Giri Menang. HUMAS PROTOKOL LOMBOK BARAT. Minggu, 24 November 2019 – Untuk mempercepat target pembangunan Rumah Tahan Gempa (RTG) di Lombok Barat (Lobar), pemerintah daerah melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lobar melakukan sistem zonasi dan pembatasan jenis RTG.

Dalah proses pembangunan yang memasuki tahap ke-2 ini, Dinas Perkim Lobar meluncurkan tipe RTG terbaru yakni CLT (Cross Laminated Timber).

Berdasarkan hasil uji lab, jenis RTG dengan jenis ini dikatakan sangat cocok, praktis dan sehat bagi masyarakat tentunya.

Hal tersebut disampaikan Bupati H. Fauzan Khalid saat hadir dalam acara Penyerahan Kunci RTG CLT di Desa Kekait, Jum’at (22/11) kemarin.

“Dari hasil pantauan dan juga dari hasil uji lab, Insya Allah bahan-bahan rumah ini sangat ramah sehingga bisa ditempati dengan nyaman dan aman karena sebagian besar materialnya dari kayu yang diolah dan ini aman dari gempa, ” jelas bupati.

CLT merupakan sebuah produk kayu berupa papan laminasi yang disusun saling silang satu sama lain dan biasanya digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti lantai, atap, dan dinding. Pembangunan dengan CLT ini juga relatif cepat, bisa selesai hingga 5-7 hari pengerjaan.

Kedepannya imbuh bupati, “Dari sisi pembangunan, tinggal melakukan pelatihan-pelatihan cara atau tahapan pembangunan, agar proses pengerjaan rumh CLT lebih cepat. Kemudia masyarakat juga akan lebih cepat menempati rumah CLT.

Disampaikan lebih detail oleh Kepala Bidang Perumahan Dinas Perkim Lobar L. Ratnawi, bahwa setahun ini Pemkab telah memberikan kebebasan kepada warga untuk memilih jenis RTG, sehingga terjadi perlambatan.

Dalam proses pembangunan tahap pertama, beberapa jenis dari RTG telah dibangun di semua daerah korban gempa di Lombok Barat seperti Risha, Rika, Riko dan Dome.

Namun dalam pembangunan tahap ke-2 ini, untuk mempercepat target pembangunan ia menyampaikan bahwa Pemkab Lobar memberlakukan sistem zonasi dan membatasi jenis RTG yang akan dibangun menjadi tiga jenis saja yaitu Risha, Riko, dan CLT.