – Peringati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 52 Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Barat (Lobar) menyelenggarakan Jambore Kader Kesehatan di Kawasan Perkemahan Bendungan Gunung Jae, Narmada. Kegiatan yang diikuti sekitar 1.200 peserta yang terdiri kader posyandu, sakha bhakti husada dan puskesmas se-Lombok Barat ini berlangsung selama dua hari dan ditutup siang tadi (27/11). Sesuai dengan tema HKN ke 52 tahun 2016 ini yaitu “INDONESIA CINTA SEHAT” membawa makna yang sangat penting, bahwa masyarakat harus melakukan gerakan bersama untuk hidup sehat. Kegiatan jambore kader ini disamping bermanfaat untuk membina hubungan silaturahmi antar kader, juga sebagai ajang rekreasi murah meriah yang berdampak sangat baik untuk kesehatan kita.

Kegiatan dibuka secara langsung oleh Bupati Lobar, H. Fauzan Khalid, Sabtu (26/11) sekaligus mencanangkan Gerakan masyarakat Sadar Gizi (Gemadazi) yang merupakan bentuk sumbangsih dan komitmen semua pihak untuk bersama-sama berjuang membebaskan Lombok Barat dari kasus gizi buruk. Pada kesempatan itu juga dilakukan penyerahan piagam penghargaan kepada kader lestari, kepala desa dan kepala dusun berprestasi di bidang kesehatan, tenaga kesehatan berprestasi dan pegawai dengan inovasi terbaik serta deklarasi Kecamatan Labuapi sebagai kecamatan ODF (Open Defecation Free).

Lokasi perkemahan sempat diguyur hujan lebat selama beberapa jam mengakibatkan beberapa lokasi tenda peserta tergenang air. Kondisi tersebut tidak menyurutkan semangat para peserta mengikuti kegiatan jambore. Tampak para peserta antusias mengikuti lomba yang disiapkan panitia dengan hadiah yang tidak kalah menarik. Kegiatan juga diisi dengan api unggun di malam harinya. (romi/humas)

kdr4 kdr2 kdr1 kdr

APEL HUT PGRI KE – 71 KABUPATEN LOMBOK BARAT

pgri1Giri Menang – Dalam rangka memperingati HUT PGRI ke 71, Pemkab Lombok Barat pagi tadi (25/11) menggelar apel yang semula direncanakan akan digelar di Lapangan Kantor Bupati, namun terkendala hujan akhirnya dialihkan di Bencingah Agung Kantor Bupati Lombok Barat. Acara diikuti ratusan tenaga pengajar se Lombok Barat. Dalam kesempatan itu Sekda Lombok Barat, H. Moh. Taufiq berkesempatan menjadi Inspektur Upacara dan membacakan pidato PLT Ketua Umum PGRI Pusat.

“Hari ini tanggal 25 November, di seluruh pelosok negeri dirayakan Hari Guru Nasional (HGN) yang merupakan Hari Ulang Tahun PGRI. Pada tanggal 25 November 1945, di antara deru nafas Revolusi Kemerdekaan Republik Indonesia, Persatuan Guru Republik lndonesai (PGRI) lahir dari kesadaran kebangsaan dan semangat perjuangan para guru, dosen, tenaga kependidikan, para pensiunan guru dan para pegawai Kementerian Pendidikan dan Pengajaran yang baru didirikan.

Mereka bersatu padu bertekad mencerdaskan bangsa, berjuang melawan kebodohan dan mengisi kemerdekaan. Dengan lahirnya PGRI, maka segala bentuk perbedaan dan potensi perpecahan kelompok guru sepakat untuk dihapuskan. Ketika itu, puluhan organisasi guru bersatu membentuk satu-satunya organisasi profesi guru, untuk kemudian membangun kekuatan bersama antar anggota, agar kuat dan berwibawa mengawal mutu pendidikan dan memperjuangkan profesi guru dan tenaga kependidikan. Meski saat ini, ada upaya mendorong kembali situasi seperti sebelum lahirnya PGRI, lnsya Allah PGRI akan tetap kokoh menjaga persatuan dan kesatuan guru Republik Indonesia.” (budi/humas)

pgri2 pgri1 pgri pgri3 pgri4

Rekreasi Mancing, Hilangkan Kepenatan Di Kolam Lingsar

DSC_1359Selain menikmati keindahan alam, belanja, atau berburu kuliner, satu kegiatan lagi yang menjadi sarana rekreasi banyak anggota masyarakat adalah memancing. Baik dilakukan di laut, sungai maupun di kolam pancing masing – masing memberikan sensasi yang berbeda namun mendatangkan kegembiraan yang sama.

Hari mulai beranjak sore. Di bawah cuaca yang sedikit berawan sinar matahari nampak menyembul kekuningan membias di antara daun – daun  kelapa melambai yang tengah tertiup angin  ataukah daun manggis yang berada di Taman Wisata Pura Lingsar, Lombok Barat.

Taman wisata Pura Lingsar yang dilengkapi sebuah kolam besar suatu hari di akhir pekan suasananya sedikit berbeda  dibanding dengan hari-hari biasanya. Kecuali acara Pujawali Perang Topat di Pura Lingsar maupun kegiatan-kegiatan keagamaan ummat Hindu lainnya yang kerapkali ramai. Namun keramaian kali ini ditandai dengan tigaratusan peserta lomba mancing se Pulau Lombok menjejali pinggir kolam besar di Taman Pura Lingsar.

Para mancing mania seakan tak ingin surut atau bahkan beranjak ke lokasi lainnya, mereka fokus mancing untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dan seberat-beratnya yang dibatasi hingga 5,5 Kg. Meski terik matahari dari pagi hingga sore menyengat dan hujan deras turun seketika, para mancing mania tak terusik sedikitpun untuk meninggalkan lokasi pemancingan yang menyediakan ikan berbagai jenis seperti ikan bawal, mujair, nila dan ikan jenis lainnya.

Arman Hadi Ketua Forum Pemuda Lingsar. menilai, event semacam ini sangatlah penting artinya untuk lebih mengenalkan secara luas Taman Lingsar sebagai salah satu obyek wisata unggulan di Lombok Barat. Tidak hanya pengunjung mengenal Taman Narmada saja. Di Taman Lingsar terdapat sejumlah pasilitas lainnya, selain taman yang indah dan asri, juga di tempat ini terdapat Pura Lingsar sebagai tempat persembahyangan ummat Hindu pada saat-saat tertentu. Di sini juga terdapat Kemaliq yang cukup disakralkan oleh masyarakat suku Sasak-Lombok. Demikian juga dengan keberadaan kolam besar di Taman Lingsar seluas 1 hektar ini, kerap kali digunakan untuk ajang rekreasi utamanya rekreasi mancing tidak saja bagi wisatawan lokal, namun juga wisatawan asing.  “Karena itu tak mengerankan pada setiap penghujung tahun, Taman Lingsar selalu dijadikan sebagai tempat upacara Perang Topat Pujawali Pura Lingsar,” tandasnya

Beragam masukan tersirat secara langsung dari para pemancing saat itu, agar kegiatan seperti ini bisa ditindaklanjuti atau diagendakan secara rutin. Tidak hanya pada saat moment-moment tertentu saja seperti ulang tahun, namun juga pada saat-saat yang lain. “Hal ini merupakan kegiatan positif dan hendaknya didukung oleh keberadaan pasilitas  memancing seperti peneduh agar para pemancing bisa betah dan fokus memancing,” kata Seban pemancing asal Peresak, Lombok Tengah dimintai pendapatnya.

Menyingkap soal pemanfaatan Taman Lingsar yang belum Maksimal ini, Arman Hadi punya proyeksi lain. Jika pelaksanaan kegiatan di Taman Lingsar termasuk lomba mancing seperti ini paling banter dilaksanakan oleh pengelola Taman Lingsar. Ia tak menampik selama ini keterlibatan Pemda khususnya instansi terkait belum kelihatan, jika tidak dikatakan sama sekali belum ada.

“Sebenarnya perlu ada dukungan yang lebih intensif dari Pemda. Katakanlah misalnya tersedianya sarana prasarana yang disiapkan seperti perahu sebagaimana di taman lainnya yang sudah populer seperti Taman Narmada ataukah Taman Impian Jaya Ancol, kolam di Taman Loang Baloq. Dengan sendirinya pengunjung akan datang sendiri dan Taman Lingsar menjadi lebih hidup,” ujar Arman yang juga aktif di setiap tournament sepakbola Lingsar ini.

Kadis Kelautan Perikananan Lobar Ir. H. Akhmad Subandi, MM memberi dukungan atas terselenggaranya lomba mancing ini. Bahkan ia mengaku memberikan kontribusi dengan menyumbang ikan di event ini. Hanya saja ia menyentil agar para pemancing lebih betah, diusulkan agar dibuatkan terop atau lapak pemancingan yang nyaman. Kegiatan ini bukan saja untuk rekreasi massal keluarga, namun juga sekaligus bagaimana mengajak masyarakat sejak dini dengan cara-cara yang sederhana dan praktis agar gemar makan ikan. Ia bahkan perlu mengajak Diparsenibud Lobar untuk berkiprah.

“Ya sekaligus juga hasil pancingan bisa langsung dibakar di tempat, karena rasanya kan beda, mengingat suasananya yang berbeda pula di tengah rimbunnya pohon manggis. Selain itu juga kegiatan seperti ini perlu ditindaklanjuti ke depannya, dengan mengadakan event serupa atau berkala seperti tiap-tiap hari libur atau minggu. Nanti bisa kerjasama dengan sponsor. Dengan demikian sektor lain juga akan hidup seperti usaha dagang, kuliner dan lainnya,” ujar spesialisasi bidang perikanan ini.

Kecuali itu, dengan hidupnya Taman Lingsar, maka pertumbuhan sektor lainnya juga akan memberikan multiplyer efeck. Sebutlah misalnya, yang paling praktis adalah tumbuhnya berbagai macam usaha ekonomi kreatif dengan munculnya warung-warung kecil seperti kuliner atau penjual berbagai jenis makanan, bahkan penjual umpan ikan untuk mancing juga bisa dimanfaatkan.

Jurnalis Warga: Wardi, Alamat  Labuapi.

1 2 3 4 5 27