Polres Awasi Khusus Daerah Wisata

F-KAPOLRES1GIRI MENANG – Teror bom di Jakarta beberapa waktu lalu, membuat Polres Lombok Barat siaga satu. Beberapa objek vital, terutama wilayah pariwisata dan pintu masuk ke Lombok Barat, mendapat pengawasan khusus.

Kapolres Lombok Barat AKBP Wingky Adhityo Kusumo mengatakan, peningkatan patroli dilakukan jajarannya. Koordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat juga dimaksimalkan.

”Kita lakukan pengamanan maksimal sejak kejadian di Jakarta. Ini instruksi langsung dari mabes,” kata Wingky, kemarin (15/1).

Khusus untuk di kawasan wisata Senggigi, koordinasi dilakukan dengan petugas keamanan hotel. Ia menghimbau, untuk setiap tamu yang hendak menginap, untuk diperiksa dengan teliti. Selain itu, Polres Lobar juga mendapatkan bantuan dari Brimob Polda NTB sebanyak satu regu, untuk melakukan patroli di wilayah Senggigi.

”Kalau belum ada CCTV, kita suruh pasang. Tujuannya, untuk memantau tempat yang tidak bisa dijangkau petugas keamanan,” ujarnya.

Tak hanya itu, pengamanan ketat juga diberlakukan di pintu masuk ke Lobar seperti Pelabuhan Lembar. Beberapa petugas tambahan ditempatkan di Lembar.

Sementara itu, Pjs Kapolsek Senggigi AKP Rafles Girsang mengatakan, sejauh ini belum ada isu-isu yang mengganggu keamanan di Senggigi. Meski demikian, ia tetap meningkatkan pengawasan dan keamanan di kawasan yang merupakan jantung pariwisata Lombok Barat.

”Patroli jelas kita tingkatkan, sesuai dengan instruksi dari mabes yang turun ke Polres. Meski tidak ada ancaman, dan kita juga memang mengharapkan tetap aman, kewaspadaan tetap kita tingkatkan,” katanya.

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Lombok Barat Ispan Junaidi sangat percaya diri kalau apa yang terjadi di Jakarta, kecil kemungkinan untuk terulang di Lombok Barat. Masyarakat Lombok Barat, menurutnya, sudah sangat moderat. Tidak ada golongan ekstrimis, seperti lazim yang ada di daerah lain.

”Masyarakat kita sudah sangat dewasa,” kata Ispan.

Apakah teror di Jakarta akan berimbas untuk pariwisata Lombok Barat? Ispan membantahnya. Ia percaya, pariwisata Lombok Barat tak akan terpengaruh dengan adanya teror tersebut.

”Kalau terus menerus terjadi teror, ya bisa jadi menggangu. Tapi, disini kita punya polisi dan TNI, yang saya yakin akan bekerja dengan maksimal untuk memberikan rasa nyaman dan aman untuk dunia pariwisata Lombok Barat,” tandasnya.(dit/r4)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/01/16/polres-awasi-khusus-daerah-wisata/

Pelabuhan Gili Mas Segera Dibangun

pelabuhanGIRI MENANG – Pelabuhan Gili Mas, Lembar, segera dibangun secara bertahap mulai tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Rp 1,1 triliun digelontorkan untuk pelabuhan yang rencananya menjadi pelabuhan peti kemas dan kapal pesiar tersebut.

Plt Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengatakan, dana pembangunan pelabuhan Gili Mas ini, murni dikeluarkan Pelindo III. Tidak ada sepeserpun dana yang berasal dari APBD Pemkab Lombok Barat.

“Mereka (Pelindo III) yang membiayai semuanya, jadi pembangunan ini tidak membebani anggaran pemkab,” kata Fauzan, kemarin (15/1).

Pemkab Lobar, lanjutnya, sempat melakukan studi ke Pelindo III yang berada di Surabaya. Tujuannya, untuk melihat seperti apa pengelolaan pelabuhan yang dilakukan Pelindo III Surabaya.

“Sebagai gambaran juga untuk disini, nantinya pengelolaannya itu seperti apa, teknologi yang dipakai bagaimana,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten II Setda Lobar Robijono Prastijanto mengatakan, diversifikasi usaha yang dilakukan Pelindo III di Surabaya, diharapkan bisa diterapkan di Pelabuhan Gili Mas nantinya. Begitu pula dengan teknologi dalam pengoperasian pelabuhan tersebut.

”Semua teknologi yang ada di Surabaya akan diaplikasikan di sini (pelabuhan Gili Mas),” kata Robi, sapaan akrab Robijono Prastijanto.

Meski investasi dalam pembangunan dilakukan Pelindo III, lanjutnya, pemkab tak akan lepas tangan begitu saja. Menurut Robi, Pemkab Lobar akan membantu dalam pembangunan infrastruktur yang menunjang operasional pelabuhan. Seperti, membangun atau memperbaiki akses jalan dan infrastruktur penunjang lainnya.

Selain itu, dalam masalah perizinan, pemkab akan berupaya untuk lebih mempermudahnya. ”Pasti kita bantu, karena manfaatnya besar sekali untuk Lombok Barat,” sambung Robi.

Apakah pemkab, nantinya mendapatkan retribusi atau pendapatan dari beroperasinya pelabuhan ini? Robi mengaku pemkab tidak mendapatkan itu. Pemkab Lobar, lanjutnya, mendapatkan pemasukan dari proses-proses perizinan yang dilakukan Pelindo III di Lombok Barat.

Walaupun tidak mendapat retribusi, Robi tidak melihat itu merupakan suatu masalah. Poin pentingnya adalah pengembangan kawasan di sekitar pelabuhan. Warga sekitar, terutama wilayah Sekotong dan Lembar, tentu mendapatkan manfaat positif dari keberadaan Pelabuhan Gili Mas.

Untuk pembangunannya, Pelindo III berencana akan mulai di 2016 ini. Pembangunan akan dilakukan secara bertahap. ”Infonya dimulai tahun ini,” pungkas Robi.(dit/r4)

Sumber: http://www.lombokpost.net/2016/01/16/pelabuhan-gili-mas-segera-dibangun/

Inspektorat Lobar Launching Iklan Koran Pemda

DSC_6949            Dalam rangka mengawal program Pemkab Lombok Barat, Inspektorat Lobar menggelar workshop tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih. Kegiatan ini dirangkai dengan launching Iklan Koran Pemda. Iklan Koran Pemda sendiri singkatan dari Klinik Layanan Konsultasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah. Kegiatan yang dilaksanakan di Hotel Jayakarta (30/11) ini melibatkan unsur dari inspekorat lintas kabupaten, kepala desa dan BPKP NTB.

            Iklan Koran pemda merupakan salah satu kegiatan terobosan yang telah dilakukan dan diharapkan akan selalo mendorong peningkatan kinerja Pemkab Lobar. Dengan demikian keberadaan Inspektorat Lobar dari waktu ke waktu dirasakan manfaatkan oleh para stake holder.

            Selain itu dilaunching pula program Desa Tepat berkinerja. Desa tepat berkinerja adalah desa percontohan Inspektorat Lobar yang dibina khusus para Irban wilayah tentang penyelenggaraan desa sehingga sesuai dengan akronim Tepat yaitu tertib dan patuh. Tertib dan patuh yang diharapkan adalah tertib penyelenggaraannya dan patuh pada ketentuan yang berlaku.

            Program lain yang dilaunching adalah IN-ON APIP APIK. In-on APIP APIK adalah nama unit layanan penyediaan tenaga narasumber yang terdiri dari APIP Inspektorat Lobar. APIP sendiri singkatan dari Akuntable, Profesional, Integritas, Kompeten.

           Kepala BPKP Perwakilan NTB Memberikan Pengarahan In artinya dalam menyediakan layanan tenaga narasumber ditujukan untuk kegiatan sosialisasi dan sejenisnya di lingkungan pemkab maupun di lingkungan inspektorat sendiri. Sedangkan ON artinya setelah selesai memberikanlayanan penyediaan tenaga narasumber diwajibkan untuk memantau implementasi atas materi yang terkait dan melaporkannya secara berkala ke inspektur.

            Jenis layanan APIP antara lain meliputi manaemen keuangan Negara, pelaksanaan SPIP, pengelolaan keuangan daerah, tindak lanjut hasil rekomendasi temuan BPK, tata kelola keuangan desa, akuntabilitas kinerja SKPD, tata kelola dana BOS, PAD, Hibah dan bansos serta pengadaan barang dan jasa. (ARR)

 

Sekolah Ramah Anak Lobar Dideklarasikan

  06 - Copy          Belakangan ini di wilayah kabupaten Lombok Barat (Lobar), sering terjadinya kekerasan terhadap anak. Tragisnya, kasus itu muncul dan terjadi justru di dunia pendidikan. Semestinya, dalam dunia pendidikan sebagai tempat tumbuh kembangnya anak dan bebas dari segala bentuk kekerasan dan intimidasi. Hal ini dinyatakan oleh kepala Dinas Dikbud Lobar, H.Ilham, S.Pd, M.Pd disela-sela acara deklarasi sekolah ramah anak di Bencingah Agung Sabtu (28/11) lalu. Kegiatan ini dikaitkan juga dalam rangka daerah ini menuju kabupaten layak anak.

            Lebih dari 500 orang kepala sekolah (kasek) menghadiri kegiatan ini. Mereka diharapkan, setelah menandatangani pernyataan deklarasi ini, masing-masing sekolah sudah mulai berbenah dan berinovasi. Maksudnya untuk mewujudkan sekolah ramah anak, sehingga anak merasa nyaman dan aman di sekolah. Secara simbolis, ikrar dan penandatanganan deklarasi diwakili oleh masing-masing kasek TK, SD, SMP, SMA dan SMK. Mereka, dihadapan plt.Bupati, Sekda, Ketua Komisi IV DPRD, Pimpinan SKPD, jajaran dunia pendidikan Lobar, toga-toma serta sejumlah anak berprestasi,setelah usai mendeklarasikan diri, bersama-sama menandatasngani pernyataan.

            Ada 5 poin yang diikrarkan kasek. Diantaranya adalah, menjamin psoses pembelajaran bisa berjalan dengan aman, nyaman, memnyenangkan dan mencerdaskan. Melindungi anak dari segala bentuk kekerasan fisik, mental, penelantaran atau bentuk-bentuk kekerasan lain. Menjadikan sekolah sebagai tempat pengembangan potensi, bakat, minat serta kepribadian anak, agar tumbuh menjadi anak yang cerdas, berbudaya dan berkepribadian. Menjadikan sekolah sebagai tempat pengembangan kapasitas yang jauh dari kekerasan dan diselesaikan dengan mengedepankan kolektivitas dan kolegalitas.

            05Diharapkan Ilham, dalam rangka deklarasi ini, semua kasek berupaya, dengan kekuatan yang ada di sekolah masing-masing. Mereka diharapkan bergerak mewujudkan, mengkondisikan sekolah menjadi sekolah ramah anak. “Kalau semua kepala sekolah bisa mewujudkan sekolahnya sebagai sekolah ramah anak, maka tentu, kabupoaten Lobar akan menjadi kabupaten layak anak” tegas Ilham.

            Lebih lanjut dikatakan mantan kasek SMA 1 Jembatan Kembar ini, latar belakang digelarnya deklarasi ini, karena sejak tiga bulan terakhir, sering terjadi kasus yang memilukan dan memalukan. Justru kejadian itu terjadi dalam dunia pendidikan. Untuk itu, pihaknya menggelar sebuah acara yang di dalamnya tercetus sebuah kesepakatan bersama. Maksudnya untuk mengantisipasi tidak terjadinya kekerasan seperti yang sudah terjadi sebelumnya. Rumusannya adalah, menjadikan sekolah ramah anak.

            Sekolah ramah anak menurut lhamt idak membutuhkan apa-apa. Sekolah ramah anak ini bisa berjalan di lingkungan sekolah masing-masing.Apa lagi Lobar sudah memiliki 8 standar pendidikan. Sekolah ramah anak ini, tetap merujuk pada standar nasional pendidikan yang ada. Dicontohkan Ilham, standar kopetensi kelulusan, anak-anak harus lulus dengan kopetensi yang sudah ditentukan sesuai standar nasional pendidikan. Namun, selain anak-anak memenuhi nilai standar kopetensi kelulusan, mereka harus dibekali lagi dengan kemampuan bersosialisasi dengan baik dilingkungannya masing-masing. “Di sekolah anak-anak dikenalkan dengan sarana dan prasarana terkait ramah anak”, pinta Ilham seraya menambahkan, sekolah diharapkan memiliki suasana yang riang gembira, sehingga anak bisa senang, aman dan nyaman di sekolah.

            Dikatakan Ilham, setelah para kasek mendeklarasikan diri agar sekolahnya menerapkan sekolah ramah anak, maka mereka harus pula menyiapkan stake holder yang ada. Mereka bisa sharing dengan para guru, komite sekolah yang ada. Maksudnya, untuk menyampaikan program berkelanjutan. “Ini sebuah bentuk kelanjutan dari deklarasi ini”, tegasnya. Untuk melanjutkan kegiatan ini, kata dia dirasa tidak sulit. Sekolah hanya kembali menyusun program yang harus berpihak pada anak. “Jika anak SD, mereka masih dalam suasana bermain. Nuansa di sekolah lebih pada suasana bermain sambil belajar”, katanya. (L.Pangkat Ali).

Deklarasi Sekolah Ramah Anak Harus Ditindaklanjuti

   04         Perlaksanan tugas (plt) bupati Lombok Barat (Lobar), H.Fauzan Khalid, S.Ag. M.Si menegaskan, kegiatan deklarasi sekolah anak harus ada tindak lanjutnya. Karena deklarasi ini, menurut dia sangat penting. Harapannya, deklarasi ini jangan sekedar deklarasi, kemudian besoknya selesai. Tetapi harus ada tindak lanjutnmya, dalam artian, seluruh sekolah di Lobar benar-benar bisa dinilai secara kualitatif maupun kuantitatif. Di dalamnya tidak pernah terjadi kekerasan terhadap anak, baik bersifat fisik fsikis.

            Disebutkan mantan Ketua KPU NTB ini, secara nasional, data menunjukkan, lebih dari 80% anak pernah mengalami kekerasan fisik maupun mental. “Saya berharap semoga data 80 % ini bisa kita minimalisir” harapnya seraya menyatakan angkanya bisa pada angka zero.

            Lebih lanjut dikatakan Fauzan, NTB termasulk 5 besar kasus kekerasan baik terhadap perempuan maupun anak secara umum. Bahkan Ibu menteri PA dan PP RI mengungakpakn data ini ketika sempat berkunjung ke Lobar beberapa waktu lalu. Untuk itu, ibu menteri saat itu berharap, kekerasan terhadap perempuan dan anak ini bisa bersama sama dinihilkan.

            Diminta Fauzan, setelah penandatanganan deklarasi ini, semoga bisa ditindaklanjuti oleh semua kasek dan jajarannya di sekolah. Hal ini nantinya, bisa menjadi sebuah gerakan bersama, tidak hanya dalam bentuk di atas kertas, melainkan diwujudkan dilapangan dan dikeseharian.

            Selain ilmu, keteladanan juga perlu diberikan kepada anak. Jangan sampai guru memberikan keteladanan yang kurang baik. Selanjutnya, anak jangan dipaksa untuk memilih sesuatu yang tidak disukainya. Tugas orang tua adalah, memberikan hal yang baik, memberikan rasionalisasi kemudian memberikan kebebasan kepada anak untuk memilihnya. “Tapi memaksakan anak untuk memilih sesuatu yang dipilihnya, itujuga merupakan sebuah kekerasan” ujar Fauzan.

            Jika ada hal yang negatif lanjutnya, harus diberikan rasionalisasi, kenapa ini atau itu tidak baik. Namun yang terbaik adalah, bagi orang dewasa mau merendahkan diri, mau meminta maaf jika berbuat salah. Seharusnya, setiap guru ketika mengakhiri tugas mengajarnya ditutup dengan minta maaf kepada siswanya. Beralasan, bisa jdi dalam mengajarnya, menyampaikan pelajaran ada yang kurang, berkata kasar atau anak belum faham. “Meminta maaf kepada anak, bukan berarti menurunkan derajat kita sebagai seorang guru”, jelasnya.”Murid meminta maaf kepada guru itu biasa, tapi kalau guru meminta maaf, itu akan memberikan efek yang luar biasa”, lanjut Fauzan. (L.Pangkat Ali).

PDAM Giri Menang Berbagi

HMS_1763Giri Menang – Bertempat di SDN 2 Sesaot Desa Sesaot Kec. Narmada, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Giri Menang memberikan bantuan sebanyak 1.250 paket sembako bagi warga masyarakat yang ada di sekitar sumber mata air PDAM Giri Menang di antaranya Sesaot, Buwun Sejati, Pakuan, Kalimanting, Lebah Sempage, dan lain-lain. Bantuan ini diserahkan langsung Plt. Bupati Lombok Barat (Lobar), H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., Minggu pagi (12/7). Bantuan ini dibagi dua yaitu sebanyak 520 paket diserahkan langsung di lokasi dan sisanya, 730 paket akan diserahkan di masing-masing desa yang memiliki sumber air PDAM. (lebih…)

Peringatan Hut Koperasi ke-68 Lobar

Sambutan Plt. Bupati H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si.

Giri Menang – Dalam rangka hari ulang tahun koperasi ke-68 tahun 2015, Dinas Koperasi Lombok Barat (Lobar) menyelenggarakan peringatan dengan mengadakan buka puasa bersama di Koperasi Unit Desa (KUD) Wajar Dusun Tatar Desa Nyurlembang Kec. Narmada, Minggu (12/7). Kegiatan ini dihadiri Plt. Bupati H. Fauzan Khalid, S.Ag., M.Si., Sekretaris Daerah HM. Uzair, Asisten I, Hj. Bq. Eva Nurcahyaningsih, M.Si., Kepala Dinas Koperasi, H. Joko Wiratno, SE., MM., beberapa kepala SKPPD, Tuan Guru Haji M.Yusi Adnan dan para tuan guru, anggota DPRD Lobar Indra Jaya Usman, Ketua Forum Silaturrahmi Gabungan Koperasi (Forsigakop) Lobar, H. Bustaman, dan sekitar 200 undangan lainnya. (lebih…)

Shalat Zuhur di Masjid Al-Ikhlas Sedau Gondang Plt. Bupati Serahkan Bantuan Darul Yatama

HMS_1783Giri Menang – Selesai menyerahkan bantuan PDAM Giri Menang di Sesaot (12/7), Plt. Bupati H. Fauzan Khalid dan rombongan bergerak ke Desa Sedau tepatnya Masjid Al-Ikhlas Dusun Sedau Gondang Narmada. Plt. Bupati dan rombongan termasuk Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi, H. Ahmad Saikhu, SH., MM., dan jajarannya menyerahkan bantuan Rp 5 juta untuk Yayasan anak yatim Darul Yatama. (lebih…)

DWP dan GOW Sumbang 750 Kg Beras di Lima Kecamatan

Ketua DWP Lobar, Hj. Alwani Uzair menyerahkan bantuan untuk warga miskin LobarGiri Menang – Bulan ramadhan adalah bulan untuk berbagi, begitu pula yang dilakukan Dharma Wanita Persatuan (DWP) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Lombok Barat (Lobar). Dua organisasi wanita ini memberian bantuan untuk kaum duafa, para lansia dan jompo di 5 kecamatan dari 10 kecamatan yang ada di Lobar, yaitu Sekotong, Lembar, Kediri, Lingsar dan Batulayar. Setiap kecamatan mendapat jatah sebanyak 30 paket berisi 5 kilogram beras perorang sehingga menjadi 750 kg beras. (lebih…)

1 15 16 17 18 19 27