Giri Menang, Kamis 12 September 2019 – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Lombok Barat, H. Moh. Taufiq mengemukakan, pemerintahannya sedang dihujani predikat juara. Namun di balik predikat juara itu, Taufiq mensinyalir penuh dengan resiko, ada beban dan ada pula bahagia.

“Resiko jadi juara ada semacam kebahagiaan, tapi ada juga semacam beban,” kata Taufiq dalam kata penerimaan kunjungan silaturahmi Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) di Kantor Desa Suranadi, Kamis (12/9/2019).

Taufiq menyebut, Desa Suranadi merupakan satu dari 119 desa di Lombok Barat. Desa ini beberapa waktu lalu, berhasil sebagi juara pertama Lomba Desa tingkat regional IV (NTB, NTT, Maluku, Maluku Utara dan Papua).
Resiko sebagai juara menurut Taufiq, kalau ada yang melakukan studi banding, pasti akan tertuju ke Suranadi. Seperti pengalaman di Desa Lingsar yang tahun sebelumnya juga meraih juara pertama. Begitu merih juara, tamu yang datang bukan hanya emat atau lima orang. Tapi sekali berkunjung, mereka datang 40-50 orang.

“Ini resiko, tapi merupakan kebanggaan bagi kita. Tapi kebanggaan ini menurut hemat kami menjadi sebuah beban, dalam artian, apakah setelah juara ini ada semacam intervensi dari pemerintah pusat, provinsi, termasuk dari pemerintah Lombok Barat,” tegasnya di hadapan rombongan Dirjen, Kepala DPMD NTB, Asisten I Pemkab Lombok Barat, Kepala DPMD Lombok Barat, Camat Narmada, Kades se kecamatan Narmada, Toga Toma, tokoh pemuda se-Desa Suranadi.

Ditambahkan Taufiq, begitu mendapat juara, di benak orang bisa dipastikan bertanya, apa yang hebat di Desa Suranadi ini. Pertanyaan ini ternyata memang benar datang dari Provinsi Banten. Begitu mereka mendapat kabar, bahwa Desa Suranadi menjadi juara, mereka langsung memilih desa ini sebagai tempat Diklatpim. Rombongan Diklatpim ini jumlanya 17 orang.

“Namun harus diakui, kita mesti berkaca pada visi Lombok Barat Mantap, (Amanah, Sejahtera dan Berprestasi,” Taufiq memperkenalkan visi pemerintahan 2019-2024.

Selain itu, diperkenalkan juga, Desa Sesaot yang sukses sebagai juara pembangunan berbasis pariwisata berkelanjutan. Dengan viralnya predikat juara ini, bisa dihitung, hampir tiap pecan tak pernah sepi dari tamu yang datang.

“Besok giliran kabupaten Sleman mau datang dan ini akan terus berdatangan dari daerah lain,” papar Taufiq.

Di tempat yang sama, Direktur Evaluasi Perkembangan Desa, Kemendagri, DR. Eko Prasetyanto menimpali, kehadiran 13 orang timnya dalam rangka monitor dan evaluasi (monev) pasca lomba desa. Kendati dinilai non formal, namun kehadiran tim lebih kepada kunjungan silaturahmi.

Apa yang disamapikan sekda Taufiq sebelumnya, pasca menjadi juara, pada kesempatan itu langsung direspon oleh Prasetyanto. Kata dia, semua harus dikeroyok, karena ini tugas, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah Kabupaten Lombok Barat, pemerintah kecamatan Narmada dan pemerintah Desa Suranadi itu sendiri.

“Mari kita bekerja sama dan bekerja keras, inilah desa Suranadi sang juara itu. Desa ini yang akan menjadi contoh bagi 20 Desa di Narmada, 117 desa di Lombok Barat serta 995 desa di NTB, bahkan 13.435 desa yang ada di wilayah regional IV,” sebut Prasetyanto.

Lagi-lagi Dirjen membenarkan apa yang dikemukakan sekda Taufiq. Memang penuh resiko tapi membanggakan, karena sudah jadi juara, harus banyak dikunjungi. Tidak sekedar dikunjungi, tapi akan dicontoh.

Mengutip nawacita Jokowi, Prasetyanto awalnya harus mengembangkan sumberdaya manusia. Dalam rangka program ini, pihak Dirjen akan mengundang Kepala Desa Suranadi sebagai desa percontohan. Rencananya pertemuan akan berlangsung di Jogja atau di Bali. Program ini sedang dibahas dan finishnya pada awal Oktober mendatang.

“Gunanya adalah untuk bersama-sama memikirkan ke depan, pasca lomba desa ini sebagai desa model dan percontohan,” janji Prasetyanto.

Dalam pertemuan ini, rencananya dihajatkan untuk mempercept akselerasi pembangunan, penyelengaraan pemerintahan di Lombok Barat, NTB, regional IV, bahkan untuk nasional.

“Karena Lombok Barat ini sudah dua kali jadi juara, sepantasnya kita memberikan apresiasi kepada bupati Fauzan Khlid, Sekda Lombok Barat beserta jajarannya,” puji Prasetyanto.

Usai memberikan arahan, dilanjutkan dengan sesi dialog dan diakhiri dengan penyerahan cenderamata serta bantuan dana pembanguan di Desa Suranadi dari Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Kemendagri.