Giri Menang, HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Selasa 3 Desember 2019 – Hotel Svarga yang berada di Kawasan Senggigi Lombok Barat nampak sangat serius menyiapkan diri dengan “brand” kopi sebagai salah satu jualan utamanya. Hotel berbintang empat itu akan menggelar Kompetisi “Barista” Kopi di tanggal 21 Desember nanti. Sebagai bentuk keseriusannya, hotel yang memastikan dirinya sebagai “hotel halal” dengan tidak menyajikan minuman beralkohol tersebut akan menggelar “Coffee Talk” atau “diskusi tentang kopi” yang akan digelar pada hari Kamis, 12 Desember 2019.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Operasional Hotel Svarga Zulfadli saat menyambangi Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid di ruang kerja Bupati Lombok Barat di Gerung, Selasa (2/12/2019).

“Sebagai pra acara kompetisi, kami akan menggelar diskusi ringan tentang kopi. Coffee Talk itu akan di hadiri oleh para barista yang ada di hotel-hotel di Senggigi. Kita akan bertukar pendapat tentang penyajian kopi sebagai menu minuman utama untuk breakfast di hotel-hotel,” ujar Zulfadli.

Zul, panggilan akrabnya, menyatakan bahwa dalam acara “Coffee Talk” tersebut, direncanakan pihaknya bisa terselenggara setiap bulan sekali.

“Kami menyiapkan panggung di Svarga Hotel untuk semua pihak. Kita berdiskusi tentang kopi atau apa saja yang akan memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan wisata halal di NTB,” terang Zul.

Menurut Zul, banyak aspek positif yang bisa didiskusikan untuk pembangunan kepariwisataan di Pulau Lombok, terutama untuk memperkuat brand image NTB (Nusa Tenggara Barat, red) sebagai Pusat Pariwisata Halal Dunia.

Bupati Lombok Barat, H. Fauzan Khalid di kesempatan yang sama sangat mengapresiasi kegiatan tersebut yang dilakukan oleh pihak manajemen Hotel Svarga. Kata dia, di samping untuk menghidupkan aspek promosi kepariwisataan di Lombok Barat khususnya di Senggigi, Coffee Talk itu juga akan membuka kesempatan kepada usaha kecil/mikro dan menengah untuk mempresentasikan produknya di hadapan para pelaku bisnis perhotelan.

“Lombok Barat ini memiliki banyak potensi kopi yang sudah branded. Tinggal bagaimana mereka bisa mempromosikan usahanya kepada calon pembeli yang lebih eksklusif seperti untuk kebutuhan di hotel-hotel,” ujar Bupati.

Sedikitnya, terang Fauzan, ada beberapa jenis varian kopi yang sudah berkembang di Lombok Barat dengan harga yang relatif bersaing di pasaran. Selain Kopi Berkah yang ada di Desa Kekait, terdapat juga Kopi Tradisional di Prabe Batu Mekar Lingsar, Kopi Nyot di Pusuk Lestari, dan Kopi Gula Aren di Desa Langko Lingsar.

“Mereka bisa diberikan kesempatan tidak hanya untuk mendisplay barang, tapi juga mempresentasikan sisi keunggulan produknya sehingga bisa dimanfaatkan oleh kalangan perhotelan di Senggigi,” ujar Fauzan Khalid.

Coffee Talk yang akan diselenggarakan di tanggal 12 Desember 2019 ini, oleh Hotel Svarga Senggigi juga dijadikan sebagai pemanasan untuk kegiatan utamanya berupa Kompetisi Membuat Kopi di tanggal 21 Desember 2019 nanti. Oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat, kegiatan tersebut menjadi angin segar untuk mempromosikan kepariwisataan di Senggigi.

“Saat peak season di Bulan Desember ini, kompetisi tersebut menjadi alternative atraksi pasca kita menyelenggarakan Perang Topat yang akan diselenggarakan di tanggal 11 Desember nanti,” tutup Bupati Lombok Barat.