16700702_1106582056130807_6198420399975838976_oBalikpapan – (16/2).  Layaknya tamu agung, rombongan Pemerintah Kabupaten Lombok Barat (Pemkab Lobar) disambut antusias nan meriah oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan. Koordinasi efektif dengan Bagian Humas Protokol Pemkot Balikpapan membuat kegiatan kunjungan H. Fauzan Khalid beserta beberapa Kepala SKPD menjadi perhatian yg besar dari Permerintah Kota Terbesar ke 2 di Provinsi Kalimantan Timur ini.
Sambutan meriah itu diawali dengan kehadiran Forkompimda Kota Minyak yg berjarak 2 jam dari Samarinda ini secara lengkap.

Mereka mendampingi H. M. Rizal Efendi dan H. Rahmat Mas’ud, Walikota dan wakilnya menerima H. Fauzan Khalid yang didampingi oleh Letkol Ardiansyah Dandim 1606 Lobar dan Rodiansyah Kejari Mataram di ruang kerjanya. Sejenak berbincang santai, Walikota mantan Petinggi Media ini mengajak Bupati beserta rombongan ke aula utama untuk mendengarkan paparan.

16797359_1106582062797473_7683639672025916772_oFauzan yang didampingi oleh H. Baihaki, Hj. Lale Prayatni, H. Lalu Surapati, H. Lalu Winengan, I Ketut Sandiase beserta beberapa staff lain cukup sumringah dengan sambutan Pemkot Balikpapan. Disambut dengan tari-tarian, Fauzan dan rombongan lalu mendengar paparan kepala daerah yang memiliki APBD 1,9 Triliun ini.

Kota Balikpapan adalah salah satu Kota Paling Damai menurut World Wildlife Fund (WWF) yang mempunyai luas 503 Hektar yang 52% berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ditetapkan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH). Luasnya yang kecil itu dibagi menjadi 6 kecamatan dan didiami oleh lebih dari 720 ribu jiwa penduduknya.

16700652_1106582219464124_6559895126459572229_oPenataan kota yang asri membuat kota ini memperoleh predikat kota berkelanjutan. “Ini sesuai dengan konsep kota secara nasional”, ungkap Rizal.

Dengan PDRB sebesar 64 juta/kapita serta kontur tanah berbukit, kota ini sangat bergantung pada provinsi lain seperti Sulawesi Barat. “Suplay hasil pertanian banyak datang dari provinsi ini,” cerita Rizal dalam menjelaskan tingkat inflasi tinggi di kotanya yang sebesar 6,47 di atas rerata nasional.

Untuk antisipasinya, Pemkot Balikpapan mendorong Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk memberikan terobosan investasi. Balikpapan sudah menerapkan program Kemudahan Langsung Investasi dan Konstruksi (KLIK) yang oleh Nining Suryatiningsih, Kepala Bappeda Pemkot Balikpapan dinyatakan mampu meningkatkan investasi dan pendapatan yang berujung pada pengentasan kemiskinan. “Saat ini kemiskinan di Balikpapan hanya 2,3% saja,” cerita Walikota dengan bangga mengiyakan penjelasan bawahannya.

  1. Baihaki, Kepala Bappeda Lobar cukup antusias mendengar hal tersebut dan mengkaitkan faktor kemiskinan terhadap IPM Balikpapan. Peraih peringkat IPM tertinggi di Provinsi Kaltim dan peringkat 9 IPM secara nasional dengan poin mencapai 79,21 ini memiliki angka rerata lama sekolah sebesar 10,44 tahun dan kurang beberapa poin tahun dari target RPJMD Kota Balikpapan sebesar 10,53 tahun di 2021 nanti.

Rizal Efendi pun menjabarkan capaian pemerintahannya yang prestisius lainnya. “Kami sudah mencapai kategori B dalam LAKIP, meningkat dari Cc karena telah menggunakan Tim Akuntan Publik yg disarankan BPK,” ujarnya bangga.

Kota dengan 114 paguyuban etnis, termasuk etnis Lombok ini pun mempunyai pengalaman yg layak dipelajari dalam hal ketahanan masyarakat di bidang sosial politik dan ketertiban masyarakat. “Dengan Forkompimda, kami ini dream team,” ujar walikota menggambarkan kerja sama solidnya dengan Kapolres, Dandim, Kejari, dan jajaran Forkompimda lainnya.

Fauzan Khalid cukup gembira mendengar paparan dan sambutan antusias Pemkot Balikpapan. “Sangat tepat untuk kami belajar di sini,” tegas Fauzan. Beliau mengarahkan jajaran rombongannya untuk mendalami banyak informasi yang dipaparkan, terutama karena dalam sambutan itu, Pemkot Balikpapan menghadirkan seluruh jajaran SKPD.

Setelah menikmati tarian dan alunan suara penyanyi yang sengaja dihadirkan oleh sang walikota, acara diakhiri dengan tarian perpisahan dan rombongan pun dijamu makan siang.
“Kami mengharapkan kunjungan balik dari walikota ke Lombok Barat,” harap bupati sambil menceritakan tentang pantai Senggigi, Sekotong, Narmada, dan bahkan sayur kangkung yang sudah lama dikenal oleh Masyarakat nasional, termasuk di Balikpapan. (humas)