Giri Menang, Kominfo. Untuk menjadikan perempuan yang hebat dan mampu menjadikan desanya menjadi desa yang berdaulat dan berkembang, Lembaga Akademi Paradigta mewisuda 84 orang peserta didiknya di aula Kantor Bupati Lombok Barat ( Lobar ), Rabu (29/3).

Bupati Lobar Wisuda Akademi paradigtaPara wisudawan berasal dari empat kecamatan yaitu Kecamatan Gerung, Lingsar, Kuripan dan Narmada. Mereka adalah wakil-wakil perempuan yang disaring dan menjadi wakil dari desanya.

Akademi Paradigta sendiri merupakan salah satu program yang dikembangkan Lembaga Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga ( PEKKA ) yang bekerjasama dengan Pemerintah Australia dan Kementrian Desa Dan Pengembangan Daerah Tertinggal.

Akademi Paradigta dibentuk dengan tujuan untuk menyedikan ruang pembelajaran bagi perempuan dengan harapan, setelah lulus mereka mampu mengembangkan potensi kepemimpinan perempuan agar dapat terlibat aktif dalam proses pemberdayaan di wilayahnya.

“Peserta didik kami merupakan perempuan-perempuan yang berusia antara 25 sampai dengan 55 tahun. Kurikulum yang kami gunakan adalah program pendidikan satu tahun. Untuk metode pembelajaran sangat fleksibel dengan satu sampai tiga kali pertemuan dalam seminggu. Jam belajar sangat disesuaikan dengan keadaan setempat dengan 40 kali di kelas dan 25 kali praktik lapangan. Anak didik kami kebanyakan ibu – ibu rumah tangga,” terang Siti Zamraini, koordinator Akademi Paradigta NTB sebelum acara dimulai.

Lembaga Akademi Paradigta telah terbentuk Dua tahun yang lalu dan dalam penerapan proses pendidikannya mengutumakan kekritisan berbasis kehidupan nyata sehari-hari perempuan. Pendekatan dan metodologi pendidikannya mengutamakan dialog dan refleksi.

Hal ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Hj. Kodar mewakili Direktur PEKKA nasional dalam sambutanya diacara tersebut. Dikatakanya meski baru berusia dua tahun, Akademi Paradigta telah mampu mencetak 470 kader perempuan desa dari 20 Kecamatan di Tujuh wilayah Indonesia.

“Kami mengharap dengan adanya lembaga pendidikan ini menjadi alternative bagi lintas generasi untuk belajar sehingga ilmunya bisa dimanfaatkan di desa masing- masing,” ungkapnya.

Sementara itu Bupati Lobar H. Fauzan Khalid sangat berharap agar program ini terus berjalan. “Jangan sampai putus di tengah jalan. Pemerintah daerah akan terus mendukung. Kami harap lembaga pendidikan ini menjadi lembaga pendidikan formal yang setara dengan D1,” pungkasnya. Humas Lobar/budi