Bupati : Peringatan Hari Pahlawan Bukan Sekedar Ungkapan Rasa Syukur

Apel bendera dalam rangka memperinghati hari Pahlawan ke 68 di Lombok Barat (Lobar) berlangsung khidmat. Kegiatan tersebut berlangsung Senin kemarin (11/11) di lapangan Patut Patuh Patju dengan melibatkan seluruh pejabat eselon II, III,IV, POLRI, TNI, PGRI, Organisasi Pemuda, Pelajar serta seluruh PNS lingkup Pemkab.Lobar.

Selaku Inspektur Upacara (Irup), Bupati Lobar, H.Zaini Arony dalam amanatnya menyatakan, sejarah pertempuran pahlawan di Surabaya 68 tahun silam, telah mencatat bahwa, perjuangan untuk mendirikan NKRI bukan hadiah atau pemberian pihak manapun, tetapi melalui proses perjuangan yang cukup panjang, heroic dan disertai pengorbanan yang luar biasa dari para pejuang dan pahlawan pendahulu. Untuk itu lanjutnya, semua harus memaknai peringatan hari Pahlawan bukan hanya sekedar ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, tetapi sekaligus sebagai refleksi terhadap keyakinan jati diri bangsa yang bermartabat, diinspirasi oleh para pejuang yang telah gugur di medan laga. (lebih…)

Gerung jadi Rintisan Kecamatan PHT

MATARAM-Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan hortikultura NTB, melalui Balai Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPTPH) NTB, menetapkan Kecamatan Gerung di Lombok Barat, sebagai Rintisan Kecamatan Pengen dalian Hama Terpadu (PHT). Gerung akan menjadi percontohan pengelolaan pertanian yang berkualitas baik yang ramah lingkungan atau dikenal dengan sisetm pertanian organik.

Deklarasi penetapan Gerung seb­agai Rintisan Kecamatan PHT ini dilakukan akhir pekan lalu di keca­matan setempat. Penetapan dihadiri Direktur Perlindungan Tanaman Pan­gan Kementerian Pertanian, Erma Budiyanto, Bupati Lombok Barat, jajaran petinggi TNI di Lombok Barat, penyuluh pertanian dan seluruh petugas Pengendali Organisme Penggangu Tumbuhan (POPT) dari seluruh kecamatan di NTB.

Kepala BPTPH NTB, Arlita Chaeroni pada Lombok Post, di sela pene­tapan mengatakan, Gerung saat ini menjadi kecamatan pertama di NTB yang ditetapkan sebagai Rintisan Kecamatan PHT ini. Kedepannya, BPTPH akan mengembangkan model serupa di kecamatan lain.

Dengan penetapan ini, maka Ger­ung akan menjadi salah satu pelopor pertanian organik di provinsi ini. Dalam pengelolaan lahan dan pemeliharaan tanaman, petani setempat nyaris tidak akan menggunakan pestisida berbahan kimia dan menggantinya dengan pestisida dan pupuk alami.

Menurut Arlita, Gerung saat ini menjadi satu-satunya kecamatan yang paling siap ditetapkan menjadi Rintisan Kecamatan PHT. Gerung memiliki syarat untuk penetapan ini, antara lain memiliki 18 kelompok tani yang sudah melaksanakan Sekolah Lapang Pengendalian Hama terpadu dan tersebar di seluruh desa. Alumni SLPHT di sana, mencapai 450 orang. Mereka kata Arlita, mendapat ilmu terkait pengendalian hama dengan dididik selama satu tahun.

Selain itu, di sana juga sudah terdapat 10 Regu Pengendalian Hama, 1 Pos Pengembang Agen Hayati (PPAH) dan Ikatan Petani Alumni SLPHT, petani pengamat, dan berapa petani pemandu. Bahkan kata Arlita, banyak alumni SLPHT di Gerung yang kini sudah menjadi penangkar benih dan pengecer pupuk.

“Rintisan kecamatan ini akan mendorong pengendalian hama ter­padu dengan upaya mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Targetnya tidak merugikan secara ekonomi dan merusak lingkungan,” kata Arlita.

Selain itu, dengan menghasilkan produk pertanian organik, akan menjadi nilai tambah bagi petani, dan mendorong daya saing NTB, menyambut Pasar Bebas ASEAN atau ASEAN Community pada 2015 mendatang.

Selain itu, Pos Pengembang Agen Hayati yang ada di Kecamatan Gerung ini juga akan menjadi salah satu cikal bakal bisnis kelompok, yang akan memproduksi berbagai kebutuhan pupuk dan obat alami bagi organisme pengganggu tanaman.

“Tentu saja, PPAH akan meningkatkan produksi secara massal, sehingga bisa menyuplai kebutuhan para petani untuk keperluan perta­nian organik. Ini akan menjadi nilai tambah yang besar bagi petani dan kelompok,” kata Arlita.

Sumber: Lombok Post, Senin 11 Nopember 2013

BPBD Ajukan Bantuan ke Pusat

GIRI MENANG-Pemkab Lombok Barat (Lobar) bergerak cepat menangani korban bencana puting beliung beberapa waktu lalu. Untuk rekontsruksi atau perbaikan 118 rumah warga yang rusak, pemkab melalui BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Lobar tengah mengajukan proposal ke pemerintah pusat dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

“Proposal pengajuan perbaikan tersebut sedang dibuat,” kata Kepala BPBD Lobar H Ahmad Zaini kemarin.

Dijelaskan, pihaknya masih belum bisa memastikan berapa angka pasti kerugian akibat bencana puting beliung yang menyebabkan 118 rumah warga rusak. Namun menurut perkiraannya, kerugian menyentuh puluhan juta rupiah. Untuk mendapatkan jumlah pasti, pihaknya masih menunggu data dari pihak desa. Semua rumah warga yang rusak akan diberi bantuan saat rekonstruksi nanti.

Bentuk bantuan berupa bahan material untuk memperbaiki ataupun membangun rumahnya kembali. “Kita belum bisa pastikan berapa jumlah pastinya, tapi perkiraan kami sekitar puluhan juta,” katanya.

Zaini menjelaskan, baru dua desa yang masuk data terkait jumlah kerusakan ke BPBD, yakni Desa Merembu dan Desa Kediri Selatan. Saat ini, timnya terus turun ke lapangan un­tuk melakukan pemulihan dan mendata jumlah kerusakan. Setelah memperoleh data dari desa, BPBD akan turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi kembali terkait data yang diberikan oleh desa. “Sudah ada tim yang turun untuk memastikan data dari desa,” bebernya.

Data sementara yang diperoleh BPBD hasil rekapan di tingkat desa, di Kecamatan Kediri terdapat 71 rumah terdiri dari Desa Kediri Selatan sebanyak 34 rumah, Jagaraga Indah 37 rumah.

Di Labuapi, terdiri dari Desa Merembu sebanyak 4 rumah mengalami kerusakan. Di Kuripan, sebanyak 9 rumah rusak parah di Desa Jagaraga. Sedangkan di Kecamatan Narmada, Desa Sembung terdapat 34 rumah mengalami kerusakan.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar korban, BPBD dan Dinas Sosial Lobar mendrop logistik kepada korban. Logistik yang didrop berupa makanan siap saji, mie instan dan selimut serta peralatan lainnnya. Pihak terkait juga telah membangun tenda di sejumlah titik di lokasi bencana terparah seperti Kediri dan Jagaraga serta di Narmada.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 9 Nopember 2013

PKK Lobar Sabet Juara

GIRI MENANG-Kerja keras Tim Pengerak PKK Kabupaten Lombok Barat (Lobar) berkolaborasi dengan Dharma Wanita Persatuan (DWP) kabupaten dalam menyajikan menu beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis pangan lokal berbuah manis. Lobar berhasil menyabet juara satu lomba cipta menu dalam rangka hari pangan sedunia ke XXXIII ting­kat Provinsi NTB yang di gelar di lapangan Supersemar, Kabupaten Lombok Utara Kamis, (7/11).

Ketua PKK Lobar Hj Nanik Zaini Arony memberikan apresiasi kepada jajaran pengurus PKK dan dharma wanita yang telah memberikan yang terbaik dalam lomba itu. Menu yang disajikan untuk menu keluarga, mulai dari ayah, ibu, anak perempuan dan anak laki-laki.

“Menu yang disajikan itu, untuk kebutuhan makan pagi yang terdiri dari bahan singkong berkarbohidrat, makan siang bahannya gandum, makan malam bahannya ubi hijau,”ungkapnya.

Kegiatan lomba semacam ini menurut istri Bupati Lobar tersebut tidak hanya seremonial semata, namun masyarakat diharapkan mempu menyajikan peanek aragaman makanan berbahan lokal. Sehingga mereka tidak tergantung pada beras dan terigu.

‘’Memang suatu prestasi yang patut kita syukuri serta merupakan potensi yang perlu kita tingkatkan dan kembangkan pemanfaatannya di Lobar di masa mendatang,” tandasnya kembali.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 9 Nopember 2013

Segera Dibangun Pusat Perniagaan Terbesar NTB di Lombok Barat

Guna mendukung pertumbuhan ekonomi bagi masyarakat di Pulau Lombok, khususnya di Lombok Barat Perusda Patut Patuh patju (Tripat) bekerjasama dengan PT Blis Group berencana membangun Lombok City Center (LCC). LCC yang direncanakan dibangun pada lahan seluas 84 ribu m2 tersebut berlokasi di tanah milik Pemkab. Lobar yang selama ini dikelola oleh PT Tripat. Lahan untuk pembangunan ini berpusat di Desa Gerimak, Kecamatan Narmada.

Untuk maksud tersebut, Jumat malam (8/11) lalu dilakukan penandatanganan kerjasama dalam perjanjian kerjasama (MoU) antara PT. Tripat dengan PT Bliss Group yang mengelola LCC tersebut sebagai pusat perdagangan yang diklaim sebagai pusat perdagangan terbesar selama ini di NTB.

(lebih…)

Target Produksi Indotan Dipercepat 2018

GIRI MENANG-Saat ini, perusahaan tambang PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILLB) yang beroperasi di kawasan pertambangan Sekotong masih dalam tahap eksplorasi. Izin ini berlaku selama lima tahun,yakni mulai 2011 hingga 2015.

Selesai tahap eksplorasi, ditargetkan tahun 2018 akan mulai tahap produksi. Tahap pro­duksi ini dipercepat dari target sebelumnya. “Kita upayakan agar produksi dipercepat, paling tidak dua tahun sebelum masa tahap kontruksi habis” ungkap Direktur SDM dan Umum PT ILBB, H Syukur Nuralam, kemarin.

Ditambahkannya, Indotan saat ini memiliki lahan sekitar 10 ribu hektar lebih. Lahan itu sendiri dibagi berdasarkan zonasi yang telah ditetapkan Pemkab Lobar.

Seperti diketahui, zonasi atau pembagian wilayah tambang itu sendiri telah ditetap­kan pada tahun 2010 lalu. Pemkab telah membagi wilayah tambang itu menjadi lima zona yakni zona tambang rakyat, tambang umum, zona cadangan, zona pariwisata serta zona perikanan dan kelautan.

Wilayah pertambangan di Sekotong seluas 28.000 hektare yang dibagi 1200 hektare sebagai lokasi tambang rakyat. Sedangkan sekitar 26.800 hektare sisanya akan dibagi ke dalam lima zona.

Areal tambang rakyat nantinya akan dikelola secara bersamaan oleh kelompok, koperasi, serta masyarakat sekitar.

Setelah eksplorasi selesai, tahap berikutnya konstruksi dan tahap produksi. Kon struksi yakni membangun infrastruktur seperti jalan, gudang dan lokasi tambang serta pemukiman. Baru setelah konstruksi selesai, akan masuk ke tahap izin produksi.

Dalam setiap tahapan, katanya, perlu izin dan ada tenggat waktunya. Target habis izin IUP selama lima tahun. Namun masa ini akan diupayakan dipersingkat dari lima tahun pada tahap kontruksi dua tahun terakhir masa kontruksi.

Setelah tahap produksi, perlu dibuat Amdal. Amdal sendiri akan diajukan tim Amdal perusahaan ke pemkab untuk dikaji. Untuk biaya produksi sendiri, dibutuhkan dana Rp 100 miliar lebih. “Kalau tahap produksi. harus buat Amdal.” katanya.

Sementara mengenai masalah dengan masyarakat seperti tentangan dari penam- bang liar menurutnya sudah tidak ada. Karena perusahaan tidak pernah mengusik kepentingan penambang. Perusahaan tidak menyentuh penambang liar karena bukan obyek, melainkan pemkab yang mempunyai tanggung jawab.

Sumber: Lombok Post, Sabtu 9 Nopember 2013

Pemkab Lobar Gelar Bimtek Admin siMAYA dan PNSmail

Dalam rangka mendukung upaya pemanfaatan tehnologi informasi (IT) untuk meningkatkan efektifitas, produktivitas serta tertib administrasi di lingkungan instansi pemerintah, maka pemerintah pusat telah mengembangkan sistem administrasi perkantoran secara elektronik yang terintegrasi. Sistem ini disebut siMAYA, yaitu Sistem Administrasi perkantoran MAYA.

Sebagai pilot project, di kabupaten Lombok Barat (Lobar) sistem tersebut telah digelar dalam bentuk Bimbingan Tehnis (Bimtek) bagi 51 orang peserta. Masing-masing SKPD mengirim seorang wakilnya sebagai peserta yang selanjutnya diharapkan menerapkan teknologi ini di kantornya masing-masing. Bimtek berlangsung di Aula Utama Kantor Bupati sejak 6-8 November 2013 yang difasilitasi oleh Bagian Pengolah Data Elektronik (PDE) Pemkab Lobar. (lebih…)

Bencana Puting Beliung Juga Menerjang Warga Narmada

Terjangan angin puting beliung yang terjadi Senin, (4/11/2013) ternyata tidak hanya menimpa wilayah Kecamatan Kediri dan Labuapi. Namun juga melanda rumah-rumah warga di Desa Sembung Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Selain menyapu atap-atap rumah milik warga, bencana angin puting beliung itu juga mengakibatkan ratusan pepohonan di Desa Sembung menjadi tumbang.

Berdasarkan hasil pendataan Kepala Desa Sembung, Bukhori, tercatat sekitar 43 atap rumah warga disapu angin puting beliung. Untuk membantu warga korban puting beliung, Selasa (5/11/2013) puluhan aparat Kepolisian Resor Kota Mataram bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Kabupaten Lombok Barat membantu masyarakat membersihkan puing-puing reruntuhan bangunan rumah dan memotong pohon yang tumbang di pinggir jalan.

”Hasil pendataan kami, ada sekitar 43 rumah yang ditempati oleh 125 Kepala Keluarga rusak parah dengan kerugian sekitar Rp125 juta,” terang Bukhori.

Bukhori berharap, pemerintah daerah Lombok Barat melalui dinas terkait dan BPBD secepatnya memberikan bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah berupa bantuan material bangunan. ”Bantuan perbaikan  atap rumah harus segera diberikan tanpa menunggu lama karena masyarakat kami sangat membutuhkannya,” harap Bukhori.

Sementara itu, Kabid Darurat BPBD Lombok Barat, Alwan mengatakan akan mengusahakan bantuan perbaikan rumah dikucurkan dalam waktu dekat. “Kami akan berusaha memberikan bantuan perbaikan rumah warga yang terkena musibah angin puting beliung,” ucapnya.

Sebelumnya diberitakan, bencana angin puting beliung menyapu sejumlah atap rumah warga di dua kecamatan di Lombok Barat yakni Kecamatan Labuapi dan Kediri sekitar pukul 15.30, Senin (4/11/2013) sore.  (ari/lbk)

 

Sumber : http://lombokita.com/kabar-lombok/bencana-puting-beliung-juga-menerjang-warga-narmada#.Unmb2BCSKZQ

Puting Beliung di Lobar, Sapu Atap Rumah Warga

 

Rumah Warga yang Roboh oleh Puting Beliung. Foto: Sahrul Hadi-LOMBOKita

Bencana angin puting beliung menyapu sejumlah atap rumah warga di dua kecamatan di Lombok Barat yakni Kecamatan Labuapi dan Kecamatan Kediri sekitar pukul 15.30, Senin (4/11/2013) sore.

Selain atap rumah warga, angin puting beliung ini juga merobohkan tembok gudang Jembatan Baru (JB) Mart, menumbangkan sejumlah pohon dan papan reklame di seputar pertigaan kota santri Kediri . Mahdi warga desa Kediri yang juga menjadi korban bencana alam ini menuturkan, sebelum terjadinya angin puting beliung, turun hujan berbentuk gumpalan es batu ke atap rumahnya kemudian disusul  hujan disertai angin puting beliung datang dari arah utara menghantam pohon besar dan plang di pinggir jalan.

Setelah itu, lanjut Mahdi, angin menyapu atap rumahnya yang beratapkan seng. “Kami sekeluarga melihat angin puting beliung mengarah ke rumah kami, setelah menumbangkan beberapa pohon di pinggir jalan raya.” terangnya ke LOMBOKitacom.

Sesaat setelah angin puting beliung menyapu atap rumahnya, Mahdi bersama anggota keluarga maupun masyarakat sekitar langsung lari keluar rumah.

”Kami bersyukur tidak ada korban jiwa dalam musibah menimpa warga Kediri.” ungkapnya.

Hingga berita ini  diturunkan , tidak ditemukan satupun petugas dari dinas terkait yakni Dinas Sosial maupun Dinas Kebersihan dan Tata Kota Lombok Barat turun langsung membersihkan bekas tumbangnya pohon dan plang di pinggir jalan ataupun turun melihat kondisi masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam. (art/lbk)

Sumber : http://lombokita.com/kabar-lombok/puting-beliung-di-lobar-sapu-atap-rumah-warga

Doa Akhir dan Awal Tahun Tandai Peringatan 1 Muharram di Mavila Rengganis

Pengajian umum menyambut datangnya tahun baru Islam 1435 H Dusun Mavila Rengganis, Desa Bajur, Kecamatan Labuapi, Lombok Barat diperingati, Senin (4/11) lalu. Pengajian tersebut dirangkaikan dengan doa akhir tahun baru Islam 1434 H dan doa awal tahun 1435 H. Pengajian dipimpin Ustaz H. Muhtasar, Terong Tawah, Labuapi sekaligus memandu doa akhir tahun dan doa awal tahun.

Dalam ceramah singkatnya, TGH. Muhtasar menekankan bahwa hakekat peringatan tahun baru Islam adalah bagaimana umat Islam mampu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang semakin baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan keimanan dan ketaqwaan tersebut berwujud dalam kadar ataupun nilai-nilai pelaksanaan ibadah atau amaliah umat Islam yang semakin meningkat. “Rajin bersedekah, beribadah semata-semata karena Alloh SWT, selalu berpikir positif, menghindari sifat iri, dengki, hasad, istiqomah dalam menjalankan syariat Islam, merupakan bagian penting dari perilaku umat Islam yang harus tetap dijaga,” kata TGH. Muhtasar.

(lebih…)

1 2 3 4 5